{"title":"Industri perkebunan kapas Asembagus, Situbondo tahun 1945-1997","authors":"Sri Indah Damayanti, R. Hudiyanto","doi":"10.17977/um081v2i32022p421-441","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Cotton is a plantation crop that is planted once a year during the dry season in Indonesia. Cotton plant (Gossypium sp.) is a shrub plant which produce fiber from the fruit, this fiber used as the main raw material in textile manufacturing. This study will discuss about the beginning of the establishment of cotton plantation industry in Asembagus, Situbondo. How the dynamics relationship between cotton development institutions such as cotton mills, cotton experimental gardens and community cotton plantations in the 1945-1997 and their impact on the community in Asembagus District of Situbondo Regency. The title was chosen because Asembagus District of Situbondo Regency famous as center of planting and developing cotton commodities in Java Island since independence of the republic of Indonesia in 1945 until the decline of cotton commodities in Asembagus at the end of the Repelita program around 1997.This study used historical research methods that is topic selection, heuristics, source criticism and verification, interpretation, and historiography by searching written sources such as archives, books and previous research nor oral sources obtained by observation and literature review. From the data collected, it indicates that there is an imbalanced (dualism) in the production activities of the Asembagus cotton plantation industry, This gap has had a chain effect that led to the discontinuity of cotton cultivation in Asembagus, Situbondo. Kapas adalah tanaman perkebunan yang ditanam satu kali setahun yaitu saat musim kemarau di Indonesia. Tanaman kapas (Gossypium sp.) merupakan tanaman jenis semak yang menghasilkan serat melalui buahnya, serat inilah yang menjadi bahan baku utama dalam pembuatan tekstil. Studi ini akan membahas mengenai awal mula berdirinya industri perkebunan kapas di Asembagus, Situbondo. Bagaimana dinamika hubungan antara lembaga pengembangan kapas yaitu pabrik penggilingan kapas, kebun percobaan kapas Asembagus dan perkebunan kapas rakyat pada tahun 1945-1997 serta dampaknya bagi masyarakat di Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo. Judul tersebut dipilih karena Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo terkenal sebagai pusat penanaman dan pengembangan komoditas kapas di Jawa sejak masa Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945 hingga mundurnya komoditas kapas di Asembagus pada akhir program Repelita sekitar tahun 1997. Studi ini menggunakan metode penelitian sejarah yaitu pemilihan topik, heuristik, kritik atau verifikasi, interpretasi dan historiografi dengan melakukan penelusuran sumber tertulis berupa arsip, artikel, buku dan penelitian terdahulu serta sumber lisan yang didapatkan melalui observasi, studi pustaka. Dari data-data yang terkumpul mengindikasikan adanya ketimpangan (dualisme) pada kegiatan produksi Industri perkebunan kapas Asembagus, ketimpangan ini memberikan dampak berantai hingga menyebabkan terhentinya penanaman kapas di Asembagus, Situbondo.","PeriodicalId":40352,"journal":{"name":"Journal of Modern Russian History and Historiography","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Modern Russian History and Historiography","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17977/um081v2i32022p421-441","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q3","JCRName":"HISTORY","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Cotton is a plantation crop that is planted once a year during the dry season in Indonesia. Cotton plant (Gossypium sp.) is a shrub plant which produce fiber from the fruit, this fiber used as the main raw material in textile manufacturing. This study will discuss about the beginning of the establishment of cotton plantation industry in Asembagus, Situbondo. How the dynamics relationship between cotton development institutions such as cotton mills, cotton experimental gardens and community cotton plantations in the 1945-1997 and their impact on the community in Asembagus District of Situbondo Regency. The title was chosen because Asembagus District of Situbondo Regency famous as center of planting and developing cotton commodities in Java Island since independence of the republic of Indonesia in 1945 until the decline of cotton commodities in Asembagus at the end of the Repelita program around 1997.This study used historical research methods that is topic selection, heuristics, source criticism and verification, interpretation, and historiography by searching written sources such as archives, books and previous research nor oral sources obtained by observation and literature review. From the data collected, it indicates that there is an imbalanced (dualism) in the production activities of the Asembagus cotton plantation industry, This gap has had a chain effect that led to the discontinuity of cotton cultivation in Asembagus, Situbondo. Kapas adalah tanaman perkebunan yang ditanam satu kali setahun yaitu saat musim kemarau di Indonesia. Tanaman kapas (Gossypium sp.) merupakan tanaman jenis semak yang menghasilkan serat melalui buahnya, serat inilah yang menjadi bahan baku utama dalam pembuatan tekstil. Studi ini akan membahas mengenai awal mula berdirinya industri perkebunan kapas di Asembagus, Situbondo. Bagaimana dinamika hubungan antara lembaga pengembangan kapas yaitu pabrik penggilingan kapas, kebun percobaan kapas Asembagus dan perkebunan kapas rakyat pada tahun 1945-1997 serta dampaknya bagi masyarakat di Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo. Judul tersebut dipilih karena Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo terkenal sebagai pusat penanaman dan pengembangan komoditas kapas di Jawa sejak masa Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945 hingga mundurnya komoditas kapas di Asembagus pada akhir program Repelita sekitar tahun 1997. Studi ini menggunakan metode penelitian sejarah yaitu pemilihan topik, heuristik, kritik atau verifikasi, interpretasi dan historiografi dengan melakukan penelusuran sumber tertulis berupa arsip, artikel, buku dan penelitian terdahulu serta sumber lisan yang didapatkan melalui observasi, studi pustaka. Dari data-data yang terkumpul mengindikasikan adanya ketimpangan (dualisme) pada kegiatan produksi Industri perkebunan kapas Asembagus, ketimpangan ini memberikan dampak berantai hingga menyebabkan terhentinya penanaman kapas di Asembagus, Situbondo.
棉花是一种种植园作物,在印度尼西亚每年旱季种植一次。棉花(Gossypium sp.)是一种灌木植物,它从果实中产生纤维,这种纤维是纺织制造的主要原料。本研究将探讨在斯图邦多Asembagus建立棉花种植业的开端。1945-1997年间棉纺厂、棉花实验园和社区棉花种植园等棉花发展机构之间的动态关系及其对斯图邦多县Asembagus区社区的影响。之所以选择这个名称,是因为自1945年印度尼西亚共和国独立以来,斯图邦多县的Asembagus区一直是爪哇岛的棉花种植和开发中心,直到1997年左右Repelita项目结束后,Asembagus地区的棉花产量下降。本研究采用选题法、启发式法、资料来源批判与验证法、解释法、史学法等历史研究方法,通过查阅档案、书籍和前人研究等书面资料,而不是通过观察和文献综述获得口头资料。从收集到的数据来看,Asembagus棉花种植业的生产活动存在不平衡(二元性),这种差距产生了连锁效应,导致了Asembagus棉花种植的不连续。Kapas adalah tanaman perkebunan yang ditanam satu kali setahun yaitu saat muslim kemarau di Indonesia。棉花属植物,种属植物,种属植物,种属植物,种属植物,种属植物,种属植物,种属植物,种属植物。研究小组的成员们在一份报告中说:“我认为这是一个很好的例子。”Bagaimana dinamika hubungan antara lembaga pengembangan kapas yitu pabrik penggilingan kapas, kebun percobaan kapas Asembagus, perkebunan kapas rakyat pakhun 1945-1997 serta dampaknya masyarakat di Kecamatan Asembagus, Kabupaten sibondo。Judul tersebut dipilih karena Kecamatan Asembagus, Kabupaten sitbondo terkenal sebagai pusat penanaman danpengembangan komoditas kapas di Jawa sejak masa Kemerdekaan republic Indonesia tahun 1945年,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚研究孟古纳坎的方法,考察考察,考察考察,考察考察,考察考察,解释考察,史学考察,考察考察,考察考察,考察考察,考察考察,考察考察,考察考察,考察考察,考察考察,考察考察,考察考察。Dari - data-data yang terkumpul mengindikasikan adanya ketimpangan(二元)pada kegiatan producksi industrii perkebunan kapas Asembagus, ketimpangus memberikan dampak berantai hingga menyebabkan terhenya penanaman kapas di Asembagus, sitbondo。