宗教间文化对话中的基督教参与:对帝汶岛环境危机的回应

Nezia Mavitau Rustyana
{"title":"宗教间文化对话中的基督教参与:对帝汶岛环境危机的回应","authors":"Nezia Mavitau Rustyana","doi":"10.21460/gema.2022.71.754","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstrakArtikel ini bertujuan membangun dialog budaya lintas agama antara penganut agama asli Boti dan umat Kristiani di Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. Fokus kajian tertuju pada dua fenomena: krisis lingkungan artifisial yang berakar pada paradigma Kristen barat yang mengunggulkan modernisme, dan fenomena konversi yang tidak ramahterhadap masyarakat asli. Fenomena tersebut mencakup berbagai kenyataan sehubungan dengan peran komunitas Boti dalam ritual dan praktik kehidupan sehari-hari, yang mengusung nilai-nilai ekologis yang berakar pada pengetahuan setempat. Paradigma yang dipakai orang Boti terbentuk dari pengalaman interpersonal antara manusia dan alam.Pandangan itu telah menolong mereka melewati kekeringan yang panjang yang disebabkan oleh faktor alam sebagai dampak dari krisis lingkungan di Timor. Artikel ini menggugat pengaruh kekristenan yang menggunakan pandangan barat, dan mengusulkan untuk menggantinya dengan sebuah teologi yang menghargai tradisi Boti. Sehubungan dengan itu, artikel ini menggarisbawahi kritik terhadap konsep superioritas manusia terhadap alam sebagaimana terkandung di dalam Alkitab, kemudian menawarkansebuah konsep hubungan yang lebih serasi antara alam dan manusia di mana penghargaan dan pemeliharaan alam adalah wujud hubungan yang harmonis dengan Tuhan. \nAbstract This article aims to build an inter-religious cultural dialogue between Boti indigenous people and Christians, South Timor Tengah, East Nusa Tenggara. It responds to two phenomena: the artifi cial environmental crisis rooted in the western paradigm of Christianity glorifying modernism and expanded with the phenomenon of conversionthat is not friendly to indigenous peoples. The phenomena cover various facts about the role of the Boti community in their rituals and daily practices, which have promoted ecological values derived from their local knowledge. The Boti people uphold the indigenous paradigm through their interpersonal relationships with nature. This view has helped them face the long drought due to the natural factor of the environmental crisis in Timor. This article criticizes the influence of Christianity using the western view by replacing it with theology in appreciating local knowledge of Boti indigenous peoples. It also criticizes the human superiority in the Bible toward nature by offering a harmonious relationship between the two that humans should respect and preserve nature to maintain a harmonious relationship with God.","PeriodicalId":327010,"journal":{"name":"GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"The The Boti-Christian Engagement in Interreligious Cultural Dialogue: Response to Environmental Crisis on Timor Island\",\"authors\":\"Nezia Mavitau Rustyana\",\"doi\":\"10.21460/gema.2022.71.754\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"AbstrakArtikel ini bertujuan membangun dialog budaya lintas agama antara penganut agama asli Boti dan umat Kristiani di Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. Fokus kajian tertuju pada dua fenomena: krisis lingkungan artifisial yang berakar pada paradigma Kristen barat yang mengunggulkan modernisme, dan fenomena konversi yang tidak ramahterhadap masyarakat asli. Fenomena tersebut mencakup berbagai kenyataan sehubungan dengan peran komunitas Boti dalam ritual dan praktik kehidupan sehari-hari, yang mengusung nilai-nilai ekologis yang berakar pada pengetahuan setempat. Paradigma yang dipakai orang Boti terbentuk dari pengalaman interpersonal antara manusia dan alam.Pandangan itu telah menolong mereka melewati kekeringan yang panjang yang disebabkan oleh faktor alam sebagai dampak dari krisis lingkungan di Timor. Artikel ini menggugat pengaruh kekristenan yang menggunakan pandangan barat, dan mengusulkan untuk menggantinya dengan sebuah teologi yang menghargai tradisi Boti. Sehubungan dengan itu, artikel ini menggarisbawahi kritik terhadap konsep superioritas manusia terhadap alam sebagaimana terkandung di dalam Alkitab, kemudian menawarkansebuah konsep hubungan yang lebih serasi antara alam dan manusia di mana penghargaan dan pemeliharaan alam adalah wujud hubungan yang harmonis dengan Tuhan. \\nAbstract This article aims to build an inter-religious cultural dialogue between Boti indigenous people and Christians, South Timor Tengah, East Nusa Tenggara. It responds to two phenomena: the artifi cial environmental crisis rooted in the western paradigm of Christianity glorifying modernism and expanded with the phenomenon of conversionthat is not friendly to indigenous peoples. The phenomena cover various facts about the role of the Boti community in their rituals and daily practices, which have promoted ecological values derived from their local knowledge. The Boti people uphold the indigenous paradigm through their interpersonal relationships with nature. This view has helped them face the long drought due to the natural factor of the environmental crisis in Timor. This article criticizes the influence of Christianity using the western view by replacing it with theology in appreciating local knowledge of Boti indigenous peoples. It also criticizes the human superiority in the Bible toward nature by offering a harmonious relationship between the two that humans should respect and preserve nature to maintain a harmonious relationship with God.\",\"PeriodicalId\":327010,\"journal\":{\"name\":\"GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian\",\"volume\":\"42 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-04-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21460/gema.2022.71.754\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21460/gema.2022.71.754","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

这篇文章的目的是建立一个跨宗教的文化对话,在印度尼西亚中南部的东帝汶,努萨东南部,博泰人与基督徒之间。本研究的重点集中在两种现象上:一种基于西方基督教现代化范式的人工环境危机,另一种对本土社会不受欢迎的转换现象。这一现象包含了现实世界中Boti社区在日常生活中的作用,推动了根植于当地知识的生态价值。Boti人的模式是由人类和自然之间的人际体验构成的。这一观点帮助他们度过了东帝汶环境危机造成的自然因素造成的长期干旱。这篇文章挑战了西方观点基督教的影响,并建议用一种尊重博蒂传统的神学来代替它。关于这一点,这篇文章强调了对《圣经》中人类对自然的优越性概念的批评,然后提出了一个更和谐的关系的概念,在这种关系中,自然的奖励和维护是与上帝和谐关系的表现。这篇文章将这篇文章描绘成在南东帝汶、东努萨东南部的人民和基督徒之间建立一场宗教间的对话。这对两个现象都有影响:在西方荣耀的现代基督教范式中,这一灾难性的环境危机与皈依的现象是不友好的。现象掩盖了Boti社区在他们的仪式和日常实践中的角色的各种事实,这些事实促进了他们当地知识的生态价值。Boti人在与自然的人际关系中树立了一种内在的典范。这一观点使他们面临东帝汶环境危机的自然因素。这篇文章引用了西方的观点,以尊重当地无畏的人民的知识为基础。它还评论了《圣经》中人类的优越性,以及人类应该尊重和保护自然之间的和谐关系。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
The The Boti-Christian Engagement in Interreligious Cultural Dialogue: Response to Environmental Crisis on Timor Island
AbstrakArtikel ini bertujuan membangun dialog budaya lintas agama antara penganut agama asli Boti dan umat Kristiani di Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. Fokus kajian tertuju pada dua fenomena: krisis lingkungan artifisial yang berakar pada paradigma Kristen barat yang mengunggulkan modernisme, dan fenomena konversi yang tidak ramahterhadap masyarakat asli. Fenomena tersebut mencakup berbagai kenyataan sehubungan dengan peran komunitas Boti dalam ritual dan praktik kehidupan sehari-hari, yang mengusung nilai-nilai ekologis yang berakar pada pengetahuan setempat. Paradigma yang dipakai orang Boti terbentuk dari pengalaman interpersonal antara manusia dan alam.Pandangan itu telah menolong mereka melewati kekeringan yang panjang yang disebabkan oleh faktor alam sebagai dampak dari krisis lingkungan di Timor. Artikel ini menggugat pengaruh kekristenan yang menggunakan pandangan barat, dan mengusulkan untuk menggantinya dengan sebuah teologi yang menghargai tradisi Boti. Sehubungan dengan itu, artikel ini menggarisbawahi kritik terhadap konsep superioritas manusia terhadap alam sebagaimana terkandung di dalam Alkitab, kemudian menawarkansebuah konsep hubungan yang lebih serasi antara alam dan manusia di mana penghargaan dan pemeliharaan alam adalah wujud hubungan yang harmonis dengan Tuhan. Abstract This article aims to build an inter-religious cultural dialogue between Boti indigenous people and Christians, South Timor Tengah, East Nusa Tenggara. It responds to two phenomena: the artifi cial environmental crisis rooted in the western paradigm of Christianity glorifying modernism and expanded with the phenomenon of conversionthat is not friendly to indigenous peoples. The phenomena cover various facts about the role of the Boti community in their rituals and daily practices, which have promoted ecological values derived from their local knowledge. The Boti people uphold the indigenous paradigm through their interpersonal relationships with nature. This view has helped them face the long drought due to the natural factor of the environmental crisis in Timor. This article criticizes the influence of Christianity using the western view by replacing it with theology in appreciating local knowledge of Boti indigenous peoples. It also criticizes the human superiority in the Bible toward nature by offering a harmonious relationship between the two that humans should respect and preserve nature to maintain a harmonious relationship with God.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Kasih Kristus dan Filantropi Kristen pada Kegiatan Sega Mubeng di Pastoran Gereja Santo Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta Christian Mindfulness: Sebuah Spiritualitas Holistik Keseharian dalam Tradisi Buddha dan Kristen Sebuah Tinjauan Pastoral-Psikologis terhadap Anak Perempuan Penenun Ulos di Kabupaten Tapanuli Resensi Buku: Worship With Teenagers: Adolescent Spirituality and Congregational Practice Resensi Buku: Incarnate Earth: Deep Incarnation and the Face of Christ
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1