油棕休眠种子。使用划痕和吉列林法

Nurul Huda Panggabean
{"title":"油棕休眠种子。使用划痕和吉列林法","authors":"Nurul Huda Panggabean","doi":"10.30821/KFL:JIBT.V4I2.8786","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kelapa sawit di Indonesia dewasa ini merupakan  komoditas primadona. Perkecambahan benih kelapa sawit memerlukan waktu yang lama untuk berkecambah  yaitu 3 - 4 bulan karena adanya mekanisme dormansi pada benih. Lamanya waktu perkecambahan merupakan suatu  kendala bagi konsumen dan produsen benih. Umumnya perlakuan pematahan dormansi diberikan secara fisik, seperti skarifikasi mekanik dan kimiawi. Giberelin merupakan salah satu  zat pengatur tumbuh yang sering digunakan dalam memnbantu pematahan biji. Giberelin mengaktifkan enzim hidrolitik yang berperan dalam pemecahan cadangan makanan di dalam benih. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pematahan dormansi benih kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan metode skarifikasi dan  konsentrasi giberelin yang sesuai dan mengetahuai adanya interaksi nyata dalam penggunaan  metode skarifikasi dan giberelin dalam membantu  mematahkan dormansi benih kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.). Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni hingga september 2020 di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Universitas Sumatera Utara, Bahan yang digunakan yaitu biji kelapa sawit varietas Tenera yang diambil dari perkebunan  rakyat daerah Deli Serdang, Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 2 faktor yaitu letak buah pada tandan yaitu Apikal (A), Median (M) dan Basal (B)  dan Konsentrasi Giberelin yaitu G0 (0 ppm), G1 (200 ppm), G2 (300 ppm) dan G3 (400 ppm). Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukan bahwa posisi benih pada tandan dan konsentrasi giberelin yang diberikan memberikan pengaruh yang nyata terhadap daya berkecambah (DB) dimana pada perlakuan G3 menunjukan persentase benih berkecambah 36,67%  dan kontrol 6,67%. Rata – rata persentase embrio normal yang masih belum berkecambah terdapat pada kontrol (G0) hal ini dikarenakan hormon giberelin berpengaruh terhadap proses perkecambahan benih. Hasil penelitian juga menunjukkan persentase terkecil pada intensitas dormansi terdapat pada G3 yaitu 81,11% dan pada bagian apikal 77,5%. Hasil ini menunjukkan bahwa perlakuan skarifikasi dan giberelin yang sebelumnya juga diberikan perendaman dalam air panas efektif untuk pematahan dormansi benih kelapa sawit. Rata – rata PTM terdapat pada konsentrasi giberelin 400 ppm sebesar 26,67% dan terdapat pada bagian apikal, namun konsentrasi giberelin tidak berpengaruh nyata terhadap potensi tumbuh maksimum. Metode pematahan dormansi benih dengan skrafiksai dan perendaman dalam giberelin memberikan pengaruh yang nyata terhadap daya berkecambah, embrio normal dan intensitas dormansi namun tidak berpengaruh nyata terhadap potensi tumbuh maksimum. Pertumbuhan terbaik benih berasal bagian apikal dari tandan kelapa sawit.Kata Kunci : Pematahan Dormansi, Skarifikasi, Giberelin, Kelapa Sawit","PeriodicalId":142864,"journal":{"name":"KLOROFIL: Jurnal Ilmu Biologi dan Terapan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"PEMATAHAN DORMANSI BENIH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.). MENGGUNAKAN METODE SKARIFIKASI DAN GIBERELIN\",\"authors\":\"Nurul Huda Panggabean\",\"doi\":\"10.30821/KFL:JIBT.V4I2.8786\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kelapa sawit di Indonesia dewasa ini merupakan  komoditas primadona. Perkecambahan benih kelapa sawit memerlukan waktu yang lama untuk berkecambah  yaitu 3 - 4 bulan karena adanya mekanisme dormansi pada benih. Lamanya waktu perkecambahan merupakan suatu  kendala bagi konsumen dan produsen benih. Umumnya perlakuan pematahan dormansi diberikan secara fisik, seperti skarifikasi mekanik dan kimiawi. Giberelin merupakan salah satu  zat pengatur tumbuh yang sering digunakan dalam memnbantu pematahan biji. Giberelin mengaktifkan enzim hidrolitik yang berperan dalam pemecahan cadangan makanan di dalam benih. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pematahan dormansi benih kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan metode skarifikasi dan  konsentrasi giberelin yang sesuai dan mengetahuai adanya interaksi nyata dalam penggunaan  metode skarifikasi dan giberelin dalam membantu  mematahkan dormansi benih kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.). Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni hingga september 2020 di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Universitas Sumatera Utara, Bahan yang digunakan yaitu biji kelapa sawit varietas Tenera yang diambil dari perkebunan  rakyat daerah Deli Serdang, Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 2 faktor yaitu letak buah pada tandan yaitu Apikal (A), Median (M) dan Basal (B)  dan Konsentrasi Giberelin yaitu G0 (0 ppm), G1 (200 ppm), G2 (300 ppm) dan G3 (400 ppm). Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukan bahwa posisi benih pada tandan dan konsentrasi giberelin yang diberikan memberikan pengaruh yang nyata terhadap daya berkecambah (DB) dimana pada perlakuan G3 menunjukan persentase benih berkecambah 36,67%  dan kontrol 6,67%. Rata – rata persentase embrio normal yang masih belum berkecambah terdapat pada kontrol (G0) hal ini dikarenakan hormon giberelin berpengaruh terhadap proses perkecambahan benih. Hasil penelitian juga menunjukkan persentase terkecil pada intensitas dormansi terdapat pada G3 yaitu 81,11% dan pada bagian apikal 77,5%. Hasil ini menunjukkan bahwa perlakuan skarifikasi dan giberelin yang sebelumnya juga diberikan perendaman dalam air panas efektif untuk pematahan dormansi benih kelapa sawit. Rata – rata PTM terdapat pada konsentrasi giberelin 400 ppm sebesar 26,67% dan terdapat pada bagian apikal, namun konsentrasi giberelin tidak berpengaruh nyata terhadap potensi tumbuh maksimum. Metode pematahan dormansi benih dengan skrafiksai dan perendaman dalam giberelin memberikan pengaruh yang nyata terhadap daya berkecambah, embrio normal dan intensitas dormansi namun tidak berpengaruh nyata terhadap potensi tumbuh maksimum. Pertumbuhan terbaik benih berasal bagian apikal dari tandan kelapa sawit.Kata Kunci : Pematahan Dormansi, Skarifikasi, Giberelin, Kelapa Sawit\",\"PeriodicalId\":142864,\"journal\":{\"name\":\"KLOROFIL: Jurnal Ilmu Biologi dan Terapan\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-03-04\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"KLOROFIL: Jurnal Ilmu Biologi dan Terapan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30821/KFL:JIBT.V4I2.8786\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"KLOROFIL: Jurnal Ilmu Biologi dan Terapan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30821/KFL:JIBT.V4I2.8786","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

今天,印度尼西亚的棕榈油是一种顶级商品。油棕发芽需要3 - 4个月的时间,因为种子中休眠机制的存在。种子发芽的时间长短对消费者和种子生产者来说是一个障碍。一般来说,曼陀罗曼陀罗是物理上的,如机械划痕和化学物质。吉贝林是一种生长调节剂,常用于帮助种子填塞。吉列林激活了在种子中解决食物储备方面发挥作用的水合酶。此外,本研究的目的是确定油棕豆芽dormansi(学名Elaeis几内eensis Jacq)的对应性斜纹和乙利林浓度的对应性和共聚性。这项研究于2020年6月至9月在北苏门答腊苏门答腊大学植物生理学实验室进行。这项研究使用的神经(随机设计)有两个因素,即果实(A)、中位数(M)和玄升(B)以及吉列林浓度为G0 (0 ppm)、G1 (200 ppm)、G2 (300 ppm)和G3 (400 ppm)。根据所获得的结果,种子在种子簇中的位置和吉列林浓度对G3治疗的产生了真正的影响,即种子发芽的百分比为36.67%,控制率为67%。这是因为吉列林激素影响了种子发芽过程。研究结果还显示,休眠强度的最小比例是G3 81.11%, apikal 77.5%。这一结果表明,之前浸泡在热水中的划痕和吉列林治疗对油棕休眠种子有效。平均而言,非传染性疾病浓度为26.67%,存在于真皮部分,但吉列林浓度对最大增长潜力没有真正的影响。阴囊化和浸泡在吉列林中的种子休眠吸收方法对休眠的力量、正常胚胎和休眠强度有明显的影响,但对最大生长潜力没有真正的影响。种子最好的生长来自棕榈油的芦荟。关键词:Dormansi阻滞剂,缩水化,giberlin,棕榈油
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
PEMATAHAN DORMANSI BENIH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.). MENGGUNAKAN METODE SKARIFIKASI DAN GIBERELIN
Kelapa sawit di Indonesia dewasa ini merupakan  komoditas primadona. Perkecambahan benih kelapa sawit memerlukan waktu yang lama untuk berkecambah  yaitu 3 - 4 bulan karena adanya mekanisme dormansi pada benih. Lamanya waktu perkecambahan merupakan suatu  kendala bagi konsumen dan produsen benih. Umumnya perlakuan pematahan dormansi diberikan secara fisik, seperti skarifikasi mekanik dan kimiawi. Giberelin merupakan salah satu  zat pengatur tumbuh yang sering digunakan dalam memnbantu pematahan biji. Giberelin mengaktifkan enzim hidrolitik yang berperan dalam pemecahan cadangan makanan di dalam benih. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pematahan dormansi benih kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan metode skarifikasi dan  konsentrasi giberelin yang sesuai dan mengetahuai adanya interaksi nyata dalam penggunaan  metode skarifikasi dan giberelin dalam membantu  mematahkan dormansi benih kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.). Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni hingga september 2020 di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Universitas Sumatera Utara, Bahan yang digunakan yaitu biji kelapa sawit varietas Tenera yang diambil dari perkebunan  rakyat daerah Deli Serdang, Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 2 faktor yaitu letak buah pada tandan yaitu Apikal (A), Median (M) dan Basal (B)  dan Konsentrasi Giberelin yaitu G0 (0 ppm), G1 (200 ppm), G2 (300 ppm) dan G3 (400 ppm). Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukan bahwa posisi benih pada tandan dan konsentrasi giberelin yang diberikan memberikan pengaruh yang nyata terhadap daya berkecambah (DB) dimana pada perlakuan G3 menunjukan persentase benih berkecambah 36,67%  dan kontrol 6,67%. Rata – rata persentase embrio normal yang masih belum berkecambah terdapat pada kontrol (G0) hal ini dikarenakan hormon giberelin berpengaruh terhadap proses perkecambahan benih. Hasil penelitian juga menunjukkan persentase terkecil pada intensitas dormansi terdapat pada G3 yaitu 81,11% dan pada bagian apikal 77,5%. Hasil ini menunjukkan bahwa perlakuan skarifikasi dan giberelin yang sebelumnya juga diberikan perendaman dalam air panas efektif untuk pematahan dormansi benih kelapa sawit. Rata – rata PTM terdapat pada konsentrasi giberelin 400 ppm sebesar 26,67% dan terdapat pada bagian apikal, namun konsentrasi giberelin tidak berpengaruh nyata terhadap potensi tumbuh maksimum. Metode pematahan dormansi benih dengan skrafiksai dan perendaman dalam giberelin memberikan pengaruh yang nyata terhadap daya berkecambah, embrio normal dan intensitas dormansi namun tidak berpengaruh nyata terhadap potensi tumbuh maksimum. Pertumbuhan terbaik benih berasal bagian apikal dari tandan kelapa sawit.Kata Kunci : Pematahan Dormansi, Skarifikasi, Giberelin, Kelapa Sawit
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun Randu (Ceiba pentandra L.) Terhadap Pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa dan Candida albicans INVENTARISASI SPESIES MANGROVE DI KAWASAN PESISIR DESA JENILU KABUPATEN BELU NUSA TENGGARA TIMUR Diversitas Burung Di Situ Cihuni Hubungan Kekerabatan Beberapa Varietas Unggul Padi (Oryza sativa L) Terpilih Berdasarkan Karakterisasi Kualitas Biji Kajian Etnobotani Tanaman Hanjuang (Cordyline fruticosa) pada Wawatjan Babad Sumedang
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1