{"title":"Komunikasi Politik Patronase NU Dalam Pilkada Kabupaten Purbalingga 2020","authors":"Muhammad Nurdiyansyah","doi":"10.33592/dk.v9i2.1783","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Nahdatul Ulama (NU) sebagai organisasi Islam, mampu membentuk patronase dengan jumlah jamaah terbesar di Kabupaten Purbalingga. Penelitian ini menganalisis pengaruhnya terhadap kecenderungan memilih masyarakat pada Pilkada Purbalingga2020, dan kriteria seperti apa yang tepat untuk Patron NU agar dapat mempengaruhi kecenderungan memilih masyarakat terhadap kandidat tertentu. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain survei dan sampel 440 pemilih di Kabupaten Purbalingga. Penentuan sampel menggunakan teknik multistage random sampling dan data dianalisis mengunakan analisis CART (Classification and Regression Trees). Terdapat 7 dari 17 peubah independen yang menjadi penciri utama terpilihnya kandidat pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Purbalingga. Berdasarkan analisis CART masyarakat Purbalingga menganggap tindakan tidak wajar ketika tokoh NU yang berpolitik mendukung secara langsung kandidat yang diusung partai PKB. Adapun tokoh NU yang harus dijaring untuk mengumpulkan suara kandidat bupati yang diusung partai PKB di antaranya yang berasal dari golongan pemuda; santri, guru non formal; perangkat desa; perangkat daerah kabupaten; karyawan; buruh; organisasi masyarakat dan partai politik yang dinilai efektif untuk menyampaikan pesan politik dalam kurun waktu beberapa kali selama sebulan ke masyarakat. Pesan politik dapat berupa penyampaian visi-misi, pengalaman, serta prestasi kandidat yang disampaikan secara alim, luwes, dan serius. Selain itu, tokoh NU juga harus memiliki keterkaitan serta rekam jejak sikap yang responsif dan solutif dalam menjawab berbagai persoalan masyarakat, agar keterlibatannya dalam berpolitik dianggap sangat wajar oleh masyakat. \n \nKata kunci: Patronase, NU, Pilkada Purbalingga 2020","PeriodicalId":240448,"journal":{"name":"DIALEKTIKA KOMUNIKA: Jurnal Kajian Komunikasi dan Pembangunan Daerah","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"DIALEKTIKA KOMUNIKA: Jurnal Kajian Komunikasi dan Pembangunan Daerah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33592/dk.v9i2.1783","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Komunikasi Politik Patronase NU Dalam Pilkada Kabupaten Purbalingga 2020
Nahdatul Ulama (NU) sebagai organisasi Islam, mampu membentuk patronase dengan jumlah jamaah terbesar di Kabupaten Purbalingga. Penelitian ini menganalisis pengaruhnya terhadap kecenderungan memilih masyarakat pada Pilkada Purbalingga2020, dan kriteria seperti apa yang tepat untuk Patron NU agar dapat mempengaruhi kecenderungan memilih masyarakat terhadap kandidat tertentu. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain survei dan sampel 440 pemilih di Kabupaten Purbalingga. Penentuan sampel menggunakan teknik multistage random sampling dan data dianalisis mengunakan analisis CART (Classification and Regression Trees). Terdapat 7 dari 17 peubah independen yang menjadi penciri utama terpilihnya kandidat pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Purbalingga. Berdasarkan analisis CART masyarakat Purbalingga menganggap tindakan tidak wajar ketika tokoh NU yang berpolitik mendukung secara langsung kandidat yang diusung partai PKB. Adapun tokoh NU yang harus dijaring untuk mengumpulkan suara kandidat bupati yang diusung partai PKB di antaranya yang berasal dari golongan pemuda; santri, guru non formal; perangkat desa; perangkat daerah kabupaten; karyawan; buruh; organisasi masyarakat dan partai politik yang dinilai efektif untuk menyampaikan pesan politik dalam kurun waktu beberapa kali selama sebulan ke masyarakat. Pesan politik dapat berupa penyampaian visi-misi, pengalaman, serta prestasi kandidat yang disampaikan secara alim, luwes, dan serius. Selain itu, tokoh NU juga harus memiliki keterkaitan serta rekam jejak sikap yang responsif dan solutif dalam menjawab berbagai persoalan masyarakat, agar keterlibatannya dalam berpolitik dianggap sangat wajar oleh masyakat.
Kata kunci: Patronase, NU, Pilkada Purbalingga 2020