{"title":"青少年对宗教活动的城市行为","authors":"S. Halimah","doi":"10.55372/tanzhim.v1i1.3","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Berdasarkan data BPS tahun 2022, sebanyak 65,82 juta jiwa penduduk Indonesia adalah pemuda. Sekitar 60,44% diantaranya adalah usia remaja (16-24 tahun). Jika diasumsikan mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam, maka sebagian besarnya remaja tersebut merupakan remaja muslim. Remaja muslim merupakan subjek aktif pembangun masyarakat. Namun, kondisi remaja muslim, khususnya di wilayah perkotaan, saat ini banyak mengalami masalah kemerosotan moral dan jauh dari nilai-nilai agama. Guna mengatasi masalah tersebut, kegiatan dakwah dianggap sebagai salah satu solusinya. Berdakwah kepada mad’u membutuhkan pemahaman tentang perilaku mad’u sebagai pasar sasaran dakwah. Keberhasilan organisasi dakwah memasarkan kegiatan dakwahnya bergantung pada pemahaman terhadap perilaku segmen pasar sasaran dakwah atau mad’u yang dihadapi organisasi tersebut. Salah satu segmen pasar potensial bagi organisasi dakwah adalah segmen pasar remaja. Kajian ini membahas tentang perilaku remaja di perkotaan terhadap kegiatan dakwah sebagai segmen pasar dakwah. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif berbasis analisis data kepustakaan. Pendekatan teori menggunakan teori perilaku konsumen Kotler dan Armstrong. Hasil studi menunjukkan bahwa remaja di perkotaan menginginkan desain kegiatan dakwah yang modern, memberdayakan nalar kritis, memberi solusi atas masalah yang dihadapi remaja di usianya dan mengoptimalkan teknologi.","PeriodicalId":167206,"journal":{"name":"Tanzhim: Jurnal Dakwah Terprogram","volume":"53 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Perilaku Remaja di Perkotaan terhadap Kegiatan Dakwah\",\"authors\":\"S. Halimah\",\"doi\":\"10.55372/tanzhim.v1i1.3\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Berdasarkan data BPS tahun 2022, sebanyak 65,82 juta jiwa penduduk Indonesia adalah pemuda. Sekitar 60,44% diantaranya adalah usia remaja (16-24 tahun). Jika diasumsikan mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam, maka sebagian besarnya remaja tersebut merupakan remaja muslim. Remaja muslim merupakan subjek aktif pembangun masyarakat. Namun, kondisi remaja muslim, khususnya di wilayah perkotaan, saat ini banyak mengalami masalah kemerosotan moral dan jauh dari nilai-nilai agama. Guna mengatasi masalah tersebut, kegiatan dakwah dianggap sebagai salah satu solusinya. Berdakwah kepada mad’u membutuhkan pemahaman tentang perilaku mad’u sebagai pasar sasaran dakwah. Keberhasilan organisasi dakwah memasarkan kegiatan dakwahnya bergantung pada pemahaman terhadap perilaku segmen pasar sasaran dakwah atau mad’u yang dihadapi organisasi tersebut. Salah satu segmen pasar potensial bagi organisasi dakwah adalah segmen pasar remaja. Kajian ini membahas tentang perilaku remaja di perkotaan terhadap kegiatan dakwah sebagai segmen pasar dakwah. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif berbasis analisis data kepustakaan. Pendekatan teori menggunakan teori perilaku konsumen Kotler dan Armstrong. Hasil studi menunjukkan bahwa remaja di perkotaan menginginkan desain kegiatan dakwah yang modern, memberdayakan nalar kritis, memberi solusi atas masalah yang dihadapi remaja di usianya dan mengoptimalkan teknologi.\",\"PeriodicalId\":167206,\"journal\":{\"name\":\"Tanzhim: Jurnal Dakwah Terprogram\",\"volume\":\"53 2\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-13\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Tanzhim: Jurnal Dakwah Terprogram\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.55372/tanzhim.v1i1.3\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tanzhim: Jurnal Dakwah Terprogram","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55372/tanzhim.v1i1.3","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Perilaku Remaja di Perkotaan terhadap Kegiatan Dakwah
Berdasarkan data BPS tahun 2022, sebanyak 65,82 juta jiwa penduduk Indonesia adalah pemuda. Sekitar 60,44% diantaranya adalah usia remaja (16-24 tahun). Jika diasumsikan mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam, maka sebagian besarnya remaja tersebut merupakan remaja muslim. Remaja muslim merupakan subjek aktif pembangun masyarakat. Namun, kondisi remaja muslim, khususnya di wilayah perkotaan, saat ini banyak mengalami masalah kemerosotan moral dan jauh dari nilai-nilai agama. Guna mengatasi masalah tersebut, kegiatan dakwah dianggap sebagai salah satu solusinya. Berdakwah kepada mad’u membutuhkan pemahaman tentang perilaku mad’u sebagai pasar sasaran dakwah. Keberhasilan organisasi dakwah memasarkan kegiatan dakwahnya bergantung pada pemahaman terhadap perilaku segmen pasar sasaran dakwah atau mad’u yang dihadapi organisasi tersebut. Salah satu segmen pasar potensial bagi organisasi dakwah adalah segmen pasar remaja. Kajian ini membahas tentang perilaku remaja di perkotaan terhadap kegiatan dakwah sebagai segmen pasar dakwah. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif berbasis analisis data kepustakaan. Pendekatan teori menggunakan teori perilaku konsumen Kotler dan Armstrong. Hasil studi menunjukkan bahwa remaja di perkotaan menginginkan desain kegiatan dakwah yang modern, memberdayakan nalar kritis, memberi solusi atas masalah yang dihadapi remaja di usianya dan mengoptimalkan teknologi.