{"title":"分析中学生理解直线和角度概念的学习障碍","authors":"Andrew Wantah, Hendri Prastyo","doi":"10.35974/jpd.v5i1.2722","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Garis dan sudut sebagai salah satu topik matematika yang berguna dalam kehidupan bisa didapat di SMP. Hasil dari pembelajaran dapat dilihat dari kemampuan pemahaman yang mereka miliki. Dalam tujuan seperti menguasai pemahaman akan konsep garis dan sudut, setiap orang akan selalu menghadapi hambatan. Tujuan penelitian ini ialah menganalisis kemampuan pemahaman siswa dan hambatan belajar yang dialami siswa pada materi garis dan sudut. Hambatan belajar dimaksud yakni hambatan ontogeni, didaktis, dan epistemologis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif untuk menggambarkan kejadian yang dialami melalui data tes diagnostik dan wawancara. Dalam penelitian ini yakni SMP Advent Ciracas sebagai tempat penelitian dengan total subjek berjumlah 26 orang, didapat bahwa: (1)42.3% siswa dapat menyatakan ulang konsep, (2)0% siswa dapat memberikan contoh dari konsep secara lengkap, (3)46.2% dapat menyajikan konsep dalam berbagai representasi, (4)23.1% siswa dapat mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan konsep matematika, dan (5)3.8% siswa dapat mengaitkan konsep matematika secara internal maupun eksternal. Rata-rata skor siswa yang diperoleh ialah 4.69 dengan skor maksimum ialah 10. Hal ini menunjukkan kemampuan pemahaman yang masih tergolong rendah. Dengan itu dilakukan analisis akan hambatan-hambatan belajar yang dapat menjadi faktor penyebabnya. Dari hasil penelitian ditemukan beberapa hambatan belajar. Hambatan belajar epistemologis yang ditemukan ialah: (1)siswa kesulitan mengidentifikasi titik yang berada pada garis; (2)siswa keliru dengan konsep garis yang sejajar dan terbatas pada pengertian ruas garis; (3)siswa kesulitan pada kedudukan dua garis, yang berpotongan tegak lurus; (4)siswa kesulitan dengan cara menghitung sudut berpenyiku. Hambatan belajar didaktis yang ditemukan ialah: (1)pembelajaran yang masih kurang membantu siswa mengkonstruksi pengetahuan; (2)kurangnya penguatan akan materi prasyarat garis dan sudut; (3)hambatan berupa fasilitas yang kurang memadai. Hambatan belajar ontogeni yang ditemukan ialah: (1)ketidaksiapan siswa belajar online; (2)kesiapan mental yang kurang dalam belajar garis dan sudut.","PeriodicalId":227379,"journal":{"name":"Jurnal Padegogik","volume":"os-44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ANALISIS HAMBATAN BELAJAR SISWA SMP DALAM MEMAHAMI KONSEP GARIS DAN SUDUT\",\"authors\":\"Andrew Wantah, Hendri Prastyo\",\"doi\":\"10.35974/jpd.v5i1.2722\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Garis dan sudut sebagai salah satu topik matematika yang berguna dalam kehidupan bisa didapat di SMP. Hasil dari pembelajaran dapat dilihat dari kemampuan pemahaman yang mereka miliki. Dalam tujuan seperti menguasai pemahaman akan konsep garis dan sudut, setiap orang akan selalu menghadapi hambatan. Tujuan penelitian ini ialah menganalisis kemampuan pemahaman siswa dan hambatan belajar yang dialami siswa pada materi garis dan sudut. Hambatan belajar dimaksud yakni hambatan ontogeni, didaktis, dan epistemologis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif untuk menggambarkan kejadian yang dialami melalui data tes diagnostik dan wawancara. Dalam penelitian ini yakni SMP Advent Ciracas sebagai tempat penelitian dengan total subjek berjumlah 26 orang, didapat bahwa: (1)42.3% siswa dapat menyatakan ulang konsep, (2)0% siswa dapat memberikan contoh dari konsep secara lengkap, (3)46.2% dapat menyajikan konsep dalam berbagai representasi, (4)23.1% siswa dapat mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan konsep matematika, dan (5)3.8% siswa dapat mengaitkan konsep matematika secara internal maupun eksternal. Rata-rata skor siswa yang diperoleh ialah 4.69 dengan skor maksimum ialah 10. Hal ini menunjukkan kemampuan pemahaman yang masih tergolong rendah. Dengan itu dilakukan analisis akan hambatan-hambatan belajar yang dapat menjadi faktor penyebabnya. Dari hasil penelitian ditemukan beberapa hambatan belajar. Hambatan belajar epistemologis yang ditemukan ialah: (1)siswa kesulitan mengidentifikasi titik yang berada pada garis; (2)siswa keliru dengan konsep garis yang sejajar dan terbatas pada pengertian ruas garis; (3)siswa kesulitan pada kedudukan dua garis, yang berpotongan tegak lurus; (4)siswa kesulitan dengan cara menghitung sudut berpenyiku. Hambatan belajar didaktis yang ditemukan ialah: (1)pembelajaran yang masih kurang membantu siswa mengkonstruksi pengetahuan; (2)kurangnya penguatan akan materi prasyarat garis dan sudut; (3)hambatan berupa fasilitas yang kurang memadai. Hambatan belajar ontogeni yang ditemukan ialah: (1)ketidaksiapan siswa belajar online; (2)kesiapan mental yang kurang dalam belajar garis dan sudut.\",\"PeriodicalId\":227379,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Padegogik\",\"volume\":\"os-44 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-01-17\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Padegogik\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35974/jpd.v5i1.2722\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Padegogik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35974/jpd.v5i1.2722","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
ANALISIS HAMBATAN BELAJAR SISWA SMP DALAM MEMAHAMI KONSEP GARIS DAN SUDUT
Garis dan sudut sebagai salah satu topik matematika yang berguna dalam kehidupan bisa didapat di SMP. Hasil dari pembelajaran dapat dilihat dari kemampuan pemahaman yang mereka miliki. Dalam tujuan seperti menguasai pemahaman akan konsep garis dan sudut, setiap orang akan selalu menghadapi hambatan. Tujuan penelitian ini ialah menganalisis kemampuan pemahaman siswa dan hambatan belajar yang dialami siswa pada materi garis dan sudut. Hambatan belajar dimaksud yakni hambatan ontogeni, didaktis, dan epistemologis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif untuk menggambarkan kejadian yang dialami melalui data tes diagnostik dan wawancara. Dalam penelitian ini yakni SMP Advent Ciracas sebagai tempat penelitian dengan total subjek berjumlah 26 orang, didapat bahwa: (1)42.3% siswa dapat menyatakan ulang konsep, (2)0% siswa dapat memberikan contoh dari konsep secara lengkap, (3)46.2% dapat menyajikan konsep dalam berbagai representasi, (4)23.1% siswa dapat mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan konsep matematika, dan (5)3.8% siswa dapat mengaitkan konsep matematika secara internal maupun eksternal. Rata-rata skor siswa yang diperoleh ialah 4.69 dengan skor maksimum ialah 10. Hal ini menunjukkan kemampuan pemahaman yang masih tergolong rendah. Dengan itu dilakukan analisis akan hambatan-hambatan belajar yang dapat menjadi faktor penyebabnya. Dari hasil penelitian ditemukan beberapa hambatan belajar. Hambatan belajar epistemologis yang ditemukan ialah: (1)siswa kesulitan mengidentifikasi titik yang berada pada garis; (2)siswa keliru dengan konsep garis yang sejajar dan terbatas pada pengertian ruas garis; (3)siswa kesulitan pada kedudukan dua garis, yang berpotongan tegak lurus; (4)siswa kesulitan dengan cara menghitung sudut berpenyiku. Hambatan belajar didaktis yang ditemukan ialah: (1)pembelajaran yang masih kurang membantu siswa mengkonstruksi pengetahuan; (2)kurangnya penguatan akan materi prasyarat garis dan sudut; (3)hambatan berupa fasilitas yang kurang memadai. Hambatan belajar ontogeni yang ditemukan ialah: (1)ketidaksiapan siswa belajar online; (2)kesiapan mental yang kurang dalam belajar garis dan sudut.