{"title":"万隆失窃青少年行为问题","authors":"Astri Firdasannah","doi":"10.37278/jipsi.v4i2.547","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perilaku bermasalah pada remaja masih menjadi fokus serius di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Berdasarkan data dari Lembaga Pemberdayaan Khusus Anak (LPKA) Bandung, terjadi peningkatan jumlah tahanan dari tahun 2019 hingga 2021. Jenis pelanggaran tertinggi ialah kasus pencurian. Untuk mengurangi masalah ini diperlukan terlebih dahulu data mengenai gambaran perilaku bermasalah berupa aspek tingkat kesulitan dan kekuatan yang paling tinggi pada remaja kasus pencurian. Maka, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menggambarkan aspek tingkat kesulitan dan kekuatan yang menjadi masalah pada remaja kasus pencurian di LPKA Bandung. Metode penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling kuota. Jumlah kuota sampel yang ditentukan dalam penelitian ini ialah 20 orang remaja tahanan LPKA Bandung kasus pencurian. Alat ukur Kuesioner Kesulitan dan Kekuatan (KKA) digunakan untuk mengetahui tingkat kesulitan dan kekuatan yang dialami mereka. Analisa data yang digunakan menggunakan analisa deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa aspek masalah perilaku merupakan kesulitan tertinggi bagi para remaja jika dibandingkan dengan masalah lain seperti masalah emosi, hiperkatifitas, inatensi ataupun masalah teman sebaya, dengan nilai median tertinggi yaitu 4,00. Namun disamping itu, perilaku prososial sebagai kekuatan remaja tahanan keseluruhan masih ada pada kategori normal.","PeriodicalId":297238,"journal":{"name":"JIPSI : Jurnal Ilmiah Psikologi","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Perilaku Bermasalah Remaja Kasus Pencurian Di LPKA Bandung\",\"authors\":\"Astri Firdasannah\",\"doi\":\"10.37278/jipsi.v4i2.547\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Perilaku bermasalah pada remaja masih menjadi fokus serius di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Berdasarkan data dari Lembaga Pemberdayaan Khusus Anak (LPKA) Bandung, terjadi peningkatan jumlah tahanan dari tahun 2019 hingga 2021. Jenis pelanggaran tertinggi ialah kasus pencurian. Untuk mengurangi masalah ini diperlukan terlebih dahulu data mengenai gambaran perilaku bermasalah berupa aspek tingkat kesulitan dan kekuatan yang paling tinggi pada remaja kasus pencurian. Maka, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menggambarkan aspek tingkat kesulitan dan kekuatan yang menjadi masalah pada remaja kasus pencurian di LPKA Bandung. Metode penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling kuota. Jumlah kuota sampel yang ditentukan dalam penelitian ini ialah 20 orang remaja tahanan LPKA Bandung kasus pencurian. Alat ukur Kuesioner Kesulitan dan Kekuatan (KKA) digunakan untuk mengetahui tingkat kesulitan dan kekuatan yang dialami mereka. Analisa data yang digunakan menggunakan analisa deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa aspek masalah perilaku merupakan kesulitan tertinggi bagi para remaja jika dibandingkan dengan masalah lain seperti masalah emosi, hiperkatifitas, inatensi ataupun masalah teman sebaya, dengan nilai median tertinggi yaitu 4,00. Namun disamping itu, perilaku prososial sebagai kekuatan remaja tahanan keseluruhan masih ada pada kategori normal.\",\"PeriodicalId\":297238,\"journal\":{\"name\":\"JIPSI : Jurnal Ilmiah Psikologi\",\"volume\":\"12 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-21\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JIPSI : Jurnal Ilmiah Psikologi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.37278/jipsi.v4i2.547\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JIPSI : Jurnal Ilmiah Psikologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37278/jipsi.v4i2.547","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Perilaku Bermasalah Remaja Kasus Pencurian Di LPKA Bandung
Perilaku bermasalah pada remaja masih menjadi fokus serius di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Berdasarkan data dari Lembaga Pemberdayaan Khusus Anak (LPKA) Bandung, terjadi peningkatan jumlah tahanan dari tahun 2019 hingga 2021. Jenis pelanggaran tertinggi ialah kasus pencurian. Untuk mengurangi masalah ini diperlukan terlebih dahulu data mengenai gambaran perilaku bermasalah berupa aspek tingkat kesulitan dan kekuatan yang paling tinggi pada remaja kasus pencurian. Maka, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menggambarkan aspek tingkat kesulitan dan kekuatan yang menjadi masalah pada remaja kasus pencurian di LPKA Bandung. Metode penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling kuota. Jumlah kuota sampel yang ditentukan dalam penelitian ini ialah 20 orang remaja tahanan LPKA Bandung kasus pencurian. Alat ukur Kuesioner Kesulitan dan Kekuatan (KKA) digunakan untuk mengetahui tingkat kesulitan dan kekuatan yang dialami mereka. Analisa data yang digunakan menggunakan analisa deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa aspek masalah perilaku merupakan kesulitan tertinggi bagi para remaja jika dibandingkan dengan masalah lain seperti masalah emosi, hiperkatifitas, inatensi ataupun masalah teman sebaya, dengan nilai median tertinggi yaitu 4,00. Namun disamping itu, perilaku prososial sebagai kekuatan remaja tahanan keseluruhan masih ada pada kategori normal.