{"title":"刷牙行为与牙齿磨损的关系","authors":"A. B. Simaremare, K. Sihombing","doi":"10.35790/eg.v11i2.47768","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: Tooth abrasion is the loss of tooth structure resulting from clinically abnormal mechanical wear with further risk of fracture in the cervical region of the tooth. Tooth abrasion can be avoided by applying fluoride to the teeth, changing tooth brushing behavior, and treatment of damaged teeth with dental fillings. This study aimed to evaluate the relationship between tooth brushing behavior (knowledge, attitude, and action) in people aged 30-55 years and the occurrence of dental abrasion. This was a descriptive and analytical study with a cross sectional design. Samples were 40 people of Desa Marindal II obtained by using purposive sampling method. The results showed that 15 subjects (37.5%) had good knowledge of tooth brushing and 25 subjects (62.5%) had fair knowledge of tooth brushing. There were 17 subjects (42.5%) with positive attitude towards brushing their teeth and 23 subjects (57.5%) with negative attitude towards brushing their teeth. Based on the act of tooth brushing, there were 18 subjects (45.0%) with good action and 22 respondents (55.0%) with fair action. Based on tooth abrasion, there were 19 subjects (47.5%) with no changes of tooth email and 21 subjects (52.5%) with changes of tooth email. The chi-square test showed a relationship between knowledge, attitude, and action of tooth brushing and dental abrasion among the subjects with p-values of 0.013, 0.014, and 0.000 (<0.05) respectively. In conclusion, tooth brushing can cause dental abrasion\nKeywords: behavior; tooth brushing; tooth abrasion\n \nAbstrak: Abrasi gigi merupakan hilangnya struktur gigi akibat keausan mekanis yang abnormal secara klinis dengan risiko lanjut fraktur (patah) pada daerah servikal gigi. Abrasi gigi dapat dihindari dengan cara pengolesan fluorida pada gigi, merubah kebiasan dalam perilaku menyikat gigi dan penambalan gigi yang sudah rusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku (pengetahuan, sikap, dan tindakan) menyikat gigi pada masyarakat berusia 30-55 tahun. Jenis penelitian ialah deskriptif dengan desain potong lintang. Sampel penelitian sebanyak 40 orang warga Desa Marindal II yang dipilih dengan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square dengan nilai kemaknaan 95% (p<0,05). Hasil penelitian mendapatkan 15 responden (37.5%) memiliki pengetahuan baik menyikat gigi dan 25 responden (62.5%) memiliki pengetahuan cukup menyikat gigi. Berdasarkan sikap menyikat gigi, terdapat 17 responden (42.5%) memiliki sikap positif menyikat gigi dan 23 responden (57.5%) memiliki sikap negatif menyikat gigi. Berdasarkan tindakan menyikat gigi, terdapat 18 responden (45.0%) memiliki tindakan baik menyikat gigi dan 22 responden (55.0%) memiliki tindakan cukup menyikat gigi. Terkait kejadian abrasi gigi terdapat 19 responden (47.5%) tanpa perubahan email gigi dan 21 responden (52.5%) dengan perubahan email gigi. Hasil uji chi-square mendapatkan hubungan antara pengetahuan, sikap dan tindakan (perilaku) menyikat gigi terhadap kejadian abrasi gigi pada subyek penelitian dengan nilai p=0,013, p=0,014 dan p=0,000 (<0,05) secara berurut. Simpulan penelitian ini ialah perilaku menyikat gigi yang salah dapat menyebabkan abrasi gigi.\nKata kunci: perilaku; menyikat gigi; abrasi gigi","PeriodicalId":395652,"journal":{"name":"e-GiGi","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Hubungan Perilaku Menyikat Gigi dengan Kejadian Abrasi Gigi\",\"authors\":\"A. B. Simaremare, K. Sihombing\",\"doi\":\"10.35790/eg.v11i2.47768\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract: Tooth abrasion is the loss of tooth structure resulting from clinically abnormal mechanical wear with further risk of fracture in the cervical region of the tooth. Tooth abrasion can be avoided by applying fluoride to the teeth, changing tooth brushing behavior, and treatment of damaged teeth with dental fillings. This study aimed to evaluate the relationship between tooth brushing behavior (knowledge, attitude, and action) in people aged 30-55 years and the occurrence of dental abrasion. This was a descriptive and analytical study with a cross sectional design. Samples were 40 people of Desa Marindal II obtained by using purposive sampling method. The results showed that 15 subjects (37.5%) had good knowledge of tooth brushing and 25 subjects (62.5%) had fair knowledge of tooth brushing. There were 17 subjects (42.5%) with positive attitude towards brushing their teeth and 23 subjects (57.5%) with negative attitude towards brushing their teeth. Based on the act of tooth brushing, there were 18 subjects (45.0%) with good action and 22 respondents (55.0%) with fair action. Based on tooth abrasion, there were 19 subjects (47.5%) with no changes of tooth email and 21 subjects (52.5%) with changes of tooth email. The chi-square test showed a relationship between knowledge, attitude, and action of tooth brushing and dental abrasion among the subjects with p-values of 0.013, 0.014, and 0.000 (<0.05) respectively. In conclusion, tooth brushing can cause dental abrasion\\nKeywords: behavior; tooth brushing; tooth abrasion\\n \\nAbstrak: Abrasi gigi merupakan hilangnya struktur gigi akibat keausan mekanis yang abnormal secara klinis dengan risiko lanjut fraktur (patah) pada daerah servikal gigi. Abrasi gigi dapat dihindari dengan cara pengolesan fluorida pada gigi, merubah kebiasan dalam perilaku menyikat gigi dan penambalan gigi yang sudah rusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku (pengetahuan, sikap, dan tindakan) menyikat gigi pada masyarakat berusia 30-55 tahun. Jenis penelitian ialah deskriptif dengan desain potong lintang. Sampel penelitian sebanyak 40 orang warga Desa Marindal II yang dipilih dengan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square dengan nilai kemaknaan 95% (p<0,05). Hasil penelitian mendapatkan 15 responden (37.5%) memiliki pengetahuan baik menyikat gigi dan 25 responden (62.5%) memiliki pengetahuan cukup menyikat gigi. Berdasarkan sikap menyikat gigi, terdapat 17 responden (42.5%) memiliki sikap positif menyikat gigi dan 23 responden (57.5%) memiliki sikap negatif menyikat gigi. Berdasarkan tindakan menyikat gigi, terdapat 18 responden (45.0%) memiliki tindakan baik menyikat gigi dan 22 responden (55.0%) memiliki tindakan cukup menyikat gigi. Terkait kejadian abrasi gigi terdapat 19 responden (47.5%) tanpa perubahan email gigi dan 21 responden (52.5%) dengan perubahan email gigi. Hasil uji chi-square mendapatkan hubungan antara pengetahuan, sikap dan tindakan (perilaku) menyikat gigi terhadap kejadian abrasi gigi pada subyek penelitian dengan nilai p=0,013, p=0,014 dan p=0,000 (<0,05) secara berurut. Simpulan penelitian ini ialah perilaku menyikat gigi yang salah dapat menyebabkan abrasi gigi.\\nKata kunci: perilaku; menyikat gigi; abrasi gigi\",\"PeriodicalId\":395652,\"journal\":{\"name\":\"e-GiGi\",\"volume\":\"69 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-08\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"e-GiGi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35790/eg.v11i2.47768\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"e-GiGi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35790/eg.v11i2.47768","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要牙齿磨损是由于临床异常机械磨损导致的牙齿结构丧失,并有进一步发生牙颈骨折的风险。牙齿磨损可以通过在牙齿上涂氟化物、改变刷牙习惯和用牙齿填充物治疗受损牙齿来避免。本研究旨在评估30-55岁人群刷牙行为(知识、态度和行动)与牙磨耗发生的关系。这是一项具有横断面设计的描述性和分析性研究。采用目的抽样法,抽取40人为样本。结果显示,有15名(37.5%)受试者有良好的刷牙知识,有25名(62.5%)受试者有一般的刷牙知识。对刷牙持积极态度的有17人(42.5%),持消极态度的有23人(57.5%)。从刷牙行为来看,行为良好者18人(45.0%),行为一般者22人(55.0%)。根据牙齿磨损情况,19例(47.5%)患者的牙齿电子邮件未发生变化,21例(52.5%)患者的牙齿电子邮件发生变化。卡方检验显示,被试对刷牙和牙齿磨损的认知、态度和行为之间存在相关性,p值分别为0.013、0.014和0.000(<0.05)。综上所述,刷牙可引起牙磨耗。关键词:行为;刷牙;摘要:牙磨蚀牙磨蚀牙磨蚀牙磨蚀牙磨蚀牙磨蚀牙磨蚀牙磨蚀牙磨蚀牙磨蚀牙磨蚀牙磨蚀牙磨蚀牙磨蚀牙磨蚀牙磨蚀牙磨蚀阿布拉斯基·达帕特·迪欣达·邓加尼·卡拉·蓬加尼·达巴尼·达巴尼·达巴尼·达巴尼·达巴尼·达巴尼·达巴尼·扬·苏达·鲁萨克。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peraku (pengetahuan, sikap, dan tindakan) menyikat gigi pada masyarakat berusia 30-55 tahun。詹尼斯·潘尼利特是一位著名的作家。样品penelitian sebanyak 40 orangwarga Desa Marindal II yang dipilih dengan方法目的取样。分析数据孟古纳坎乌吉卡方为95% (p< 0.05)。Hasil penelitian mendapatkan 15名应答者(37.5%)memiliki pengetahuan baik menyikat gigi dan 25名应答者(62.5%)memiliki pengetahuan cuup menyikat gigi。Berdasarkan sikap menyikat gigi,共有17名应答者(42.5%)memiliki sikap阳性menyikat gigi, 23名应答者(57.5%)memiliki sikap阴性menyikat gigi。Berdasarkan tindakan menyikat gigi,有18名回答者(45.0%)memiliki tindakan baik menyikat gigi,有22名回答者(55.0%)memiliki tindakan cuup menyikat gigi。Terkait kejadian abrasi gigi terdapat 19受访者(47.5%)tanpa perubahan email gigi dan 21受访者(52.5%)dengan perubahan email gigi。Hasil uji chi-square mendapatkan hubungan antara pengetahuan, sikap dan tindakan (peraku) menyikat gigi terhadap kejadian abrasi gigi pada subyek penelitian dengan nilai p=0,013, p=0,014, p=0,014 (< 0.05) secara berurut。Simpulan penelitian ini ialah peraku menyikat gigi yang salah dapat menyebabkan abrasi gigi。Kata kunci;menyikat吉吉;abrasi吉吉
Hubungan Perilaku Menyikat Gigi dengan Kejadian Abrasi Gigi
Abstract: Tooth abrasion is the loss of tooth structure resulting from clinically abnormal mechanical wear with further risk of fracture in the cervical region of the tooth. Tooth abrasion can be avoided by applying fluoride to the teeth, changing tooth brushing behavior, and treatment of damaged teeth with dental fillings. This study aimed to evaluate the relationship between tooth brushing behavior (knowledge, attitude, and action) in people aged 30-55 years and the occurrence of dental abrasion. This was a descriptive and analytical study with a cross sectional design. Samples were 40 people of Desa Marindal II obtained by using purposive sampling method. The results showed that 15 subjects (37.5%) had good knowledge of tooth brushing and 25 subjects (62.5%) had fair knowledge of tooth brushing. There were 17 subjects (42.5%) with positive attitude towards brushing their teeth and 23 subjects (57.5%) with negative attitude towards brushing their teeth. Based on the act of tooth brushing, there were 18 subjects (45.0%) with good action and 22 respondents (55.0%) with fair action. Based on tooth abrasion, there were 19 subjects (47.5%) with no changes of tooth email and 21 subjects (52.5%) with changes of tooth email. The chi-square test showed a relationship between knowledge, attitude, and action of tooth brushing and dental abrasion among the subjects with p-values of 0.013, 0.014, and 0.000 (<0.05) respectively. In conclusion, tooth brushing can cause dental abrasion
Keywords: behavior; tooth brushing; tooth abrasion
Abstrak: Abrasi gigi merupakan hilangnya struktur gigi akibat keausan mekanis yang abnormal secara klinis dengan risiko lanjut fraktur (patah) pada daerah servikal gigi. Abrasi gigi dapat dihindari dengan cara pengolesan fluorida pada gigi, merubah kebiasan dalam perilaku menyikat gigi dan penambalan gigi yang sudah rusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku (pengetahuan, sikap, dan tindakan) menyikat gigi pada masyarakat berusia 30-55 tahun. Jenis penelitian ialah deskriptif dengan desain potong lintang. Sampel penelitian sebanyak 40 orang warga Desa Marindal II yang dipilih dengan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square dengan nilai kemaknaan 95% (p<0,05). Hasil penelitian mendapatkan 15 responden (37.5%) memiliki pengetahuan baik menyikat gigi dan 25 responden (62.5%) memiliki pengetahuan cukup menyikat gigi. Berdasarkan sikap menyikat gigi, terdapat 17 responden (42.5%) memiliki sikap positif menyikat gigi dan 23 responden (57.5%) memiliki sikap negatif menyikat gigi. Berdasarkan tindakan menyikat gigi, terdapat 18 responden (45.0%) memiliki tindakan baik menyikat gigi dan 22 responden (55.0%) memiliki tindakan cukup menyikat gigi. Terkait kejadian abrasi gigi terdapat 19 responden (47.5%) tanpa perubahan email gigi dan 21 responden (52.5%) dengan perubahan email gigi. Hasil uji chi-square mendapatkan hubungan antara pengetahuan, sikap dan tindakan (perilaku) menyikat gigi terhadap kejadian abrasi gigi pada subyek penelitian dengan nilai p=0,013, p=0,014 dan p=0,000 (<0,05) secara berurut. Simpulan penelitian ini ialah perilaku menyikat gigi yang salah dapat menyebabkan abrasi gigi.
Kata kunci: perilaku; menyikat gigi; abrasi gigi