Muhamad Rafi Aswad, Aan Andriawan, Amanatullah Savitri
{"title":"分析无信号中断的道路拥堵(案例研究:冲突上将BINTAN-BATAM)","authors":"Muhamad Rafi Aswad, Aan Andriawan, Amanatullah Savitri","doi":"10.31602/jk.v5i2.9723","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kota yang berbentuk pulau ini memiliki sejumlah infrastruktur sarana dan prasarana nya yang cukup terbilang lebih maju dibanding kota lainnya yang berada di wilayah Kepulauan Riau. Kota Batam juga termasuk salah satu kota yang mempunyai kemacetan yang cukup parah, dikarenakan hal itu sering terjadi maka saat ini banyak akses jalan raya di sudut kota batam dilakukan perombakan atau pelebaran jalan. Gunanya adalah untuk mengurangi tingkat kemacetan yang dapat menghambat kegiatan yang ada di Batam. Penelitan dilakukan di jalan Laksamana Bintan pada kawasan tak bersinyal bengkong. Daerah tersebut merupakan salah satu tingkat kemacetan yang tinggi pada kota batam. Oleh karenanya hal itu menjadi perhatian besar untuk segera diminimalisir agar tidak terjadi di kemudian hari. Puncak kemacetan adalah pada jam sibuk pukul 17:00 – 18:00. Metode pengambilan data dilakukan dengan cara survey langsung pada simpang tak bersinyal di ruas jalan Laksamana Bintan. Data yang dibutuhkan dalah data volume lalu lintas saat jam sibuk dan menghitung tingkat kebisingan. Dari hasil survei yang telah dilakukan oleh peneliti, diketahui bahwa waktu tempuh rata-rata kendaraan yang melakukan perlintasan pada simpang tersebut dipengaruhi jumlah lajur dan arus lalu lintas tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan dengan Pengolahan data dilakukan berdasarkan ketetapan dari Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI,1997). Dampak positif dari implementasi yang diterapkan pada ruas Jalan Laksamana Bintan tersebut dengan melakukan perbaikan persimpangan, pembersihan pedagang kaki lima dan parkir liar yaitu akan berkurangnya hambatan samping yang terjadi disekitar daerah tersebut yang membuat tidak adanya kemacetan.","PeriodicalId":105055,"journal":{"name":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","volume":"96 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ANALISIS KEMACETAN JALAN PADA SIMPANG TAK BERSINYAL (STUDI KASUS: SIMPANG LAKSAMANA BINTAN-BATAM)\",\"authors\":\"Muhamad Rafi Aswad, Aan Andriawan, Amanatullah Savitri\",\"doi\":\"10.31602/jk.v5i2.9723\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kota yang berbentuk pulau ini memiliki sejumlah infrastruktur sarana dan prasarana nya yang cukup terbilang lebih maju dibanding kota lainnya yang berada di wilayah Kepulauan Riau. Kota Batam juga termasuk salah satu kota yang mempunyai kemacetan yang cukup parah, dikarenakan hal itu sering terjadi maka saat ini banyak akses jalan raya di sudut kota batam dilakukan perombakan atau pelebaran jalan. Gunanya adalah untuk mengurangi tingkat kemacetan yang dapat menghambat kegiatan yang ada di Batam. Penelitan dilakukan di jalan Laksamana Bintan pada kawasan tak bersinyal bengkong. Daerah tersebut merupakan salah satu tingkat kemacetan yang tinggi pada kota batam. Oleh karenanya hal itu menjadi perhatian besar untuk segera diminimalisir agar tidak terjadi di kemudian hari. Puncak kemacetan adalah pada jam sibuk pukul 17:00 – 18:00. Metode pengambilan data dilakukan dengan cara survey langsung pada simpang tak bersinyal di ruas jalan Laksamana Bintan. Data yang dibutuhkan dalah data volume lalu lintas saat jam sibuk dan menghitung tingkat kebisingan. Dari hasil survei yang telah dilakukan oleh peneliti, diketahui bahwa waktu tempuh rata-rata kendaraan yang melakukan perlintasan pada simpang tersebut dipengaruhi jumlah lajur dan arus lalu lintas tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan dengan Pengolahan data dilakukan berdasarkan ketetapan dari Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI,1997). Dampak positif dari implementasi yang diterapkan pada ruas Jalan Laksamana Bintan tersebut dengan melakukan perbaikan persimpangan, pembersihan pedagang kaki lima dan parkir liar yaitu akan berkurangnya hambatan samping yang terjadi disekitar daerah tersebut yang membuat tidak adanya kemacetan.\",\"PeriodicalId\":105055,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil\",\"volume\":\"96 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-01-10\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31602/jk.v5i2.9723\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31602/jk.v5i2.9723","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
ANALISIS KEMACETAN JALAN PADA SIMPANG TAK BERSINYAL (STUDI KASUS: SIMPANG LAKSAMANA BINTAN-BATAM)
Kota yang berbentuk pulau ini memiliki sejumlah infrastruktur sarana dan prasarana nya yang cukup terbilang lebih maju dibanding kota lainnya yang berada di wilayah Kepulauan Riau. Kota Batam juga termasuk salah satu kota yang mempunyai kemacetan yang cukup parah, dikarenakan hal itu sering terjadi maka saat ini banyak akses jalan raya di sudut kota batam dilakukan perombakan atau pelebaran jalan. Gunanya adalah untuk mengurangi tingkat kemacetan yang dapat menghambat kegiatan yang ada di Batam. Penelitan dilakukan di jalan Laksamana Bintan pada kawasan tak bersinyal bengkong. Daerah tersebut merupakan salah satu tingkat kemacetan yang tinggi pada kota batam. Oleh karenanya hal itu menjadi perhatian besar untuk segera diminimalisir agar tidak terjadi di kemudian hari. Puncak kemacetan adalah pada jam sibuk pukul 17:00 – 18:00. Metode pengambilan data dilakukan dengan cara survey langsung pada simpang tak bersinyal di ruas jalan Laksamana Bintan. Data yang dibutuhkan dalah data volume lalu lintas saat jam sibuk dan menghitung tingkat kebisingan. Dari hasil survei yang telah dilakukan oleh peneliti, diketahui bahwa waktu tempuh rata-rata kendaraan yang melakukan perlintasan pada simpang tersebut dipengaruhi jumlah lajur dan arus lalu lintas tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan dengan Pengolahan data dilakukan berdasarkan ketetapan dari Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI,1997). Dampak positif dari implementasi yang diterapkan pada ruas Jalan Laksamana Bintan tersebut dengan melakukan perbaikan persimpangan, pembersihan pedagang kaki lima dan parkir liar yaitu akan berkurangnya hambatan samping yang terjadi disekitar daerah tersebut yang membuat tidak adanya kemacetan.