R. G. Ibnusantosa, S. Fitriyana, N. Romadhona, T. Respati
{"title":"在万隆Tamansari村实施环境卫生管理以实现无露天排便","authors":"R. G. Ibnusantosa, S. Fitriyana, N. Romadhona, T. Respati","doi":"10.29313/gmhc.v9i3.8328","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Proper sanitation will ensure the community is healthy and reduce most infectious diseases' transmission, especially water-borne diseases. Open defecation has a significant effect on public health. Sanitation coverage data from the Ministry of Health Republic of Indonesia in 2018 shows that open defecation is still high, including in Bandung city. This study aims to analyze the implementation of environmental health management programs that have been implemented in Tamansari village in Bandung city. This research is a qualitative research conducted in Tamansari village in Bandung city. The data were collected from May to August 2021 through Focus Group Discussion with cadres and in-depth interviews with informants from the village head, a representative from a non-governmental group, and cadres. The results of this study indicate that the process of planning, organizing, mobilizing, and controlling has been running according to the theory. Obstacles faced by the village in achieving open defecation free include funds, land, community understanding, and sub-optimal supervision. PENERAPAN MANAJEMEN KESEHATAN LINGKUNGAN UNTUK MENCAPAI BEBAS BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DI KELURAHAN TAMANSARI BANDUNGSanitasi yang layak akan memastikan masyarakat berada dalam lingkungan yang sehat dan mengurangi sebagian besar penularan penyakit infeksi terutama penyakit yang ditularkan melalui air. Buang air besar (BAB) sembarangan memiliki efek yang sangat besar bagi kesehatan masyarakat. Data cakupan sanitasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018 menunjukkan bahwa perilaku BAB sembarangan masih tinggi termasuk di Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan program manajemen kesehatan lingkungan yang telah dilaksanakan di Kelurahan Tamansari Kota Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan di Kelurahan Tamansari Kota Bandung. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei hingga Agustus 2021 melalui Focus Group Discussion dengan kader dan wawancara mendalam dengan lurah, perwakilan kelompok swadaya masyarakat, dan kader. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan sudah berjalan sesuai dengan teori. Kendala yang dihadapi oleh kelurahan dalam mencapai bebas BAB sembarangan antara lain dana, lahan, pemahaman masyarakat, dan pengawasan yang belum optimal.","PeriodicalId":178376,"journal":{"name":"Global Medical and Health Communication (GMHC)","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Implementation of Environmental Health Management to Achieve Open Defecation Free in Tamansari Village in Bandung\",\"authors\":\"R. G. Ibnusantosa, S. Fitriyana, N. Romadhona, T. Respati\",\"doi\":\"10.29313/gmhc.v9i3.8328\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Proper sanitation will ensure the community is healthy and reduce most infectious diseases' transmission, especially water-borne diseases. Open defecation has a significant effect on public health. Sanitation coverage data from the Ministry of Health Republic of Indonesia in 2018 shows that open defecation is still high, including in Bandung city. This study aims to analyze the implementation of environmental health management programs that have been implemented in Tamansari village in Bandung city. This research is a qualitative research conducted in Tamansari village in Bandung city. The data were collected from May to August 2021 through Focus Group Discussion with cadres and in-depth interviews with informants from the village head, a representative from a non-governmental group, and cadres. The results of this study indicate that the process of planning, organizing, mobilizing, and controlling has been running according to the theory. Obstacles faced by the village in achieving open defecation free include funds, land, community understanding, and sub-optimal supervision. PENERAPAN MANAJEMEN KESEHATAN LINGKUNGAN UNTUK MENCAPAI BEBAS BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DI KELURAHAN TAMANSARI BANDUNGSanitasi yang layak akan memastikan masyarakat berada dalam lingkungan yang sehat dan mengurangi sebagian besar penularan penyakit infeksi terutama penyakit yang ditularkan melalui air. Buang air besar (BAB) sembarangan memiliki efek yang sangat besar bagi kesehatan masyarakat. Data cakupan sanitasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018 menunjukkan bahwa perilaku BAB sembarangan masih tinggi termasuk di Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan program manajemen kesehatan lingkungan yang telah dilaksanakan di Kelurahan Tamansari Kota Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan di Kelurahan Tamansari Kota Bandung. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei hingga Agustus 2021 melalui Focus Group Discussion dengan kader dan wawancara mendalam dengan lurah, perwakilan kelompok swadaya masyarakat, dan kader. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan sudah berjalan sesuai dengan teori. Kendala yang dihadapi oleh kelurahan dalam mencapai bebas BAB sembarangan antara lain dana, lahan, pemahaman masyarakat, dan pengawasan yang belum optimal.\",\"PeriodicalId\":178376,\"journal\":{\"name\":\"Global Medical and Health Communication (GMHC)\",\"volume\":\"30 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-12-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Global Medical and Health Communication (GMHC)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.29313/gmhc.v9i3.8328\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Global Medical and Health Communication (GMHC)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29313/gmhc.v9i3.8328","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
适当的卫生设施将确保社区健康,并减少大多数传染病的传播,特别是水媒疾病。露天排便对公众健康有重大影响。印度尼西亚共和国卫生部2018年的卫生设施覆盖率数据显示,露天排便的比例仍然很高,包括在万隆市。本研究旨在分析万隆市Tamansari村环境健康管理方案的实施情况。本研究是在万隆市Tamansari村进行的质性研究。数据是在2021年5月至8月期间通过与干部进行焦点小组讨论以及与村长、非政府组织代表和干部的举报人进行深入访谈收集的。本研究的结果表明,计划、组织、动员和控制的过程是按照理论运行的。该村在实现无露天排便方面面临的障碍包括资金、土地、社区理解和次优监管。马来西亚航空公司(马来西亚航空公司):马来西亚航空公司(马来西亚航空公司):马来西亚航空公司(马来西亚航空公司):马来西亚航空公司(马来西亚航空公司):马来西亚航空公司(马来西亚航空公司):马来西亚航空公司(马来西亚航空公司)马来西亚航空大臣(babar): sembarangan memoriliki efek yang sangat besar bagi kesehatan masyarakat。2018年印度尼西亚共和国tahun数据cakupan sanitasi达里语Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa perilaku BAB sembarangan masih丁宜受困termasuk迪哥打万隆。Penelitian ini bertujuan menganalis pener日本项目管理人员kesehatan lingkungan yang telah dilaksanakan di Kelurahan Tamansari Kota万隆。Penelitian ini merupakan Penelitian kualitatif yang dilakukan di Kelurahan Tamansari Kota Bandung。彭甘比兰数据dilakukan pada bulan Mei hinga Agustus 2021 melalui焦点小组讨论dengan kader dan wawancara mendalam dengan lurah, perwakilan kelompok swadaya masyarakat, dan kader。Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa propros perencanan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan sudah berjalan sesuai denengan teori。Kendala yang dihadapi oleh kelurahan dalam mencapai bebas BAB sembarangan antara lain dana, lahan, pemahaman masyarakat, dan pengawasan yang belum optimal。
Implementation of Environmental Health Management to Achieve Open Defecation Free in Tamansari Village in Bandung
Proper sanitation will ensure the community is healthy and reduce most infectious diseases' transmission, especially water-borne diseases. Open defecation has a significant effect on public health. Sanitation coverage data from the Ministry of Health Republic of Indonesia in 2018 shows that open defecation is still high, including in Bandung city. This study aims to analyze the implementation of environmental health management programs that have been implemented in Tamansari village in Bandung city. This research is a qualitative research conducted in Tamansari village in Bandung city. The data were collected from May to August 2021 through Focus Group Discussion with cadres and in-depth interviews with informants from the village head, a representative from a non-governmental group, and cadres. The results of this study indicate that the process of planning, organizing, mobilizing, and controlling has been running according to the theory. Obstacles faced by the village in achieving open defecation free include funds, land, community understanding, and sub-optimal supervision. PENERAPAN MANAJEMEN KESEHATAN LINGKUNGAN UNTUK MENCAPAI BEBAS BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DI KELURAHAN TAMANSARI BANDUNGSanitasi yang layak akan memastikan masyarakat berada dalam lingkungan yang sehat dan mengurangi sebagian besar penularan penyakit infeksi terutama penyakit yang ditularkan melalui air. Buang air besar (BAB) sembarangan memiliki efek yang sangat besar bagi kesehatan masyarakat. Data cakupan sanitasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018 menunjukkan bahwa perilaku BAB sembarangan masih tinggi termasuk di Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan program manajemen kesehatan lingkungan yang telah dilaksanakan di Kelurahan Tamansari Kota Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan di Kelurahan Tamansari Kota Bandung. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei hingga Agustus 2021 melalui Focus Group Discussion dengan kader dan wawancara mendalam dengan lurah, perwakilan kelompok swadaya masyarakat, dan kader. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan sudah berjalan sesuai dengan teori. Kendala yang dihadapi oleh kelurahan dalam mencapai bebas BAB sembarangan antara lain dana, lahan, pemahaman masyarakat, dan pengawasan yang belum optimal.