{"title":"达托卡拉玛陵墓的宗教文化象征是前往帕鲁镇朝圣的朝圣之旅","authors":"Nazil Fahmi","doi":"10.46870/jstain.v5i1.497","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak\nSimbol yang melekat pada kebudayaan tidak hanya dipandang sebagai tanda yang tidak mempunyai arti. Misalnya makam yang ditambahkan dengan aksesoris lain, maka aksesoris yang melekat pada makam tersebut dapat diartikan sebagai simbol yang dipadukan adanya unsur kepercayaan terdalam dari fakta yang tidak dapat dijangkau oleh indera. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dari simbol kebudayaan agama pada Makam Datokarama sebagai objek wisata ziarah di Kota Palu yang menurut pandangan masyarakat menjadi salah satu tokoh yang berperan penting dalam penyebaran dan peradaban Islam di Kota Palu. Mengenai metode penelitian yang digunakan adalah dengan memilih pendekatan fenomenologi dari sisi kebudayaan dan pengambilan data dengan melalui penelitian lapangan dalam penggunaan teknik penelitian secara kualitatif. Kemudian, hasil penelitian menjelaskan bahwa Makam Datokarama yang masih diabadikan serta dijaga di Lembah Kaili membuktikan bahwa simbol tidak hanya sebatas diartikan sebagai benda, tetapi simbol menjadi bukti keabadian yang dimiliki benda sebagai pengaruh dalam kehidupan sosial. Hal demikian yang diungkapkan oleh teori Ernst Cassirer yang menilai, simbol yang dipadukan pada karakter religi dengan ditandai perkembangan pemikir religius yang terlihat pada kebangkitan kegiatan dan kekuatan baru dari akal manusia yang dihubungkan pada rasa kasih sayang terhadap harapan, rasa syukur dan kepercayaan.","PeriodicalId":164900,"journal":{"name":"AL-MUTSLA","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Simbol Kebudayaan Agama pada Makam Datokarama sebagai Objek Wisata Ziarah di Kota Palu\",\"authors\":\"Nazil Fahmi\",\"doi\":\"10.46870/jstain.v5i1.497\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstrak\\nSimbol yang melekat pada kebudayaan tidak hanya dipandang sebagai tanda yang tidak mempunyai arti. Misalnya makam yang ditambahkan dengan aksesoris lain, maka aksesoris yang melekat pada makam tersebut dapat diartikan sebagai simbol yang dipadukan adanya unsur kepercayaan terdalam dari fakta yang tidak dapat dijangkau oleh indera. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dari simbol kebudayaan agama pada Makam Datokarama sebagai objek wisata ziarah di Kota Palu yang menurut pandangan masyarakat menjadi salah satu tokoh yang berperan penting dalam penyebaran dan peradaban Islam di Kota Palu. Mengenai metode penelitian yang digunakan adalah dengan memilih pendekatan fenomenologi dari sisi kebudayaan dan pengambilan data dengan melalui penelitian lapangan dalam penggunaan teknik penelitian secara kualitatif. Kemudian, hasil penelitian menjelaskan bahwa Makam Datokarama yang masih diabadikan serta dijaga di Lembah Kaili membuktikan bahwa simbol tidak hanya sebatas diartikan sebagai benda, tetapi simbol menjadi bukti keabadian yang dimiliki benda sebagai pengaruh dalam kehidupan sosial. Hal demikian yang diungkapkan oleh teori Ernst Cassirer yang menilai, simbol yang dipadukan pada karakter religi dengan ditandai perkembangan pemikir religius yang terlihat pada kebangkitan kegiatan dan kekuatan baru dari akal manusia yang dihubungkan pada rasa kasih sayang terhadap harapan, rasa syukur dan kepercayaan.\",\"PeriodicalId\":164900,\"journal\":{\"name\":\"AL-MUTSLA\",\"volume\":\"14 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-12\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"AL-MUTSLA\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.46870/jstain.v5i1.497\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AL-MUTSLA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46870/jstain.v5i1.497","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Simbol Kebudayaan Agama pada Makam Datokarama sebagai Objek Wisata Ziarah di Kota Palu
Abstrak
Simbol yang melekat pada kebudayaan tidak hanya dipandang sebagai tanda yang tidak mempunyai arti. Misalnya makam yang ditambahkan dengan aksesoris lain, maka aksesoris yang melekat pada makam tersebut dapat diartikan sebagai simbol yang dipadukan adanya unsur kepercayaan terdalam dari fakta yang tidak dapat dijangkau oleh indera. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dari simbol kebudayaan agama pada Makam Datokarama sebagai objek wisata ziarah di Kota Palu yang menurut pandangan masyarakat menjadi salah satu tokoh yang berperan penting dalam penyebaran dan peradaban Islam di Kota Palu. Mengenai metode penelitian yang digunakan adalah dengan memilih pendekatan fenomenologi dari sisi kebudayaan dan pengambilan data dengan melalui penelitian lapangan dalam penggunaan teknik penelitian secara kualitatif. Kemudian, hasil penelitian menjelaskan bahwa Makam Datokarama yang masih diabadikan serta dijaga di Lembah Kaili membuktikan bahwa simbol tidak hanya sebatas diartikan sebagai benda, tetapi simbol menjadi bukti keabadian yang dimiliki benda sebagai pengaruh dalam kehidupan sosial. Hal demikian yang diungkapkan oleh teori Ernst Cassirer yang menilai, simbol yang dipadukan pada karakter religi dengan ditandai perkembangan pemikir religius yang terlihat pada kebangkitan kegiatan dan kekuatan baru dari akal manusia yang dihubungkan pada rasa kasih sayang terhadap harapan, rasa syukur dan kepercayaan.