Herawanto, Ninda Wahyuni, Muh. Jusman Rau, Irfanita Dwi Yuniarti, Dilla Srikandi Syahadat, Hasanah Hasanah, Sendhy Krisnasari, N. Sari
{"title":"Faktor yang mempengaruhi Angka Kesembuhan (Cure Rate) Tuberkulosis di Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu","authors":"Herawanto, Ninda Wahyuni, Muh. Jusman Rau, Irfanita Dwi Yuniarti, Dilla Srikandi Syahadat, Hasanah Hasanah, Sendhy Krisnasari, N. Sari","doi":"10.51888/phj.v13i2.134","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan masyarakat disemua Negara. Kunci sukses penanggulangan TBC adalah penemuan pasien dan pengobatan pasien sampai sembuh. keberhasilan pengobatan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor kepatuhan pasien, faktor pengawas menelan obat dan efek samping yang dirasakan pasien. Kecamatan Palu Selatan merupakan penyumbang angka kejadian TBC yang cukup tinggi dengan angka kesembuhan pasien TBC yang belum mencapai target nasional (85%). Wilayah Kecamatan Palu Selatan terdiri dari 3 Puskesmas yaitu Puskesmas Mabelopura terdapat 62 kasus, Puskesmas Birobuli 46 kasus dan Puskesmas Bulili 28 kasus, dengan angka kesembuhan yaitu Puskesmas Mabelopura 44 (70,96%) kasus, Puskesmas Birobuli 30 (65,21%) kasus dan Puskesmas Bulili 19 (67,85%) kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi angka kesembuhan TBC di Kecamatan Palu Selatan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi berjumlah 136 orang, setelah menggunakan rumus Lemeshow didapatkan sampel sebanyak 97 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Analisis yang digunakan yaitu regresi linear sederhana dengan nilai α =5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan antara pengawas menelan obat (Sig=0,010), efek samping obat (Sig=0,000) dan kepatuhan pengobatan (Sig=0,025) terhadap angka kesembuhan pasien TBC di Kecamatan Palu Selatan (Sig<0,05). Disarankan kepada pasien TBC untuk patuh dalam mengonsumsi obat walaupun responden merasakan efek samping yang ditimbulkan oleh OAT, kepada keluarga dan petugas kesehatan diharapkan berperan aktif dalam mengawasi dan memberikan dukungan kepada pasien agar menyelesaikan pengobatan sampai dinyatakan sembuh.\nTuberculosis is still a public health problem in all countries. The key to a successful TB control is patient discovery and treatment of the patient until cured. The success of treatment is influenced by several factors, namely patient adherence factors, factors Drug ingestion supervisor and side effects felt by the patient. Palu Selatan District is a contributor to the TB incidence rate which is quite high with the cure rate for TB patients who have not reached the national target (85%). The area of South Palu District consists of 3 public health center, Mabelopura Health Center with 62 cases, Birobuli Health Center 46 cases and Bulili Health Center 28 cases, with a cure rate of 44 cases (70.96%), 30 cases (65.21%) and 19 cases (67.85%) respectively. This study aims to determine the factors that affect the TB cure rate in South Palu District. This type of research is quantitative with a cross sectional approach. The population numbered 136 people, after using the Lemeshow formula obtained a sample of 97 people. Sampling using the Proportionate Stratified Random Sampling technique. The analysis used is simple linear regression with a value of α = 5%. The results of this study indicate that there is a significant influence between supervisors ingesting drugs (Sig=0,010), side effects (Sig=0,000) and medication adherence (Sig=0,025) to the cure rate for TB patients in South Palu District (Sig <0.05). It is advisable for TB patients to obey in taking the drug even though the respondent feels the side effects caused by OAT, the family and health workers are expected to play an active role in supervising and providing support to patients to complete treatment and be declared cured.\n \n ","PeriodicalId":252023,"journal":{"name":"Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51888/phj.v13i2.134","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Faktor yang mempengaruhi Angka Kesembuhan (Cure Rate) Tuberkulosis di Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu
Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan masyarakat disemua Negara. Kunci sukses penanggulangan TBC adalah penemuan pasien dan pengobatan pasien sampai sembuh. keberhasilan pengobatan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor kepatuhan pasien, faktor pengawas menelan obat dan efek samping yang dirasakan pasien. Kecamatan Palu Selatan merupakan penyumbang angka kejadian TBC yang cukup tinggi dengan angka kesembuhan pasien TBC yang belum mencapai target nasional (85%). Wilayah Kecamatan Palu Selatan terdiri dari 3 Puskesmas yaitu Puskesmas Mabelopura terdapat 62 kasus, Puskesmas Birobuli 46 kasus dan Puskesmas Bulili 28 kasus, dengan angka kesembuhan yaitu Puskesmas Mabelopura 44 (70,96%) kasus, Puskesmas Birobuli 30 (65,21%) kasus dan Puskesmas Bulili 19 (67,85%) kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi angka kesembuhan TBC di Kecamatan Palu Selatan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi berjumlah 136 orang, setelah menggunakan rumus Lemeshow didapatkan sampel sebanyak 97 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Analisis yang digunakan yaitu regresi linear sederhana dengan nilai α =5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan antara pengawas menelan obat (Sig=0,010), efek samping obat (Sig=0,000) dan kepatuhan pengobatan (Sig=0,025) terhadap angka kesembuhan pasien TBC di Kecamatan Palu Selatan (Sig<0,05). Disarankan kepada pasien TBC untuk patuh dalam mengonsumsi obat walaupun responden merasakan efek samping yang ditimbulkan oleh OAT, kepada keluarga dan petugas kesehatan diharapkan berperan aktif dalam mengawasi dan memberikan dukungan kepada pasien agar menyelesaikan pengobatan sampai dinyatakan sembuh.
Tuberculosis is still a public health problem in all countries. The key to a successful TB control is patient discovery and treatment of the patient until cured. The success of treatment is influenced by several factors, namely patient adherence factors, factors Drug ingestion supervisor and side effects felt by the patient. Palu Selatan District is a contributor to the TB incidence rate which is quite high with the cure rate for TB patients who have not reached the national target (85%). The area of South Palu District consists of 3 public health center, Mabelopura Health Center with 62 cases, Birobuli Health Center 46 cases and Bulili Health Center 28 cases, with a cure rate of 44 cases (70.96%), 30 cases (65.21%) and 19 cases (67.85%) respectively. This study aims to determine the factors that affect the TB cure rate in South Palu District. This type of research is quantitative with a cross sectional approach. The population numbered 136 people, after using the Lemeshow formula obtained a sample of 97 people. Sampling using the Proportionate Stratified Random Sampling technique. The analysis used is simple linear regression with a value of α = 5%. The results of this study indicate that there is a significant influence between supervisors ingesting drugs (Sig=0,010), side effects (Sig=0,000) and medication adherence (Sig=0,025) to the cure rate for TB patients in South Palu District (Sig <0.05). It is advisable for TB patients to obey in taking the drug even though the respondent feels the side effects caused by OAT, the family and health workers are expected to play an active role in supervising and providing support to patients to complete treatment and be declared cured.