Dwi Aditiyarini, Catarina Aprilia Ariestanti, Aniek Prasetyaningsih, Timothy Charles Wherrett, Hardo Firmana Given Grace Manik, Katon Wijana
{"title":"Pemberdayaan Kelompok Tani dan Pengembangan Kampung Sayur Bausasran di Masa Pandemi Covid 19","authors":"Dwi Aditiyarini, Catarina Aprilia Ariestanti, Aniek Prasetyaningsih, Timothy Charles Wherrett, Hardo Firmana Given Grace Manik, Katon Wijana","doi":"10.21460/sendimasvi2021.v6i1.41","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kampung Sayur Bausaran merupakan salah satu daerah percontohan dalam pertanian perkotaan di Kota Yogyakarta. Akan tetapi, kondisi pandemi Covid 19 menyebabkan penurunan produktivitas dan keterlibatan masyarakat dalam pertanian perkotaan ini. Melihat kondisi tersebut, civitas akademika UKDW tergerak untuk terlibat dalam keberlangsungan pertanian perkotaan di Bausasran. Program pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan 6 kelompok tani dan 1 lahan Gerakan Pekarangan Pangan di Kampung Bausasran melalui pembinaan sumber daya manusia, usaha, lembaga dan lingkungan. Pendekatan yang digunakan dalam program pengabdian ini meliputi pelatihan, penerapan dan simulasi pengetahuan dan teknologi. Kegiatan diawali dengan survey dan pemetaan kebutuhan masingmasing kelompok tani melalui wawancara secara langsung dengan pengurus kelompok tani. Berdasarkan hasil survey dan wawancara, terdapat perbedaan kebutuhan masingmasing kelompok tani berdasarkan kondisi, lokasi dan luas lahan pertanian. Meskipun demikian, program utama yang dibutuhkan masih terkait dengan pertanian. Metode bercocok tanam hidroponik secara sederhana menjadi salah satu solusi bagi pertanian perkotaan. Program pendukung meliputi usaha memperindah Kampung Sayur dan perbaikan manajemen serta administrasi. Program tersebut ditujukan untuk mengembangkan Kampung Sayur ke arah kawasan ekowisata berbasis edukasi pertanian. Pelaksanaan program ini disambut baik oleh perangkat desa dan pengurus kelompok tani. Lorong sayur yang hijau, diversifikasi produk olahan dan ketersediaan website dan media sosial untuk promosi merupakan bentuk pengembangan kelompok tani. Evaluasi dan perbaikan yang perlu dilakukan adalah pemetaan potensi kelompok tani yang lebih dalam dan rinci sehingga keunggulan dan potensi lokal yang ada dapat dikembangkan. Selain itu, diperlukan program pembinaan sumber daya manusia untuk meningkatkan motivasi masyarakat dalam memajukan pertanian perkotaan.","PeriodicalId":430078,"journal":{"name":"Sendimas 2021 - Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"128 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sendimas 2021 - Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21460/sendimasvi2021.v6i1.41","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pemberdayaan Kelompok Tani dan Pengembangan Kampung Sayur Bausasran di Masa Pandemi Covid 19
Kampung Sayur Bausaran merupakan salah satu daerah percontohan dalam pertanian perkotaan di Kota Yogyakarta. Akan tetapi, kondisi pandemi Covid 19 menyebabkan penurunan produktivitas dan keterlibatan masyarakat dalam pertanian perkotaan ini. Melihat kondisi tersebut, civitas akademika UKDW tergerak untuk terlibat dalam keberlangsungan pertanian perkotaan di Bausasran. Program pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan 6 kelompok tani dan 1 lahan Gerakan Pekarangan Pangan di Kampung Bausasran melalui pembinaan sumber daya manusia, usaha, lembaga dan lingkungan. Pendekatan yang digunakan dalam program pengabdian ini meliputi pelatihan, penerapan dan simulasi pengetahuan dan teknologi. Kegiatan diawali dengan survey dan pemetaan kebutuhan masingmasing kelompok tani melalui wawancara secara langsung dengan pengurus kelompok tani. Berdasarkan hasil survey dan wawancara, terdapat perbedaan kebutuhan masingmasing kelompok tani berdasarkan kondisi, lokasi dan luas lahan pertanian. Meskipun demikian, program utama yang dibutuhkan masih terkait dengan pertanian. Metode bercocok tanam hidroponik secara sederhana menjadi salah satu solusi bagi pertanian perkotaan. Program pendukung meliputi usaha memperindah Kampung Sayur dan perbaikan manajemen serta administrasi. Program tersebut ditujukan untuk mengembangkan Kampung Sayur ke arah kawasan ekowisata berbasis edukasi pertanian. Pelaksanaan program ini disambut baik oleh perangkat desa dan pengurus kelompok tani. Lorong sayur yang hijau, diversifikasi produk olahan dan ketersediaan website dan media sosial untuk promosi merupakan bentuk pengembangan kelompok tani. Evaluasi dan perbaikan yang perlu dilakukan adalah pemetaan potensi kelompok tani yang lebih dalam dan rinci sehingga keunggulan dan potensi lokal yang ada dapat dikembangkan. Selain itu, diperlukan program pembinaan sumber daya manusia untuk meningkatkan motivasi masyarakat dalam memajukan pertanian perkotaan.