Susandro Susandro, H. Afrizal, Saaduddin Saaduddin, Edy Suisno
{"title":"PARABOLIC DRAMA: PENYANGKALAN TEORETIK TERHADAP TEATER ABSURD","authors":"Susandro Susandro, H. Afrizal, Saaduddin Saaduddin, Edy Suisno","doi":"10.26887/MAPJ.V3I1.1342","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACTSamuel Beckett's Waiting for Godot is one of the dramas that Martin Esslin calls the Absurd Theater. Furthermore, For Esslin, Theater of the Absurd is not only a term but a theater theory to know conventions and understand the meaning of a drama. In this way, Esslin puts the Absurd Theater into the trajectory of the development of the world's theater arts style, as well as leading the reader or audience to a perception that the life or routine that humans live in is meaningless, pointless and futile. However, the Theater of the Absurd, in the view of Michael Y. Bennett, a term that is supported by unstructured and abstract concepts. Therefore, it is necessary to develop an alternative, a term which he calls Parabolic Drama. A more structured term in understanding Waiting for Godot and other dramas that contain parallel philosophical values. This article tries to explain the dialectic of the two theater theories above, the extent to which they can bind one drama and encompass another drama. ABSTRAKWaiting for Godot karya Samuel Beckett merupakan salah satu drama yang disebut dengan istilah Teater Absurd oleh Martin Esslin. Lebih jauh, Bagi Esslin, Teater Absurd tidak hanya suatu istilah melainkan teori teater untuk mengetahui konvensi serta memahami makna suatu drama. Dengan begitu, Esslin menempatkan Teater Absurd ke dalam lintasan perkembangan gaya seni teater dunia, sekaligus menggiring pembaca atau penonton pada suatu persepsi bahwa kehidupan atau rutinitas yang dijalani manusia tidaklah bermakna, tidak ada tujuan dan sia-sia. Namun, Teater Absurd, menurut pandangan Michael Y. Bennett, istilah yang didukung oleh konsep-konsep yang tidak terstruktur serta abstrak. Oleh karena itu, perlu dibangun suatu alternatif,istilah yang disebutnya dengan Parabolic Drama.Istilah yang lebih terstruktur dalam memahami Waiting for Godotserta drama lain yang mengandung nilai filosofis yang sejajar.Artikel ini mencoba memaparkandialektika kedua teoriteater di atas,sejauh mana keduanya dapat mengikat suatu drama dan melingkupi drama lainnya. ","PeriodicalId":269955,"journal":{"name":"Melayu Arts and Performance Journal","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Melayu Arts and Performance Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26887/MAPJ.V3I1.1342","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
摘要
【摘要】塞缪尔·贝克特的《等待戈多》是被马丁·埃斯林称为“荒诞剧场”的戏剧之一。此外,对于埃斯林来说,荒诞戏剧不仅仅是一个术语,而是一种认识惯例和理解戏剧意义的戏剧理论。这样一来,埃斯林就把荒诞戏剧放入了世界戏剧艺术风格发展的轨迹中,并引导读者或观众认识到人类所生活的生活或套路是没有意义的、毫无意义的和徒劳的。然而,在迈克尔·y·班尼特看来,荒诞派戏剧是一个由非结构化和抽象概念支撑的术语。因此,有必要发展一种替代方法,他称之为抛物线戏剧。这是理解《等待戈多》和其他包含平行哲学价值的戏剧的一个更有条理的术语。本文试图解释上述两种戏剧理论的辩证法,以及它们在多大程度上可以将一部戏剧与另一部戏剧结合起来。[摘要]《等待戈多》塞缪尔·贝克特《等待戈多》《等待戈多》《等待戈多》《等待戈多》《等待戈多》《等待戈多》Lebih jauh, Bagi Esslin,戏剧家,戏剧家,戏剧家,戏剧家,戏剧家,戏剧家。登高,登高,登高,登高,登高,登高,登高,登高,登高,登高,登高,登高,登高,登高,登高,登高,登高,登高,登高,登高,登高。Michael Y. Bennett, istilah yang didukung oleh konsep-konsep yang tidak terstructur serta abstrak。Oleh karena, perlu dibangunsuatu alternative,istilah yang disbutnya denan抛物线剧。Istilah yang lebih terstruktur dalam memahami Waiting for Godotserta drama lain yang mengandung nilai filosofis yang sejajar。Artikel ini mencoba memaparkandialektika kedua teteteter数据,sejauh mana keduanya dapat mengikat suatu戏剧dan melingkupi戏剧lainnya。
PARABOLIC DRAMA: PENYANGKALAN TEORETIK TERHADAP TEATER ABSURD
ABSTRACTSamuel Beckett's Waiting for Godot is one of the dramas that Martin Esslin calls the Absurd Theater. Furthermore, For Esslin, Theater of the Absurd is not only a term but a theater theory to know conventions and understand the meaning of a drama. In this way, Esslin puts the Absurd Theater into the trajectory of the development of the world's theater arts style, as well as leading the reader or audience to a perception that the life or routine that humans live in is meaningless, pointless and futile. However, the Theater of the Absurd, in the view of Michael Y. Bennett, a term that is supported by unstructured and abstract concepts. Therefore, it is necessary to develop an alternative, a term which he calls Parabolic Drama. A more structured term in understanding Waiting for Godot and other dramas that contain parallel philosophical values. This article tries to explain the dialectic of the two theater theories above, the extent to which they can bind one drama and encompass another drama. ABSTRAKWaiting for Godot karya Samuel Beckett merupakan salah satu drama yang disebut dengan istilah Teater Absurd oleh Martin Esslin. Lebih jauh, Bagi Esslin, Teater Absurd tidak hanya suatu istilah melainkan teori teater untuk mengetahui konvensi serta memahami makna suatu drama. Dengan begitu, Esslin menempatkan Teater Absurd ke dalam lintasan perkembangan gaya seni teater dunia, sekaligus menggiring pembaca atau penonton pada suatu persepsi bahwa kehidupan atau rutinitas yang dijalani manusia tidaklah bermakna, tidak ada tujuan dan sia-sia. Namun, Teater Absurd, menurut pandangan Michael Y. Bennett, istilah yang didukung oleh konsep-konsep yang tidak terstruktur serta abstrak. Oleh karena itu, perlu dibangun suatu alternatif,istilah yang disebutnya dengan Parabolic Drama.Istilah yang lebih terstruktur dalam memahami Waiting for Godotserta drama lain yang mengandung nilai filosofis yang sejajar.Artikel ini mencoba memaparkandialektika kedua teoriteater di atas,sejauh mana keduanya dapat mengikat suatu drama dan melingkupi drama lainnya.