伊斯兰银行职位的确定

Nasrulloh Nasrulloh, Elfira Maya Adiba, Mohamad Nur Efendi
{"title":"伊斯兰银行职位的确定","authors":"Nasrulloh Nasrulloh, Elfira Maya Adiba, Mohamad Nur Efendi","doi":"10.21154/muslimheritage.v8i1.4989","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractOrganisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) dan Dewan Perjalanan Pariswisata Dunia (WTTC) merilis data pada tahun 2017 terkait distribusi sektor pariwasata yang menyumbang 10% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) global. Hal tersebut memberikan kontribusi sebesar US $ 7,58 triliun dari total ekspor dunia sehingga memberikan dampak naikknya pendapatan devisa di sektor pariwisata meningkat di angka 25,1%. Mastercard Crecentrating Global Travel Market Index (GMTI) memperkirakan ada 230 juta wisatan muslim pada tahun 2026 secara global. Prediksi ini membuktikan bahwa pasar pariwisata syariah memiliki potensi besar dengan konsumen yang cukup menjanjikan. Di Indonesia, Pulau Madura menjadi salah satu wilayah yang berpotensi besar memiliki tren destinasi wisata syariah yang harus mendapatkan dukungan pemerintah, masyarakat dan Lembaga Keuangan Syariah sebagai motor penggerak ekuitas permodalan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi peran perbankan syariah terhadap pengembangan potensi pariwisata halal dan kontribusinya terhadap peningkatan pendapapatan asli daerah (PAD) khususnya di Kabupaten Bangkalan Madura. Penilitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi di lapangan yang kemudian dikuatkan dengan data empiris. Hasil penelitian menunjukan bahwa potensi pengembangan pantai pesisir menuju wisata halal Pulau Madura masih membutuhkan terkait pengadaan sarana prasarana, mobilitas menuju lokasi wisata, pelestarian ekosistem di sekitar pesisir meliputi cemara udang, mangrove dan terumbu karang serta fasilitas penunjang di area wisata. Ketiadaan modal dalam pengembangan wisata pesisir dapat didorong oleh peran perbankan syariah dalam melakukan ekspansi pembiayaan mikro pada sektor pariwisata menggunakan akad Mudharabah dan Musyarakah. Selanjutnya, peningkatan pendapatan asli daerah dapat dilakukan dengan melakukan stimulus yang diproyeksikan pada pengembangan potensi serta dukungan ril dari pemerintah selaku pemangku kebijakan.  AbstrakUnited National World Tourism Organization (UNWTO) and the World Tourism Travel Council (WTTC) released data in 2017 regarding the distribution of the tourism sector which accounts for 10% of the global Gross Domestic Product (GDP). This contributed US $ 7.58 trillion to total world exports, increasing foreign exchange earnings in the tourism sector by 25.1%. The Mastercard Crecentrating Global Travel Market Index (GMTI) estimates there will be 230 million Muslim tourists by 2026 globally. This prediction proves that the Islamic tourism market has great potential with quite promising consumers. In Indonesia, Madura Island is one of the areas with great potential to have a trend of Sharia tourist destinations which must get support from the government, the community, and Islamic financial institutions as a driving force for capital equity. This study aims to identify the role of Islamic banking in developing the potential for halal tourism and its contribution to increasing local revenue (PAD), especially in Bangkalan Madura Regency. This research uses a qualitative method with a phenomenological approach in the field which is then corroborated by empirical data. The results of the study show that the potential for developing coastal beaches towards halal tourism in Madura Island still requires related procurement of infrastructure, mobility to tourist sites, preservation of ecosystems around the coast including cypress shrimp, mangroves, and coral reefs as well as supporting facilities in tourist areas. The absence of capital in developing coastal tourism can be driven by the role of Islamic banking in expanding microfinance in the tourism sector using Mudharabah and Musyarakah contracts. Furthermore, an increase in local own-source revenue can be carried out by carrying out projected stimulus on potential development as well as real support from the government as the policy maker.","PeriodicalId":160585,"journal":{"name":"Muslim Heritage","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pengembangan Potensi Pariwisata Halal Pesisir Bangkalan Madura: Identifikasi Peranan Bank Syariah\",\"authors\":\"Nasrulloh Nasrulloh, Elfira Maya Adiba, Mohamad Nur Efendi\",\"doi\":\"10.21154/muslimheritage.v8i1.4989\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"AbstractOrganisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) dan Dewan Perjalanan Pariswisata Dunia (WTTC) merilis data pada tahun 2017 terkait distribusi sektor pariwasata yang menyumbang 10% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) global. Hal tersebut memberikan kontribusi sebesar US $ 7,58 triliun dari total ekspor dunia sehingga memberikan dampak naikknya pendapatan devisa di sektor pariwisata meningkat di angka 25,1%. Mastercard Crecentrating Global Travel Market Index (GMTI) memperkirakan ada 230 juta wisatan muslim pada tahun 2026 secara global. Prediksi ini membuktikan bahwa pasar pariwisata syariah memiliki potensi besar dengan konsumen yang cukup menjanjikan. Di Indonesia, Pulau Madura menjadi salah satu wilayah yang berpotensi besar memiliki tren destinasi wisata syariah yang harus mendapatkan dukungan pemerintah, masyarakat dan Lembaga Keuangan Syariah sebagai motor penggerak ekuitas permodalan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi peran perbankan syariah terhadap pengembangan potensi pariwisata halal dan kontribusinya terhadap peningkatan pendapapatan asli daerah (PAD) khususnya di Kabupaten Bangkalan Madura. Penilitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi di lapangan yang kemudian dikuatkan dengan data empiris. Hasil penelitian menunjukan bahwa potensi pengembangan pantai pesisir menuju wisata halal Pulau Madura masih membutuhkan terkait pengadaan sarana prasarana, mobilitas menuju lokasi wisata, pelestarian ekosistem di sekitar pesisir meliputi cemara udang, mangrove dan terumbu karang serta fasilitas penunjang di area wisata. Ketiadaan modal dalam pengembangan wisata pesisir dapat didorong oleh peran perbankan syariah dalam melakukan ekspansi pembiayaan mikro pada sektor pariwisata menggunakan akad Mudharabah dan Musyarakah. Selanjutnya, peningkatan pendapatan asli daerah dapat dilakukan dengan melakukan stimulus yang diproyeksikan pada pengembangan potensi serta dukungan ril dari pemerintah selaku pemangku kebijakan.  AbstrakUnited National World Tourism Organization (UNWTO) and the World Tourism Travel Council (WTTC) released data in 2017 regarding the distribution of the tourism sector which accounts for 10% of the global Gross Domestic Product (GDP). This contributed US $ 7.58 trillion to total world exports, increasing foreign exchange earnings in the tourism sector by 25.1%. The Mastercard Crecentrating Global Travel Market Index (GMTI) estimates there will be 230 million Muslim tourists by 2026 globally. This prediction proves that the Islamic tourism market has great potential with quite promising consumers. In Indonesia, Madura Island is one of the areas with great potential to have a trend of Sharia tourist destinations which must get support from the government, the community, and Islamic financial institutions as a driving force for capital equity. This study aims to identify the role of Islamic banking in developing the potential for halal tourism and its contribution to increasing local revenue (PAD), especially in Bangkalan Madura Regency. This research uses a qualitative method with a phenomenological approach in the field which is then corroborated by empirical data. The results of the study show that the potential for developing coastal beaches towards halal tourism in Madura Island still requires related procurement of infrastructure, mobility to tourist sites, preservation of ecosystems around the coast including cypress shrimp, mangroves, and coral reefs as well as supporting facilities in tourist areas. The absence of capital in developing coastal tourism can be driven by the role of Islamic banking in expanding microfinance in the tourism sector using Mudharabah and Musyarakah contracts. Furthermore, an increase in local own-source revenue can be carried out by carrying out projected stimulus on potential development as well as real support from the government as the policy maker.\",\"PeriodicalId\":160585,\"journal\":{\"name\":\"Muslim Heritage\",\"volume\":\"43 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Muslim Heritage\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v8i1.4989\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Muslim Heritage","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v8i1.4989","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

世界旅游出口国(UNWTO)和世界旅游委员会(WTTC)在2017年发布的数据显示,全球国内生产总值占gdp 10%。这为全球总出口增加了7.58万亿美元,为旅游业的外汇收入增加了25.1%。全球旅游指数(GMTI)的信用卡跟踪估计,到2026年,全球有2.3亿多穆斯林旅游。这些预测证明伊斯兰旅游业市场具有相当有前途的消费者的巨大潜力。在印度尼西亚,马杜拉岛是最具潜力的地区之一,伊斯兰旅游目的地的趋势必须得到政府、社会和伊斯兰金融机构的支持,作为资本股权驱动力。本研究的目的是确定伊斯兰银行角色清真旅游业发展潜力及其对增长的贡献真正pendapapatan Bangkalan马杜罗县(PAD)特别是地区。这种研究采用了一种定性方法,其表现学方法通过经验数据强化。研究结果表明,马杜拉岛清真之旅的沿海开发潜力仍然需要采购基础设施、旅游地点的流动性、沿海生态系统保护,包括捕虾、红树林和珊瑚礁以及旅游区域的生活设施。伊斯兰银行在使用阿卡德•穆达拉巴(Mudharabah)和穆巴拉克(musyarbah)等地方旅游业发展中缺乏资金,可能会受到伊斯兰银行在利用阿卡德•穆达拉巴(akmudharabah)等旅游业扩大小额融资方面的作用的推动。此外,通过预期政府对潜在发展和随后决策者的支持,可以增加地区原来收入的增长。2017年,世界旅游组织(UNWTO)和世界旅游委员会(WTTC)释放数据,占全球国内生产总值10%的份额。全球出口国的金额为7.58亿美元,增加外汇收入为25.1%。全球旅游指数(GMTI)预计全球2026年将有2.3亿穆斯林旅游。这种伊斯兰旅游市场的预测具有相当大的潜力。在印度尼西亚,马都拉岛是一个有巨大潜力的地区,其目标必须来自政府、社区和伊斯兰金融机构,以建立资本平衡的流动力量。这项研究确定了伊斯兰银行的角色,发展了清真旅游和它的承诺,特别是在马杜拉摄摄区。这项研究采用了一种qualitic method,该方法具有表现性,因此受到经验数据的腐蚀。《results of The study秀那潜在的清真for developing海岸海滩向旅游在马杜罗岛还是requires相关procurement sites,旅游基础设施,机动性的柏树周围保护of ecosystems《海岸在内的虾,mangroves和珊瑚reefs as well as supporting facilities在旅游地区。资本开发的资本缺位可以由使用Mudharabah和民众纠纷的tourism区扩大小规模金融的伊斯兰银行驱动。此外,当地政府作为政策制定者的真正支持,对潜在发展的刺激计划可能会引发担忧。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Pengembangan Potensi Pariwisata Halal Pesisir Bangkalan Madura: Identifikasi Peranan Bank Syariah
AbstractOrganisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) dan Dewan Perjalanan Pariswisata Dunia (WTTC) merilis data pada tahun 2017 terkait distribusi sektor pariwasata yang menyumbang 10% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) global. Hal tersebut memberikan kontribusi sebesar US $ 7,58 triliun dari total ekspor dunia sehingga memberikan dampak naikknya pendapatan devisa di sektor pariwisata meningkat di angka 25,1%. Mastercard Crecentrating Global Travel Market Index (GMTI) memperkirakan ada 230 juta wisatan muslim pada tahun 2026 secara global. Prediksi ini membuktikan bahwa pasar pariwisata syariah memiliki potensi besar dengan konsumen yang cukup menjanjikan. Di Indonesia, Pulau Madura menjadi salah satu wilayah yang berpotensi besar memiliki tren destinasi wisata syariah yang harus mendapatkan dukungan pemerintah, masyarakat dan Lembaga Keuangan Syariah sebagai motor penggerak ekuitas permodalan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi peran perbankan syariah terhadap pengembangan potensi pariwisata halal dan kontribusinya terhadap peningkatan pendapapatan asli daerah (PAD) khususnya di Kabupaten Bangkalan Madura. Penilitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi di lapangan yang kemudian dikuatkan dengan data empiris. Hasil penelitian menunjukan bahwa potensi pengembangan pantai pesisir menuju wisata halal Pulau Madura masih membutuhkan terkait pengadaan sarana prasarana, mobilitas menuju lokasi wisata, pelestarian ekosistem di sekitar pesisir meliputi cemara udang, mangrove dan terumbu karang serta fasilitas penunjang di area wisata. Ketiadaan modal dalam pengembangan wisata pesisir dapat didorong oleh peran perbankan syariah dalam melakukan ekspansi pembiayaan mikro pada sektor pariwisata menggunakan akad Mudharabah dan Musyarakah. Selanjutnya, peningkatan pendapatan asli daerah dapat dilakukan dengan melakukan stimulus yang diproyeksikan pada pengembangan potensi serta dukungan ril dari pemerintah selaku pemangku kebijakan.  AbstrakUnited National World Tourism Organization (UNWTO) and the World Tourism Travel Council (WTTC) released data in 2017 regarding the distribution of the tourism sector which accounts for 10% of the global Gross Domestic Product (GDP). This contributed US $ 7.58 trillion to total world exports, increasing foreign exchange earnings in the tourism sector by 25.1%. The Mastercard Crecentrating Global Travel Market Index (GMTI) estimates there will be 230 million Muslim tourists by 2026 globally. This prediction proves that the Islamic tourism market has great potential with quite promising consumers. In Indonesia, Madura Island is one of the areas with great potential to have a trend of Sharia tourist destinations which must get support from the government, the community, and Islamic financial institutions as a driving force for capital equity. This study aims to identify the role of Islamic banking in developing the potential for halal tourism and its contribution to increasing local revenue (PAD), especially in Bangkalan Madura Regency. This research uses a qualitative method with a phenomenological approach in the field which is then corroborated by empirical data. The results of the study show that the potential for developing coastal beaches towards halal tourism in Madura Island still requires related procurement of infrastructure, mobility to tourist sites, preservation of ecosystems around the coast including cypress shrimp, mangroves, and coral reefs as well as supporting facilities in tourist areas. The absence of capital in developing coastal tourism can be driven by the role of Islamic banking in expanding microfinance in the tourism sector using Mudharabah and Musyarakah contracts. Furthermore, an increase in local own-source revenue can be carried out by carrying out projected stimulus on potential development as well as real support from the government as the policy maker.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Stereotip Perempuan dan Budaya Patriarkal Berlatar Islam dalam Novel Religi Best Seller Tahun 2000-2021 Manajemen Kebudayaan Pesantren Pascamodern di Indonesia Pengembangan Potensi Pariwisata Halal Pesisir Bangkalan Madura: Identifikasi Peranan Bank Syariah Seni Pegelaran Wayang dalam Perspektif Fikih dan Spiritualitas Seni Islam Seyyed Hossein Nasr Islam Melayu dan Islam Jawa: Studi Komparatif Akulturasi Islam dan Kebudayaan dalam Perspektif Sejarah
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1