{"title":"Barazanji Asaraka: Musik Iringan dalam Acara “Menre Mola Baru” di Dusun Tinco, Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng","authors":"Andi Ihsan, M. Padil","doi":"10.26858/i.v6i1.32929","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan secara deskriptif pertunjukan dan fungsi barzanji pada prosesi acara “Menre Mola Baru” sebagai salah-satu musik tradisional masyarakat bugis di dusun Tinco, kecamatan Lalabata, kabupaten Soppeng. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang selanjutnya dianalisis dengan cara mereduksi data, display dan selanjutnya verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan prosesi pelaksanaan upacara barazanji dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahap yakni : (1)Persiapan, (2) Pembacaan doa dan Arrawi, (3) Pembacaan Assaraka. Tahap persiapan dilakukan dengan berdiri yang dilakukan oleh imam diikuti oleh seluruh anggota barazanji dengan membentuk posisi memanjang dan saling berhadapan. Pembacaan doa dan Arrawi dipimpin oleh imam sebagai tanda dimulainya barzanji. Selanjutnya pembacaan arrawi yang dilakukan tanpa melodi (seperti membaca biasa). Bacaan berisi riwayat singkat keseharian Rasulullah SAW. Selanjutnya tahap pembacaan Assaraka. Pembacaan assaraka dimulai dengan Imam sendiri yang melantunkan kalimat “falamma ana awanu maulidihil”. Lantunan lafadz ini dinyanyikan dengan pola melodi khas barazanji yang selanjutnya dilantungkan secara bersama-sama (unisono). Pembacaan assaraka ini dilakukan dalam 3 (tiga) tahapan penyajian yakni: (1)dinyanyikan secara bersama-sama, (2)dinyanyikan secara bergantian, (3) doa penutup. Tahap dinyanyikan secara bersama-sama dilakukan pada bait awal syair barazanji awal, sedangkan di bagian pertengahan syair dinyanyikan secara bergantian oleh pelaku barzanji. Terakhir doa penutup yang dipimpin oleh imam dengan doa yang dilantungkan dalam bahasa bugis. Adapun fungsi barzanji pada acara menre bola baru di dusun Tinco meliputi: sistem proyeksi, sebagai alat pengesahan antara pranata-panata dan lebaga kebudayaan, sebagai alat pendidikan, sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-norma masyarakat akan selalu dipatuhi anggota kolektifnya, fungsi yang berkaitan dengan norma sosial, kesinambungan budaya, serta fungsi hiburanKata kunci : Barazanji, Musik Iringan, Fungsi, Menre Bola Baru","PeriodicalId":443244,"journal":{"name":"JURNAL IMAJINASI","volume":"174 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL IMAJINASI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26858/i.v6i1.32929","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Barazanji Asaraka: Musik Iringan dalam Acara “Menre Mola Baru” di Dusun Tinco, Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng
Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan secara deskriptif pertunjukan dan fungsi barzanji pada prosesi acara “Menre Mola Baru” sebagai salah-satu musik tradisional masyarakat bugis di dusun Tinco, kecamatan Lalabata, kabupaten Soppeng. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang selanjutnya dianalisis dengan cara mereduksi data, display dan selanjutnya verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan prosesi pelaksanaan upacara barazanji dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahap yakni : (1)Persiapan, (2) Pembacaan doa dan Arrawi, (3) Pembacaan Assaraka. Tahap persiapan dilakukan dengan berdiri yang dilakukan oleh imam diikuti oleh seluruh anggota barazanji dengan membentuk posisi memanjang dan saling berhadapan. Pembacaan doa dan Arrawi dipimpin oleh imam sebagai tanda dimulainya barzanji. Selanjutnya pembacaan arrawi yang dilakukan tanpa melodi (seperti membaca biasa). Bacaan berisi riwayat singkat keseharian Rasulullah SAW. Selanjutnya tahap pembacaan Assaraka. Pembacaan assaraka dimulai dengan Imam sendiri yang melantunkan kalimat “falamma ana awanu maulidihil”. Lantunan lafadz ini dinyanyikan dengan pola melodi khas barazanji yang selanjutnya dilantungkan secara bersama-sama (unisono). Pembacaan assaraka ini dilakukan dalam 3 (tiga) tahapan penyajian yakni: (1)dinyanyikan secara bersama-sama, (2)dinyanyikan secara bergantian, (3) doa penutup. Tahap dinyanyikan secara bersama-sama dilakukan pada bait awal syair barazanji awal, sedangkan di bagian pertengahan syair dinyanyikan secara bergantian oleh pelaku barzanji. Terakhir doa penutup yang dipimpin oleh imam dengan doa yang dilantungkan dalam bahasa bugis. Adapun fungsi barzanji pada acara menre bola baru di dusun Tinco meliputi: sistem proyeksi, sebagai alat pengesahan antara pranata-panata dan lebaga kebudayaan, sebagai alat pendidikan, sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-norma masyarakat akan selalu dipatuhi anggota kolektifnya, fungsi yang berkaitan dengan norma sosial, kesinambungan budaya, serta fungsi hiburanKata kunci : Barazanji, Musik Iringan, Fungsi, Menre Bola Baru