Pub Date : 2024-03-01DOI: 10.55372/tanzhim.v2i1.22
Luqman Kurniawan
Setiap organisasi tertuntut untuk membuat strategi dalam berbagai bentuk untuk menyikapi perubahan situasi dan kondisi internal maupun eksternal agar tujuan organisasi tercapai. Analisis SWOT merupakan metode yang sering digunakan organisasi dalam memahami kondisi sekaligus merumuskan strategi. Analisis SWOT lahir dan dikembangkan untuk merumuskan strategi yang bersifat makro dan berorientasi jangka panjang. Sedangkan organisasi dakwah dalam melaksanakan aktifitas dakwahnya kerap kali dihadapkan pada persoalan umat yang spesifik, taktis, dan jangka pendek. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses penerapan analisis SWOT dalam perumusan strategi dakwah jangka pendek berdasarkan pada kegiatan ziarah wali oleh Pesantren Udara 14.2690 MHz. Pendekatan artikel ini kualitatif deskriptif. Data bersumber dari wawancara, observasi, dan pustaka. Proses analisis menggunakan teori perumusan strategi khususnya analisis SWOT. Hasil studi: Pertama, dalam melakukan pemetaan internal dan eksternal, faktor strategis sudah dibatasi oleh ruang lingkup tujuan dan isu strategis. Kedua, proses identifikasi SWOT dilakukan dengan evaluasi kondisi, dan menguji tiap faktor strategis dengan mengintegrasikan antar faktor strategis. Ketiga, dalam proses pencocokan/ matching tidak benar-benar harus lurus berpasangan internal dan eksternal. Alternatif strategi bisa muncul dari beberapa faktor strategis di internal maupun eksternal. Keempat, rumusan strategi berupa solusi teknis, spesifik yang diintegrasikan antar strategi jangka pendek pada kegiatan ziarah wali Pesantren Udara 14.2690 MHz.
每个组织都需要制定各种形式的战略,以应对内外部形势和条件的变化,从而实现组织目标。SWOT 分析法是组织在制定战略时经常使用的一种了解条件的方法。SWOT 分析法的诞生和发展是为了制定宏观和长期的战略。与此同时,达瓦组织在开展达瓦活动时往往会面临具体的、战术性的、短期的民众问题。 本文旨在描述基于守护者朝圣(Pesantren Udara 14.2690 MHz),运用 SWOT 分析法制定短期达瓦战略的过程。本文采用描述性定性分析方法。数据来自访谈、观察和文献。分析过程采用战略制定理论,尤其是 SWOT 分析法。研究结果:首先,在进行内部和外部摸底时,战略因素受到目标和战略问题范围的限制。第二,SWOT 识别过程是通过评估条件来进行的,并通过整合战略因素之间的关系来考察每个战略因素。第三,匹配过程其实并不一定要直接进行内部和外部配对。备选战略可以来自多个内部和外部战略因素。第四,在 14.2690 MHz Air Pesantren 的守护者朝圣活动中,以技术、具体解决方案的形式制定战略,并在短期战略之间进行整合。
{"title":"Penerapan Analisis Swot Jangka Pendek Pada Pesantren Udara 14.2690 MHz.","authors":"Luqman Kurniawan","doi":"10.55372/tanzhim.v2i1.22","DOIUrl":"https://doi.org/10.55372/tanzhim.v2i1.22","url":null,"abstract":"Setiap organisasi tertuntut untuk membuat strategi dalam berbagai bentuk untuk menyikapi perubahan situasi dan kondisi internal maupun eksternal agar tujuan organisasi tercapai. Analisis SWOT merupakan metode yang sering digunakan organisasi dalam memahami kondisi sekaligus merumuskan strategi. Analisis SWOT lahir dan dikembangkan untuk merumuskan strategi yang bersifat makro dan berorientasi jangka panjang. Sedangkan organisasi dakwah dalam melaksanakan aktifitas dakwahnya kerap kali dihadapkan pada persoalan umat yang spesifik, taktis, dan jangka pendek. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses penerapan analisis SWOT dalam perumusan strategi dakwah jangka pendek berdasarkan pada kegiatan ziarah wali oleh Pesantren Udara 14.2690 MHz. Pendekatan artikel ini kualitatif deskriptif. Data bersumber dari wawancara, observasi, dan pustaka. Proses analisis menggunakan teori perumusan strategi khususnya analisis SWOT. Hasil studi: Pertama, dalam melakukan pemetaan internal dan eksternal, faktor strategis sudah dibatasi oleh ruang lingkup tujuan dan isu strategis. Kedua, proses identifikasi SWOT dilakukan dengan evaluasi kondisi, dan menguji tiap faktor strategis dengan mengintegrasikan antar faktor strategis. Ketiga, dalam proses pencocokan/ matching tidak benar-benar harus lurus berpasangan internal dan eksternal. Alternatif strategi bisa muncul dari beberapa faktor strategis di internal maupun eksternal. Keempat, rumusan strategi berupa solusi teknis, spesifik yang diintegrasikan antar strategi jangka pendek pada kegiatan ziarah wali Pesantren Udara 14.2690 MHz.","PeriodicalId":167206,"journal":{"name":"Tanzhim: Jurnal Dakwah Terprogram","volume":"63 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140271339","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-03-01DOI: 10.55372/tanzhim.v2i1.18
Erdin Sumardianto
Artikel ini membahas tentang penerapan formulasi strategi pada lembaga daycare Islami sebagai organisasi dakwah. Studi ini dilatarbelakangi minimnya kajian formulasi strategi pada organisasi dakwah, sehingga penting untuk mengembangkan gagasan penerapan formulasi strategi pada organisasi dakwah untuk menghasilkan konsep yang genuine dan kompatibel. Daycare “X” Surabaya adalah daycare Islami yang sedang merumuskan strategi untuk mencapai target di tahun 2023. Hal tersebut mendorong studi ini untuk melakukan eksperimentasi penerapan formulasi strategi berbasis disiplin ilmu manajemen strategis pada sebuah lembaga penitipan anak (daycare) berbasis nilai-nilai Islam. Studi ini bertujuan untuk menerapkan framework formulasi strategi sebagai alat untuk merumuskan strategi di Daycare “X” Surabaya. Menggunakan pendekatan studi lapangan (field research) dengan metode kualitatif rasionalistik. Analisis yang diterapkan melibatkan penggabungan secara induktif dari faktor-faktor yang terungkap dalam data deskriptif lingkungan, dengan penekanan pada hubungan logis di antaranya, dengan tujuan mengembangkan solusi strategis. Strategi yang dihasilkan adalah optimalisasi produk pengasuhan dan pendidikan daycare, peningkatan kualitas SDM pengasuh dan delegasi kepemimpinan yang efektif, penegakan SOP pengasuhan, dan peningkatan kompensasi SDM.
{"title":"Penerapan Formulasi Strategi Daycare Islami: Studi Kasus Daycare “X” Surabaya 2023","authors":"Erdin Sumardianto","doi":"10.55372/tanzhim.v2i1.18","DOIUrl":"https://doi.org/10.55372/tanzhim.v2i1.18","url":null,"abstract":"Artikel ini membahas tentang penerapan formulasi strategi pada lembaga daycare Islami sebagai organisasi dakwah. Studi ini dilatarbelakangi minimnya kajian formulasi strategi pada organisasi dakwah, sehingga penting untuk mengembangkan gagasan penerapan formulasi strategi pada organisasi dakwah untuk menghasilkan konsep yang genuine dan kompatibel. Daycare “X” Surabaya adalah daycare Islami yang sedang merumuskan strategi untuk mencapai target di tahun 2023. Hal tersebut mendorong studi ini untuk melakukan eksperimentasi penerapan formulasi strategi berbasis disiplin ilmu manajemen strategis pada sebuah lembaga penitipan anak (daycare) berbasis nilai-nilai Islam. Studi ini bertujuan untuk menerapkan framework formulasi strategi sebagai alat untuk merumuskan strategi di Daycare “X” Surabaya. Menggunakan pendekatan studi lapangan (field research) dengan metode kualitatif rasionalistik. Analisis yang diterapkan melibatkan penggabungan secara induktif dari faktor-faktor yang terungkap dalam data deskriptif lingkungan, dengan penekanan pada hubungan logis di antaranya, dengan tujuan mengembangkan solusi strategis. Strategi yang dihasilkan adalah optimalisasi produk pengasuhan dan pendidikan daycare, peningkatan kualitas SDM pengasuh dan delegasi kepemimpinan yang efektif, penegakan SOP pengasuhan, dan peningkatan kompensasi SDM.","PeriodicalId":167206,"journal":{"name":"Tanzhim: Jurnal Dakwah Terprogram","volume":"82 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140271727","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-29DOI: 10.55372/tanzhim.v2i1.21
Dedy Pradesa
Studi ini mengkaji tentang pengambilan keputusan Khalifah Umar bin Khattab dalam pemberian tunjangan wajib dan pembentukan lembaga diwan. Masa kekhalifahan Umar banyak menghadapi situasi baru sebagai akibat dari perluasan wilayah Islam, yang menimbulkan persoalan dan menuntut pengambilan keputusan khalifah. Salah satunya terkait besarnya harta yang masuk ke Khalifahan dan bagaimana pengelolaannya. Fokus masalah studi ini adalah bagaimana proses pengambilan keputusan Khalifah Umar dalam kasus tersebut yang didekati dalam kerangka sistem pengambilan keputusan. Sistem pengambilan keputusan mengacu pada input, proses, dan output. Metodologi studi secara kualitatif dengan sumber data kepustakaan sejarah terkait. Hasil studi menunjukkan bahwa dalam pengambilan keputusannya, Umar mendasarkan pada data-data input persoalan serta konteks situasi perang. Proses pengambilan keputusan dimulai dari diagnosis masalah, penetapan kriteria dan sasaran sebagai pijakan, pengembangan alternatif, seleksi, evaluasi, dan penetapan alternatif terbaik. Dalam prosesnya Umar melibatkan anggota organisasi lainnya untuk musyawarah dan memberikan usulan pemecahan. Outputnya, Umar menetapkan pengelolaan harta dengan cara yang baru, yaitu dalam bentuk tunjangan wajib untuk pasukan Islam dan keluarganya, serta mereka yang pernah berjuang sebelumnya. Daftar urutan penerima tunjangan dengan besaran yang berbeda didasarkan atas kontribusi dan kekerabatannya dengan Nabi. Daftar tersebut dikelola dalam kelembagaan yang disebut diwan.
{"title":"Pengambilan Keputusan Khalifah Umar Bin Khattab dalam Pemberian Tunjangan Wajib","authors":"Dedy Pradesa","doi":"10.55372/tanzhim.v2i1.21","DOIUrl":"https://doi.org/10.55372/tanzhim.v2i1.21","url":null,"abstract":"Studi ini mengkaji tentang pengambilan keputusan Khalifah Umar bin Khattab dalam pemberian tunjangan wajib dan pembentukan lembaga diwan. Masa kekhalifahan Umar banyak menghadapi situasi baru sebagai akibat dari perluasan wilayah Islam, yang menimbulkan persoalan dan menuntut pengambilan keputusan khalifah. Salah satunya terkait besarnya harta yang masuk ke Khalifahan dan bagaimana pengelolaannya. Fokus masalah studi ini adalah bagaimana proses pengambilan keputusan Khalifah Umar dalam kasus tersebut yang didekati dalam kerangka sistem pengambilan keputusan. Sistem pengambilan keputusan mengacu pada input, proses, dan output. Metodologi studi secara kualitatif dengan sumber data kepustakaan sejarah terkait. Hasil studi menunjukkan bahwa dalam pengambilan keputusannya, Umar mendasarkan pada data-data input persoalan serta konteks situasi perang. Proses pengambilan keputusan dimulai dari diagnosis masalah, penetapan kriteria dan sasaran sebagai pijakan, pengembangan alternatif, seleksi, evaluasi, dan penetapan alternatif terbaik. Dalam prosesnya Umar melibatkan anggota organisasi lainnya untuk musyawarah dan memberikan usulan pemecahan. Outputnya, Umar menetapkan pengelolaan harta dengan cara yang baru, yaitu dalam bentuk tunjangan wajib untuk pasukan Islam dan keluarganya, serta mereka yang pernah berjuang sebelumnya. Daftar urutan penerima tunjangan dengan besaran yang berbeda didasarkan atas kontribusi dan kekerabatannya dengan Nabi. Daftar tersebut dikelola dalam kelembagaan yang disebut diwan.\u0000 ","PeriodicalId":167206,"journal":{"name":"Tanzhim: Jurnal Dakwah Terprogram","volume":"5 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140411772","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-29DOI: 10.55372/tanzhim.v2i1.17
Wahanani Mawasti
Mengingat peran komitmen organisasi sangat penting bagi organisasi dakwah untuk berkembang dan berkelanjutan, dibutuhkan usaha membangun komitmen pada SDM organisasi dakwah. Namun, selama ini kajian akademisi pada aspek membangun komitmen organisasi dalam organisasi dakwah masih sangat terbatas. Literatur sebelumnya lebih banyak menyelidiki faktor-faktor dalam membangun komitmen organisasi pada industri. Tujuan dari kajian ini adalah mengeksplorasi strategi organisasi dakwah dalam membangun komitmen anggota, melalui kajian pustaka terhadap strategi yang digunakan nabi Muhammad dalam membangun komitmen organisasi pada SDM, khususnya saat dakwah nabi di Mekkah. Metode yang digunakan adalah studi kualitatif pustaka. Hasil studi menyimpulkan bahwa upaya nabi Muhammad dalam membangun komitmen organisasi anggota di Mekkah dengan beberapa cara yaitu: internalisasi visi ketauhidan, pembinaan berbasis kesadaran secara konsisten dan berkelanjutan, menciptakan iklim positif berbasis nilai-nilai kemanusiaan, serta keteladanan pemimpin. Strategi nabi Muhammad dalam membangun komitmen organisasi di Mekkah dapat menjadi inspirasi bagi organisasi dakwah pada tahap merintis.
{"title":"Strategi Membangun Komitmen Organisasi Dakwah pada Tahap Merintis","authors":"Wahanani Mawasti","doi":"10.55372/tanzhim.v2i1.17","DOIUrl":"https://doi.org/10.55372/tanzhim.v2i1.17","url":null,"abstract":"Mengingat peran komitmen organisasi sangat penting bagi organisasi dakwah untuk berkembang dan berkelanjutan, dibutuhkan usaha membangun komitmen pada SDM organisasi dakwah. Namun, selama ini kajian akademisi pada aspek membangun komitmen organisasi dalam organisasi dakwah masih sangat terbatas. Literatur sebelumnya lebih banyak menyelidiki faktor-faktor dalam membangun komitmen organisasi pada industri. Tujuan dari kajian ini adalah mengeksplorasi strategi organisasi dakwah dalam membangun komitmen anggota, melalui kajian pustaka terhadap strategi yang digunakan nabi Muhammad dalam membangun komitmen organisasi pada SDM, khususnya saat dakwah nabi di Mekkah. Metode yang digunakan adalah studi kualitatif pustaka. Hasil studi menyimpulkan bahwa upaya nabi Muhammad dalam membangun komitmen organisasi anggota di Mekkah dengan beberapa cara yaitu: internalisasi visi ketauhidan, pembinaan berbasis kesadaran secara konsisten dan berkelanjutan, menciptakan iklim positif berbasis nilai-nilai kemanusiaan, serta keteladanan pemimpin. Strategi nabi Muhammad dalam membangun komitmen organisasi di Mekkah dapat menjadi inspirasi bagi organisasi dakwah pada tahap merintis.","PeriodicalId":167206,"journal":{"name":"Tanzhim: Jurnal Dakwah Terprogram","volume":"53 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140408596","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-29DOI: 10.55372/tanzhim.v2i1.19
Riza Lirizki
Balanced Scorecard (BSC) merupakan sistem manajemen terkini yang banyak dimanfaatkan oleh organisasi profit maupun nonprofit untuk membantu organisasi agar terkelola secara komprehensif dan koheren. Tak terkecuali lembaga TK Islam yang membutuhkan tool BSC agar lembaga dapat terkelola dengan lebih profesional menggunakan berbagai perspektif yang relevan. Kajian ini bertujuan untuk membuat rancangan arsitektur atau model perspektif BSC yang relevan dengan konteks Lembaga pendidikan TK Islam mengingat arsitektur perspektif BSC orisinil hanya relevan untuk konteks organisasi bisnis. Kajian ini merupakan basic research dengan menggunakan pendekatan kualitatif rasionalistik yang menghasilkan temuan bahwa untuk konteks Lembaga pendidikan TK Islam maka model perspektif BSC yang relevan terdiri dari enam perspektif meliputi perspektif pelanggan, perspektif kurikulum pendidikan dan pembinaan agama, perspektif pembelajaran dan penilaian, perspektif administrasi, perspektif sumber daya, dan perspektif keorganisasian. Perspektif pelanggan menjadi perspektif yang berada pada hierarki teratas yang ditopang oleh tiga perspektif yang masuk dalam kategori jalan mencapai tujuan yaitu perspektif kurikulum pendidikan dan pembinaan agama, perspektif pembelajaran dan penilaian, dan perspektif administrasi. Keseluruhan perspektif yang mewakili jalan mencapai tujuan perlu ditopang oleh perspektif yang mencerminkan kepabilitas organisasi yaitu perspektif sumber daya dan perspektif keorganisasian.
{"title":"Arsitektur Perspektif Balanced Scorecard Lembaga Taman Kanak-Kanak Islam Di Indonesia","authors":"Riza Lirizki","doi":"10.55372/tanzhim.v2i1.19","DOIUrl":"https://doi.org/10.55372/tanzhim.v2i1.19","url":null,"abstract":"Balanced Scorecard (BSC) merupakan sistem manajemen terkini yang banyak dimanfaatkan oleh organisasi profit maupun nonprofit untuk membantu organisasi agar terkelola secara komprehensif dan koheren. Tak terkecuali lembaga TK Islam yang membutuhkan tool BSC agar lembaga dapat terkelola dengan lebih profesional menggunakan berbagai perspektif yang relevan. Kajian ini bertujuan untuk membuat rancangan arsitektur atau model perspektif BSC yang relevan dengan konteks Lembaga pendidikan TK Islam mengingat arsitektur perspektif BSC orisinil hanya relevan untuk konteks organisasi bisnis. Kajian ini merupakan basic research dengan menggunakan pendekatan kualitatif rasionalistik yang menghasilkan temuan bahwa untuk konteks Lembaga pendidikan TK Islam maka model perspektif BSC yang relevan terdiri dari enam perspektif meliputi perspektif pelanggan, perspektif kurikulum pendidikan dan pembinaan agama, perspektif pembelajaran dan penilaian, perspektif administrasi, perspektif sumber daya, dan perspektif keorganisasian. Perspektif pelanggan menjadi perspektif yang berada pada hierarki teratas yang ditopang oleh tiga perspektif yang masuk dalam kategori jalan mencapai tujuan yaitu perspektif kurikulum pendidikan dan pembinaan agama, perspektif pembelajaran dan penilaian, dan perspektif administrasi. Keseluruhan perspektif yang mewakili jalan mencapai tujuan perlu ditopang oleh perspektif yang mencerminkan kepabilitas organisasi yaitu perspektif sumber daya dan perspektif keorganisasian.","PeriodicalId":167206,"journal":{"name":"Tanzhim: Jurnal Dakwah Terprogram","volume":"41 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140414259","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-28DOI: 10.55372/tanzhim.v2i1.20
Taufan Arifianto
Manajer dakwah dituntut memiliki kemampuan merumuskan strategi agar dapat menjaga eksistensi dan menjamin keberhasilan organisasi dakwah. Analisis SWOT menawarkan kerangka formulasi strategi secara kuantitatif melalui prosedur kerja baku dan matematis. Pendekatan kuantitatif ternyata menambah beban kerja analisis sehingga prosesnya jadi lebih panjang & rumit, berpotensi memunculkan kesalahan melalui berbagai penyederhaan informasi, mereduksi dialektika konstruktif dan membatasi kreasi strategi. Di sisi lain kegiatan dakwah pada organisasi skala kecil dengan koteks tujuan jangka pendek senantiasa menghadapi situasi aktual yang dinamis dan memaksa manajer dakwah untuk merumuskan strategi yang kontekstual secara cepat dan tepat. Artikel ini bertujuan untuk mengembangkan kerangka teoritis formulasi strategi secara kualitatif yang adaptif, tepat porsi dan lebih mudah dijalankan oleh manajer dakwah. Artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif teoritik berparadigma basic research melalui elaborasi karakteristik esensial formulasi strategi, telaah kritis metode analisis SWOT dan karakteristik pengelolaan organisasi dakwah. Hasil yang didapatkan antara lain: pentingnya memahami tujuan sebagai pedoman awal strategi; pemetaan kondisi secara utuh dan apa adanya; analisis kondisi dilakukan secara bifaktor (faktor pendukung & faktor penghambat); formulasi strategi dikembangkan berdasar prinsip konstruktif-kreatif; seleksi strategi didasarkan pada analisis kualitatif-argumentatif mencakup pertimbangan efektifitas, kerealistisan dan efisiensi.
{"title":"Strategi Dakwah Pendekatan Kualitatif: Upaya Rekonstruksi Prosedur Formulasi Strategi","authors":"Taufan Arifianto","doi":"10.55372/tanzhim.v2i1.20","DOIUrl":"https://doi.org/10.55372/tanzhim.v2i1.20","url":null,"abstract":"Manajer dakwah dituntut memiliki kemampuan merumuskan strategi agar dapat menjaga eksistensi dan menjamin keberhasilan organisasi dakwah. Analisis SWOT menawarkan kerangka formulasi strategi secara kuantitatif melalui prosedur kerja baku dan matematis. Pendekatan kuantitatif ternyata menambah beban kerja analisis sehingga prosesnya jadi lebih panjang & rumit, berpotensi memunculkan kesalahan melalui berbagai penyederhaan informasi, mereduksi dialektika konstruktif dan membatasi kreasi strategi. Di sisi lain kegiatan dakwah pada organisasi skala kecil dengan koteks tujuan jangka pendek senantiasa menghadapi situasi aktual yang dinamis dan memaksa manajer dakwah untuk merumuskan strategi yang kontekstual secara cepat dan tepat. Artikel ini bertujuan untuk mengembangkan kerangka teoritis formulasi strategi secara kualitatif yang adaptif, tepat porsi dan lebih mudah dijalankan oleh manajer dakwah. Artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif teoritik berparadigma basic research melalui elaborasi karakteristik esensial formulasi strategi, telaah kritis metode analisis SWOT dan karakteristik pengelolaan organisasi dakwah. Hasil yang didapatkan antara lain: pentingnya memahami tujuan sebagai pedoman awal strategi; pemetaan kondisi secara utuh dan apa adanya; analisis kondisi dilakukan secara bifaktor (faktor pendukung & faktor penghambat); formulasi strategi dikembangkan berdasar prinsip konstruktif-kreatif; seleksi strategi didasarkan pada analisis kualitatif-argumentatif mencakup pertimbangan efektifitas, kerealistisan dan efisiensi.","PeriodicalId":167206,"journal":{"name":"Tanzhim: Jurnal Dakwah Terprogram","volume":"79 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140422637","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-24DOI: 10.55372/tanzhim.v1i1.14
Ahmad Nofal Abudi
Dengan analisis SWOT, organisasi akan mengidentifikasi keadaan situasi lingkungannya, hal ini amat penting bagi organisasi yang berada dalam dunia yang dinamis seperti sekarang. Manajemen zakat dan infaq pada suatu OPZ (organisasi pengelola zakat) juga penting memahami dan beradaptasi dengan kondisi internal dan eksternal lingkungannya agar bisa memberikan layanan terbaik bagi masyarakat di sekitarnya. Kebanyakan Analisis SWOT yang dikembangkan saat ini adalah analisis SWOT dengan pendekatan kuantitatif yang kurang efisien diterapkan pada organisasi pengelola zakat skala kecil, sehingga diperlukan rumusan prosedur analisa SWOT yang lebih relevan. Artikel ini berorientasi untuk merumuskan prosedur analisis SWOT pada analisa kasus manajemen zakat & Infak di organisasi skala kecil. Pendekatan dalam tulisan ini adalah pendekatan penelitian kualitatif melalui studi pustaka. Rumusan prosedur analisis SWOT yang dipaparkan penulis dalam tulisan ini antara lain pertama, mendefinisikan atau merumuskan konteks baik makro organisasi maupun mikro situasinya. Kedua, merumuskan tujuan dalam melakukan analisis kasus, ketiga, menganalisis dan mengidentifikasi faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Keempat, menyusun alternatif strategi dengan mencocokkan dan merubah faktor – faktor dalam masukan SWOT. Dan keenam, memutuskan pilihan strategi yang digunakan dengan melakukan pengecekan terhadap realitas OPZ.
{"title":"Prosedur Analisis SWOT pada Analisa Kasus Manajemen Zakat & Infak di Organisasi Kecil","authors":"Ahmad Nofal Abudi","doi":"10.55372/tanzhim.v1i1.14","DOIUrl":"https://doi.org/10.55372/tanzhim.v1i1.14","url":null,"abstract":"Dengan analisis SWOT, organisasi akan mengidentifikasi keadaan situasi lingkungannya, hal ini amat penting bagi organisasi yang berada dalam dunia yang dinamis seperti sekarang. Manajemen zakat dan infaq pada suatu OPZ (organisasi pengelola zakat) juga penting memahami dan beradaptasi dengan kondisi internal dan eksternal lingkungannya agar bisa memberikan layanan terbaik bagi masyarakat di sekitarnya. Kebanyakan Analisis SWOT yang dikembangkan saat ini adalah analisis SWOT dengan pendekatan kuantitatif yang kurang efisien diterapkan pada organisasi pengelola zakat skala kecil, sehingga diperlukan rumusan prosedur analisa SWOT yang lebih relevan. Artikel ini berorientasi untuk merumuskan prosedur analisis SWOT pada analisa kasus manajemen zakat & Infak di organisasi skala kecil. Pendekatan dalam tulisan ini adalah pendekatan penelitian kualitatif melalui studi pustaka. Rumusan prosedur analisis SWOT yang dipaparkan penulis dalam tulisan ini antara lain pertama, mendefinisikan atau merumuskan konteks baik makro organisasi maupun mikro situasinya. Kedua, merumuskan tujuan dalam melakukan analisis kasus, ketiga, menganalisis dan mengidentifikasi faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Keempat, menyusun alternatif strategi dengan mencocokkan dan merubah faktor – faktor dalam masukan SWOT. Dan keenam, memutuskan pilihan strategi yang digunakan dengan melakukan pengecekan terhadap realitas OPZ.","PeriodicalId":167206,"journal":{"name":"Tanzhim: Jurnal Dakwah Terprogram","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130573425","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Berdasarkan data BPS tahun 2022, sebanyak 65,82 juta jiwa penduduk Indonesia adalah pemuda. Sekitar 60,44% diantaranya adalah usia remaja (16-24 tahun). Jika diasumsikan mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam, maka sebagian besarnya remaja tersebut merupakan remaja muslim. Remaja muslim merupakan subjek aktif pembangun masyarakat. Namun, kondisi remaja muslim, khususnya di wilayah perkotaan, saat ini banyak mengalami masalah kemerosotan moral dan jauh dari nilai-nilai agama. Guna mengatasi masalah tersebut, kegiatan dakwah dianggap sebagai salah satu solusinya. Berdakwah kepada mad’u membutuhkan pemahaman tentang perilaku mad’u sebagai pasar sasaran dakwah. Keberhasilan organisasi dakwah memasarkan kegiatan dakwahnya bergantung pada pemahaman terhadap perilaku segmen pasar sasaran dakwah atau mad’u yang dihadapi organisasi tersebut. Salah satu segmen pasar potensial bagi organisasi dakwah adalah segmen pasar remaja. Kajian ini membahas tentang perilaku remaja di perkotaan terhadap kegiatan dakwah sebagai segmen pasar dakwah. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif berbasis analisis data kepustakaan. Pendekatan teori menggunakan teori perilaku konsumen Kotler dan Armstrong. Hasil studi menunjukkan bahwa remaja di perkotaan menginginkan desain kegiatan dakwah yang modern, memberdayakan nalar kritis, memberi solusi atas masalah yang dihadapi remaja di usianya dan mengoptimalkan teknologi.
{"title":"Perilaku Remaja di Perkotaan terhadap Kegiatan Dakwah","authors":"S. Halimah","doi":"10.55372/tanzhim.v1i1.3","DOIUrl":"https://doi.org/10.55372/tanzhim.v1i1.3","url":null,"abstract":"Berdasarkan data BPS tahun 2022, sebanyak 65,82 juta jiwa penduduk Indonesia adalah pemuda. Sekitar 60,44% diantaranya adalah usia remaja (16-24 tahun). Jika diasumsikan mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam, maka sebagian besarnya remaja tersebut merupakan remaja muslim. Remaja muslim merupakan subjek aktif pembangun masyarakat. Namun, kondisi remaja muslim, khususnya di wilayah perkotaan, saat ini banyak mengalami masalah kemerosotan moral dan jauh dari nilai-nilai agama. Guna mengatasi masalah tersebut, kegiatan dakwah dianggap sebagai salah satu solusinya. Berdakwah kepada mad’u membutuhkan pemahaman tentang perilaku mad’u sebagai pasar sasaran dakwah. Keberhasilan organisasi dakwah memasarkan kegiatan dakwahnya bergantung pada pemahaman terhadap perilaku segmen pasar sasaran dakwah atau mad’u yang dihadapi organisasi tersebut. Salah satu segmen pasar potensial bagi organisasi dakwah adalah segmen pasar remaja. Kajian ini membahas tentang perilaku remaja di perkotaan terhadap kegiatan dakwah sebagai segmen pasar dakwah. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif berbasis analisis data kepustakaan. Pendekatan teori menggunakan teori perilaku konsumen Kotler dan Armstrong. Hasil studi menunjukkan bahwa remaja di perkotaan menginginkan desain kegiatan dakwah yang modern, memberdayakan nalar kritis, memberi solusi atas masalah yang dihadapi remaja di usianya dan mengoptimalkan teknologi.","PeriodicalId":167206,"journal":{"name":"Tanzhim: Jurnal Dakwah Terprogram","volume":"53 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114036880","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-13DOI: 10.55372/tanzhim.v1i1.12
Ahmad Rido'i
Silat sebagai bagian budaya Indonesia memiliki filosofi yang tidak lepas dari semangat agama Islam dan dakwah. Perguruan silat Chakra V Surabaya yang dipimpin oleh Mas Mochamad Amien senafas dengan filosofi tersebut, yakni menghidupkan nilai-nilai dakwah dan Islam, tentunya kekuatan jurus dan kekuatan fisik adalah sebuah keniscayaan sebagai sesuatu yang diandalkan. Dalam konteks dakwah didalam sebuah lembaga, kepemimpinan memiliki pengaruh yang amat besar, termasuk dalam lembaga yang bergerak dibidang seni dan budaya. Mas Mochammad Amien telah menunjukkan kepemimpinan dakwah dalam perguruannya, dimana pola keteladanan cukup kental diterapkan. Kepemimpinan ini membuahkan hasil dimana murid-muridnya bisa merasakan nilai-nilai Islam dan akhlak yang baik didalamnya, bahkan sebagian dari mereka akhirnya memilih menjadi muallaf. Studi ini mencoba mengeksplorasi kepemimpinan dakwah Mas Mochammad Amien diperguruan silatnya sehingga pola-polanya bisa diketahui khususnya dengan pendekatan teori Kouzes dan Posner tentang kepemimpinan keteladan. Teori ini memiliki lima dimensi praktek kepemimpinan pola keteladanan, yakni mencontohkan cara, menginspirasikan visi bersama, menantang proses, memungkinkan orang lain bertindak, dan menyemangati jiwa. Studi dilakukan dengan observasi langsung, melakukan wawancara terhadap pendekar Mas Mochamad Amien dan kepada dua muridnya yang dianggap mewakili telah merasakan produk keteladanan Mas Mochamad Amien.
{"title":"Keteladanan Pendekar Mas Mochamad Amien: Studi Atas Kepemimpinan Dakwah di dalam Perguruan Silat Chakra V","authors":"Ahmad Rido'i","doi":"10.55372/tanzhim.v1i1.12","DOIUrl":"https://doi.org/10.55372/tanzhim.v1i1.12","url":null,"abstract":"Silat sebagai bagian budaya Indonesia memiliki filosofi yang tidak lepas dari semangat agama Islam dan dakwah. Perguruan silat Chakra V Surabaya yang dipimpin oleh Mas Mochamad Amien senafas dengan filosofi tersebut, yakni menghidupkan nilai-nilai dakwah dan Islam, tentunya kekuatan jurus dan kekuatan fisik adalah sebuah keniscayaan sebagai sesuatu yang diandalkan. Dalam konteks dakwah didalam sebuah lembaga, kepemimpinan memiliki pengaruh yang amat besar, termasuk dalam lembaga yang bergerak dibidang seni dan budaya. Mas Mochammad Amien telah menunjukkan kepemimpinan dakwah dalam perguruannya, dimana pola keteladanan cukup kental diterapkan. Kepemimpinan ini membuahkan hasil dimana murid-muridnya bisa merasakan nilai-nilai Islam dan akhlak yang baik didalamnya, bahkan sebagian dari mereka akhirnya memilih menjadi muallaf. Studi ini mencoba mengeksplorasi kepemimpinan dakwah Mas Mochammad Amien diperguruan silatnya sehingga pola-polanya bisa diketahui khususnya dengan pendekatan teori Kouzes dan Posner tentang kepemimpinan keteladan. Teori ini memiliki lima dimensi praktek kepemimpinan pola keteladanan, yakni mencontohkan cara, menginspirasikan visi bersama, menantang proses, memungkinkan orang lain bertindak, dan menyemangati jiwa. Studi dilakukan dengan observasi langsung, melakukan wawancara terhadap pendekar Mas Mochamad Amien dan kepada dua muridnya yang dianggap mewakili telah merasakan produk keteladanan Mas Mochamad Amien.","PeriodicalId":167206,"journal":{"name":"Tanzhim: Jurnal Dakwah Terprogram","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133537590","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak: Manajer dakwah bertanggung jawab menggerakkan dan mengkoordinir sdm, salah satunya dengan menggunakan kepemimpinan. Sebagai pemimpin yang dianggap memiliki kemampuan melebihi anggotanya, dengan kemampuannya tersebut pemimpin dipercaya dan diharapkan mampu menggerakkan dan mengkoordinir sdm. Namun, kenyataan di lapangan untuk manajer dakwah dalam ruang lingkup ketua remaja mushola, dihadapkan pada permasalahan bahwa kesiapan diri ketua untuk memimpin tidaklah siap pakai. Masih membutuhkan peningkatan dan pemolesan kemampuan diri untuk siap menghadapi dinamika keorganisasian dalam memimpin remaja mushola. Di tengah keterbatasan penerapan desain kepemimpinan. Maka desain kepemimpinan yang diterapkan dalam konteks situasi ini dengan menggunakan teori Authentic Leadership. Authentic Leadership memberikan gambaran penerapan kepemimpinan dengan menerapkan versi terbaik yang dimiliki oleh pemimpin (ketua remus) dengan menjaga integritas yang telah dimiliki. Penerapan pada konteks ini, memberikan gambaran rencana, hal-hal yang perlu dipersiapkan dan dipenuhi untuk menunjukkan kualitas terbaik sesuai versi Authentic Leadership. Kata kunci: Kepemimpinan Autentik, Authentic Leadership
{"title":"Authentic Leadership Ketua Remaja Mushola Baiturrahim Taman Sidoarjo","authors":"Anisah Nur Aini","doi":"10.55372/tanzhim.v1i1.9","DOIUrl":"https://doi.org/10.55372/tanzhim.v1i1.9","url":null,"abstract":"Abstrak: Manajer dakwah bertanggung jawab menggerakkan dan mengkoordinir sdm, salah satunya dengan menggunakan kepemimpinan. Sebagai pemimpin yang dianggap memiliki kemampuan melebihi anggotanya, dengan kemampuannya tersebut pemimpin dipercaya dan diharapkan mampu menggerakkan dan mengkoordinir sdm. Namun, kenyataan di lapangan untuk manajer dakwah dalam ruang lingkup ketua remaja mushola, dihadapkan pada permasalahan bahwa kesiapan diri ketua untuk memimpin tidaklah siap pakai. Masih membutuhkan peningkatan dan pemolesan kemampuan diri untuk siap menghadapi dinamika keorganisasian dalam memimpin remaja mushola. Di tengah keterbatasan penerapan desain kepemimpinan. Maka desain kepemimpinan yang diterapkan dalam konteks situasi ini dengan menggunakan teori Authentic Leadership. Authentic Leadership memberikan gambaran penerapan kepemimpinan dengan menerapkan versi terbaik yang dimiliki oleh pemimpin (ketua remus) dengan menjaga integritas yang telah dimiliki. Penerapan pada konteks ini, memberikan gambaran rencana, hal-hal yang perlu dipersiapkan dan dipenuhi untuk menunjukkan kualitas terbaik sesuai versi Authentic Leadership. \u0000Kata kunci: Kepemimpinan Autentik, Authentic Leadership","PeriodicalId":167206,"journal":{"name":"Tanzhim: Jurnal Dakwah Terprogram","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129534457","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}