{"title":"渔业和海洋部门的战略减轻和适应气候变化的指导方针","authors":"Syafrudin Raharjo, Suhaemi Suhaemi, Marhan Marhan","doi":"10.46252/jsai-fpik-unipa.2023.vol.7.no.3.315","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kenaikan temperatur udara permukaan global diperkirakan akan meningkatkan hujan dan limpasan. Perubahan jangka panjang dari curah hujan sudah tentu akan mempengaruhi sumberdaya air sehingga sektor perikanan dan kelautan akan sangat terpengaruh. Memahami perubahan iklim global di masa yang akan datang serta dampak yang dapat ditimbulkannya, khususnya perubahan pada iklim Indonesia sebagai salah satu parameter perubahan kondisi lingkungan, merupakan bagian dari strategi mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim global secara dini yang penting dilakukan dalam rangka mendukung pembangunan Indonesia yang berkelanjutan. Magicc-Scengen versi 5.3 adalah salah satu model iklim yang banyak digunakan. Magicc digunakan dalam proyeksi temperatur dan paras air laut, sedangkan Scengen ditujukan untuk menghasilkan skenario perubahan iklim regional dengan resolusi 2.5°×2.5° lintang dan bujur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perubahan iklim khususnya temperatur udara dan curah hujan di Indonesia dengan model Magicc-Scengen (Model sirkulasi global UKHADCM3 dan UKHADGEM) dengan skenario A1-BAIM dan B2-MES. Berdasarkan simulasi model Magicc-Scengen didapatkan bahwa pada tahun 2100, temperatur global akan meningkat dari 2,5oC (B2-MES) hingga mencapai 3oC (A1-BAIM). Sedangkan untuk wilayah Indonesia terlihat bahwa perubahan temperatur maksimum terjadi pada skenario A1BAIM, yakni sebesar 2,12oC yang tersebar di wilayah sumatera dan kalimantan. Sedangkan untuk skenario B2MES terjadi perubahan temperatur maksimum sebesar 1,88oC. Hasil simulasi peningkatan curah hujan mencapai 25,4 hingga 26,2% pada periode Maret-April-Mei (MAM). Skenario A1BAIM diperoleh bahwa pola curah hujan tertinggi umumnya terjadi pada MAM (untuk tahun 2050 dan 2100), sedangkan skenario B2MES diperoleh bahwa pola curah hujan sangat bervariasi, dimana untuk tahun 2050 curah hujan tertinggi terjadi pada Desember-Januari-Februari (DJF), namun untuk tahun 2100 terlihat bahwa curah hujan tertinggi terjadi pada MAM.","PeriodicalId":105035,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pemodelan Magicc-Scengen sebagai Acuan Strategis Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Sektor Perikanan dan Kelautan\",\"authors\":\"Syafrudin Raharjo, Suhaemi Suhaemi, Marhan Marhan\",\"doi\":\"10.46252/jsai-fpik-unipa.2023.vol.7.no.3.315\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kenaikan temperatur udara permukaan global diperkirakan akan meningkatkan hujan dan limpasan. Perubahan jangka panjang dari curah hujan sudah tentu akan mempengaruhi sumberdaya air sehingga sektor perikanan dan kelautan akan sangat terpengaruh. Memahami perubahan iklim global di masa yang akan datang serta dampak yang dapat ditimbulkannya, khususnya perubahan pada iklim Indonesia sebagai salah satu parameter perubahan kondisi lingkungan, merupakan bagian dari strategi mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim global secara dini yang penting dilakukan dalam rangka mendukung pembangunan Indonesia yang berkelanjutan. Magicc-Scengen versi 5.3 adalah salah satu model iklim yang banyak digunakan. Magicc digunakan dalam proyeksi temperatur dan paras air laut, sedangkan Scengen ditujukan untuk menghasilkan skenario perubahan iklim regional dengan resolusi 2.5°×2.5° lintang dan bujur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perubahan iklim khususnya temperatur udara dan curah hujan di Indonesia dengan model Magicc-Scengen (Model sirkulasi global UKHADCM3 dan UKHADGEM) dengan skenario A1-BAIM dan B2-MES. Berdasarkan simulasi model Magicc-Scengen didapatkan bahwa pada tahun 2100, temperatur global akan meningkat dari 2,5oC (B2-MES) hingga mencapai 3oC (A1-BAIM). Sedangkan untuk wilayah Indonesia terlihat bahwa perubahan temperatur maksimum terjadi pada skenario A1BAIM, yakni sebesar 2,12oC yang tersebar di wilayah sumatera dan kalimantan. Sedangkan untuk skenario B2MES terjadi perubahan temperatur maksimum sebesar 1,88oC. Hasil simulasi peningkatan curah hujan mencapai 25,4 hingga 26,2% pada periode Maret-April-Mei (MAM). Skenario A1BAIM diperoleh bahwa pola curah hujan tertinggi umumnya terjadi pada MAM (untuk tahun 2050 dan 2100), sedangkan skenario B2MES diperoleh bahwa pola curah hujan sangat bervariasi, dimana untuk tahun 2050 curah hujan tertinggi terjadi pada Desember-Januari-Februari (DJF), namun untuk tahun 2100 terlihat bahwa curah hujan tertinggi terjadi pada MAM.\",\"PeriodicalId\":105035,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik\",\"volume\":\"42 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-18\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2023.vol.7.no.3.315\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2023.vol.7.no.3.315","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pemodelan Magicc-Scengen sebagai Acuan Strategis Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Sektor Perikanan dan Kelautan
Kenaikan temperatur udara permukaan global diperkirakan akan meningkatkan hujan dan limpasan. Perubahan jangka panjang dari curah hujan sudah tentu akan mempengaruhi sumberdaya air sehingga sektor perikanan dan kelautan akan sangat terpengaruh. Memahami perubahan iklim global di masa yang akan datang serta dampak yang dapat ditimbulkannya, khususnya perubahan pada iklim Indonesia sebagai salah satu parameter perubahan kondisi lingkungan, merupakan bagian dari strategi mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim global secara dini yang penting dilakukan dalam rangka mendukung pembangunan Indonesia yang berkelanjutan. Magicc-Scengen versi 5.3 adalah salah satu model iklim yang banyak digunakan. Magicc digunakan dalam proyeksi temperatur dan paras air laut, sedangkan Scengen ditujukan untuk menghasilkan skenario perubahan iklim regional dengan resolusi 2.5°×2.5° lintang dan bujur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perubahan iklim khususnya temperatur udara dan curah hujan di Indonesia dengan model Magicc-Scengen (Model sirkulasi global UKHADCM3 dan UKHADGEM) dengan skenario A1-BAIM dan B2-MES. Berdasarkan simulasi model Magicc-Scengen didapatkan bahwa pada tahun 2100, temperatur global akan meningkat dari 2,5oC (B2-MES) hingga mencapai 3oC (A1-BAIM). Sedangkan untuk wilayah Indonesia terlihat bahwa perubahan temperatur maksimum terjadi pada skenario A1BAIM, yakni sebesar 2,12oC yang tersebar di wilayah sumatera dan kalimantan. Sedangkan untuk skenario B2MES terjadi perubahan temperatur maksimum sebesar 1,88oC. Hasil simulasi peningkatan curah hujan mencapai 25,4 hingga 26,2% pada periode Maret-April-Mei (MAM). Skenario A1BAIM diperoleh bahwa pola curah hujan tertinggi umumnya terjadi pada MAM (untuk tahun 2050 dan 2100), sedangkan skenario B2MES diperoleh bahwa pola curah hujan sangat bervariasi, dimana untuk tahun 2050 curah hujan tertinggi terjadi pada Desember-Januari-Februari (DJF), namun untuk tahun 2100 terlihat bahwa curah hujan tertinggi terjadi pada MAM.