{"title":"双重市场分割在欢乐之夜音乐会:庆祝诗人苏加诺·普特拉的作品","authors":"Gisela Anindita","doi":"10.24821/JTKS.V4I1.3078","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak Komunikasi marketing adalah sebuah strategi dalam penyampaian informasi mengenai sebuah produk, jasa, ataupun kegiatan. Dalam komunikasi marketing, salah satu hal terpenting ialah segmentasi pasar. Target komunikasi dapat dibagi melalui demografis dan psikologis. Dalam artikel ini akan mendeskripsikan bagaimana ambiguitas target komunikasi marketing dapat terjadi pada Konser Malam Gembira: Merayakan Karya Cipta Guruh Soekarno Putra (KMG)pada tahun 2017. Secara garis besar, target komunikasi marketing KMG terbagi menjadi dua, yakni generasi X (kelahiran 1961-1980) dan generasi peralihan Y (1981-1997) dan Z (1998-2011). Hasilnya adalah karena adanya pengaruh perbedaan generasi dalam manajemen KMG itu sendiri. Nama Guruh Soekarno Putra, konsep acara, dan media sosial yang digunakan dalam strategi komunikasi marketing pun menimbulkan ambiguitas, sehingga target market yang dicapai terlalu luas dan menimbulkan ketidak-teraturan pada saat acara tersebut. Abstract Marketing communication is a strategy to give information about a product, service, or any activity. In marketing communication, one of the most important thing is a market segmentation. Communication target audience can be devided by demographic and psychology. This article will be describe about how ambiguity of communication target audience on Konser Malam Gembira: Merayakan Karya Cipta Guruh Soekarno Putra (KMG) 2017 can be occur. In larger scale, communication target audience KMG divide in to two, the X generation (born between 1961-1980) and transitional generation between Y (born between 19811997) and Z (1998-2011). The result found that the ambiguity is occur because of differencess between both generation inside the KMG organization itself. The name of Guruh Soekarno Putro, the concept of the concert, an social media that used in marketing communication strategy also make a ambiguity, thus maket the marketing target too widely and raises the chaotic at the concert.","PeriodicalId":348706,"journal":{"name":"JURNAL TATA KELOLA SENI","volume":"646 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Segmentasi Pasar Ganda dalam Konser Malam Gembira: Merayakan Karya Cipta Guruh Soekarno Putra\",\"authors\":\"Gisela Anindita\",\"doi\":\"10.24821/JTKS.V4I1.3078\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstrak Komunikasi marketing adalah sebuah strategi dalam penyampaian informasi mengenai sebuah produk, jasa, ataupun kegiatan. Dalam komunikasi marketing, salah satu hal terpenting ialah segmentasi pasar. Target komunikasi dapat dibagi melalui demografis dan psikologis. Dalam artikel ini akan mendeskripsikan bagaimana ambiguitas target komunikasi marketing dapat terjadi pada Konser Malam Gembira: Merayakan Karya Cipta Guruh Soekarno Putra (KMG)pada tahun 2017. Secara garis besar, target komunikasi marketing KMG terbagi menjadi dua, yakni generasi X (kelahiran 1961-1980) dan generasi peralihan Y (1981-1997) dan Z (1998-2011). Hasilnya adalah karena adanya pengaruh perbedaan generasi dalam manajemen KMG itu sendiri. Nama Guruh Soekarno Putra, konsep acara, dan media sosial yang digunakan dalam strategi komunikasi marketing pun menimbulkan ambiguitas, sehingga target market yang dicapai terlalu luas dan menimbulkan ketidak-teraturan pada saat acara tersebut. Abstract Marketing communication is a strategy to give information about a product, service, or any activity. In marketing communication, one of the most important thing is a market segmentation. Communication target audience can be devided by demographic and psychology. This article will be describe about how ambiguity of communication target audience on Konser Malam Gembira: Merayakan Karya Cipta Guruh Soekarno Putra (KMG) 2017 can be occur. In larger scale, communication target audience KMG divide in to two, the X generation (born between 1961-1980) and transitional generation between Y (born between 19811997) and Z (1998-2011). The result found that the ambiguity is occur because of differencess between both generation inside the KMG organization itself. The name of Guruh Soekarno Putro, the concept of the concert, an social media that used in marketing communication strategy also make a ambiguity, thus maket the marketing target too widely and raises the chaotic at the concert.\",\"PeriodicalId\":348706,\"journal\":{\"name\":\"JURNAL TATA KELOLA SENI\",\"volume\":\"646 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-08-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JURNAL TATA KELOLA SENI\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24821/JTKS.V4I1.3078\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL TATA KELOLA SENI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24821/JTKS.V4I1.3078","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
抽象营销沟通是传递关于产品、服务或活动的信息的一种策略。在市场沟通中,最重要的事情之一是市场分割。沟通的目标可以通过人口和心理分裂。在这篇文章中,将描述在一个欢乐的夜晚,市场沟通目标的模糊是如何发生的:庆祝Guruh Soekarno Putra (KMG)的创作。总的来说,KMG的市场沟通目标分为两代,即X一代(1961-1980年的出生)和Y一代转型(1981-1997)和Z(1998-2011)。其结果是由于KMG管理本身产生了几代人的影响。“雷·苏加诺之子”、“事件理念”和“社交媒体”这两个名字引起了市场沟通策略中的模糊,导致市场目标过于广泛,导致市场当时的混乱。不在场证明是一种策略,可以提供关于产品、服务或任何活动的信息。在通信营销中,最重要的事情之一是市场分割。目标通信受众可由人口和心理学。这篇文章将描述今晚欢快演唱会目标交流的模糊程度:庆祝guing Soekarno boy (KMG)创作的作品。在更大的范围内,KMG部门的目标目标,X一代(1961-1980年出生)和Y一代之间的过渡世代(1999 -2011年出生)。最近的研究发现,这种模糊现象之所以普遍,是因为KMG组织内部的不同。雷·苏加诺·普特罗(Guruh Soekarno Putro)的名字是担忧的概念,也是用于市场通信战略的社交媒体也变得模棱两可,因为市场目标太幼稚,在关注中引起混乱。
Segmentasi Pasar Ganda dalam Konser Malam Gembira: Merayakan Karya Cipta Guruh Soekarno Putra
Abstrak Komunikasi marketing adalah sebuah strategi dalam penyampaian informasi mengenai sebuah produk, jasa, ataupun kegiatan. Dalam komunikasi marketing, salah satu hal terpenting ialah segmentasi pasar. Target komunikasi dapat dibagi melalui demografis dan psikologis. Dalam artikel ini akan mendeskripsikan bagaimana ambiguitas target komunikasi marketing dapat terjadi pada Konser Malam Gembira: Merayakan Karya Cipta Guruh Soekarno Putra (KMG)pada tahun 2017. Secara garis besar, target komunikasi marketing KMG terbagi menjadi dua, yakni generasi X (kelahiran 1961-1980) dan generasi peralihan Y (1981-1997) dan Z (1998-2011). Hasilnya adalah karena adanya pengaruh perbedaan generasi dalam manajemen KMG itu sendiri. Nama Guruh Soekarno Putra, konsep acara, dan media sosial yang digunakan dalam strategi komunikasi marketing pun menimbulkan ambiguitas, sehingga target market yang dicapai terlalu luas dan menimbulkan ketidak-teraturan pada saat acara tersebut. Abstract Marketing communication is a strategy to give information about a product, service, or any activity. In marketing communication, one of the most important thing is a market segmentation. Communication target audience can be devided by demographic and psychology. This article will be describe about how ambiguity of communication target audience on Konser Malam Gembira: Merayakan Karya Cipta Guruh Soekarno Putra (KMG) 2017 can be occur. In larger scale, communication target audience KMG divide in to two, the X generation (born between 1961-1980) and transitional generation between Y (born between 19811997) and Z (1998-2011). The result found that the ambiguity is occur because of differencess between both generation inside the KMG organization itself. The name of Guruh Soekarno Putro, the concept of the concert, an social media that used in marketing communication strategy also make a ambiguity, thus maket the marketing target too widely and raises the chaotic at the concert.