{"title":"Relasi Gramatikal Subjek Bahasa Pakpak Dairi: Kajian Tipologi","authors":"Ida Basaria","doi":"10.32734/LWSA.V1I1.140","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Secara etimologis, kata tipologis berarti pengelompokan ranah (classification of domain). Pengertian tipologi bersinonim dengan istilah taksonomi. Istilah teknis tipologi yang masuk ke dalam linguistik mempunyai pengertian pengelompokan bahasa-bahasa berdasarkan ciri khas strukturnya. Kajian ini berusaha mencermati fitur-fitur dan ciri-ciri khas gramatikal bahasa-bahasa di dunia, dan membuat pengelompokan yang bersesuaian dengan parameter tertentu. Kajian tipologi bahasa umumnya dimaksudkan untuk mengklasifikasikan bahasa berdasarkan perilaku struktural yang ditampilkan oleh suatu bahasa. Tujuan kajian tipologi bahasa terutama diarahkan untuk menjawab pertanyaan: seperti apa bahasa x itu? Kajian tipologis terhadap BPD, sebagai salah satu bahasa daerah di Sumatera Utara (termasuk kelompok bahasa Austronesia Barat), cukup penting dan bernilai ilmiah untuk dilakukan. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa sampai saat ini masih terdapat banyak pendapat tentang pengelompokan secara tipologis bahasa-bahasa daerah di Indonesia.Relasi gramatikal memegang peranan penting dalam sintaksis bahasa alamiah, karena berhubungan dengan sejumlah konsep dan istilah sintaksis (gramatikal) seperti S(ubjek), O dan OBLik. Dengan menggunakan metode deskriptif melalui uji gramatikal dan dengan pendekatan teori tipologi linguistik dapat disimpulkan bahwa relasi S pada klausa dasar BPD selalu berperan sebagai Agen; Subjek pada klausa berprefiks nasal pada posisi FN2 pos-Verbal yang merupakan argumen Agen; sementara itu FN1pos Verba adalah ditempati oleh argumen Pasien. Pada BPD, Subjek dan Objek pada klausa verba zero senantiasa dapat direlatifkan; sementara pada klausa verba berafiks nasal hanya relasi S yang dapat direlatifkan. Relasi O merupakan FN yang langsung mengikuti verba dan tak dapat disisipi oleh adverbia apapun. Relasi O dapat dinaikkan posisinya menjadi S pada pemasifan BPD; sementara itu S kalimat asal menjadi relasi OBL. \n  \nEtymologically, the typological word means classification of domain. The definition of typology is synonymous with taxonomic terms. The technical term typology that enters linguistics has the meaning of grouping languages based on their structural characteristics. This study tried to examine the features and characteristics of grammatical languages in the world, and make groupings that correspond to certain parameters. Language typology studies are generally intended to classify languages based on the structural behavior displayed by a language. The purpose of the study of language typology was primarily directed to answer the questions: what is the x language? Typological studies of BPD, as one of the local languages in North Sumatra (including the West Austronesian language group), are quite important and have scientific value to be done. This was due to the fact that until now there are still many opinions about the typological grouping of local languages in Indonesia. Grammatical relations play an important role in natural language syntax, because they are related to a number of concepts and terms of syntax (grammatical) such as S (ubject), O and OBLic. By using the descriptive method through grammatical testing and with the approach of linguistic typology theory, it could be concluded that the relation of S in the basic clause of the BPD always acted as an Agent; The subject in the nasal prefix clause was in the post-Verbal FN2 position which was the Agent argument; meanwhile FN1pos verbs were occupied by Patient arguments. At the BPD, Subject and Object in the zero verb clause could always be relativized; while in the nasal affixed clause, it was only the relation of S that could be relativized. O relation was an FN that directly followed verbs and couldn’t be inserted by any adverb. The position of O relation could be raised to S in the passive of BPD; while the original sentence S was the relation of OBL.","PeriodicalId":339972,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32734/LWSA.V1I1.140","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

从词源学上讲,tipological这个词的意思是域分组(域名的分类)。tipology是分类学术语的同义词。语言学中的类型学技术术语有一种基于结构特征的语言分组的感觉。这项研究试图评估世界语言的语法特征和特点,并根据某些参数建立一致的集群。语言类型学研究的目的通常是根据一种语言所表现的结构行为对语言进行分类。语言类型学研究的主要目的是回答这个问题:x语言是什么样的?BPD作为北苏门答腊(包括西奥斯特罗西亚语)的土著语言之一的tipoc研究,是一项重要而有科学价值的研究。这是因为到目前为止,对印尼土著语言的类人猿仍有许多看法。语法关系在自然语言句法中扮演着重要的角色,它与S(ubjek)、O和OBLik等一些语法概念和术语有关。通过语法测试和语言学类学理论的方法可以得出结论,BPD基本从句中的关系总是作为代理人的作用;主语从句对代理论证的FN2言语立场的主语;而FN1pos动词则是病人论证的居住地。在BPD中,从句从句中的主语和宾语是可以不断加强的;而在阴唇从句中,只有关系可以加强。O端是一个直接跟随动词的FN,没有任何副词可以插入。关系可以把她的位置提升为BPD占位符的S;而S的词根是关系OBL。etymologic,一个typological word的意思是域的分类。typology的定义与taxonomic terms是平行的。以语言学为基础的技术类型的语言学有其结构特征的意义。这个研究的目的是研究世界上的语法语言的特点和特点,并使这些相关的词句能够准确地表达。语言类型研究通常是基于一种语言被一种语言削弱的结构行为。语言typology研究的目的是直接回答问题:x语言是什么?BPD的类型研究,就像北苏门答腊的一种当地语言一样,是非常重要的,并且有很多东西要做。这一切都取决于直到现在,人们对印尼当地的几种语言仍有许多看法。语法联系在自然语言同步中发挥着重要的角色,因为它们与……的数字和句法有关。通过使用语法测试和语法概论的解释性方法,它可以得出这样的结论:BPD的基础上的关系总是充当代理;后性偏见的主题是后性争论的主体;我的意思是,FN1pos版本被病人的论点压制住了。在BPD,在零动词中的对象和对象总是相对的;虽然鼻软,但这只是一个可能具有相关性的关系。O relation是一种FN,采用动词不可能被任何建议所吸收。O关系的位置可以建立在BPD的passion上;虽然最初的句子是OBL的关系。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Relasi Gramatikal Subjek Bahasa Pakpak Dairi: Kajian Tipologi
Secara etimologis, kata tipologis berarti pengelompokan ranah (classification of domain). Pengertian tipologi bersinonim dengan istilah taksonomi. Istilah teknis tipologi yang masuk ke dalam linguistik mempunyai pengertian pengelompokan bahasa-bahasa berdasarkan ciri khas strukturnya. Kajian ini berusaha mencermati fitur-fitur dan ciri-ciri khas gramatikal bahasa-bahasa di dunia, dan membuat pengelompokan yang bersesuaian dengan parameter tertentu. Kajian tipologi bahasa umumnya dimaksudkan untuk mengklasifikasikan bahasa berdasarkan perilaku struktural yang ditampilkan oleh suatu bahasa. Tujuan kajian tipologi bahasa terutama diarahkan untuk menjawab pertanyaan: seperti apa bahasa x itu? Kajian tipologis terhadap BPD, sebagai salah satu bahasa daerah di Sumatera Utara (termasuk kelompok bahasa Austronesia Barat), cukup penting dan bernilai ilmiah untuk dilakukan. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa sampai saat ini masih terdapat banyak pendapat tentang pengelompokan secara tipologis bahasa-bahasa daerah di Indonesia.Relasi gramatikal memegang peranan penting dalam sintaksis bahasa alamiah, karena berhubungan dengan sejumlah konsep dan istilah sintaksis (gramatikal) seperti S(ubjek), O dan OBLik. Dengan menggunakan metode deskriptif melalui uji gramatikal dan dengan pendekatan teori tipologi linguistik dapat disimpulkan bahwa relasi S pada klausa dasar BPD selalu berperan sebagai Agen; Subjek pada klausa berprefiks nasal pada posisi FN2 pos-Verbal yang merupakan argumen Agen; sementara itu FN1pos Verba adalah ditempati oleh argumen Pasien. Pada BPD, Subjek dan Objek pada klausa verba zero senantiasa dapat direlatifkan; sementara pada klausa verba berafiks nasal hanya relasi S yang dapat direlatifkan. Relasi O merupakan FN yang langsung mengikuti verba dan tak dapat disisipi oleh adverbia apapun. Relasi O dapat dinaikkan posisinya menjadi S pada pemasifan BPD; sementara itu S kalimat asal menjadi relasi OBL.   Etymologically, the typological word means classification of domain. The definition of typology is synonymous with taxonomic terms. The technical term typology that enters linguistics has the meaning of grouping languages based on their structural characteristics. This study tried to examine the features and characteristics of grammatical languages in the world, and make groupings that correspond to certain parameters. Language typology studies are generally intended to classify languages based on the structural behavior displayed by a language. The purpose of the study of language typology was primarily directed to answer the questions: what is the x language? Typological studies of BPD, as one of the local languages in North Sumatra (including the West Austronesian language group), are quite important and have scientific value to be done. This was due to the fact that until now there are still many opinions about the typological grouping of local languages in Indonesia. Grammatical relations play an important role in natural language syntax, because they are related to a number of concepts and terms of syntax (grammatical) such as S (ubject), O and OBLic. By using the descriptive method through grammatical testing and with the approach of linguistic typology theory, it could be concluded that the relation of S in the basic clause of the BPD always acted as an Agent; The subject in the nasal prefix clause was in the post-Verbal FN2 position which was the Agent argument; meanwhile FN1pos verbs were occupied by Patient arguments. At the BPD, Subject and Object in the zero verb clause could always be relativized; while in the nasal affixed clause, it was only the relation of S that could be relativized. O relation was an FN that directly followed verbs and couldn’t be inserted by any adverb. The position of O relation could be raised to S in the passive of BPD; while the original sentence S was the relation of OBL.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Mind Your Language Series from the Standpoints of Applied Linguistics and Humour Studies Teenager Attitude Toward Hate Speech Phenomenon in Aceh Society Hate Speech in Songs The Impact of Humor as A Teaching And Learning Strategy in The Literacy Skills Program on Increasing The Number of Visits to The Library of Universitas Sumatera Utara Communication Cooperation Principles With Cultural Leadership Language Minangkabau
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1