{"title":"PENETAPAN PASARWAJO SEBAGAI IBU KOTA KABUPATEN BUTON (2003-2017)","authors":"A. Firman, Ali Hadara","doi":"10.36709/jpps.v4i1.7339","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK: Subtansi penelitian ini mengacu pada tiga aspek permasalahan dasar 1) Mengapa Pasarwajo ditetapkan sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton? 2) Apa tantangan yang dihadapi dalam penetapan Pasarwajo sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton? 3) Bagaimana perkembangan Pasarwajo sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton?Adapun tujuan dalam penelitian adalah: 1) Untuk mendeskripsikan latar belakang penetapan Pasarwajo sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton. 2) Untuk mendeskripsikan tantangan yang dihadapi dalam penetapan Pasarwajo sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton. 3) Untuk mendeskripsikan perkembangan Pasarwajo sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah menurut Helius Sjamsuddin, dengan tata kerja terdiri dari tiga tahapan, sebagai berikut: 1) Heuristik (pengumpulan sumber). 2) Kritik sumber yakni langkah kedua dari pengumpulan data atau sumber. 3) Historiografi (penulisan sejarah) yakni tahap akhir dari seluruh rangkaian kegiatan penelitian.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Penetapan Pasarwajo sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton berdasarkan peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2003 tentang pemindahan Ibu Kota Kabupaten Buton dari Kota Bau-Bau ke Pasarwajo di wilayah Kabupaten Buton. 2) Tantangan yang dihadapi dalam penetapan Pasarwajo sebagai Ibu Kota yaitu diantaranya konflik aset antara Kabupaten Buton dan Kota Bau-Bau serta penetapan lokasi Ibu Kota Kabupaten Buton antara Batauga dan Pasarwajo. Oleh karena itu berakhirnya konflik kedua wilayah ini tidak diikutkan sebagaimana yang diinginkan oleh masing-masing masyarakatnya melainkan berdasarkan bentuk wilayah yang baik untuk menjadi Ibu Kota, walaupun diketahui bahwa akan ada pihak-pihak yang mersa tidak adil tetapi hak dan wewenang diberikan kepada pemerintah untuk mengatur dan mengelolah suatu wilayah dan pengambilan keputusan khususnya dalam penetapan Ibu Kota Kabupaten Buton yang berada di wilayah Pasarwajo. 3) Perkembangan Pasarwajo sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton mulai membenah dari segala aspek yaitu fasilitas pendidikan berdasarkan data tersebut ketersediaan sekolah setiap tahun cenderung bertambah. Serta jumlah fasilitas sekolah dan jumlah murid dan guru mulai dari tingkat pendidikan TK sampai SMA/SMK sederajat setiap tahun cenderung bertambah mulai dari guru sekolah dan murid sekolah. Kemudian fasilitas pasar berdasarkan data tersebut berbagai kegiatan perdagangan yang dilakukan di Kabupaten Buton seperti perdagangan ekspor-impor serta antar pulau semakin meningkat sarana perdagangannya. Fasilitas transportasi berdasarkan data menunjukan bahwa transportasi dalam penetapan Pasarwajo sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton terus mengalami perkembangan, serta fasilitas pariwisata yang ada di Kabupaten Buton saat ini menjadi tujuan wisata dunia, pemerintah Kabupaten Buton terus meningkatkan fasilitas yang diinginkan wisatawan khususnya dibidang perhotelan dan wisatanya. Kata Kunci: Penetapan, Pasarwajo, dan Kabupaten Buton ","PeriodicalId":179572,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36709/jpps.v4i1.7339","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PENETAPAN PASARWAJO SEBAGAI IBU KOTA KABUPATEN BUTON (2003-2017)
ABSTRAK: Subtansi penelitian ini mengacu pada tiga aspek permasalahan dasar 1) Mengapa Pasarwajo ditetapkan sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton? 2) Apa tantangan yang dihadapi dalam penetapan Pasarwajo sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton? 3) Bagaimana perkembangan Pasarwajo sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton?Adapun tujuan dalam penelitian adalah: 1) Untuk mendeskripsikan latar belakang penetapan Pasarwajo sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton. 2) Untuk mendeskripsikan tantangan yang dihadapi dalam penetapan Pasarwajo sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton. 3) Untuk mendeskripsikan perkembangan Pasarwajo sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah menurut Helius Sjamsuddin, dengan tata kerja terdiri dari tiga tahapan, sebagai berikut: 1) Heuristik (pengumpulan sumber). 2) Kritik sumber yakni langkah kedua dari pengumpulan data atau sumber. 3) Historiografi (penulisan sejarah) yakni tahap akhir dari seluruh rangkaian kegiatan penelitian.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Penetapan Pasarwajo sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton berdasarkan peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2003 tentang pemindahan Ibu Kota Kabupaten Buton dari Kota Bau-Bau ke Pasarwajo di wilayah Kabupaten Buton. 2) Tantangan yang dihadapi dalam penetapan Pasarwajo sebagai Ibu Kota yaitu diantaranya konflik aset antara Kabupaten Buton dan Kota Bau-Bau serta penetapan lokasi Ibu Kota Kabupaten Buton antara Batauga dan Pasarwajo. Oleh karena itu berakhirnya konflik kedua wilayah ini tidak diikutkan sebagaimana yang diinginkan oleh masing-masing masyarakatnya melainkan berdasarkan bentuk wilayah yang baik untuk menjadi Ibu Kota, walaupun diketahui bahwa akan ada pihak-pihak yang mersa tidak adil tetapi hak dan wewenang diberikan kepada pemerintah untuk mengatur dan mengelolah suatu wilayah dan pengambilan keputusan khususnya dalam penetapan Ibu Kota Kabupaten Buton yang berada di wilayah Pasarwajo. 3) Perkembangan Pasarwajo sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton mulai membenah dari segala aspek yaitu fasilitas pendidikan berdasarkan data tersebut ketersediaan sekolah setiap tahun cenderung bertambah. Serta jumlah fasilitas sekolah dan jumlah murid dan guru mulai dari tingkat pendidikan TK sampai SMA/SMK sederajat setiap tahun cenderung bertambah mulai dari guru sekolah dan murid sekolah. Kemudian fasilitas pasar berdasarkan data tersebut berbagai kegiatan perdagangan yang dilakukan di Kabupaten Buton seperti perdagangan ekspor-impor serta antar pulau semakin meningkat sarana perdagangannya. Fasilitas transportasi berdasarkan data menunjukan bahwa transportasi dalam penetapan Pasarwajo sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton terus mengalami perkembangan, serta fasilitas pariwisata yang ada di Kabupaten Buton saat ini menjadi tujuan wisata dunia, pemerintah Kabupaten Buton terus meningkatkan fasilitas yang diinginkan wisatawan khususnya dibidang perhotelan dan wisatanya. Kata Kunci: Penetapan, Pasarwajo, dan Kabupaten Buton