Seni rapa’i geleng merupakan kesenian tradisional yang berasal dari provinsi Aceh dan ditarikan oleh 12 orang penari serta satu ceh (pemimpin) yang bertugas melantunkan syair. Setiap kesenian tradisional memiliki pesan-pesan tertentu yang ingin disampaikan pada para penikmatnya, begitu pula dengan seni rapa’i geleng. Penikmat seni harus memahami makna yang terkandung dalam syair. Sehingga hal ini menjadi hal yang dipandang perlu untuk mendeskripsikan nilai-nilai Islam dalam kesenian rapa’i geleng. Bentuk penyajian syair terbagi atas 4 (empat) babak, yaitu seulaweut (shalawat), saleum (salam), kisah, dan lanie (penutup). Setiap babak memiliki nilai pengajaran akhlak mahmudah (akhlak tepuji) diantaranya (1) akhlak yang berhubungan dengan Allah memiliki bentuk akhlak taqwa dan dzikrullah , (2) akhlak yang berhubungan dengan diri sendiri memiliki bentuk akhlak amanah dan menuntut ilmu, dan (3) akhlak yang berhubungan dengan masyarakat memiliki bentuk akhlak saling hormat menghormati.
{"title":"NILAI RELIGIUS ISLAM DALAM SYAIR SENI RAPA’I GELENG","authors":"Y. Astuti, S. Samsuri","doi":"10.26858/i.v6i2.38450","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/i.v6i2.38450","url":null,"abstract":"Seni rapa’i geleng merupakan kesenian tradisional yang berasal dari provinsi Aceh dan ditarikan oleh 12 orang penari serta satu ceh (pemimpin) yang bertugas melantunkan syair. Setiap kesenian tradisional memiliki pesan-pesan tertentu yang ingin disampaikan pada para penikmatnya, begitu pula dengan seni rapa’i geleng. Penikmat seni harus memahami makna yang terkandung dalam syair. Sehingga hal ini menjadi hal yang dipandang perlu untuk mendeskripsikan nilai-nilai Islam dalam kesenian rapa’i geleng. Bentuk penyajian syair terbagi atas 4 (empat) babak, yaitu seulaweut (shalawat), saleum (salam), kisah, dan lanie (penutup). Setiap babak memiliki nilai pengajaran akhlak mahmudah (akhlak tepuji) diantaranya (1) akhlak yang berhubungan dengan Allah memiliki bentuk akhlak taqwa dan dzikrullah , (2) akhlak yang berhubungan dengan diri sendiri memiliki bentuk akhlak amanah dan menuntut ilmu, dan (3) akhlak yang berhubungan dengan masyarakat memiliki bentuk akhlak saling hormat menghormati.","PeriodicalId":443244,"journal":{"name":"JURNAL IMAJINASI","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123912666","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Masalah kesehatan gigi yakni karies gigi merupakan penyakit yang dialami banyak orang di seluruh dunia khususnya anak anak. Di Kabupaten Bojonegoro, kasus karies gigi anak usia 6-9 yakni kelas 1 – 3 Sekolah Dasar masih tinggi. Hal ini didapatkan dari Laporan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Anak di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2019, 2020 dan 2021. Para guru mengatakan anak sekolah dasar sudah diajarkan dasar - dasar cara menjaga kesehatan gigi karena berkaitan dengan mata pelajaran namun kasus karies masih tetap tinggi. Hal ini dikarenakan anak tidak menerapkan menjaga kesehatan gigi di dalam kehidupan sehari hari. Hal ini terjadi karena anak cenderung merasa bosan jika materi pembelajaran disampaikan hanya dengan lisan. Media pembelajaran menggunakan board game merupakan media pembelajaran edukasi yang efektif, karena bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan dan tidak bisa dipisahkan dari perkembangan anak. Tahapan perancangan ini menggunakan metode design thinking yang didapat melalui observasi langsung, wawancara, kuesioner, lalu menganalisis hasil data yang telah diperoleh dan disesuaikan dengan target audiens. Analisis tersebut menghasilkan keyword yakni “healthy teeth, happy life” yang akan menjadi acuan dalam perancangan. Hingga saat ini belum terdapat board game edukasi yang bertema menjaga kesehatan gigi untuk media pembelajaran Sekolah Dasar di Bojonegoro. Perancangan board game ini ditujukan untuk menjaga kesehatan gigi sehingga diharap anak - anak, orang tua, guru maupun masyarakat mampu memahami pentingnya menjaga kesehatan gigi. Kata Kunci: kesehatan gigi; karies gigi; board game; anak
{"title":"PERANCANGAN BOARD GAME “GIGIKU SEHAT” SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR KELAS 1 - 3","authors":"Badzlin Syarafina, Diana Aqidatun Nisa, Mahimma Romadhona","doi":"10.26858/i.v6i2.38033","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/i.v6i2.38033","url":null,"abstract":"Masalah kesehatan gigi yakni karies gigi merupakan penyakit yang dialami banyak orang di seluruh dunia khususnya anak anak. Di Kabupaten Bojonegoro, kasus karies gigi anak usia 6-9 yakni kelas 1 – 3 Sekolah Dasar masih tinggi. Hal ini didapatkan dari Laporan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Anak di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2019, 2020 dan 2021. Para guru mengatakan anak sekolah dasar sudah diajarkan dasar - dasar cara menjaga kesehatan gigi karena berkaitan dengan mata pelajaran namun kasus karies masih tetap tinggi. Hal ini dikarenakan anak tidak menerapkan menjaga kesehatan gigi di dalam kehidupan sehari hari. Hal ini terjadi karena anak cenderung merasa bosan jika materi pembelajaran disampaikan hanya dengan lisan. Media pembelajaran menggunakan board game merupakan media pembelajaran edukasi yang efektif, karena bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan dan tidak bisa dipisahkan dari perkembangan anak. Tahapan perancangan ini menggunakan metode design thinking yang didapat melalui observasi langsung, wawancara, kuesioner, lalu menganalisis hasil data yang telah diperoleh dan disesuaikan dengan target audiens. Analisis tersebut menghasilkan keyword yakni “healthy teeth, happy life” yang akan menjadi acuan dalam perancangan. Hingga saat ini belum terdapat board game edukasi yang bertema menjaga kesehatan gigi untuk media pembelajaran Sekolah Dasar di Bojonegoro. Perancangan board game ini ditujukan untuk menjaga kesehatan gigi sehingga diharap anak - anak, orang tua, guru maupun masyarakat mampu memahami pentingnya menjaga kesehatan gigi. Kata Kunci: kesehatan gigi; karies gigi; board game; anak","PeriodicalId":443244,"journal":{"name":"JURNAL IMAJINASI","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129090254","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis bentuk dan komposisi musik Pompang sebagai salah-satu musik tradisional yang ada di kabupaten Mamasa. Penelitian ini adalah penelitian analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, studi dokumen, dan wawancara, yang selanjutnya dianalisis dengan cara mereduksi data, display dan selanjutnya verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bentuk lagu pada musik pompang di kabupaten Mamasa terdiri atas dua bentuk yaitu (1) bentuk lagu dua bagian dan (2) bentuk lagu tiga bagian. Komposisi musik popang terdiri atas tiga komponen besar yaitu alat musik suling, alat musik pompang dan alat musik gendang. Kata kunci: Bentuk music; Komposisi; Musik tradisional AbstractThis study aims to describe and analyze the form and composition of Pompang music as one of the traditional music in Mamasa district. This research is a descriptive analysis research with a qualitative approach. Data was collected through observation, document study, and interviews, which were then analyzed by reducing data, displaying and further verifying data. The results showed that the form of the song in the pompang music in Mamasa district consisted of two forms, namely (1) a two-part song form and (2) a three-part song form. The composition of popang music consists of three major components, namely the flute, the pump and the drum. Keywords: Musical form; Composition; Traditional music
{"title":"STRUKTUR MUSIKAL POMPANG: SUATU KAJIAN BENTUK DAN KOMPOSISI MUSIK TRADISIONAL DI KABUPATEN MAMASA","authors":"Andi Ihsan","doi":"10.26858/i.v6i2.38729","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/i.v6i2.38729","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis bentuk dan komposisi musik Pompang sebagai salah-satu musik tradisional yang ada di kabupaten Mamasa. Penelitian ini adalah penelitian analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, studi dokumen, dan wawancara, yang selanjutnya dianalisis dengan cara mereduksi data, display dan selanjutnya verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bentuk lagu pada musik pompang di kabupaten Mamasa terdiri atas dua bentuk yaitu (1) bentuk lagu dua bagian dan (2) bentuk lagu tiga bagian. Komposisi musik popang terdiri atas tiga komponen besar yaitu alat musik suling, alat musik pompang dan alat musik gendang. Kata kunci: Bentuk music; Komposisi; Musik tradisional AbstractThis study aims to describe and analyze the form and composition of Pompang music as one of the traditional music in Mamasa district. This research is a descriptive analysis research with a qualitative approach. Data was collected through observation, document study, and interviews, which were then analyzed by reducing data, displaying and further verifying data. The results showed that the form of the song in the pompang music in Mamasa district consisted of two forms, namely (1) a two-part song form and (2) a three-part song form. The composition of popang music consists of three major components, namely the flute, the pump and the drum. Keywords: Musical form; Composition; Traditional music","PeriodicalId":443244,"journal":{"name":"JURNAL IMAJINASI","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128088364","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Azis Mahmuddin, Widyasari Widyasari, Aditya Rahman Yani
Pendidikan adalah hal yang penting dalam kehidupan manusia. Teori dasar asam basa adalah salah satu materi yang penting dalam Pendidikan jenjang SMA jurusan IPA, untuk itu, diperlukan inovasi pembelajaran efektif tentang teori dasar asam basa berupa animasi 2D. Perancangan ini bertujuan untuk memperlihatkan proses kreatif dalam pembuatan karakter antropomorfik dari senyawa pada animasi teori dasar asam basa. Perancangan karakter antropomorfik ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menganalisa data kualitatif dan kuantitatif berupa wawancara, kuesioner dan observasi yang dilanjutkan dengan metode produksi tekstual sebagai dasar konsep desain karakter berdasarkan data tersebut. Melalui metode tersebut dihasilkan konsep cerita fiktif berdasarkan teori dasar asam basa yang mendasari konsep karakter. Perancangan karakter antropomorfik pada animasi ini dibuat sebagai inovasi baru dalam menyampaikan materi teori dasar asam basa.
{"title":"KARAKTER ANTROPOMORFIK SENYAWA SEBAGAI MEDIA EDUKASI TEORI DASAR ASAM BASA","authors":"Azis Mahmuddin, Widyasari Widyasari, Aditya Rahman Yani","doi":"10.26858/i.v6i2.38401","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/i.v6i2.38401","url":null,"abstract":"Pendidikan adalah hal yang penting dalam kehidupan manusia. Teori dasar asam basa adalah salah satu materi yang penting dalam Pendidikan jenjang SMA jurusan IPA, untuk itu, diperlukan inovasi pembelajaran efektif tentang teori dasar asam basa berupa animasi 2D. Perancangan ini bertujuan untuk memperlihatkan proses kreatif dalam pembuatan karakter antropomorfik dari senyawa pada animasi teori dasar asam basa. Perancangan karakter antropomorfik ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menganalisa data kualitatif dan kuantitatif berupa wawancara, kuesioner dan observasi yang dilanjutkan dengan metode produksi tekstual sebagai dasar konsep desain karakter berdasarkan data tersebut. Melalui metode tersebut dihasilkan konsep cerita fiktif berdasarkan teori dasar asam basa yang mendasari konsep karakter. Perancangan karakter antropomorfik pada animasi ini dibuat sebagai inovasi baru dalam menyampaikan materi teori dasar asam basa.","PeriodicalId":443244,"journal":{"name":"JURNAL IMAJINASI","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114876399","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fazlurrahman Adenan Ramdani Saleh, Aileena Solicitor Costa Rica El Chidtian, Aphief Tri Artanto
Beach tourism is very popular with many local and foreign tourists. The beach is a prima donna for foreign tourists who come to visit the State of Indonesia, the beach can also be a tool to develop the potential and economy of the community around the coast. The main factor supporting the development of potential and the economy is marked by the number of tourists who come to visit. In designing a brand on Lon Malang beach tourism, Sokobanah which is informative and creative in the form of Brand Awareness of Lon Malang Beach Tourism. Brand awareness itself aims to provide creative and informative information, and can indirectly improve a good image for Sampang Regency. This design uses a qualitative method with 2 stages, namely in-depth interviews and field observations. The approach taken using these 2 stages can produce a design concept with the keyword "Unforgettable Vacation" as a means to see the beauty of the sun, a stretch of clean and beautiful white sand. This brand awareness is designed as a communication medium to develop Lon Malang Sokobanah Beach Tourism to be better known by the wider community, not only tourists on the island of Madura, of course it can reach tourists outside the island and abroad.
{"title":"BRANDING: MENINGKATKAN BRAND AWARENESS WISATA PANTAI LON MALANG SOKOBANAH KABUPATEN SAMPANG","authors":"Fazlurrahman Adenan Ramdani Saleh, Aileena Solicitor Costa Rica El Chidtian, Aphief Tri Artanto","doi":"10.26858/i.v6i2.38280","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/i.v6i2.38280","url":null,"abstract":"Beach tourism is very popular with many local and foreign tourists. The beach is a prima donna for foreign tourists who come to visit the State of Indonesia, the beach can also be a tool to develop the potential and economy of the community around the coast. The main factor supporting the development of potential and the economy is marked by the number of tourists who come to visit. In designing a brand on Lon Malang beach tourism, Sokobanah which is informative and creative in the form of Brand Awareness of Lon Malang Beach Tourism. Brand awareness itself aims to provide creative and informative information, and can indirectly improve a good image for Sampang Regency. This design uses a qualitative method with 2 stages, namely in-depth interviews and field observations. The approach taken using these 2 stages can produce a design concept with the keyword \"Unforgettable Vacation\" as a means to see the beauty of the sun, a stretch of clean and beautiful white sand. This brand awareness is designed as a communication medium to develop Lon Malang Sokobanah Beach Tourism to be better known by the wider community, not only tourists on the island of Madura, of course it can reach tourists outside the island and abroad. ","PeriodicalId":443244,"journal":{"name":"JURNAL IMAJINASI","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129539261","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Amaliya Nur Hanani Putri Kinasih, Masnuna Masnuna, Aditya Rahman Yani
Penerapan pemikiran kritis dan kreatif sejak jenjang sekolah dasar, sangat penting dilakukan, mengingat kedua profil karakter tersebut diatas sangat dibutuhkan dalam mewujudkan sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan di era abad ke-21, dengan mengikuti perkembangan era globalisasi dan informasi demi menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asia (MEA). Hal-hal ini lah yang belum terbayang oleh kebanyakan peserta didik, Oleh karena itu dibutuhkan pendekatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk terbiasa berpikir kritis dan kreatif mulai sejak dini. Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah perancangan board game bahan ajar untuk melatih kemampuan berpikir kritis dan kreatif anak usia 6-8 tahun. Jenis penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif data wawancara dan observasi pada tenaga pengajar di Sekolah Dasar yang berlokasi di Surabaya, dan dijadikan sebagai data primer penelitian yang kemudian digunakan sebagai landasan perancangan. Dari hasil dari wawancara mendalam dan obsrvasi, disimpulkan bahwa sekolah-sekolah masih kurang mengenal fasilitas alternative pembelajaran untuk anak, sehingga dibutuhkan lebih banyak referensi tentang alternatif bahan ajar. Selain itu, masih ada siswa/i sekolah dasar awal masih kesulitan mempelajari calistung, sehingga dibutuhkan media pembelajaran menyenangkan yang interaktif sekaligus edukatif untuk meningkatkan semangat belajar anak.
{"title":"BOARD GAME KARAKTER PROFIL PELAJAR PANCASILA UNTUK ANAK USIA 6-8 TAHUN","authors":"Amaliya Nur Hanani Putri Kinasih, Masnuna Masnuna, Aditya Rahman Yani","doi":"10.26858/i.v6i2.38328","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/i.v6i2.38328","url":null,"abstract":"Penerapan pemikiran kritis dan kreatif sejak jenjang sekolah dasar, sangat penting dilakukan, mengingat kedua profil karakter tersebut diatas sangat dibutuhkan dalam mewujudkan sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan di era abad ke-21, dengan mengikuti perkembangan era globalisasi dan informasi demi menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asia (MEA). Hal-hal ini lah yang belum terbayang oleh kebanyakan peserta didik, Oleh karena itu dibutuhkan pendekatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk terbiasa berpikir kritis dan kreatif mulai sejak dini. Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah perancangan board game bahan ajar untuk melatih kemampuan berpikir kritis dan kreatif anak usia 6-8 tahun. Jenis penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif data wawancara dan observasi pada tenaga pengajar di Sekolah Dasar yang berlokasi di Surabaya, dan dijadikan sebagai data primer penelitian yang kemudian digunakan sebagai landasan perancangan. Dari hasil dari wawancara mendalam dan obsrvasi, disimpulkan bahwa sekolah-sekolah masih kurang mengenal fasilitas alternative pembelajaran untuk anak, sehingga dibutuhkan lebih banyak referensi tentang alternatif bahan ajar. Selain itu, masih ada siswa/i sekolah dasar awal masih kesulitan mempelajari calistung, sehingga dibutuhkan media pembelajaran menyenangkan yang interaktif sekaligus edukatif untuk meningkatkan semangat belajar anak.","PeriodicalId":443244,"journal":{"name":"JURNAL IMAJINASI","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126453100","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir secara kritis mahasiswa pendidikan seni rupa ketika menginterpretasi karya seni rupa, dengan teori dari konseptual framework. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif analisis menggunakan metode dari Freeman (1995) konseptual framework yang terdiri dari empat agensi yakni, seniman, karya seni, dunia dan audiens. Sumber dari data penelitian ini adalah: (1) Mahasiswa Pendidikan Seni Rupa angkatan 2020 yang berada pada semester lima, dengan jumlah mahasiswa 16 Orang; dan (2) hasil wawancara mahasiswa terhadap karya seni kontemporer karya Firman Djamil dengan teori konseptual framework. Selanjutnya, teknik pengumpulan data yang diaplikasikan adalah wawancara secara kolektif dalam menginterpretasi karya seni rupa kontemporer secara kritis. Kemudian, data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan Freeman (1995) Framework. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa; (1) Mahasiswa mampu menganalisis secara kritis karya kontemporer menggunakan Konseptual Framework secara kolektif; (2) Mahasiswa juga mampu mengkorelasi antara satu agensi dengan agensi lain dalam menafsirkan makna karya seni dan ;(3) Dengan metode ontologi realitas sosial, mahasiswa yang tidak terbiasa berpikir kritis, menjadi terbantu dalam berpikir kritis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode konseptual framework harus diimplementasikan kedalam mata kuliah kritik seni, karena hal ini dapat mengembangkan pola pikir secara kritis dalam menginterpretasi karya seni rupa.Kata Kunci: Konseptual framework; Realitas Sosial; Kritik Seni; Pendidikan Seni Rupa; Kontemporer; Berpikir Kritis. AbstractThis research aims to understand the level of critical thinking of visual arts students when interpreting contemporary artwork collectively, utilising the theory of the conceptual framework. The research used a qualitative research analysis utilizing Freeman’s (1995) conceptual framework which consists of four agencies namely artist, artwork, world, and audience. The research data was collected from: (1) Visual arts students in the fifth-semester intake in 2020, with a total number of 16 students; and (2) results of students’ interviews with contemporary artwork by Firman Djamil utilising the conceptual framework theory. Following this, my method of collecting the data is an interview of students’ collective interpretation of contemporary artworks critically. The collected data is then analyzed with a Freeman (1995) framework. The result of this research shows; (1) Students are able to analyze critically when interpreting contemporary artwork collectively using the conceptual framework; (2) Students are also able to correlate between one agency to the other agencies when interpreting the meaning of the artwork and ; (3) with an ontology of realist theory, students are able to think critically even they are not used to think critically. This research concludes that the conceptual framework method should b
{"title":"KONSEPTUAL FRAMEWORK DALAM KRITIK SENI: KOLEKTIF INTERPRETASI KARYA SENI RUPA KONTEMPORER","authors":"Faizal Erlangga Makawi","doi":"10.26858/i.v6i2.38461","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/i.v6i2.38461","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir secara kritis mahasiswa pendidikan seni rupa ketika menginterpretasi karya seni rupa, dengan teori dari konseptual framework. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif analisis menggunakan metode dari Freeman (1995) konseptual framework yang terdiri dari empat agensi yakni, seniman, karya seni, dunia dan audiens. Sumber dari data penelitian ini adalah: (1) Mahasiswa Pendidikan Seni Rupa angkatan 2020 yang berada pada semester lima, dengan jumlah mahasiswa 16 Orang; dan (2) hasil wawancara mahasiswa terhadap karya seni kontemporer karya Firman Djamil dengan teori konseptual framework. Selanjutnya, teknik pengumpulan data yang diaplikasikan adalah wawancara secara kolektif dalam menginterpretasi karya seni rupa kontemporer secara kritis. Kemudian, data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan Freeman (1995) Framework. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa; (1) Mahasiswa mampu menganalisis secara kritis karya kontemporer menggunakan Konseptual Framework secara kolektif; (2) Mahasiswa juga mampu mengkorelasi antara satu agensi dengan agensi lain dalam menafsirkan makna karya seni dan ;(3) Dengan metode ontologi realitas sosial, mahasiswa yang tidak terbiasa berpikir kritis, menjadi terbantu dalam berpikir kritis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode konseptual framework harus diimplementasikan kedalam mata kuliah kritik seni, karena hal ini dapat mengembangkan pola pikir secara kritis dalam menginterpretasi karya seni rupa.Kata Kunci: Konseptual framework; Realitas Sosial; Kritik Seni; Pendidikan Seni Rupa; Kontemporer; Berpikir Kritis. AbstractThis research aims to understand the level of critical thinking of visual arts students when interpreting contemporary artwork collectively, utilising the theory of the conceptual framework. The research used a qualitative research analysis utilizing Freeman’s (1995) conceptual framework which consists of four agencies namely artist, artwork, world, and audience. The research data was collected from: (1) Visual arts students in the fifth-semester intake in 2020, with a total number of 16 students; and (2) results of students’ interviews with contemporary artwork by Firman Djamil utilising the conceptual framework theory. Following this, my method of collecting the data is an interview of students’ collective interpretation of contemporary artworks critically. The collected data is then analyzed with a Freeman (1995) framework. The result of this research shows; (1) Students are able to analyze critically when interpreting contemporary artwork collectively using the conceptual framework; (2) Students are also able to correlate between one agency to the other agencies when interpreting the meaning of the artwork and ; (3) with an ontology of realist theory, students are able to think critically even they are not used to think critically. This research concludes that the conceptual framework method should b","PeriodicalId":443244,"journal":{"name":"JURNAL IMAJINASI","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129016145","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Eksplorasi bentuk tulisan Arab dalam lukisan kaligrafi merupakan usaha menemukan sesuatu bentuk tulisan baru yang diekspresikan dalam lukisan kaligrafi Masbuchin tentu berbeda dengan tulisan klasik. Kebaruan bentuk tulisan ini berfokus pada tulisan kaligrafi Arab yang di ambil dalam Al-Qur’an dan di ekspresikan melalui lukisan. Ekspresi bentuk tulisan yang dicapai oleh seniman tentu sangat dipengaruhi oleh faktor lain yang dapat membentuk tulisan yang baru juga dalam lukisan. Bentuk tulisan Kaligrafi Arab oleh Masbuchin merupakan hasil eksplorasi dari bentuk tulisan yang ada dalam Al-Qur’an disebut dengan tulisan klasik. Lalu diekspresikan dalam bentuk lukisan dengan gaya yang berbeda dari sebelumnya. penelitian ini berakar dari sebuah pertanyaan masalah yaitu faktor apa saja yang mendorong terjadinya eksplorasi bentuk tulisan dalam lukisan kaligrafi Masbuchin. Tulisan adalah faktor utama yang selalu dipersoalkan dalam dunia seni kaligrafi melalui seni lukis kaligrafi yang sedang berkembang di kalangan masyarakat saat ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan sudut pandang semiotika Pierce sebagai alat analisis. Adapun jenis metode yang digunakan yaitu metode observasi analisis berdasarkan prinsip yang berlaku pada umumnya yang dapat mengungkapkan hasil yang semestinya. Hasil penelitian ini menunjukan beberapa faktor dalam penelitian, seperti faktor keindahan atau estetis dan faktor makna instrinsik yang terkandung pada ayat yang ada dalam Al-Qur’an, tentu sangat berdampak pada lain. Dampak dari faktor inilah yang membentuk sebuah bentuk baru yang diekspresikan oleh seniman dalam tulisan kaligrafi Arab yang ada pada lukisan kaligrafi Masbuchin.
{"title":"Eksplorasi Bentuk Tulisan Kaligrafi Arab dalam Lukisan Masbuchin","authors":"H. Haryono, Sasih Gunalan, B. Pamungkas","doi":"10.26858/i.v6i1.33275","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/i.v6i1.33275","url":null,"abstract":"Eksplorasi bentuk tulisan Arab dalam lukisan kaligrafi merupakan usaha menemukan sesuatu bentuk tulisan baru yang diekspresikan dalam lukisan kaligrafi Masbuchin tentu berbeda dengan tulisan klasik. Kebaruan bentuk tulisan ini berfokus pada tulisan kaligrafi Arab yang di ambil dalam Al-Qur’an dan di ekspresikan melalui lukisan. Ekspresi bentuk tulisan yang dicapai oleh seniman tentu sangat dipengaruhi oleh faktor lain yang dapat membentuk tulisan yang baru juga dalam lukisan. Bentuk tulisan Kaligrafi Arab oleh Masbuchin merupakan hasil eksplorasi dari bentuk tulisan yang ada dalam Al-Qur’an disebut dengan tulisan klasik. Lalu diekspresikan dalam bentuk lukisan dengan gaya yang berbeda dari sebelumnya. penelitian ini berakar dari sebuah pertanyaan masalah yaitu faktor apa saja yang mendorong terjadinya eksplorasi bentuk tulisan dalam lukisan kaligrafi Masbuchin. Tulisan adalah faktor utama yang selalu dipersoalkan dalam dunia seni kaligrafi melalui seni lukis kaligrafi yang sedang berkembang di kalangan masyarakat saat ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan sudut pandang semiotika Pierce sebagai alat analisis. Adapun jenis metode yang digunakan yaitu metode observasi analisis berdasarkan prinsip yang berlaku pada umumnya yang dapat mengungkapkan hasil yang semestinya. Hasil penelitian ini menunjukan beberapa faktor dalam penelitian, seperti faktor keindahan atau estetis dan faktor makna instrinsik yang terkandung pada ayat yang ada dalam Al-Qur’an, tentu sangat berdampak pada lain. Dampak dari faktor inilah yang membentuk sebuah bentuk baru yang diekspresikan oleh seniman dalam tulisan kaligrafi Arab yang ada pada lukisan kaligrafi Masbuchin.","PeriodicalId":443244,"journal":{"name":"JURNAL IMAJINASI","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133471314","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Devasya Wahyu Sudiono, Widyasari Widyasari, Aphief Tri Arianto
Website dipilih dibandingkan media lain karena dapat menampung dan memberikan informasi terkait layanan yang lengkap, meningkatkan kredibilitas usaha layanan jasa, mampu memperluas jaringan dan jangkauan yang luas, meningkatkan traffic dan popularitas di google, media untuk menampilkan katalog produk maupun jasa. Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah perancangan desain website dengan studi kasus Akumuralin yang bersifat efektif dan efisien. Akumuralin merupakan salah satu pelaku UMKM di Surabaya yang menyediakan jasa desain atau gambar mural. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif yakni memberikan gambaran serta deskripsi mengenai keadaan. Data yang digunakan tersusun atas data primer yang bersumber dari hasil wawancara terhadap pemilik Akumuralin terkait informasi yang dibutuhkan untuk dimuat dalam website. Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan maka didapatkan rancangan interface website Akumuralin. Rancangan didapatkan dengan mempertimbangkan beberapa informasi serta perkembangan yang ada di masyarakat. Berdasarkan hasil yang kuisioner yang dilakukan kepada 100 responden, sebanyak 46 orang (46%) memilih alternatif 3. Pada opsi alternatif ketiga gaya visual lebih cenderung keaarah kartun dengan teknik vector yang lebih memberikan gambaran dari kata asik dan santai yang ingin ditampilkan. Sehinga tidak hanya digunakan foto saja, yang akan membuat tampilan terlihat lebih kaku.
{"title":"Perancangan Interface Website Akumuralin","authors":"Devasya Wahyu Sudiono, Widyasari Widyasari, Aphief Tri Arianto","doi":"10.26858/i.v6i1.32999","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/i.v6i1.32999","url":null,"abstract":"Website dipilih dibandingkan media lain karena dapat menampung dan memberikan informasi terkait layanan yang lengkap, meningkatkan kredibilitas usaha layanan jasa, mampu memperluas jaringan dan jangkauan yang luas, meningkatkan traffic dan popularitas di google, media untuk menampilkan katalog produk maupun jasa. Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah perancangan desain website dengan studi kasus Akumuralin yang bersifat efektif dan efisien. Akumuralin merupakan salah satu pelaku UMKM di Surabaya yang menyediakan jasa desain atau gambar mural. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif yakni memberikan gambaran serta deskripsi mengenai keadaan. Data yang digunakan tersusun atas data primer yang bersumber dari hasil wawancara terhadap pemilik Akumuralin terkait informasi yang dibutuhkan untuk dimuat dalam website. Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan maka didapatkan rancangan interface website Akumuralin. Rancangan didapatkan dengan mempertimbangkan beberapa informasi serta perkembangan yang ada di masyarakat. Berdasarkan hasil yang kuisioner yang dilakukan kepada 100 responden, sebanyak 46 orang (46%) memilih alternatif 3. Pada opsi alternatif ketiga gaya visual lebih cenderung keaarah kartun dengan teknik vector yang lebih memberikan gambaran dari kata asik dan santai yang ingin ditampilkan. Sehinga tidak hanya digunakan foto saja, yang akan membuat tampilan terlihat lebih kaku.","PeriodicalId":443244,"journal":{"name":"JURNAL IMAJINASI","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129888986","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Warisan budaya pada setiap daerah akan memiliki focus tersendiri dalam perubahan global yang terjadi. Budaya dipaksa beradaptasi agar tetap mempunyai eksistensi serta masih bisa di lestarikan keberdaannya. Sudah banyak usaha yang dilakukan masyarakat untuk melestarikannya dengan memadupadankan bidang budaya dan bidang ekonomi. Sentra ukir desa Karduluk sudah berdiri sejak zaman kerajaan majapahit. Kesenian ukir yang ada di karduluk dilestarikan secara turun temurun. Serta menyisipkan kesenian ukir pada kebutuhan sekunder, seperti Kursi, meja, lemari dll. Kerajinan seni ukir di desa karduluk mampu menjadi sumber pendapatan masyarakat setempat. UD Barokah Meubel salah satunya, usaha yang telah berdiri sejak tahun 80an, mampu bertahan sampai saat ini. Mampu bertahan di masa sekarang merupakan tantangan yang besar diperlukan inovasi. Aplikasi merupakan media yang massif digunakan masyarkat luas sebagai media jual beli yang efektif dan efisien
{"title":"Aplikasi Penjualan Produk Meubel Ukir UD. Barokah Meubel sebagai Sistem Penjualan Online","authors":"Ahmad Dahlan, Widyasari Widyasari, Aileena Screc","doi":"10.26858/i.v6i1.33002","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/i.v6i1.33002","url":null,"abstract":"Warisan budaya pada setiap daerah akan memiliki focus tersendiri dalam perubahan global yang terjadi. Budaya dipaksa beradaptasi agar tetap mempunyai eksistensi serta masih bisa di lestarikan keberdaannya. Sudah banyak usaha yang dilakukan masyarakat untuk melestarikannya dengan memadupadankan bidang budaya dan bidang ekonomi. Sentra ukir desa Karduluk sudah berdiri sejak zaman kerajaan majapahit. Kesenian ukir yang ada di karduluk dilestarikan secara turun temurun. Serta menyisipkan kesenian ukir pada kebutuhan sekunder, seperti Kursi, meja, lemari dll. Kerajinan seni ukir di desa karduluk mampu menjadi sumber pendapatan masyarakat setempat. UD Barokah Meubel salah satunya, usaha yang telah berdiri sejak tahun 80an, mampu bertahan sampai saat ini. Mampu bertahan di masa sekarang merupakan tantangan yang besar diperlukan inovasi. Aplikasi merupakan media yang massif digunakan masyarkat luas sebagai media jual beli yang efektif dan efisien","PeriodicalId":443244,"journal":{"name":"JURNAL IMAJINASI","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126680408","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}