S. Siraj, A. Prayogi, Moh. Rofiki, Nawang Kalbuana
{"title":"议员独立框架下的议员法重构","authors":"S. Siraj, A. Prayogi, Moh. Rofiki, Nawang Kalbuana","doi":"10.56691/jurnalmultidisiplinerbharasa.v1i2.246","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pesantren in the annals of history plays an important role in the world of education, economics and politics. The economy of pesantren has fundamentally prepared itself as an organizational independence in maintaining its existence. The MORA regulation hints at the independence of pesantren with a roadmap of independence as the main guideline. Meanwhile, the Pesantren Law has not specifically mentioned this. This paper seeks to explain the implementation of the independence of pesantren and the need for reconstruction of the Pesantren Law in the perspective of the pesantren m andirian. This research uses a literature approach. The results of the study show the need for a discourse on the reconstruction of articles in the Pesantren Law in line with the pesantren independence program and the programs or technical implementations under it, starting from the funding of pesantren, the roadmap for pesantren independence, to technical guidelines for pesantren business assistance.\n \nAbstrak\nPesantren dalam catatan sejarah memainkan peran penting dalam dunia pendidikan, ekonomi dan politik. Ekonomi pesantren pada dasarnya telah mempersiapkan diri sebagai independensi organisasi dalam mempertahankan eksistensinya. Peraturan Kemenag mengisyaratkan independensi pesantren dengan roadmap kemerdekaan sebagai pedoman utama. Sementara itu, UU Pesantren belum secara spesifik menyebutkan hal tersebut. Tulisan ini berupaya menjelaskan pelaksanaan independensi pesantren dan perlunya rekonstruksi UU Pesantren dalam perspektif pesantren m andirian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan perlunya wacana rekonstruksi pasal-pasal dalam UU Pesantren sejalan dengan program kemandirian pesantren dan program atau teknis pelaksanaan di bawahnya, mulai dari pendanaan pesantren, roadmap kemandirian pesantren, hingga petunjuk teknis bantuan usaha pesantren\n ","PeriodicalId":269794,"journal":{"name":"Jurnal Multidisipliner Bharasa","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"RECONSTRUCTION OF THE PESANTREN LAW IN THE FRAME OF PESANTREN INDEPENDENCE\",\"authors\":\"S. Siraj, A. Prayogi, Moh. Rofiki, Nawang Kalbuana\",\"doi\":\"10.56691/jurnalmultidisiplinerbharasa.v1i2.246\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pesantren in the annals of history plays an important role in the world of education, economics and politics. The economy of pesantren has fundamentally prepared itself as an organizational independence in maintaining its existence. The MORA regulation hints at the independence of pesantren with a roadmap of independence as the main guideline. Meanwhile, the Pesantren Law has not specifically mentioned this. This paper seeks to explain the implementation of the independence of pesantren and the need for reconstruction of the Pesantren Law in the perspective of the pesantren m andirian. This research uses a literature approach. The results of the study show the need for a discourse on the reconstruction of articles in the Pesantren Law in line with the pesantren independence program and the programs or technical implementations under it, starting from the funding of pesantren, the roadmap for pesantren independence, to technical guidelines for pesantren business assistance.\\n \\nAbstrak\\nPesantren dalam catatan sejarah memainkan peran penting dalam dunia pendidikan, ekonomi dan politik. Ekonomi pesantren pada dasarnya telah mempersiapkan diri sebagai independensi organisasi dalam mempertahankan eksistensinya. Peraturan Kemenag mengisyaratkan independensi pesantren dengan roadmap kemerdekaan sebagai pedoman utama. Sementara itu, UU Pesantren belum secara spesifik menyebutkan hal tersebut. Tulisan ini berupaya menjelaskan pelaksanaan independensi pesantren dan perlunya rekonstruksi UU Pesantren dalam perspektif pesantren m andirian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan perlunya wacana rekonstruksi pasal-pasal dalam UU Pesantren sejalan dengan program kemandirian pesantren dan program atau teknis pelaksanaan di bawahnya, mulai dari pendanaan pesantren, roadmap kemandirian pesantren, hingga petunjuk teknis bantuan usaha pesantren\\n \",\"PeriodicalId\":269794,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Multidisipliner Bharasa\",\"volume\":\"12 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-08-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Multidisipliner Bharasa\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.56691/jurnalmultidisiplinerbharasa.v1i2.246\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Multidisipliner Bharasa","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56691/jurnalmultidisiplinerbharasa.v1i2.246","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
Pesantren在历史的编年史上扮演着重要的角色,在教育,经济和政治的世界。代表经济在维持其存在的过程中,已经从根本上做好了组织独立性的准备。MORA规定以独立路线图为主要指导方针,暗示了代表的独立性。同时,《Pesantren法》并没有特别提到这一点。本文试图从公证人的视角来解释公证人独立性的实现和公证人法重构的必要性。本研究采用文献法。研究结果表明,有必要对《参赞法》中的条款进行重构,以符合参赞独立计划及其下的计划或技术实施,从参赞独立的资助、参赞独立的路线图到参赞商业援助的技术指南。[摘要]经济与政治的关系是经济与政治的关系。经济代表在巴基斯坦有一个独立的组织,这个组织有一个独立的组织。马来亚人的独立是由马来亚人的独立决定的,马来亚人是由马来亚人的独立决定的。Sementara itu, UU Pesantren, belum, secara, spentara, spentara。我的意思是,我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思。Penelitian ini menggunakan pendekatan kepustakaan。Hasil penelitian menunjukkan perlunya wacana rekonstruksi pasal-pasal dalam UU Pesantren sejalan dengan程序kmandirian Pesantren程序atau teknis pelaksanaan di bawahnya, mulai dari pendanan Pesantren,路线图kmandirian Pesantren, hinga petunjuk teknis bantuan usaha Pesantren
RECONSTRUCTION OF THE PESANTREN LAW IN THE FRAME OF PESANTREN INDEPENDENCE
Pesantren in the annals of history plays an important role in the world of education, economics and politics. The economy of pesantren has fundamentally prepared itself as an organizational independence in maintaining its existence. The MORA regulation hints at the independence of pesantren with a roadmap of independence as the main guideline. Meanwhile, the Pesantren Law has not specifically mentioned this. This paper seeks to explain the implementation of the independence of pesantren and the need for reconstruction of the Pesantren Law in the perspective of the pesantren m andirian. This research uses a literature approach. The results of the study show the need for a discourse on the reconstruction of articles in the Pesantren Law in line with the pesantren independence program and the programs or technical implementations under it, starting from the funding of pesantren, the roadmap for pesantren independence, to technical guidelines for pesantren business assistance.
Abstrak
Pesantren dalam catatan sejarah memainkan peran penting dalam dunia pendidikan, ekonomi dan politik. Ekonomi pesantren pada dasarnya telah mempersiapkan diri sebagai independensi organisasi dalam mempertahankan eksistensinya. Peraturan Kemenag mengisyaratkan independensi pesantren dengan roadmap kemerdekaan sebagai pedoman utama. Sementara itu, UU Pesantren belum secara spesifik menyebutkan hal tersebut. Tulisan ini berupaya menjelaskan pelaksanaan independensi pesantren dan perlunya rekonstruksi UU Pesantren dalam perspektif pesantren m andirian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan perlunya wacana rekonstruksi pasal-pasal dalam UU Pesantren sejalan dengan program kemandirian pesantren dan program atau teknis pelaksanaan di bawahnya, mulai dari pendanaan pesantren, roadmap kemandirian pesantren, hingga petunjuk teknis bantuan usaha pesantren