利用重复任务(艺术)和人类学方法(案例研究:Citepus UKM bread)设计面包构建过程中的工作设施

Rika Yulia Lestari, N. As’ad
{"title":"利用重复任务(艺术)和人类学方法(案例研究:Citepus UKM bread)设计面包构建过程中的工作设施","authors":"Rika Yulia Lestari, N. As’ad","doi":"10.29313/bcsies.v3i1.6812","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. UKM Roti Citepus performs the production process manually and simply, one of which is the availability of work facilities. The process of forming bread is a stage that has more complaints compared to other work processes. Complaints of pain occur due to the same movement and are repeated continuously (repetitive). The process of forming bread has four work elements, namely taking dough from a pile of pans, rolling the dough, lifting the pan, and putting the dough into the pan. The working elements of bread rolling carry out work activities in a dynamic state, the body moves following the movement when rolling the dough with a leaning forward posture. In one day the process of forming bread can be done 3-4 times with repetitions of 1200-1600 times. This study aims to find out the complaints that are felt specifically and assess indications of the level of work risk. The research method used is a questionnaire Nordic Body Map (NBM), Assessment of Repetitive Tasks (ART) Tools and Anthropometry. Result Questionnaire Nordic Body Map (NBM) for two operators showed complaints in the neck, shoulders, upper back, lower back, and wrists with a score level of 7 to 8. Occupational risk assessment usingAssessment of Repetitive Tasks (ART) Tools the highest risk level results were obtained, namely the work element of bread rolling at 28.5 (high risk level). The results of the risk assessment of the proposed draft showed significant changes in all elements of the work process of forming bread dough. The whole working element of the bread formation process is in the low category. \nKeywords: Occupational Risk, Assessment of Repetitive Tasks (ART) Tools, Anthropometry. \nAbstrak. UKM Roti Citepus melakukan proses produksi secara manual dan sederhana salah satunya adalah dalam ketersediaan fasilitas kerja. Proses pembentukan roti adalah tahapan yang memiliki keluhan lebih banyak dibandingkan dengan proses kerja yang lainnya. Keluhan rasa sakit tersebut terjadi akibat gerakan yang sama dan berulang secara terus-menerus (repetitive). Proses pembentukan roti mempunyai empat elemen kerja yaitu mengambil adonan dari tumpukan loyang, penggulungan adonan, mengangkat loyang, dan memasukan adonan kedalam loyang. Elemen kerja penggulungan roti melakukan aktivitas kerja dalam keadaan dinamis, tubuh bergerak mengikuti gerakan saat melakukan penggulungan adonan dengan postur tubuh condong kedepan. Dalam satu hari proses pembentukan roti dapat dilakukan sebanyak 3-4 kali dengan pengulangan sebanyak 1200-1600 kali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keluhan yang dirasakan secara spesifik dan menilai indikasi tingkat risiko kerja. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuesioner Nordic Body Map (NBM), Assessment of Repetitive Tasks (ART) Tools dan Antropometri. Hasil kuesioner Nordic Body Map (NBM) terhadap dua orang operator menunjukan keluhan pada bagian leher, bahu, punggung atas, punggung bawah, dan pergelangan tangan dengan tingkat nilai 7 sampai 8. Penilaian risiko kerja menggunakan Assessment of Repetitive Tasks (ART) Tools didapatkan hasil tingkat risiko terbesar yaitu pada elemen kerja penggulungan roti sebesar 28,5 (tingkat risiko tinggi). Hasil perancangan fasilitas kerja dapat meminimasi risiko kerja pada proses penggulungan adonan. Hasil penilaian risiko rancangan usulan menunjukan perubahan signifikan pada seluruh elemen kerja proses pembentukan adonan roti. Seluruh elemen kerja proses pembentukan roti berada pada kategori rendah. \nKata Kunci: Risiko Kerja, Assessment of Repetitive Tasks (ART) Tools, Antropometri","PeriodicalId":127015,"journal":{"name":"Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Perancangan Fasilitas Kerja pada Proses Pembentukan Roti Menggunakan Metode Assessment of Repetitive Tasks (ART) dan Antropometri (Studi Kasus: UKM Roti Citepus)\",\"authors\":\"Rika Yulia Lestari, N. As’ad\",\"doi\":\"10.29313/bcsies.v3i1.6812\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract. UKM Roti Citepus performs the production process manually and simply, one of which is the availability of work facilities. The process of forming bread is a stage that has more complaints compared to other work processes. Complaints of pain occur due to the same movement and are repeated continuously (repetitive). The process of forming bread has four work elements, namely taking dough from a pile of pans, rolling the dough, lifting the pan, and putting the dough into the pan. The working elements of bread rolling carry out work activities in a dynamic state, the body moves following the movement when rolling the dough with a leaning forward posture. In one day the process of forming bread can be done 3-4 times with repetitions of 1200-1600 times. This study aims to find out the complaints that are felt specifically and assess indications of the level of work risk. The research method used is a questionnaire Nordic Body Map (NBM), Assessment of Repetitive Tasks (ART) Tools and Anthropometry. Result Questionnaire Nordic Body Map (NBM) for two operators showed complaints in the neck, shoulders, upper back, lower back, and wrists with a score level of 7 to 8. Occupational risk assessment usingAssessment of Repetitive Tasks (ART) Tools the highest risk level results were obtained, namely the work element of bread rolling at 28.5 (high risk level). The results of the risk assessment of the proposed draft showed significant changes in all elements of the work process of forming bread dough. The whole working element of the bread formation process is in the low category. \\nKeywords: Occupational Risk, Assessment of Repetitive Tasks (ART) Tools, Anthropometry. \\nAbstrak. UKM Roti Citepus melakukan proses produksi secara manual dan sederhana salah satunya adalah dalam ketersediaan fasilitas kerja. Proses pembentukan roti adalah tahapan yang memiliki keluhan lebih banyak dibandingkan dengan proses kerja yang lainnya. Keluhan rasa sakit tersebut terjadi akibat gerakan yang sama dan berulang secara terus-menerus (repetitive). Proses pembentukan roti mempunyai empat elemen kerja yaitu mengambil adonan dari tumpukan loyang, penggulungan adonan, mengangkat loyang, dan memasukan adonan kedalam loyang. Elemen kerja penggulungan roti melakukan aktivitas kerja dalam keadaan dinamis, tubuh bergerak mengikuti gerakan saat melakukan penggulungan adonan dengan postur tubuh condong kedepan. Dalam satu hari proses pembentukan roti dapat dilakukan sebanyak 3-4 kali dengan pengulangan sebanyak 1200-1600 kali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keluhan yang dirasakan secara spesifik dan menilai indikasi tingkat risiko kerja. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuesioner Nordic Body Map (NBM), Assessment of Repetitive Tasks (ART) Tools dan Antropometri. Hasil kuesioner Nordic Body Map (NBM) terhadap dua orang operator menunjukan keluhan pada bagian leher, bahu, punggung atas, punggung bawah, dan pergelangan tangan dengan tingkat nilai 7 sampai 8. Penilaian risiko kerja menggunakan Assessment of Repetitive Tasks (ART) Tools didapatkan hasil tingkat risiko terbesar yaitu pada elemen kerja penggulungan roti sebesar 28,5 (tingkat risiko tinggi). Hasil perancangan fasilitas kerja dapat meminimasi risiko kerja pada proses penggulungan adonan. Hasil penilaian risiko rancangan usulan menunjukan perubahan signifikan pada seluruh elemen kerja proses pembentukan adonan roti. Seluruh elemen kerja proses pembentukan roti berada pada kategori rendah. \\nKata Kunci: Risiko Kerja, Assessment of Repetitive Tasks (ART) Tools, Antropometri\",\"PeriodicalId\":127015,\"journal\":{\"name\":\"Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-01-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.29313/bcsies.v3i1.6812\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29313/bcsies.v3i1.6812","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

摘要UKM Roti Citepus手工简单地执行生产过程,其中之一是工作设施的可用性。与其他工序相比,面包的成型工序是一个抱怨较多的工序。疼痛的主诉是由于同样的运动而发生的,并且是不断重复的。形成面包的过程有四个工作要素,即从一堆平底锅中取出面团,滚动面团,提起平底锅,将面团放入平底锅中。擀面包的工作元件是动态进行工作活动的,身体以前倾的姿态随着擀面团的运动而运动。一天可以做3-4次,重复1200-1600次。本研究的目的是找出投诉,感觉具体和评估指标的工作风险水平。使用的研究方法是问卷北欧身体图(NBM),重复任务评估(ART)工具和人体测量。结果2名手术者的北欧身体图(NBM)问卷显示患者的抱怨部位为颈部、肩部、上背部、下背部和手腕,得分水平为7 ~ 8分。使用重复任务评估(ART)工具的职业风险评估获得了最高风险水平的结果,即擀面包的工作要素为28.5(高风险水平)。拟议草案的风险评估结果表明,在形成面团的工作过程中,所有要素都发生了重大变化。面包成型过程的整个工作要素属于低范畴。关键词:职业风险,重复性工作评估工具,人体测量学。Abstrak。UKM Roti Citepus melakukan生产的产品有:sederhana salah satunya adalah dalam ketersediaan and fasilitas kerja。Proses penbentukan roti adalah tahapan yang memiliki keluhan lebih banyak dibandingkan dengan Proses kerja yang lainnya。Keluhan rasa sakit tersebut terjadi akibat gerakan yang sama dan berulang secara terus-menerus(重复)。在此基础上,提出了pembentukan roti mempunyai empat元素kerja yitu mengambil adonan dari tumpukan loyang, pengulungan adonan, mengangkat loyang, dan memasukan adonan kedalam loyang。“元素”是指:“元素”是指:“元素”是指:“元素”是指:“元素”是指:“元素”是指:“元素”是指:“元素”是指:“元素”是指:“元素”是指:“元素”是指:“元素”是指:Dalam satu hari提议pembentukan roti dapat dilakukan sebanyak 3-4 kali dengan panguangan sebanyak 1200-1600 kali。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keluhan yang diasakan secara特别注意,但menilai indikasi tingkat risikkerja。北欧身体图(NBM),重复任务评估(ART)工具与人体测量学。Hasil kuesioner北欧体图(NBM) terhadap duang操作员menunjukan keluhan pada bagian leher, bahu, pungung atas, pungung bawah, dan pergelangan tangan dengan tingkat nilai 7 sampai 8。重复任务评估(ART)工具didapatkan hasil tingliko terbesar yitu pada元素kerliko ongungan roti sebasi (tingliko tinggi)。Hasil perancangan fasilitas kerja, dapat meminimasi, visiko kerja, paja, propropenggulungan adonan。Hasil penilaian risiko rancangan usulan menunjukan perubahan意义非凡的pada seluruh元素kerja提出了pembentukan adonan roti。Seluruh elemen kerja提出了pembentukan roti berada pada kategori rendah。Kata Kunci: Risiko Kerja,重复性任务(ART)工具的评估,Antropometri
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Perancangan Fasilitas Kerja pada Proses Pembentukan Roti Menggunakan Metode Assessment of Repetitive Tasks (ART) dan Antropometri (Studi Kasus: UKM Roti Citepus)
Abstract. UKM Roti Citepus performs the production process manually and simply, one of which is the availability of work facilities. The process of forming bread is a stage that has more complaints compared to other work processes. Complaints of pain occur due to the same movement and are repeated continuously (repetitive). The process of forming bread has four work elements, namely taking dough from a pile of pans, rolling the dough, lifting the pan, and putting the dough into the pan. The working elements of bread rolling carry out work activities in a dynamic state, the body moves following the movement when rolling the dough with a leaning forward posture. In one day the process of forming bread can be done 3-4 times with repetitions of 1200-1600 times. This study aims to find out the complaints that are felt specifically and assess indications of the level of work risk. The research method used is a questionnaire Nordic Body Map (NBM), Assessment of Repetitive Tasks (ART) Tools and Anthropometry. Result Questionnaire Nordic Body Map (NBM) for two operators showed complaints in the neck, shoulders, upper back, lower back, and wrists with a score level of 7 to 8. Occupational risk assessment usingAssessment of Repetitive Tasks (ART) Tools the highest risk level results were obtained, namely the work element of bread rolling at 28.5 (high risk level). The results of the risk assessment of the proposed draft showed significant changes in all elements of the work process of forming bread dough. The whole working element of the bread formation process is in the low category. Keywords: Occupational Risk, Assessment of Repetitive Tasks (ART) Tools, Anthropometry. Abstrak. UKM Roti Citepus melakukan proses produksi secara manual dan sederhana salah satunya adalah dalam ketersediaan fasilitas kerja. Proses pembentukan roti adalah tahapan yang memiliki keluhan lebih banyak dibandingkan dengan proses kerja yang lainnya. Keluhan rasa sakit tersebut terjadi akibat gerakan yang sama dan berulang secara terus-menerus (repetitive). Proses pembentukan roti mempunyai empat elemen kerja yaitu mengambil adonan dari tumpukan loyang, penggulungan adonan, mengangkat loyang, dan memasukan adonan kedalam loyang. Elemen kerja penggulungan roti melakukan aktivitas kerja dalam keadaan dinamis, tubuh bergerak mengikuti gerakan saat melakukan penggulungan adonan dengan postur tubuh condong kedepan. Dalam satu hari proses pembentukan roti dapat dilakukan sebanyak 3-4 kali dengan pengulangan sebanyak 1200-1600 kali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keluhan yang dirasakan secara spesifik dan menilai indikasi tingkat risiko kerja. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuesioner Nordic Body Map (NBM), Assessment of Repetitive Tasks (ART) Tools dan Antropometri. Hasil kuesioner Nordic Body Map (NBM) terhadap dua orang operator menunjukan keluhan pada bagian leher, bahu, punggung atas, punggung bawah, dan pergelangan tangan dengan tingkat nilai 7 sampai 8. Penilaian risiko kerja menggunakan Assessment of Repetitive Tasks (ART) Tools didapatkan hasil tingkat risiko terbesar yaitu pada elemen kerja penggulungan roti sebesar 28,5 (tingkat risiko tinggi). Hasil perancangan fasilitas kerja dapat meminimasi risiko kerja pada proses penggulungan adonan. Hasil penilaian risiko rancangan usulan menunjukan perubahan signifikan pada seluruh elemen kerja proses pembentukan adonan roti. Seluruh elemen kerja proses pembentukan roti berada pada kategori rendah. Kata Kunci: Risiko Kerja, Assessment of Repetitive Tasks (ART) Tools, Antropometri
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Mengoptimalkan Sistem Antrian pada Loket Pendaftaran Pasien dengan Menggunakan Model Tingkat Aspirasi di Klinik Pratama Medika Cibaduyut Kota Bandung Perbaikan Pelayanan Jasa dengan Menggunakan Model Kano Rancangan Strategi Pemasaran Digital pada UKM Mitra Kaos Kaki di E-Marketplace dengan Menggunakan Metode SOSTAC Rancangan Perbaikan Produk Filter Oil GL Untuk Meminimasi Kecacatan Menggunakan Seven Tools dan Metode Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) Perancangan Ulang Fasilitas Kerja Ergonomis pada Stasiun Kerja Pemeriksaan di PT. X
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1