{"title":"计划生产机器的维护,使用总生产维护来保证生产过程的稳定性","authors":"Yusuf Mauluddin, Dewi Rahmawati, D. Oktavianti","doi":"10.33364/kalibrasi/v.20-2.1148","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perkebunan Nusantara VIII adalah usaha yang bergerak di bidang produksi teh hitam, atau biasa disebut \"teh Ortodoks\" yang masih terkendala masalah efisiensi mesin. Komponen rusak sering terjadi pada mesin Withering Trough. Keadaan ini dapat mempengaruhi keterlambatan proses produksi dalam merespon pengurangan kapasitas produksi. Strategi penelitian ini menggunakan pendekatan Mix Method, dimana metode kualitatif dapat memberikan informasi hasil wawancara dan pengamatan langsung terhadap kondisi mesin dengan menggunakan Failure Mode and Effects Analysis untuk menentukan urutan prioritas masalah yang muncul, urutan masalah akan ditentukan. Menggunakan teknik Overall Equipment Effectiveness, data tentang perawatan dan kegagalan mesin yang terhubung dengan mesin manufaktur, Secara kuantitatif untuk menentukan performa mesin Hasil Penelitian Menunjukan bahwa nilai OEE pada mesin 61% masih berada dibawah standard Japanese Institute of Plant Maintenance untuk OEE 85%. Dari perhitungan Six Big Losses, rata-rata kerugian terbesar terdapat pada Defect In Process 64% dan Equipment failure 78%. Nilai RPN dengan nilai kegagalan tertinggi yaitu 150,144 dengan faktor komponen mesin yang sudah tidak persisis karena tidak ada maintanance berkala yang dilakukan terhadap mesin dan Kurangnya respon operator terhadap kerusakan mesin.","PeriodicalId":282570,"journal":{"name":"Jurnal Kalibrasi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Perencanaan Pemeliharaan Mesin Produksi dengan Menggunakan Total Productive Maintenance untuk Menjamin Kestabilan Proses Produksi\",\"authors\":\"Yusuf Mauluddin, Dewi Rahmawati, D. Oktavianti\",\"doi\":\"10.33364/kalibrasi/v.20-2.1148\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Perkebunan Nusantara VIII adalah usaha yang bergerak di bidang produksi teh hitam, atau biasa disebut \\\"teh Ortodoks\\\" yang masih terkendala masalah efisiensi mesin. Komponen rusak sering terjadi pada mesin Withering Trough. Keadaan ini dapat mempengaruhi keterlambatan proses produksi dalam merespon pengurangan kapasitas produksi. Strategi penelitian ini menggunakan pendekatan Mix Method, dimana metode kualitatif dapat memberikan informasi hasil wawancara dan pengamatan langsung terhadap kondisi mesin dengan menggunakan Failure Mode and Effects Analysis untuk menentukan urutan prioritas masalah yang muncul, urutan masalah akan ditentukan. Menggunakan teknik Overall Equipment Effectiveness, data tentang perawatan dan kegagalan mesin yang terhubung dengan mesin manufaktur, Secara kuantitatif untuk menentukan performa mesin Hasil Penelitian Menunjukan bahwa nilai OEE pada mesin 61% masih berada dibawah standard Japanese Institute of Plant Maintenance untuk OEE 85%. Dari perhitungan Six Big Losses, rata-rata kerugian terbesar terdapat pada Defect In Process 64% dan Equipment failure 78%. Nilai RPN dengan nilai kegagalan tertinggi yaitu 150,144 dengan faktor komponen mesin yang sudah tidak persisis karena tidak ada maintanance berkala yang dilakukan terhadap mesin dan Kurangnya respon operator terhadap kerusakan mesin.\",\"PeriodicalId\":282570,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Kalibrasi\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-11-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Kalibrasi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33364/kalibrasi/v.20-2.1148\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kalibrasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33364/kalibrasi/v.20-2.1148","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
Nusantara VIII种植园是一种专门从事生产红茶的行业,也被称为“正统茶”,目前对发动机效率有限制。损坏的部件经常发生在无困难的机器上。这可能会影响生产过程的延迟,以应对生产能力的降低。该研究策略采用了混合方法方法,在这种方法中,定性方法可以通过使用模式和效果分析来提供采访结果的信息和直接观察引擎状况,从而确定问题出现的优先顺序,问题的顺序将确定。利用设备效率、与生产机器有关的治疗和机械故障数据,定量分析机器表现的数据显示,61%的机器的OEE值仍低于85%的日本植物维护研究所标准的标准。根据对Six Big Losses的计算,最大损失约为64%的预算损失和78%的设备。RPN的最高失败值是150,144,由于机器没有定期维修,操作员对机器故障没有反应,机器已经不存在了。
Perencanaan Pemeliharaan Mesin Produksi dengan Menggunakan Total Productive Maintenance untuk Menjamin Kestabilan Proses Produksi
Perkebunan Nusantara VIII adalah usaha yang bergerak di bidang produksi teh hitam, atau biasa disebut "teh Ortodoks" yang masih terkendala masalah efisiensi mesin. Komponen rusak sering terjadi pada mesin Withering Trough. Keadaan ini dapat mempengaruhi keterlambatan proses produksi dalam merespon pengurangan kapasitas produksi. Strategi penelitian ini menggunakan pendekatan Mix Method, dimana metode kualitatif dapat memberikan informasi hasil wawancara dan pengamatan langsung terhadap kondisi mesin dengan menggunakan Failure Mode and Effects Analysis untuk menentukan urutan prioritas masalah yang muncul, urutan masalah akan ditentukan. Menggunakan teknik Overall Equipment Effectiveness, data tentang perawatan dan kegagalan mesin yang terhubung dengan mesin manufaktur, Secara kuantitatif untuk menentukan performa mesin Hasil Penelitian Menunjukan bahwa nilai OEE pada mesin 61% masih berada dibawah standard Japanese Institute of Plant Maintenance untuk OEE 85%. Dari perhitungan Six Big Losses, rata-rata kerugian terbesar terdapat pada Defect In Process 64% dan Equipment failure 78%. Nilai RPN dengan nilai kegagalan tertinggi yaitu 150,144 dengan faktor komponen mesin yang sudah tidak persisis karena tidak ada maintanance berkala yang dilakukan terhadap mesin dan Kurangnya respon operator terhadap kerusakan mesin.