{"title":"Efektivitas Penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah di Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Selatan","authors":"Yoranda Tiara Sati, Syaparman Syaparman, Atrika Iriani","doi":"10.37858/publik.v3i1.358","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk menganalisis Efektivitas Penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah (RKBMD) di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Sumsel. Efektivitas Penyusunan RKBMD di BPKAD Provinsi Sumsel difokuskan pada Efektivitas Penyusunan RKBMD di BPKAD Provinsi Sumsel yang meliputi: pendekatan sumber (resource approach), pendekatan proses (process approach), pendekatan sasaran (goals approach). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tingkat eksplanasi deskriptif. Teknik analisis data dalam penelitian ini analisis menggunakan model interaktif yang meliputi tiga komponen analisis, yaitu kondensasi, sajian data, penarikan kesimpulan. Hasil Penelitian menunjukan, berdasarkan Pendekatan Sumber (Resource Approach), waktu penetapan RKBMD seringkali terlambat dari jadwal yang telah ditetapkan, dikarenakan kurangnya SDM yang dimiliki BPKAD Provinsi Sumsel khususnya di Bidang Kesekretariatan sehingga dalam penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Milik Pemerintah Provinsi masih belum optimal. Sarana yang dimiliki BPKAD Provinsi Sumsel sudah cukup memadai dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintahan, hanya saja masih kurang dalam hal pembangunan aplikasi yang bisa memudahkan pekerjaan dan belum tersedianya standar barang dan standar kebutuhan, yang disebabkan aplikasi untuk penyusunan RKBMD belum terintegrasi dengan aplikasi keuangan. Berdasarkan Pendekatan Proses (Process Approach), kendala dalam penyusunan RKBMD ini antara lain disebabkan RKBMD lebih bersifat teknis dan lebih dapat menggambarkan real belanja. Dalam RKBMD spesifikasi barang harus jelas, dan untuk penyusunan kebutuhan pemeliharaan RKPBMD diperlukan pengetahuan dan kemampuan teknis tentang kondisi barang. Oleh sebab itu, maka untuk penyusunan RKBMD/RKPBMD user atau pihak yang terkait dengan barang yang dibutuhkan, seperti: operator mesin, teknisi, pejabat teknis, dan lain-lain harus dilibatkan. Berdasarkan Pendekatan Sasaran (Goals Approach).","PeriodicalId":33678,"journal":{"name":"Publik","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Publik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37858/publik.v3i1.358","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk menganalisis Efektivitas Penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah (RKBMD) di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Sumsel. Efektivitas Penyusunan RKBMD di BPKAD Provinsi Sumsel difokuskan pada Efektivitas Penyusunan RKBMD di BPKAD Provinsi Sumsel yang meliputi: pendekatan sumber (resource approach), pendekatan proses (process approach), pendekatan sasaran (goals approach). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tingkat eksplanasi deskriptif. Teknik analisis data dalam penelitian ini analisis menggunakan model interaktif yang meliputi tiga komponen analisis, yaitu kondensasi, sajian data, penarikan kesimpulan. Hasil Penelitian menunjukan, berdasarkan Pendekatan Sumber (Resource Approach), waktu penetapan RKBMD seringkali terlambat dari jadwal yang telah ditetapkan, dikarenakan kurangnya SDM yang dimiliki BPKAD Provinsi Sumsel khususnya di Bidang Kesekretariatan sehingga dalam penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Milik Pemerintah Provinsi masih belum optimal. Sarana yang dimiliki BPKAD Provinsi Sumsel sudah cukup memadai dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintahan, hanya saja masih kurang dalam hal pembangunan aplikasi yang bisa memudahkan pekerjaan dan belum tersedianya standar barang dan standar kebutuhan, yang disebabkan aplikasi untuk penyusunan RKBMD belum terintegrasi dengan aplikasi keuangan. Berdasarkan Pendekatan Proses (Process Approach), kendala dalam penyusunan RKBMD ini antara lain disebabkan RKBMD lebih bersifat teknis dan lebih dapat menggambarkan real belanja. Dalam RKBMD spesifikasi barang harus jelas, dan untuk penyusunan kebutuhan pemeliharaan RKPBMD diperlukan pengetahuan dan kemampuan teknis tentang kondisi barang. Oleh sebab itu, maka untuk penyusunan RKBMD/RKPBMD user atau pihak yang terkait dengan barang yang dibutuhkan, seperti: operator mesin, teknisi, pejabat teknis, dan lain-lain harus dilibatkan. Berdasarkan Pendekatan Sasaran (Goals Approach).