{"title":"附言和理解古兰经的上下文","authors":"Bahruddin","doi":"10.17605/ALMUTSLA.V1I1.4","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artikel ini membahas tentang diskursus antara teks dan konteks dalam memahami al-Qur’an. Disimpulkan bahwa upaya interpretasi dan pemaknaan al-Qur’an yang selalu berkutat dan bersembunyi di balik lafadh-lafadh teks akan menimbulkan kegamangan tersendiri. Hal ini akan tampak pada arus dinamika produksi makna al-Qur’an yang selalu kembali pada kedigdayaan teks. Sementara itu, upaya tekstualisasi atau penundukan al-Qur’an atas konteks tidak berarti dimaksudkan untuk mengeliminasi kesakralannya sebagai sabda Allah, tetapi justru dengan begitu, relevansi fungsi-fungsi al-Qur’an akan selalu hidup di tengah dinamika sosial historis manusia.","PeriodicalId":164900,"journal":{"name":"AL-MUTSLA","volume":"2013 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Epistimologi Teks dan Konteks dalam Memahami Al-Qur’an\",\"authors\":\"Bahruddin\",\"doi\":\"10.17605/ALMUTSLA.V1I1.4\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Artikel ini membahas tentang diskursus antara teks dan konteks dalam memahami al-Qur’an. Disimpulkan bahwa upaya interpretasi dan pemaknaan al-Qur’an yang selalu berkutat dan bersembunyi di balik lafadh-lafadh teks akan menimbulkan kegamangan tersendiri. Hal ini akan tampak pada arus dinamika produksi makna al-Qur’an yang selalu kembali pada kedigdayaan teks. Sementara itu, upaya tekstualisasi atau penundukan al-Qur’an atas konteks tidak berarti dimaksudkan untuk mengeliminasi kesakralannya sebagai sabda Allah, tetapi justru dengan begitu, relevansi fungsi-fungsi al-Qur’an akan selalu hidup di tengah dinamika sosial historis manusia.\",\"PeriodicalId\":164900,\"journal\":{\"name\":\"AL-MUTSLA\",\"volume\":\"2013 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-07-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"AL-MUTSLA\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.17605/ALMUTSLA.V1I1.4\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AL-MUTSLA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17605/ALMUTSLA.V1I1.4","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Epistimologi Teks dan Konteks dalam Memahami Al-Qur’an
Artikel ini membahas tentang diskursus antara teks dan konteks dalam memahami al-Qur’an. Disimpulkan bahwa upaya interpretasi dan pemaknaan al-Qur’an yang selalu berkutat dan bersembunyi di balik lafadh-lafadh teks akan menimbulkan kegamangan tersendiri. Hal ini akan tampak pada arus dinamika produksi makna al-Qur’an yang selalu kembali pada kedigdayaan teks. Sementara itu, upaya tekstualisasi atau penundukan al-Qur’an atas konteks tidak berarti dimaksudkan untuk mengeliminasi kesakralannya sebagai sabda Allah, tetapi justru dengan begitu, relevansi fungsi-fungsi al-Qur’an akan selalu hidup di tengah dinamika sosial historis manusia.