Dona Arlinda, R. Indah, A. Yulianto, A. D. Harso, Armaji Kamaludi Syarief, M. Karyana
{"title":"印度尼西亚七家医院结核病治疗效果差与年龄、既往治疗、艾滋病毒和耐药性相关","authors":"Dona Arlinda, R. Indah, A. Yulianto, A. D. Harso, Armaji Kamaludi Syarief, M. Karyana","doi":"10.22435/jpppk.v4i2.3698","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract Indonesia is a high burden country for tuberculosis (TB), multidrug-resistant (MDR) TB, and TB-HIV. We aimed to determine factors associated with poor TB treatment outcomes. A hospital-based TB Registry at seven referral hospitals in Java and Bali included data from patients aged ≥15 years who were diagnosed with TB from 1 January 2014 - 31 December 2015. The factors were assessed by logistic regression. From 2,051 TB patients, 1,180 (57.5%) were male and median age was 38 years (IQR 27-50 years), 452 (22%) had previous TB treatment history, 1,447 (70.6%) had pulmonary TB, 216 (10.5%) TB-HIV, 296 (14.4%) TB-DM and 248 (12.1%) were resistant to ≥1 anti-TB drug. Treatment outcome was unknown for 135 (6.6%) subjects and 1,137 (55.4%) who were still on treatment. Among the 779 with available outcome, 358 (46%) were treatment success, 248 (31.8%) transferred out, 112 (14.4%) defaulted, 46 (5.9%) died and 15 (1.9%) failed. After controlling other factors, poor TB treatment was associated with age ≥38 years (p=0.003; aOR 1.58; 95% CI 1.2-2.1), previous history of TB treatment (p<0.001; aOR 2.55; 95% CI 1.5-4.2) and resistance to ≥1 anti-TB drug (p<0.001; aOR 11.66; 95% CI 3.8-36.1). Mortality was associated with previous history of TB treatment (p=0.003; aOR 3.87; 95% CI 1.7-9.6), TB-HIV (p=0.001; aOR 10.43; 95% CI 4.2-26.1), and resistance to ≥1 anti-TB drug (p=0.001; aOR 9.48; 95% CI 2.6-34.0). Treatment in TB patients with older age, history of previous TB treatment, HIV, and drug resistance should be closely monitored. Keywords: Indonesia, tuberculosis, treatment outcome Abstrak Indonesia adalah negara dengan beban tinggi untuk tuberkulosis (TB), TB resisten obat (MDR) dan TB-HIV. Analisis ini bertujuan untuk menentukan faktor yang terkait dengan luaran pengobatan TB yang buruk. Registri TB berbasis rumah sakit di tujuh rumah sakit rujukan di Jawa dan Bali mencakup data dari pasien berusia ≥15 tahun yang didiagnosis TB dari 1 Januari 2014 - 31 Desember 2015. Faktor-faktor tersebut dinilai dengan regresi logistik. Dari 2.051 pasien TB, 1.180 (57,5%) laki-laki dan median usia 38 tahun (IQR 27-50 tahun), 452 (22%) memiliki riwayat pengobatan TB sebelumnya, 1.447 (70,6%) memiliki TB paru, 216 (10,5%) TB-HIV, 296 (14,4%) TB-DM dan 248 (12,1%) resisten terhadap ≥1 obat anti-TB. Luaran pengobatan TB tidak diketahui untuk 135 (6,6%) subjek dan 1.137 (55,4%) yang masih dalam pengobatan. Di antara 779 dengan luaran pengobatan diketahui, 358 (46%) pengobatan berhasil, 248 (31,8%) pindah, 112 (14,4%) putus pengobatan, 46 (5,9%) meninggal dan 15 (1,9%) gagal. Setelah dikontrol terhadap faktor lain, luaran pengobatan TB yang buruk dikaitkan dengan usia ≥38 tahun (p = 0,003; aOR 1,58; 95% CI 1,2-2,1), riwayat pengobatan TB sebelumnya (p <0,001; aOR 2,55; 95% CI 1,5-4,2) dan resistansi terhadap ≥1 obat anti-TB (p <0,001; aOR 11,66; 95% CI 3,8-36,1). Kematian dikaitkan dengan riwayat pengobatan TB sebelumnya (p = 0,003; aOR 3,87; 95% CI 1,7-9,6), TB-HIV (p = 0,001; aOR 10,43; 95% CI 4,2-26,1), dan resistansi terhadap ≥1 anti -TB obat (p = 0,001; aOR 9,48; 95% CI 2,6-34,0). Pengobatan pada pasien TB dengan usia yang lebih tua, riwayat pengobatan TB sebelumnya, HIV dan resistansi obat harus dipantau secara ketat. Kata kunci: Indonesia, tuberkulosis, luaran pengobatan","PeriodicalId":170797,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-08-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Poor Tuberculosis Treatment Outcomes Associated with Older Age, Previous Treatment, HIV and Drug Resistance at Seven Hospitals in Indonesia\",\"authors\":\"Dona Arlinda, R. Indah, A. Yulianto, A. D. Harso, Armaji Kamaludi Syarief, M. Karyana\",\"doi\":\"10.22435/jpppk.v4i2.3698\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract Indonesia is a high burden country for tuberculosis (TB), multidrug-resistant (MDR) TB, and TB-HIV. We aimed to determine factors associated with poor TB treatment outcomes. A hospital-based TB Registry at seven referral hospitals in Java and Bali included data from patients aged ≥15 years who were diagnosed with TB from 1 January 2014 - 31 December 2015. The factors were assessed by logistic regression. From 2,051 TB patients, 1,180 (57.5%) were male and median age was 38 years (IQR 27-50 years), 452 (22%) had previous TB treatment history, 1,447 (70.6%) had pulmonary TB, 216 (10.5%) TB-HIV, 296 (14.4%) TB-DM and 248 (12.1%) were resistant to ≥1 anti-TB drug. Treatment outcome was unknown for 135 (6.6%) subjects and 1,137 (55.4%) who were still on treatment. Among the 779 with available outcome, 358 (46%) were treatment success, 248 (31.8%) transferred out, 112 (14.4%) defaulted, 46 (5.9%) died and 15 (1.9%) failed. After controlling other factors, poor TB treatment was associated with age ≥38 years (p=0.003; aOR 1.58; 95% CI 1.2-2.1), previous history of TB treatment (p<0.001; aOR 2.55; 95% CI 1.5-4.2) and resistance to ≥1 anti-TB drug (p<0.001; aOR 11.66; 95% CI 3.8-36.1). Mortality was associated with previous history of TB treatment (p=0.003; aOR 3.87; 95% CI 1.7-9.6), TB-HIV (p=0.001; aOR 10.43; 95% CI 4.2-26.1), and resistance to ≥1 anti-TB drug (p=0.001; aOR 9.48; 95% CI 2.6-34.0). Treatment in TB patients with older age, history of previous TB treatment, HIV, and drug resistance should be closely monitored. Keywords: Indonesia, tuberculosis, treatment outcome Abstrak Indonesia adalah negara dengan beban tinggi untuk tuberkulosis (TB), TB resisten obat (MDR) dan TB-HIV. Analisis ini bertujuan untuk menentukan faktor yang terkait dengan luaran pengobatan TB yang buruk. Registri TB berbasis rumah sakit di tujuh rumah sakit rujukan di Jawa dan Bali mencakup data dari pasien berusia ≥15 tahun yang didiagnosis TB dari 1 Januari 2014 - 31 Desember 2015. Faktor-faktor tersebut dinilai dengan regresi logistik. Dari 2.051 pasien TB, 1.180 (57,5%) laki-laki dan median usia 38 tahun (IQR 27-50 tahun), 452 (22%) memiliki riwayat pengobatan TB sebelumnya, 1.447 (70,6%) memiliki TB paru, 216 (10,5%) TB-HIV, 296 (14,4%) TB-DM dan 248 (12,1%) resisten terhadap ≥1 obat anti-TB. Luaran pengobatan TB tidak diketahui untuk 135 (6,6%) subjek dan 1.137 (55,4%) yang masih dalam pengobatan. Di antara 779 dengan luaran pengobatan diketahui, 358 (46%) pengobatan berhasil, 248 (31,8%) pindah, 112 (14,4%) putus pengobatan, 46 (5,9%) meninggal dan 15 (1,9%) gagal. Setelah dikontrol terhadap faktor lain, luaran pengobatan TB yang buruk dikaitkan dengan usia ≥38 tahun (p = 0,003; aOR 1,58; 95% CI 1,2-2,1), riwayat pengobatan TB sebelumnya (p <0,001; aOR 2,55; 95% CI 1,5-4,2) dan resistansi terhadap ≥1 obat anti-TB (p <0,001; aOR 11,66; 95% CI 3,8-36,1). Kematian dikaitkan dengan riwayat pengobatan TB sebelumnya (p = 0,003; aOR 3,87; 95% CI 1,7-9,6), TB-HIV (p = 0,001; aOR 10,43; 95% CI 4,2-26,1), dan resistansi terhadap ≥1 anti -TB obat (p = 0,001; aOR 9,48; 95% CI 2,6-34,0). Pengobatan pada pasien TB dengan usia yang lebih tua, riwayat pengobatan TB sebelumnya, HIV dan resistansi obat harus dipantau secara ketat. Kata kunci: Indonesia, tuberkulosis, luaran pengobatan\",\"PeriodicalId\":170797,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan\",\"volume\":\"18 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-08-19\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22435/jpppk.v4i2.3698\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/jpppk.v4i2.3698","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
印度尼西亚是结核病(TB)、耐多药结核病(MDR)和结核-艾滋病毒(TB - hiv)高负担国家。我们的目的是确定与不良结核病治疗结果相关的因素。爪哇和巴厘七家转诊医院的医院结核病登记处纳入了2014年1月1日至2015年12月31日期间诊断为结核病的年龄≥15岁患者的数据。采用logistic回归对各因素进行评价。2051例结核患者中,男性1180例(57.5%),中位年龄38岁(IQR 27 ~ 50岁),有结核治疗史452例(22%),肺结核1447例(70.6%),结核- hiv 216例(10.5%),结核- dm 296例(14.4%),耐药≥1种抗结核药物248例(12.1%)。135名(6.6%)患者的治疗结果未知,1137名(55.4%)患者仍在接受治疗。779例患者中,治疗成功358例(46%),转院248例(31.8%),治疗失败112例(14.4%),死亡46例(5.9%),治疗失败15例(1.9%)。在控制其他因素后,TB治疗不良与年龄≥38岁相关(p=0.003;优势比1.58;95% CI 1.2-2.1),既往结核病治疗史(p<0.001;优势比2.55;95% CI 1.5-4.2)和对≥1种抗结核药物的耐药性(p<0.001;优势比11.66;95% ci 3.8-36.1)。死亡率与既往结核病治疗史相关(p=0.003;优势比3.87;95% CI 1.7-9.6), TB-HIV (p=0.001;优势比10.43;95% CI 4.2-26.1),以及对≥1种抗结核药物的耐药性(p=0.001;优势比9.48;95% ci 2.6-34.0)。应密切监测年龄较大的结核病患者的治疗、既往结核病治疗史、艾滋病毒和耐药性。摘要印度尼西亚adalah negara denengan beban tingki untulosis (TB), TB resistant obat (MDR) and TB- hiv。分析结果显示,中国经济增长的主要原因是中国经济增长的主要原因是中国经济。2014年1月1日至2015年12月31日期间,结核病登记基础rumah sakit di tujuh rumah sakit rujukan di Jawa dan Bali menakup数据dari pasen berusia≥15 tahun yang诊断为结核病。因子-因子相关性分析是一种线性回归逻辑。结核病患者2.051例,laki-laki患者1.180例(57,5%),中位患者38例(IQR 27-50), 452例(22%),447例(70,6%),TB- hiv患者216例(10,5%),TB- dm患者296例(14,4%),耐药者248例(12,1%)。Luaran pengobatan TB tidak diketahui untuk 135 (6.6%) subjek dan 1.137 (55,4%) yang masih dalam pengobatan。diantara 779 (dengan luaran pengobatan diketahui), 358 (46%) pengobatan berhasil, 248 (31.8%) pindah, 112 (14.4%) putus pengobatan, 46 (5.9%) meninggal dan 15 (1.9%) gagal。Setelah dicontrol terhadap factor lain, luaran pengobatan TB yang buruk dikaitkan dengan usia≥38 tahun (p = 0.003;优势1、58;95% CI 1,2,2,1), riwayat pengobatan TB sebelumnya (p < 0.001;优势2、55;95% CI 1,5-4,2),但耐药≥1抗结核(p < 0.001;优势比11,66;95% ci 3,8-36,1)。Kematian dikaitkan dengan riwayat pengobatan TB sebelumya (p = 0,003;优势3,87;95% CI 1,7-9,6), TB-HIV (p = 0,001;aOR 10, 43;95% CI 4,2-26,1),抗结核抗体≥1 (p = 0.001;48 aOR 9日;95% ci(2,6-34,0)。Pengobatan pada pasen TB dendenan usia yang lebih tua, riwayat Pengobatan TB sebelumnya, HIV dan resistant obat harus dipantau secara ketat。Kata kunci:印尼,肺结核,luaran pengobatan
Poor Tuberculosis Treatment Outcomes Associated with Older Age, Previous Treatment, HIV and Drug Resistance at Seven Hospitals in Indonesia
Abstract Indonesia is a high burden country for tuberculosis (TB), multidrug-resistant (MDR) TB, and TB-HIV. We aimed to determine factors associated with poor TB treatment outcomes. A hospital-based TB Registry at seven referral hospitals in Java and Bali included data from patients aged ≥15 years who were diagnosed with TB from 1 January 2014 - 31 December 2015. The factors were assessed by logistic regression. From 2,051 TB patients, 1,180 (57.5%) were male and median age was 38 years (IQR 27-50 years), 452 (22%) had previous TB treatment history, 1,447 (70.6%) had pulmonary TB, 216 (10.5%) TB-HIV, 296 (14.4%) TB-DM and 248 (12.1%) were resistant to ≥1 anti-TB drug. Treatment outcome was unknown for 135 (6.6%) subjects and 1,137 (55.4%) who were still on treatment. Among the 779 with available outcome, 358 (46%) were treatment success, 248 (31.8%) transferred out, 112 (14.4%) defaulted, 46 (5.9%) died and 15 (1.9%) failed. After controlling other factors, poor TB treatment was associated with age ≥38 years (p=0.003; aOR 1.58; 95% CI 1.2-2.1), previous history of TB treatment (p<0.001; aOR 2.55; 95% CI 1.5-4.2) and resistance to ≥1 anti-TB drug (p<0.001; aOR 11.66; 95% CI 3.8-36.1). Mortality was associated with previous history of TB treatment (p=0.003; aOR 3.87; 95% CI 1.7-9.6), TB-HIV (p=0.001; aOR 10.43; 95% CI 4.2-26.1), and resistance to ≥1 anti-TB drug (p=0.001; aOR 9.48; 95% CI 2.6-34.0). Treatment in TB patients with older age, history of previous TB treatment, HIV, and drug resistance should be closely monitored. Keywords: Indonesia, tuberculosis, treatment outcome Abstrak Indonesia adalah negara dengan beban tinggi untuk tuberkulosis (TB), TB resisten obat (MDR) dan TB-HIV. Analisis ini bertujuan untuk menentukan faktor yang terkait dengan luaran pengobatan TB yang buruk. Registri TB berbasis rumah sakit di tujuh rumah sakit rujukan di Jawa dan Bali mencakup data dari pasien berusia ≥15 tahun yang didiagnosis TB dari 1 Januari 2014 - 31 Desember 2015. Faktor-faktor tersebut dinilai dengan regresi logistik. Dari 2.051 pasien TB, 1.180 (57,5%) laki-laki dan median usia 38 tahun (IQR 27-50 tahun), 452 (22%) memiliki riwayat pengobatan TB sebelumnya, 1.447 (70,6%) memiliki TB paru, 216 (10,5%) TB-HIV, 296 (14,4%) TB-DM dan 248 (12,1%) resisten terhadap ≥1 obat anti-TB. Luaran pengobatan TB tidak diketahui untuk 135 (6,6%) subjek dan 1.137 (55,4%) yang masih dalam pengobatan. Di antara 779 dengan luaran pengobatan diketahui, 358 (46%) pengobatan berhasil, 248 (31,8%) pindah, 112 (14,4%) putus pengobatan, 46 (5,9%) meninggal dan 15 (1,9%) gagal. Setelah dikontrol terhadap faktor lain, luaran pengobatan TB yang buruk dikaitkan dengan usia ≥38 tahun (p = 0,003; aOR 1,58; 95% CI 1,2-2,1), riwayat pengobatan TB sebelumnya (p <0,001; aOR 2,55; 95% CI 1,5-4,2) dan resistansi terhadap ≥1 obat anti-TB (p <0,001; aOR 11,66; 95% CI 3,8-36,1). Kematian dikaitkan dengan riwayat pengobatan TB sebelumnya (p = 0,003; aOR 3,87; 95% CI 1,7-9,6), TB-HIV (p = 0,001; aOR 10,43; 95% CI 4,2-26,1), dan resistansi terhadap ≥1 anti -TB obat (p = 0,001; aOR 9,48; 95% CI 2,6-34,0). Pengobatan pada pasien TB dengan usia yang lebih tua, riwayat pengobatan TB sebelumnya, HIV dan resistansi obat harus dipantau secara ketat. Kata kunci: Indonesia, tuberkulosis, luaran pengobatan