{"title":"含水率对细颗粒土壤中最佳和最大干燥密度的影响","authors":"Andrias Suhendra Nugraha","doi":"10.31602/jk.v6i1.11660","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kompaksi adalah proses pemadatan tanah dengan menggunakan energi mekanik yang dipengaruhi oleh modifikasi kadar air untuk meningkatkan kekuatan (strength) dari suatu tanah yang digunakan sebagai pavement subgrade. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami pengaruh kondisi inisial dari kadar air terhadap kadar air optimum (OMC) dan kepadatan kering maksimum (MDD) dari tanah berbutir halus terkompaksi di laboratorium. Tanah uji yang digunakan pada penelitian ini berasal dari dua lokasi di Jawa Barat yaitu: area Lembang – Bandung dan area Gn. Salak – Bogor. Uji kompaksi menggunakan energi kompaksi standard Proctor yang mengacu pada standar ASTM D 698. Terdapat dua kondisi inisial untuk kadar air dari tanah uji yaitu; kondisi air dried dan kondisi natural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah Lembang maupun tanah Gn. Salak diklasifikasikan sebagai tanah berbutir halus dengan kadar air natural tinggi. Pada kondisi inisial kadar air air dried, walaupun memiliki perbedaan nilai OMC sebesar 15% (54% untuk tanah Lembang dan 39% untuk tanah Gn. Salak), tetapi nilai MDD untuk kedua tanah hampir sama yaitu 1.00 t/m3 untuk tanah Lembang dan 1.07 t/m3 untuk tanah Gn. Salak. Pada kondisi inisial kadar air natural, OMC dan MDD untuk tanah Lembang dan tanah Gn. Salak sulit untuk ditentukan karena tidak diperolehnya titik puncak dari kurva kompaksi.","PeriodicalId":105055,"journal":{"name":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"EFEK KONDISI INISIAL KADAR AIR TERHADAP KADAR AIR OPTIMUM DAN KEPADATAN KERING MAKSIMUM PADA TANAH BUTIR HALUS TERKOMPAKSI\",\"authors\":\"Andrias Suhendra Nugraha\",\"doi\":\"10.31602/jk.v6i1.11660\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kompaksi adalah proses pemadatan tanah dengan menggunakan energi mekanik yang dipengaruhi oleh modifikasi kadar air untuk meningkatkan kekuatan (strength) dari suatu tanah yang digunakan sebagai pavement subgrade. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami pengaruh kondisi inisial dari kadar air terhadap kadar air optimum (OMC) dan kepadatan kering maksimum (MDD) dari tanah berbutir halus terkompaksi di laboratorium. Tanah uji yang digunakan pada penelitian ini berasal dari dua lokasi di Jawa Barat yaitu: area Lembang – Bandung dan area Gn. Salak – Bogor. Uji kompaksi menggunakan energi kompaksi standard Proctor yang mengacu pada standar ASTM D 698. Terdapat dua kondisi inisial untuk kadar air dari tanah uji yaitu; kondisi air dried dan kondisi natural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah Lembang maupun tanah Gn. Salak diklasifikasikan sebagai tanah berbutir halus dengan kadar air natural tinggi. Pada kondisi inisial kadar air air dried, walaupun memiliki perbedaan nilai OMC sebesar 15% (54% untuk tanah Lembang dan 39% untuk tanah Gn. Salak), tetapi nilai MDD untuk kedua tanah hampir sama yaitu 1.00 t/m3 untuk tanah Lembang dan 1.07 t/m3 untuk tanah Gn. Salak. Pada kondisi inisial kadar air natural, OMC dan MDD untuk tanah Lembang dan tanah Gn. Salak sulit untuk ditentukan karena tidak diperolehnya titik puncak dari kurva kompaksi.\",\"PeriodicalId\":105055,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil\",\"volume\":\"18 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-07-05\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31602/jk.v6i1.11660\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31602/jk.v6i1.11660","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
一种比较方法是利用受水位变化影响的机械能来巩固土壤,从而增强用作次级抗凝的土壤的强度。这项研究的目的是了解水水平对实验室中细颗粒物密度(OMC)和最大干燥密度(MDD)的影响。这项研究使用的试验场来自西爪哇的两个地点:伦邦地区——万隆地区和Gn地区。萨拉克——茂物。采用普洛克托标准能源补充测试,参考标准ASTM D 698。试验场的含水率有两种条件:钻井的条件和自然条件。研究结果表明,兰邦的土地和国有土地都是如此。萨拉克被归类为一种有天然水源的细颗粒土壤。在这种情况下,尽管OMC的含水量为15% (Lembang land 54%), 39%用于Gn土地。但是MDD的值几乎和Lembang land的值是一样的1. t/m3和mt的值是1.07 t/m3萨拉克。在这些条件下,自然水位,OMC和MDD为Lembang land和Gn。Salak很难确定,因为它没有得到补充曲线的顶点。
EFEK KONDISI INISIAL KADAR AIR TERHADAP KADAR AIR OPTIMUM DAN KEPADATAN KERING MAKSIMUM PADA TANAH BUTIR HALUS TERKOMPAKSI
Kompaksi adalah proses pemadatan tanah dengan menggunakan energi mekanik yang dipengaruhi oleh modifikasi kadar air untuk meningkatkan kekuatan (strength) dari suatu tanah yang digunakan sebagai pavement subgrade. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami pengaruh kondisi inisial dari kadar air terhadap kadar air optimum (OMC) dan kepadatan kering maksimum (MDD) dari tanah berbutir halus terkompaksi di laboratorium. Tanah uji yang digunakan pada penelitian ini berasal dari dua lokasi di Jawa Barat yaitu: area Lembang – Bandung dan area Gn. Salak – Bogor. Uji kompaksi menggunakan energi kompaksi standard Proctor yang mengacu pada standar ASTM D 698. Terdapat dua kondisi inisial untuk kadar air dari tanah uji yaitu; kondisi air dried dan kondisi natural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah Lembang maupun tanah Gn. Salak diklasifikasikan sebagai tanah berbutir halus dengan kadar air natural tinggi. Pada kondisi inisial kadar air air dried, walaupun memiliki perbedaan nilai OMC sebesar 15% (54% untuk tanah Lembang dan 39% untuk tanah Gn. Salak), tetapi nilai MDD untuk kedua tanah hampir sama yaitu 1.00 t/m3 untuk tanah Lembang dan 1.07 t/m3 untuk tanah Gn. Salak. Pada kondisi inisial kadar air natural, OMC dan MDD untuk tanah Lembang dan tanah Gn. Salak sulit untuk ditentukan karena tidak diperolehnya titik puncak dari kurva kompaksi.