{"title":"LITERASI BUDAYA SUNDA PADA INDIVIDU TIONGHOA DI SUMEDANG","authors":"Santi Susanti, Suwandi Sumartias","doi":"10.33603/SIGNAL.V7I2.2413","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":" Abstract This study aims to describe a dance artist, Memey Maria, in preserving and inherit Sumedang classical dance to the younger generation and explore cultural literacy process she went through in loving the Sumedang classical dance. Occupied descriptive qualitative methods with a phenomenological approach, the process of collecting data is done through interviews, direct observation, and document review. The results showed that Memey's efforts to maintain the classical dance of Sumedang were based on her love for Sundanese culture since she was a kid. Memey interacts and communicates with Sundanese around her every day. She learned Sumedang classical dance from the maestro, Raden Ono Lesmana Kartadikusumah. The regeneration process is done by teaching the dance to students at Universitas Sebelas April (Unsap), Sumedang. Although there were fewer participants, Memey still exited in teaching the dance to female students. The conclusion of this study shows that communication plays an important role in the process of culture learning. Internalization will be formed inside the individual if the cultural learning process continuously takes place. Keywords: Sumedang classical dance, learning culture, regeneration, Chinese. Abstrak Penelitian ini bertujuan mengungkapkan upaya Memey dalam memertahankan dan mewariskan tarian klasik Sumedang kepada generasi muda serta menggali proses literasi budaya yang Memey jalani sehingga mencintai tarian klasik Sumedang. Melalui metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi, proses pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, pengamatan langsung serta penelaahan dokumen. Hasil penelitian menunjukkan, upaya Memey memertahankan tarian klasik Sumedang agar tetap hidup didasari oleh rasa cintanya akan budaya Sunda yang melingkupinya sejak ia kecil. Dalam kehidupan sehari-hari, Memey berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang Sunda di sekelilingnya. Ia pun belajar langsung tarian klasik Sumedang dan maestronya, yakni Raden Ono Lesmana Kartadikusumah. Proses regenerasi dilakukan dengan mengajarkan tarian tersebut kepada mahasiswi di Universitas Sebelas April (Unsap), Sumedang. Meski yang ikut tidak banyak, tapi Memey tetap semangat untuk mengajarkan tarian tersebut kepada pada mahasiswi. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan, komunikasi berperan penting dalam proses belajar budaya. Internalisasi baru akan terbentuk dalam pribadi individu, jika proses pembelajaran budaya berlangsung secara berkesinambungan. Kata kunci: Tarian klasik Sumedang, belajar budaya, regenerasi, Tionghoa.","PeriodicalId":153515,"journal":{"name":"JURNAL SIGNAL","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL SIGNAL","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33603/SIGNAL.V7I2.2413","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要本研究旨在描述舞蹈艺术家梅梅·玛丽亚(Memey Maria)将苏美当古典舞保存和传承给年轻一代的过程,探索她热爱苏美当古典舞的文化素养过程。采用描述定性方法和现象学方法,通过访谈、直接观察和文献审查来收集数据。结果表明,梅伊之所以坚持苏美当的古典舞,是因为从小就喜欢Sundanese文化。Memey每天都和她周围的Sundanese人互动交流。她师从大师Raden Ono Lesmana Kartadikusumah学习Sumedang古典舞。在Sumedang的Universitas Sebelas April (Unsap),通过向学生教授舞蹈来完成再生过程。虽然参加人数减少了,但梅尼仍然热衷于向女学生教授舞蹈。本研究的结论表明,交际在文化学习过程中起着重要的作用。如果文化学习过程不断发生,内化就会在个体内部形成。关键词:苏梅当古典舞,学习文化,再生,中国。摘要Penelitian ini bertujuan mengungkapkan upaya Memey dalam memertahankan dan mewariskan kan klasik Sumedang kepada generasi muda serta menggali proses budaya yang Memey jalani sehinga menintai klasik Sumedang。【摘要】大熊猫方法定性分析,大熊猫数据处理,大熊猫数据处理。Hasil penelitian menunjukkan, upaya Memey memertahankan, klasik Sumedang agar, tetap, hidup, didasari, oleh, hasha, akan, budaya, Sunda, yang, melingkupinya, sejak, kecil。Dalam kehidupan sehari-hari, Memey berinteraksi, berkomunikasi dengan和Sunda di sekelilingnya。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。在首尔大学(Unsap), Sumedang, regenerasdiakukan dengan mengajarkan)。Meski yang ikut tidak banyak, tapi Memey tetap semangat untuk mengajarkan to tersebut kepada pada mahasiswi。komunikasi berperan penelitian ini menunjukkan, komunikasi berperan penting dalam propros belajar budaya。从内部看,这是一个人的自我提升,是一个人的自我提升,是一个人的自我提升。Kata kunci:泰伦·克拉希克·苏梅丹,贝拉加·布达亚,再生,中华河。
LITERASI BUDAYA SUNDA PADA INDIVIDU TIONGHOA DI SUMEDANG
Abstract This study aims to describe a dance artist, Memey Maria, in preserving and inherit Sumedang classical dance to the younger generation and explore cultural literacy process she went through in loving the Sumedang classical dance. Occupied descriptive qualitative methods with a phenomenological approach, the process of collecting data is done through interviews, direct observation, and document review. The results showed that Memey's efforts to maintain the classical dance of Sumedang were based on her love for Sundanese culture since she was a kid. Memey interacts and communicates with Sundanese around her every day. She learned Sumedang classical dance from the maestro, Raden Ono Lesmana Kartadikusumah. The regeneration process is done by teaching the dance to students at Universitas Sebelas April (Unsap), Sumedang. Although there were fewer participants, Memey still exited in teaching the dance to female students. The conclusion of this study shows that communication plays an important role in the process of culture learning. Internalization will be formed inside the individual if the cultural learning process continuously takes place. Keywords: Sumedang classical dance, learning culture, regeneration, Chinese. Abstrak Penelitian ini bertujuan mengungkapkan upaya Memey dalam memertahankan dan mewariskan tarian klasik Sumedang kepada generasi muda serta menggali proses literasi budaya yang Memey jalani sehingga mencintai tarian klasik Sumedang. Melalui metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi, proses pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, pengamatan langsung serta penelaahan dokumen. Hasil penelitian menunjukkan, upaya Memey memertahankan tarian klasik Sumedang agar tetap hidup didasari oleh rasa cintanya akan budaya Sunda yang melingkupinya sejak ia kecil. Dalam kehidupan sehari-hari, Memey berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang Sunda di sekelilingnya. Ia pun belajar langsung tarian klasik Sumedang dan maestronya, yakni Raden Ono Lesmana Kartadikusumah. Proses regenerasi dilakukan dengan mengajarkan tarian tersebut kepada mahasiswi di Universitas Sebelas April (Unsap), Sumedang. Meski yang ikut tidak banyak, tapi Memey tetap semangat untuk mengajarkan tarian tersebut kepada pada mahasiswi. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan, komunikasi berperan penting dalam proses belajar budaya. Internalisasi baru akan terbentuk dalam pribadi individu, jika proses pembelajaran budaya berlangsung secara berkesinambungan. Kata kunci: Tarian klasik Sumedang, belajar budaya, regenerasi, Tionghoa.