{"title":"性别和不公正","authors":"Bahrudin Hasan","doi":"10.33603/signal.v7i1.1910","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK Bahrudin Hasan. Gender Dan Ketidak Adilan. Permasalahan yang ditelaah dari penulisan artikel ini adalah bagaimana ketidak adilan yang terjadi berkaitan dengan Gender. Menjadi budaya di masyarakat, akibat dari konstruksi social dan Media. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui bentuk ketidak adilan Gender yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, lebih menonjolkan pihak tertentu dan mengabaikan pihak lain dalam hal ini adalah kaum feminis, merupakan bagian dari kekerasan secara simbolis. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah telaah kajian pustaka, penulis berusaha menjelaskan permasalahan yang berkaitan dengan Gender dan ketidak adilan memberikan penjelasan melalui referensi buku-buku yang kompeten berdasarkan pada kajian tersebut. Adapun pendekatan yang di lakukan pada penulisan artikel ini adalah pendekatan kajian kritis. Berdasarkan hasil telaah kajian pustaka menjelaskan bahwa Gender sebagai konstruksi social, tidak jarang menimbulkan apa yang disebut teoritikus feminism sebagai ketidak adilan gender, ketidak adilan tersebut pada akhirnya juga berimbas pada perlakuan yang tidak adil terhadap perempuan. Di negara-negara miskin, jika keluarga tidak memiliki kesanggupan ekonomi, yang pertama di korbankan untuk urusan pendidikan adalah perempuan. Presepsi yang timpang terbangun di masyarakat akibat dari konstuksi social gender yang tidak adil terhadap perempuna bahwa perempuan setelah dewasa hanya mengurus anak dan suami, sementara laki-laki menjadi pencari nafkah sebagai tulang punggung keluarga, akibat dari presepsi tersebut menempatkan perempuan sebagai kaum yang termarjinalisasi dan tersubordinasi. Tampa diberikan kesempatan yang sama di dasarkan pada kapabilitas. Media menyajikan citra perempuan secara arbitrer atau sewenang-wenang, tempa memikirkan dampak yang akan timbul dari citra yang terbangun tersebut, citra perempuan yang dibangun di media tersebut disesuaikan dengan kebutuhan pelaku bisnis dan industry yang berada di belakang layar. Perempuan dijadikan objek tujuan industry untuk meningkatkan reting media dengan melakukan eksploitasi berlebihan terhadap tubuh perempuan. Media Massa sering menganggap perempuan sebagai objek pembritaan, mesin operasional, objek seksi bahkan sebagai objek pelecehan dan kekerasan media, tidak memberikan ruang secara adil terhadapa perempuan karena kuasaan patriarki. Kata Kunci: Gender dan Ketidak adilan ABSTRACTBahrudin Hasan. Gender and Injustice. The problem that was examined from the writing of this article is how injustice that occurs is related to Gender. Become a culture in society, a result of social construction and media. The purpose of writing this article is to find out the forms of Gender injustice that occur in the midst of society, more emphasizing certain parties and ignoring other parties in this matter are feminists, is part of symbolic violence. The method used in writing this article is a review of the literature review, the author tries to explain the problems related to Gender and injustice giving explanations through reference to competent books based on the study. The approach taken in writing this article is a critical study approach. Based on the results of a review of the literature, it is explained that Gender as a social construction, not infrequently raises what is called feminism theorist as gender injustice, Injustice in the end also affected the unfair treatment of women. In poor countries, if the family does not have economic capacity, the first to be sacrificed for education is women, Unequal perceptions are built in society as a result of social gender constructs that are unfair to women that women after adults-only take care of children and husbands, while men become breadwinners as the backbone of the family, the result of this perception places women as marginalized and subordinated. Tampa is given the same opportunity based on capability. The media presents the image of women arbitrarily or arbitrarily, forging the impact that will arise from the image that is built, the image of women built in the media is tailored to the needs of business and industry players who are behind the scenes. Women are used as objects of industrial goals to increase media retention by over-exploiting women's bodies. The mass media often regard women as objects of criticism, operational machinery, sexy objects, even as objects of harassment and media violence, not providing a fair space for women because of patriarchal power. Keywords: Gender and injustice","PeriodicalId":153515,"journal":{"name":"JURNAL SIGNAL","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"6","resultStr":"{\"title\":\"GENDER DAN KETIDAK ADILAN\",\"authors\":\"Bahrudin Hasan\",\"doi\":\"10.33603/signal.v7i1.1910\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRAK Bahrudin Hasan. Gender Dan Ketidak Adilan. Permasalahan yang ditelaah dari penulisan artikel ini adalah bagaimana ketidak adilan yang terjadi berkaitan dengan Gender. Menjadi budaya di masyarakat, akibat dari konstruksi social dan Media. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui bentuk ketidak adilan Gender yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, lebih menonjolkan pihak tertentu dan mengabaikan pihak lain dalam hal ini adalah kaum feminis, merupakan bagian dari kekerasan secara simbolis. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah telaah kajian pustaka, penulis berusaha menjelaskan permasalahan yang berkaitan dengan Gender dan ketidak adilan memberikan penjelasan melalui referensi buku-buku yang kompeten berdasarkan pada kajian tersebut. Adapun pendekatan yang di lakukan pada penulisan artikel ini adalah pendekatan kajian kritis. Berdasarkan hasil telaah kajian pustaka menjelaskan bahwa Gender sebagai konstruksi social, tidak jarang menimbulkan apa yang disebut teoritikus feminism sebagai ketidak adilan gender, ketidak adilan tersebut pada akhirnya juga berimbas pada perlakuan yang tidak adil terhadap perempuan. Di negara-negara miskin, jika keluarga tidak memiliki kesanggupan ekonomi, yang pertama di korbankan untuk urusan pendidikan adalah perempuan. Presepsi yang timpang terbangun di masyarakat akibat dari konstuksi social gender yang tidak adil terhadap perempuna bahwa perempuan setelah dewasa hanya mengurus anak dan suami, sementara laki-laki menjadi pencari nafkah sebagai tulang punggung keluarga, akibat dari presepsi tersebut menempatkan perempuan sebagai kaum yang termarjinalisasi dan tersubordinasi. Tampa diberikan kesempatan yang sama di dasarkan pada kapabilitas. Media menyajikan citra perempuan secara arbitrer atau sewenang-wenang, tempa memikirkan dampak yang akan timbul dari citra yang terbangun tersebut, citra perempuan yang dibangun di media tersebut disesuaikan dengan kebutuhan pelaku bisnis dan industry yang berada di belakang layar. Perempuan dijadikan objek tujuan industry untuk meningkatkan reting media dengan melakukan eksploitasi berlebihan terhadap tubuh perempuan. Media Massa sering menganggap perempuan sebagai objek pembritaan, mesin operasional, objek seksi bahkan sebagai objek pelecehan dan kekerasan media, tidak memberikan ruang secara adil terhadapa perempuan karena kuasaan patriarki. Kata Kunci: Gender dan Ketidak adilan ABSTRACTBahrudin Hasan. Gender and Injustice. The problem that was examined from the writing of this article is how injustice that occurs is related to Gender. Become a culture in society, a result of social construction and media. The purpose of writing this article is to find out the forms of Gender injustice that occur in the midst of society, more emphasizing certain parties and ignoring other parties in this matter are feminists, is part of symbolic violence. The method used in writing this article is a review of the literature review, the author tries to explain the problems related to Gender and injustice giving explanations through reference to competent books based on the study. The approach taken in writing this article is a critical study approach. Based on the results of a review of the literature, it is explained that Gender as a social construction, not infrequently raises what is called feminism theorist as gender injustice, Injustice in the end also affected the unfair treatment of women. In poor countries, if the family does not have economic capacity, the first to be sacrificed for education is women, Unequal perceptions are built in society as a result of social gender constructs that are unfair to women that women after adults-only take care of children and husbands, while men become breadwinners as the backbone of the family, the result of this perception places women as marginalized and subordinated. Tampa is given the same opportunity based on capability. The media presents the image of women arbitrarily or arbitrarily, forging the impact that will arise from the image that is built, the image of women built in the media is tailored to the needs of business and industry players who are behind the scenes. Women are used as objects of industrial goals to increase media retention by over-exploiting women's bodies. The mass media often regard women as objects of criticism, operational machinery, sexy objects, even as objects of harassment and media violence, not providing a fair space for women because of patriarchal power. Keywords: Gender and injustice\",\"PeriodicalId\":153515,\"journal\":{\"name\":\"JURNAL SIGNAL\",\"volume\":\"29 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-02-04\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"6\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JURNAL SIGNAL\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33603/signal.v7i1.1910\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL SIGNAL","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33603/signal.v7i1.1910","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 6
摘要
摘要Bahrudin Hasan。性别和不公正。这篇文章揭示了不公正是如何与性别有关的。社会文化,社会和媒体建设的结果。这篇文章的目的是要弄清楚社会中性别不平等的形式,强调某些方面,忽视其他方面,即女权主义,是暴力的象征性组成部分。这篇文章使用的方法是对库的研究,作者试图通过基于该研究的有能力的文献引用来解释性别和不公正的问题。至于这篇文章的处理方法是批判性研究的方法。根据对资料的研究,性别作为社会结构的定义,通常会导致女权主义理论家所说的性别不平等,而这种不平等最终也会影响到对女性的不公正。在贫穷国家,如果家庭缺乏经济能力,第一个牺牲的是妇女。瘸腿的观念在社会中建立起来,是由于对妇女的社会社会性别不公平的观念,即成年女性只照顾儿童和丈夫,而男性成为家庭的支柱,这种观念将女性视为边缘化和顺从的民族。坦帕获得了同样的机会,建立在能力的基础上。媒体以专制或专制的方式呈现女性形象,考虑到这些形象的潜在影响,媒体上的女性形象正适合幕后企业和行业的需求。女性成为行业目标的对象,通过过度剥削女性身体来增加媒体的反弹。主流媒体经常把女性视为侮辱、操作机器、性感对象,甚至是虐待和媒体暴力的对象,因为父权制对女性没有公平的空间。关键词:性别和不公正。性别与不公正。这篇文章中提到的问题是,这些事件与性别无关。成为社会的一种文化,是社会结构和媒体的反映。这篇文章的目的是找出在社会中心发生的不公正的性别规范,更多的是强调女性参与和忽视其他参与者是女性暴力的一部分。这篇文章中使用的方法是对性别关系审查,author tries解释了关于性别关系的问题,并在审查中详细阐述了基于研究的问题。写这篇文章的目的是正义的研究。基于对文学的评论,它揭示了性别作为社会结构的融合,而不是本质上所谓的女权主义作为一种不公正的性别,其本质也影响了妇女的不公平对待。在可怜的发达国家,如果《第一家庭则不会有经济capacity, to be牺牲for education)是妇女,Unequal perceptions建在美国社会是《社会性别constructs论点之后的那个是对妇女不公平了那个妇女adults-only take care of children and husbands,而男人脊梁》成为美国breadwinners美国家庭,这个知觉之论点地方妇女marginalized和subordinated。坦帕基于能力提供了同样的机会。媒体呈现了女性仲裁或仲裁的形象,formpact的影响将来自于构建的形象,媒体构建的女性形象正在吸引幕后的商业和行业参与者的需求。妇女被用作工业目标的目标对象,通过过度爆炸女性的身体增加媒体的关注。criticism之美国大众媒体经常请注意妇女物体操作徽章,性感物体,甚至美国媒体骚扰和暴力的物体,不为妇女提供a fair空间因为父权的权力。性和不公正
ABSTRAK Bahrudin Hasan. Gender Dan Ketidak Adilan. Permasalahan yang ditelaah dari penulisan artikel ini adalah bagaimana ketidak adilan yang terjadi berkaitan dengan Gender. Menjadi budaya di masyarakat, akibat dari konstruksi social dan Media. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui bentuk ketidak adilan Gender yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, lebih menonjolkan pihak tertentu dan mengabaikan pihak lain dalam hal ini adalah kaum feminis, merupakan bagian dari kekerasan secara simbolis. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah telaah kajian pustaka, penulis berusaha menjelaskan permasalahan yang berkaitan dengan Gender dan ketidak adilan memberikan penjelasan melalui referensi buku-buku yang kompeten berdasarkan pada kajian tersebut. Adapun pendekatan yang di lakukan pada penulisan artikel ini adalah pendekatan kajian kritis. Berdasarkan hasil telaah kajian pustaka menjelaskan bahwa Gender sebagai konstruksi social, tidak jarang menimbulkan apa yang disebut teoritikus feminism sebagai ketidak adilan gender, ketidak adilan tersebut pada akhirnya juga berimbas pada perlakuan yang tidak adil terhadap perempuan. Di negara-negara miskin, jika keluarga tidak memiliki kesanggupan ekonomi, yang pertama di korbankan untuk urusan pendidikan adalah perempuan. Presepsi yang timpang terbangun di masyarakat akibat dari konstuksi social gender yang tidak adil terhadap perempuna bahwa perempuan setelah dewasa hanya mengurus anak dan suami, sementara laki-laki menjadi pencari nafkah sebagai tulang punggung keluarga, akibat dari presepsi tersebut menempatkan perempuan sebagai kaum yang termarjinalisasi dan tersubordinasi. Tampa diberikan kesempatan yang sama di dasarkan pada kapabilitas. Media menyajikan citra perempuan secara arbitrer atau sewenang-wenang, tempa memikirkan dampak yang akan timbul dari citra yang terbangun tersebut, citra perempuan yang dibangun di media tersebut disesuaikan dengan kebutuhan pelaku bisnis dan industry yang berada di belakang layar. Perempuan dijadikan objek tujuan industry untuk meningkatkan reting media dengan melakukan eksploitasi berlebihan terhadap tubuh perempuan. Media Massa sering menganggap perempuan sebagai objek pembritaan, mesin operasional, objek seksi bahkan sebagai objek pelecehan dan kekerasan media, tidak memberikan ruang secara adil terhadapa perempuan karena kuasaan patriarki. Kata Kunci: Gender dan Ketidak adilan ABSTRACTBahrudin Hasan. Gender and Injustice. The problem that was examined from the writing of this article is how injustice that occurs is related to Gender. Become a culture in society, a result of social construction and media. The purpose of writing this article is to find out the forms of Gender injustice that occur in the midst of society, more emphasizing certain parties and ignoring other parties in this matter are feminists, is part of symbolic violence. The method used in writing this article is a review of the literature review, the author tries to explain the problems related to Gender and injustice giving explanations through reference to competent books based on the study. The approach taken in writing this article is a critical study approach. Based on the results of a review of the literature, it is explained that Gender as a social construction, not infrequently raises what is called feminism theorist as gender injustice, Injustice in the end also affected the unfair treatment of women. In poor countries, if the family does not have economic capacity, the first to be sacrificed for education is women, Unequal perceptions are built in society as a result of social gender constructs that are unfair to women that women after adults-only take care of children and husbands, while men become breadwinners as the backbone of the family, the result of this perception places women as marginalized and subordinated. Tampa is given the same opportunity based on capability. The media presents the image of women arbitrarily or arbitrarily, forging the impact that will arise from the image that is built, the image of women built in the media is tailored to the needs of business and industry players who are behind the scenes. Women are used as objects of industrial goals to increase media retention by over-exploiting women's bodies. The mass media often regard women as objects of criticism, operational machinery, sexy objects, even as objects of harassment and media violence, not providing a fair space for women because of patriarchal power. Keywords: Gender and injustice