{"title":"这个故事选择了大卫代替扫罗脱离高山氏族的覆灭","authors":"Kosma Manurung, Steven Tommy Dalekes Umboh","doi":"10.55097/sabda.v4i1.77","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"God's action in sending Samuel to anoint David to be king in place of Saul, was not a reckless action born of occasional emotion. Desiring, Allah has a strong reason for His actions. Saul's disobedience to God's commands was suspected to be the cause of God impeaching him from the position of king and replacing him with David. This research seeks to reason out the story of David's choice to replace Saul as king of Israel through the anointing of the prophet Samuel in 1 Samuel 16:1-13 from the meaning of the Pentecostals. The use of qualitative narrative methods and support from literature studies are expected to be able to provide a strong, thorough, and systematic understanding of the review of the reconstructive background of David's election as king, the narrative of David's election in 1 Samuel 16, and the meaning of the Pentecostals about the story of David's election. It was concluded that for Pentecostals this story provides an important lesson to always live in obedience to God, see God's decrees from the right perspective, the need for believers to guard their hearts, because its existence represents the presence of God. Abstrak:Tindakan Allah yang mengirim Samuel untuk mengurapi Daud menjadi raja menggantikan Saul, bukanlah tindakan yang sembrono yang lahir dari emosi sesaat. Melainkan, Allah memiliki alasan kuat atas tindakanNya tersebut. Ketidaktaatan Saul pada perintah Allah ditengarai menjadi penyebab Allah memakzulkannya dari posisi raja dan menggantikannya dengan Daud. Adapun penelitian ini berupaya menalar kisah dipilihnya Daud menggantikan Saul menjadi raja Israel melalui pengurapan nabi Samuel dalam 1 Samuel 16: 1-13 dari pemaknaan kaum Pentakostal. Penggunaan metode kualitatil naratif serta suport dari kajian litaratur diharapkan mampu memberikan pemaman yang kuat, teliti, dan sistematik terkait ulasan reka ulang latar belakang pemilihan Daud menjadi raja, narasi pemilihan Daud dalam 1 Samuel 16, dan pemaknaan kaum Pentakostal tentang kisah pemilihan Daud ini. Disimpulkan bahwa bagi kaum Pentakostal kisah ini memberikan pelajaran pentingnya untuk selalu hidup dalam ketaatan terhadap Allah, melihat ketetapan Allah dari perspektif yang benar, perlunya orang percaya menjaga hati, karena keberadaannya mewakili kehadiran Allah. Kata Kunci: Daud; kisah Daud; pilihan Allah; teologi pentakostal; 1 Samuel 16","PeriodicalId":149726,"journal":{"name":"Sabda: Jurnal Teologi Kristen","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Menalar Kisah Dipilihnya Daud Menggantikan Saul dari Pemaknaan Kaum Pentakostal\",\"authors\":\"Kosma Manurung, Steven Tommy Dalekes Umboh\",\"doi\":\"10.55097/sabda.v4i1.77\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"God's action in sending Samuel to anoint David to be king in place of Saul, was not a reckless action born of occasional emotion. Desiring, Allah has a strong reason for His actions. Saul's disobedience to God's commands was suspected to be the cause of God impeaching him from the position of king and replacing him with David. This research seeks to reason out the story of David's choice to replace Saul as king of Israel through the anointing of the prophet Samuel in 1 Samuel 16:1-13 from the meaning of the Pentecostals. The use of qualitative narrative methods and support from literature studies are expected to be able to provide a strong, thorough, and systematic understanding of the review of the reconstructive background of David's election as king, the narrative of David's election in 1 Samuel 16, and the meaning of the Pentecostals about the story of David's election. It was concluded that for Pentecostals this story provides an important lesson to always live in obedience to God, see God's decrees from the right perspective, the need for believers to guard their hearts, because its existence represents the presence of God. Abstrak:Tindakan Allah yang mengirim Samuel untuk mengurapi Daud menjadi raja menggantikan Saul, bukanlah tindakan yang sembrono yang lahir dari emosi sesaat. Melainkan, Allah memiliki alasan kuat atas tindakanNya tersebut. Ketidaktaatan Saul pada perintah Allah ditengarai menjadi penyebab Allah memakzulkannya dari posisi raja dan menggantikannya dengan Daud. Adapun penelitian ini berupaya menalar kisah dipilihnya Daud menggantikan Saul menjadi raja Israel melalui pengurapan nabi Samuel dalam 1 Samuel 16: 1-13 dari pemaknaan kaum Pentakostal. Penggunaan metode kualitatil naratif serta suport dari kajian litaratur diharapkan mampu memberikan pemaman yang kuat, teliti, dan sistematik terkait ulasan reka ulang latar belakang pemilihan Daud menjadi raja, narasi pemilihan Daud dalam 1 Samuel 16, dan pemaknaan kaum Pentakostal tentang kisah pemilihan Daud ini. Disimpulkan bahwa bagi kaum Pentakostal kisah ini memberikan pelajaran pentingnya untuk selalu hidup dalam ketaatan terhadap Allah, melihat ketetapan Allah dari perspektif yang benar, perlunya orang percaya menjaga hati, karena keberadaannya mewakili kehadiran Allah. Kata Kunci: Daud; kisah Daud; pilihan Allah; teologi pentakostal; 1 Samuel 16\",\"PeriodicalId\":149726,\"journal\":{\"name\":\"Sabda: Jurnal Teologi Kristen\",\"volume\":\"3 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-05-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Sabda: Jurnal Teologi Kristen\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.55097/sabda.v4i1.77\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sabda: Jurnal Teologi Kristen","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55097/sabda.v4i1.77","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
神差遣撒母耳膏大卫代替扫罗作王,并不是出于一时的冲动。渴望,真主有一个强有力的理由为他的行动。扫罗不服从上帝的命令被怀疑是上帝弹劾他的原因,以大卫取代他的王位。本研究试图从五旬节派的意义出发,推理出大卫在撒母耳记上16:1-13中通过膏抹先知撒母耳而选择取代扫罗成为以色列王的故事。使用定性叙事方法和文献研究的支持,期望能够对大卫被选为国王的重建背景,撒母耳记上16章大卫被选的叙述,以及五旬节派对大卫被选故事的意义的回顾,提供一个强有力的,彻底的和系统的理解。结论是,对于五旬节派来说,这个故事提供了一个重要的教训,要永远顺服上帝,从正确的角度看待上帝的法令,信徒需要保护他们的心,因为它的存在代表了上帝的存在。摘要:Tindakan Allah yang mengirim Samuel untuk mengurapi Daud menjadi raja menggantikan Saul, bukanlah Tindakan yang sembrono yang lahir dari emosi sesaat。Melainkan, Allah memoriliki alasan kuat atas tindakanNya tersebut。Ketidaktaatan Saul pada perintah Allah ditengarai menjadi penyebab Allah memakzulkannya dari posisi raja dan menggantikannya dengan Daud。《撒母耳记上》16:1 -13达玛克纳安考姆五旬节。Penggunaan方法文化叙事支持达里喀吉安文学diharapkan mampu成员kan pemilihan yang kuat, teliti, dan sistematik terkait ulasan reka ulang latar belakang pemilihan Daud menjadi raja, narasi pemilihan Daud dalam 1 Samuel 16, dan pemaknaan kaum Pentakostal tentang kisah pemilihan Daud ini。dispulkan bahwa bagi kaum Pentakostal kisasini memberikan pelajaran pentingnya untuk selalu hidup dalam ketaatan terhadap Allah, melihat ketetapan Allah dari perspektif yang benar, perlunya orang peraya menjaga hati, karena keberadaannya mewakili kehadiran Allah。Kata Kunci: Daud;kisah达乌德;pilihan安拉;teologi pentakostal;撒母耳记上16
Menalar Kisah Dipilihnya Daud Menggantikan Saul dari Pemaknaan Kaum Pentakostal
God's action in sending Samuel to anoint David to be king in place of Saul, was not a reckless action born of occasional emotion. Desiring, Allah has a strong reason for His actions. Saul's disobedience to God's commands was suspected to be the cause of God impeaching him from the position of king and replacing him with David. This research seeks to reason out the story of David's choice to replace Saul as king of Israel through the anointing of the prophet Samuel in 1 Samuel 16:1-13 from the meaning of the Pentecostals. The use of qualitative narrative methods and support from literature studies are expected to be able to provide a strong, thorough, and systematic understanding of the review of the reconstructive background of David's election as king, the narrative of David's election in 1 Samuel 16, and the meaning of the Pentecostals about the story of David's election. It was concluded that for Pentecostals this story provides an important lesson to always live in obedience to God, see God's decrees from the right perspective, the need for believers to guard their hearts, because its existence represents the presence of God. Abstrak:Tindakan Allah yang mengirim Samuel untuk mengurapi Daud menjadi raja menggantikan Saul, bukanlah tindakan yang sembrono yang lahir dari emosi sesaat. Melainkan, Allah memiliki alasan kuat atas tindakanNya tersebut. Ketidaktaatan Saul pada perintah Allah ditengarai menjadi penyebab Allah memakzulkannya dari posisi raja dan menggantikannya dengan Daud. Adapun penelitian ini berupaya menalar kisah dipilihnya Daud menggantikan Saul menjadi raja Israel melalui pengurapan nabi Samuel dalam 1 Samuel 16: 1-13 dari pemaknaan kaum Pentakostal. Penggunaan metode kualitatil naratif serta suport dari kajian litaratur diharapkan mampu memberikan pemaman yang kuat, teliti, dan sistematik terkait ulasan reka ulang latar belakang pemilihan Daud menjadi raja, narasi pemilihan Daud dalam 1 Samuel 16, dan pemaknaan kaum Pentakostal tentang kisah pemilihan Daud ini. Disimpulkan bahwa bagi kaum Pentakostal kisah ini memberikan pelajaran pentingnya untuk selalu hidup dalam ketaatan terhadap Allah, melihat ketetapan Allah dari perspektif yang benar, perlunya orang percaya menjaga hati, karena keberadaannya mewakili kehadiran Allah. Kata Kunci: Daud; kisah Daud; pilihan Allah; teologi pentakostal; 1 Samuel 16