首页 > 最新文献

Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO最新文献

英文 中文
PERKEMBANGAN DESTINASI WISATA PANTAI TAIPA KECAMATAN LEMBO KABUPATEN KONAWE UTARA (1993 – 2017)
Pub Date : 2019-12-12 DOI: 10.36709/jpps.v4i2.9890
Karmila Karmila, H. Jamiludin
ABSTRAK: Fokus dari penelitian ini adalah (1) apa latar belakang taipa dijadikan sebagai objek wisata pantai? (2) bagaimana usaha pemerintah dalam mempromosikan wisata pantai taipa kecamatan lembo kabupaten konawe utara? (3) bagaimana perkembangan destinasi wisata pantai taipa kecamatan lembo tahun 1993-2017?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah menurut Helius Sjamsuddin dengan langkah-langkah sebagai berikut: (a) Heuristik (pengumpulan sumber), yang dilakukan dengan teknik pengamatan, wawancara dan studi dokumen, (b) Kritik, yang dilakukan melalui kritik eksternal dan kritik internal, (c) Historiografi, yang dilakukan secara sistematis melalui tahap interpretasi, eksplanasi, dan ekspose. Dalam tinjauan pustaka penulis menggunakan konsep sejarah, konsep perkembangan, dan destinasi wisata. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Latar belakang terbentuknya Taipa sebagai objek wisata yaitu adanya usaha masyarakat Desa Taipa dalam upaya meningkatkan taraf kehidupannya melihat potensi wisata yang akan mendatangkan keuntungan bagi masyarakat Desa Taipa (2) Usaha pemerintah dalam mempromosikan wisata pantai Taipa Kecamatan Lembo Kabupaten Konawe Utara adalah sebagai berikut: (1) Pemerintah mengadakan beberapa event atau festival antara lain: (a) Mengadakan festival Konasara 1, (b) Pemilihan Luale Anandonia Konasara (Duta Pariwisata Kabupaten Konawe Utara), (c) Mengadakan Konasara Photography Contest; (2) Promosi wisata menggunakan media televisi, radio, media cetak dan media sosial. (3) Perkembangan destinasi wisata Pantai Taipa Kecamatan Lembo Kabupaten Konawe Utara tahun 1993-2017 dapat dilihat dari perkembangan sarana dan prasarana sebagai berikut: (1) Periode 1993-2006; pada tahun 1993 belum ada pembangunan, tahun 1998 pembukaan akses jalan menuju pantai Taipa, tahun 2000 pembangunan gazebo sebanyak 6 unit serta pembangunan pintu gerbang masuk kawasan wisata pantai taipa (2) Periode 2007-2017;  tahun 2007 pembangunan toilet umum sebanyak 2 unit, tahun 2010 pembuatan tangga permanen, tahun 2013 pembangunan permanen pintu gerbang, tahun 2014 pembangunan menara pantau, tahun 2015 pembangunan bak sampah sebanyak 10 unit, tahun 2016 penambahan toilet umum sebanyak 6 unit, tahun 2017 pengaspalan jalan, pembangunan jalan pedestrian depan gazebo sepanjang 50 m, pembangunan dermaga sebanyak 2 unit, dan penambahan gazebo semi permanen sebanyak 10 unit. Kata Kunci : Usaha, Destinasi Wisata, Pantai Taipa
摘要:本研究的重点是(1)台湾棕榈的背景是什么?2)北科纳威省太巴省沿岸地区的民政活动如何? ((3) 1993-2017年塔拉帕海滩旅游目的地的发展方向如何?研究中使用的方法是根据赫利俄斯Sjamsuddin历史方法与步骤如下:a)启发式(收集)的源头,通过观察、采访技巧和研究文件,(b)的批评,通过外部和内部批评批评,(c)史学,通过系统性阶段所做的诠释、eksplanasi和曝光。在文献审查中,作者采用了历史概念、发展理念和旅游目的地。这项研究结果表明:(1)尝尝蛋卷作为旅游景点的形成背景即有村民尝尝蛋卷努力改善生活的努力中看到的旅游潜力会给村民带来利润尝尝蛋卷(2)努力在政府推广旅游海滩尝尝蛋卷街道北县Lembo Konawe如下:(1)政府举办一些活动或节日包括:(a)举办Konasara 1节,(b)选举Luale Anandonia (Konawe摄政区旅游大使),(c)举办Konasara摄影比赛;2)利用电视、电台、印刷和社交媒体进行旅游宣传。(3) 1993-2017年北科纳威省太巴省莱姆博海滩旅游目的地的发展可以从以下工具和基础设施的发展看出:(1)1993-2006年;1993年未开发,1998年开放通往针叶林海岸的道路,2000年,6个单元的露台建筑和2007-2017年沿海旅游区门建设;2007年建设公共厕所2单位,2010年制作永久性梯子,2013年建设永久性的大门,2014年2015年建造塔楼,建筑垃圾多达10单位,2016年公共厕所增加多达6街,建设单位,2017年巨大行人沿着50米,码头建设凉亭前面2单位,永久增加凉亭春天多1000单位。关键词:冒险、旅游目的地、台湾海岸
{"title":"PERKEMBANGAN DESTINASI WISATA PANTAI TAIPA KECAMATAN LEMBO KABUPATEN KONAWE UTARA (1993 – 2017)","authors":"Karmila Karmila, H. Jamiludin","doi":"10.36709/jpps.v4i2.9890","DOIUrl":"https://doi.org/10.36709/jpps.v4i2.9890","url":null,"abstract":"ABSTRAK: Fokus dari penelitian ini adalah (1) apa latar belakang taipa dijadikan sebagai objek wisata pantai? (2) bagaimana usaha pemerintah dalam mempromosikan wisata pantai taipa kecamatan lembo kabupaten konawe utara? (3) bagaimana perkembangan destinasi wisata pantai taipa kecamatan lembo tahun 1993-2017?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah menurut Helius Sjamsuddin dengan langkah-langkah sebagai berikut: (a) Heuristik (pengumpulan sumber), yang dilakukan dengan teknik pengamatan, wawancara dan studi dokumen, (b) Kritik, yang dilakukan melalui kritik eksternal dan kritik internal, (c) Historiografi, yang dilakukan secara sistematis melalui tahap interpretasi, eksplanasi, dan ekspose. Dalam tinjauan pustaka penulis menggunakan konsep sejarah, konsep perkembangan, dan destinasi wisata. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Latar belakang terbentuknya Taipa sebagai objek wisata yaitu adanya usaha masyarakat Desa Taipa dalam upaya meningkatkan taraf kehidupannya melihat potensi wisata yang akan mendatangkan keuntungan bagi masyarakat Desa Taipa (2) Usaha pemerintah dalam mempromosikan wisata pantai Taipa Kecamatan Lembo Kabupaten Konawe Utara adalah sebagai berikut: (1) Pemerintah mengadakan beberapa event atau festival antara lain: (a) Mengadakan festival Konasara 1, (b) Pemilihan Luale Anandonia Konasara (Duta Pariwisata Kabupaten Konawe Utara), (c) Mengadakan Konasara Photography Contest; (2) Promosi wisata menggunakan media televisi, radio, media cetak dan media sosial. (3) Perkembangan destinasi wisata Pantai Taipa Kecamatan Lembo Kabupaten Konawe Utara tahun 1993-2017 dapat dilihat dari perkembangan sarana dan prasarana sebagai berikut: (1) Periode 1993-2006; pada tahun 1993 belum ada pembangunan, tahun 1998 pembukaan akses jalan menuju pantai Taipa, tahun 2000 pembangunan gazebo sebanyak 6 unit serta pembangunan pintu gerbang masuk kawasan wisata pantai taipa (2) Periode 2007-2017;  tahun 2007 pembangunan toilet umum sebanyak 2 unit, tahun 2010 pembuatan tangga permanen, tahun 2013 pembangunan permanen pintu gerbang, tahun 2014 pembangunan menara pantau, tahun 2015 pembangunan bak sampah sebanyak 10 unit, tahun 2016 penambahan toilet umum sebanyak 6 unit, tahun 2017 pengaspalan jalan, pembangunan jalan pedestrian depan gazebo sepanjang 50 m, pembangunan dermaga sebanyak 2 unit, dan penambahan gazebo semi permanen sebanyak 10 unit. Kata Kunci : Usaha, Destinasi Wisata, Pantai Taipa","PeriodicalId":179572,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117306292","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
SEJARAH LIMBO TOMOAHI DALAM SISTEM PEMERINTAHAN BARATA KULISUSU (1605-1956)
Pub Date : 2019-06-30 DOI: 10.36709/jpps.v4i1.7341
Asmar Asmar, H. H. Barlian
ABSTRAK: Tujuan utama penelitian ini adalah: 1) Untuk menjelaskan latar belakang terbentuknya Limbo Tomoahi dalam sistem Pemerintahan Barata Kulisusu 1605-1956, 2) Untuk mendeskripsikan faktor-faktor Pembentukan Limbo Tomoahi Dalam sistem Pemerintahan Barata Kulisusu 1605-1956, 3) Untuk menjelaskan perkembangan Limbo Tomoahi Dalam sistem Pemerintahan Barata Kulisusu dari tahun 1605-1956.            Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) pengumpulan sumber (heuristik) yaitu, kegiatan peneliti untuk memperoleh data; 2) kritik sumber (verifikasi) yaitu, untuk mengetahui otentitas (keaslian) dan kredibilitas (kebenaran) data yang berhasil dikumpulkan; 3) Penulisan sejarah (historiografi) yaitu, menyampaikan sintesis dalam bentuk kisah sejarah dalam 3 tahap, yaitu interpretasi (penafsiran), eksplanasi (penjelasan), dan ekspose (penyajian).Hasil penelitian menunjukan bahwa: Latar Belakang Terbentuknya Limbo Tomoahi dilihat dari beberapa faktor yaitu: (a) Faktor wilayah, (b) Faktor sosial budaya, (c) Faktor pertanian. Faktor terbentuknya Limbo Tomoahi dalam sistem pemerintahan Barata Kulisusu ialah: Proses awal pembentukan limbo Tomoahi dari musyawarah kepala adat dan para tokoh-tokoh masyarakat yang berinisiatif untuk membentuk sebuah Limbo karena melihat pertumbuhan penduduk yang begitu pesat dan persyaratan pembentukan salah satu Limbo sudah sepenuhnya dimiliki oleh Tomoahi pada saat itu seperti jumlah penduduk, luas wilayah, sosial budaya, dan kehidupan masyarakatnya, sehingga tidak bisa dipungkiri, bahwasanya Limbo Tomoahi sudah layak dibentuk. Ini semua berkat antusiasme kepala kampung dan tokoh-tokoh masyarakat.Perkembangan Limbo Tomoahi dalam pemerintahan Lakino Kulisusu Tahun 1605-1956 secara umum menunjukan perkembangan yang lebih baik seperti dalam bidang politik Limbo Tomoahi menunjukan pemerintahan yang sudah cukup maju seperti penyusunan hukum-hukum yang berlaku tentang pengangkatan aparat. Dalam bidang ekonomi masyarakat Limbo Tomoahi semakin maju ke arah kesejahteraan dengan memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia dalam mengelola perkebunan. Dalam bidang sosial Limbo Tomoahi selalu menjunjung tinggi rasa kebersamaan dalam setiap kegiatan baik itu pembukaan lahan ataupun dalam upacara kematian. Selanjutnya, perpindahan wilayah dari Tangkeno Tomoahi ke Epe membuat Limbo Tomoahi menjadi semakin dekat dengan pusat pemerintahan Barata Kulisusu yang membuat Limbo Tomoahi dapat berhubungan secara langsung dengan pusat pemerintahan. Kata kunci: Pemerintahan, Limbo, Lakino Kulisusu
摘要:本研究的主要目的是:1)描述巴拉塔-索利亚特政府体系中地狱边缘tomo终结的背景,1605-1956,2)描述巴拉塔-索利亚政府体系中地狱边缘tomo终结的因素,从1605-1956年到1605-1956年。本研究采用的方法是历史研究方法,方法如下:1)资源收集(启发),即研究人员获取数据的活动;2)来源批评(验证)的意思是,确定成功收集的数据的真实性(真实性)和可信度(真实性);历史写作,即在三个阶段以历史故事的形式进行综合,即解释、解释和阐述。研究表明,Limbo tomotari的形成背景可以从以下几个因素来判断:(a)地区因素,(b)社会文化因素,(c)农业因素。在大学巴纳塔政府体系中,天堂层析品理的形成因素是:早期形成过程地狱Tomoahi们深思熟虑的头习俗和主动形成一个社会边缘人物,因为见过如此迅速的人口增长和边缘之一已经形成要求当时Tomoahi全资附属机构如世界人口、面积、社会、文化和社会生活,不能否认的是,还有另外地狱Tomoahi值得成立了。这都要感谢村长和社区领袖的热情。1605年至1956年,拉基诺-索利克政府的利润诺继位,总的来说是一个更好的发展。在社会经济中,Limbo tomoties通过利用自然资源和人力资源来管理种植园,向福利迈进了一步。在地狱边缘的社会层层中,无论在开放的土地上还是在死亡的仪式上,社交活动都具有强烈的归属感。此外,从Tangkeno tomotov到Epe的领土转移使得Limbo tomotoshi与政府中心的关系更加密切,这使得liata tomo提升成为政府中心的直接联系。关键词:政府,地狱边缘,拉基诺·库利亚克
{"title":"SEJARAH LIMBO TOMOAHI DALAM SISTEM PEMERINTAHAN BARATA KULISUSU (1605-1956)","authors":"Asmar Asmar, H. H. Barlian","doi":"10.36709/jpps.v4i1.7341","DOIUrl":"https://doi.org/10.36709/jpps.v4i1.7341","url":null,"abstract":"ABSTRAK: Tujuan utama penelitian ini adalah: 1) Untuk menjelaskan latar belakang terbentuknya Limbo Tomoahi dalam sistem Pemerintahan Barata Kulisusu 1605-1956, 2) Untuk mendeskripsikan faktor-faktor Pembentukan Limbo Tomoahi Dalam sistem Pemerintahan Barata Kulisusu 1605-1956, 3) Untuk menjelaskan perkembangan Limbo Tomoahi Dalam sistem Pemerintahan Barata Kulisusu dari tahun 1605-1956.            Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) pengumpulan sumber (heuristik) yaitu, kegiatan peneliti untuk memperoleh data; 2) kritik sumber (verifikasi) yaitu, untuk mengetahui otentitas (keaslian) dan kredibilitas (kebenaran) data yang berhasil dikumpulkan; 3) Penulisan sejarah (historiografi) yaitu, menyampaikan sintesis dalam bentuk kisah sejarah dalam 3 tahap, yaitu interpretasi (penafsiran), eksplanasi (penjelasan), dan ekspose (penyajian).Hasil penelitian menunjukan bahwa: Latar Belakang Terbentuknya Limbo Tomoahi dilihat dari beberapa faktor yaitu: (a) Faktor wilayah, (b) Faktor sosial budaya, (c) Faktor pertanian. Faktor terbentuknya Limbo Tomoahi dalam sistem pemerintahan Barata Kulisusu ialah: Proses awal pembentukan limbo Tomoahi dari musyawarah kepala adat dan para tokoh-tokoh masyarakat yang berinisiatif untuk membentuk sebuah Limbo karena melihat pertumbuhan penduduk yang begitu pesat dan persyaratan pembentukan salah satu Limbo sudah sepenuhnya dimiliki oleh Tomoahi pada saat itu seperti jumlah penduduk, luas wilayah, sosial budaya, dan kehidupan masyarakatnya, sehingga tidak bisa dipungkiri, bahwasanya Limbo Tomoahi sudah layak dibentuk. Ini semua berkat antusiasme kepala kampung dan tokoh-tokoh masyarakat.Perkembangan Limbo Tomoahi dalam pemerintahan Lakino Kulisusu Tahun 1605-1956 secara umum menunjukan perkembangan yang lebih baik seperti dalam bidang politik Limbo Tomoahi menunjukan pemerintahan yang sudah cukup maju seperti penyusunan hukum-hukum yang berlaku tentang pengangkatan aparat. Dalam bidang ekonomi masyarakat Limbo Tomoahi semakin maju ke arah kesejahteraan dengan memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia dalam mengelola perkebunan. Dalam bidang sosial Limbo Tomoahi selalu menjunjung tinggi rasa kebersamaan dalam setiap kegiatan baik itu pembukaan lahan ataupun dalam upacara kematian. Selanjutnya, perpindahan wilayah dari Tangkeno Tomoahi ke Epe membuat Limbo Tomoahi menjadi semakin dekat dengan pusat pemerintahan Barata Kulisusu yang membuat Limbo Tomoahi dapat berhubungan secara langsung dengan pusat pemerintahan. Kata kunci: Pemerintahan, Limbo, Lakino Kulisusu","PeriodicalId":179572,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116845462","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
SEJARAH BANDARUDARA SUGIMANURU DI DESA KUSAMBI KECAMATAN KUSAMBI KABUPATEN MUNA BARAT (1980-2017)
Pub Date : 2019-06-30 DOI: 10.36709/jpps.v4i1.7346
Jaldin Jaldin, Dade Prat Untarti
ABSTRAK: Tujuan utama penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan latar belakang pembangunan bandarudara Sugimanuru di Desa Kusambi Kecamatan Kusambi Kabupaten Muna Barat (2) Untuk menguraikan kendala pembangunan bandar udara Sugimanuru di Desa Kusambi Kecamatan Kusambi Kabupaten Muna Barat (3) Untuk menguraikan dampak pembangunan bandar udara Sugimanuru di Desa Kusambi Kecamatan Kusambi Kabupaten Muna Barat, dan (4) Untuk menguraikan perkembangan pembangunan bandar udara Sugimanuru di Desa Kusambi Kecamatan Kusambi Kabupaten Muna Barat.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang dikemukakan oleh Helius Sjamsuddin, yang terdiri atas tiga tahap yaitu: (1) Heuristik yakni mencari sumber melalui wawancara, studi kepustakaan, dan penelitian lapangan, (2) Kritik Sumber terdiri atas kritik eksternal dan kritik internal guna untuk mendapat data yang otentik, (3) Historiografi yaitu tahap penulisan dalam bentuk karya tulis kronologis, sistematis, dan ilmiah. Hasil penelitian lapangan menunjukkan bahwa: (1) Latar belakang pembangunan bandar Udara Sugimanuru pada awal pembangunannya atas dasar pemikiran seorang pemimpin yang bernama Drs. La Ode Saafi Amane yang merupakan Bupati Muna periode 1981-1986 yang menjunjung tinggi empat poin visi dan misi yaitu: mendorong peningkatan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan kualitas dan daya dukung infrastruktur wilayah, meningkatkan kualitas pelayanan publik, meningkatkan pengelolaan dan pelestarian sumber daya alam. Atas dasar itulah sehingga terbangun bandar udara Sugimanuru untuk pelayanan sipil, (2) Kendala pembangunan bandar udara Sugimanuru yaitu dapat dilihat dari pandangan masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk respon yaitu ada pihak yang menerima pembangunan bandar udara Sugimanuru dan ada pihak yang menolak pembangunan bandar udara Sugimanuru, (3) Dampak dari pembangunan bandar udara Sugimanuru yakni terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, bertambahnya alat transportasi, mempermudah akses transportasi lintas daerah. (4) Perkembangan pembangunan bandar udara Sugimanuru dari tahun ketahun terlihat mengalami perkembangan yang signifikan, hal itu dapat dilihat dari sarana dan prasarana yang ada. Kata Kunci: Kendala, Perkembangan, Bandar Udara
{"title":"SEJARAH BANDARUDARA SUGIMANURU DI DESA KUSAMBI KECAMATAN KUSAMBI KABUPATEN MUNA BARAT (1980-2017)","authors":"Jaldin Jaldin, Dade Prat Untarti","doi":"10.36709/jpps.v4i1.7346","DOIUrl":"https://doi.org/10.36709/jpps.v4i1.7346","url":null,"abstract":"ABSTRAK: Tujuan utama penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan latar belakang pembangunan bandarudara Sugimanuru di Desa Kusambi Kecamatan Kusambi Kabupaten Muna Barat (2) Untuk menguraikan kendala pembangunan bandar udara Sugimanuru di Desa Kusambi Kecamatan Kusambi Kabupaten Muna Barat (3) Untuk menguraikan dampak pembangunan bandar udara Sugimanuru di Desa Kusambi Kecamatan Kusambi Kabupaten Muna Barat, dan (4) Untuk menguraikan perkembangan pembangunan bandar udara Sugimanuru di Desa Kusambi Kecamatan Kusambi Kabupaten Muna Barat.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang dikemukakan oleh Helius Sjamsuddin, yang terdiri atas tiga tahap yaitu: (1) Heuristik yakni mencari sumber melalui wawancara, studi kepustakaan, dan penelitian lapangan, (2) Kritik Sumber terdiri atas kritik eksternal dan kritik internal guna untuk mendapat data yang otentik, (3) Historiografi yaitu tahap penulisan dalam bentuk karya tulis kronologis, sistematis, dan ilmiah. Hasil penelitian lapangan menunjukkan bahwa: (1) Latar belakang pembangunan bandar Udara Sugimanuru pada awal pembangunannya atas dasar pemikiran seorang pemimpin yang bernama Drs. La Ode Saafi Amane yang merupakan Bupati Muna periode 1981-1986 yang menjunjung tinggi empat poin visi dan misi yaitu: mendorong peningkatan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan kualitas dan daya dukung infrastruktur wilayah, meningkatkan kualitas pelayanan publik, meningkatkan pengelolaan dan pelestarian sumber daya alam. Atas dasar itulah sehingga terbangun bandar udara Sugimanuru untuk pelayanan sipil, (2) Kendala pembangunan bandar udara Sugimanuru yaitu dapat dilihat dari pandangan masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk respon yaitu ada pihak yang menerima pembangunan bandar udara Sugimanuru dan ada pihak yang menolak pembangunan bandar udara Sugimanuru, (3) Dampak dari pembangunan bandar udara Sugimanuru yakni terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, bertambahnya alat transportasi, mempermudah akses transportasi lintas daerah. (4) Perkembangan pembangunan bandar udara Sugimanuru dari tahun ketahun terlihat mengalami perkembangan yang signifikan, hal itu dapat dilihat dari sarana dan prasarana yang ada. Kata Kunci: Kendala, Perkembangan, Bandar Udara","PeriodicalId":179572,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126317257","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS-3 SMA NEGERI 1 WANGI-WANGI
Pub Date : 2019-06-30 DOI: 10.36709/jpps.v4i1.7335
Femi Femi, Irawaty Irawaty
ABSTRAK: Tujuan penelitian adalah untuk:  1) Meningkatkan aktivitas belajar sosiologi pada siswa kelas XI IPS-3 SMA Negeri I Wangi-Wangi melalui penerapan model pembelajaran CTL 2) Meningkatkan efektivitas mengajar sosiologi pada guru kelas XI IPS-3 SMA Negeri I Wangi-Wangi melalui penerapan model pembelajaran CTL 3) Meningkatkan hasil belajar sosiologi pada siswa kelas XI IPS-3 SMA Negeri I Wangi-Wangi melalui penerapan model pembelajaran CTL. Subjek penelitian ini adalah guru dan seluruh siswa kelas XI IPS-3 SMA Negeri I Wangi-Wangi sebanyak 29 siswa.Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah aktivitas yang diperoleh dari lembar observasi dan hasil belajar siswa yang diukur melalui tes siklus. Analisis data yang dilakukan dengan statistik deskriptif. Dari hasil analisis data diproleh kesimpulan bahwa: 1) Aktivitas belajar siswa pada siklus I mencapai 70% yang belum mencapai indikator kinerja, pada siklus II meningkat menjadi 100%. Telah mencapai indikator kinerja 2) Efektivitas mengajar guru pada siklus I mencapai 83%belum mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan, pada siklus II meningkat menjadi 100% telah mencapai indikator kinerja. 3) Hasil belajar sosiologi siswa pada siklus I nilai rata-rata mencapai 69 sedangkan pada siklus II nilai rata-rata mencapai 88. Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I mencapai 66% atau 19 orang dari 29 siswa yang tuntas secara klasikal dan 34% atau 10 orang yang tidak tuntas secara klasikal dan pada siklus II hasil belajar sosiologi siswa mencapai 93% atau 27 orang dari 29 siswa yang tuntas secara klasikal dan 7% atau 2 orang yang tidak tuntas secara klasikal . Kata Kunci: Aktivitas, Efektivitas, Hasil Belajar
该研究的对象是一名教师和我所在州的三年级学生,共有29名学生。从这项研究中获得的数据是从观察表中获得的活动和通过循环测试测量的学生学习结果。通过描述性统计来分析数据。根据数据分析的结论:1)第一个周期的学生学习活动达到70%,还没有达到绩效指标,第二周期的提高到了100%。已达到绩效指标2)教师在I循环中的教学成效为83%尚未达到既定的绩效指标,而在II周期内,已增加到100%,达到绩效指标。3)第一个周期的学生社会学成绩平均为69分,第二次周期的平均成绩为88分。增加学生的学习结果我周期达到66%或19 klasikal地完成的29个学生中,34%的人或10人没有彻底地学习结果klasikal和周期里二世社会学学生达到93%或27个人完成的29个学生中klasikal和7% klasikal地或不完全的两个人。关键词:活动、有效性、学习结果
{"title":"PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS-3 SMA NEGERI 1 WANGI-WANGI","authors":"Femi Femi, Irawaty Irawaty","doi":"10.36709/jpps.v4i1.7335","DOIUrl":"https://doi.org/10.36709/jpps.v4i1.7335","url":null,"abstract":"ABSTRAK: Tujuan penelitian adalah untuk:  1) Meningkatkan aktivitas belajar sosiologi pada siswa kelas XI IPS-3 SMA Negeri I Wangi-Wangi melalui penerapan model pembelajaran CTL 2) Meningkatkan efektivitas mengajar sosiologi pada guru kelas XI IPS-3 SMA Negeri I Wangi-Wangi melalui penerapan model pembelajaran CTL 3) Meningkatkan hasil belajar sosiologi pada siswa kelas XI IPS-3 SMA Negeri I Wangi-Wangi melalui penerapan model pembelajaran CTL. Subjek penelitian ini adalah guru dan seluruh siswa kelas XI IPS-3 SMA Negeri I Wangi-Wangi sebanyak 29 siswa.Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah aktivitas yang diperoleh dari lembar observasi dan hasil belajar siswa yang diukur melalui tes siklus. Analisis data yang dilakukan dengan statistik deskriptif. Dari hasil analisis data diproleh kesimpulan bahwa: 1) Aktivitas belajar siswa pada siklus I mencapai 70% yang belum mencapai indikator kinerja, pada siklus II meningkat menjadi 100%. Telah mencapai indikator kinerja 2) Efektivitas mengajar guru pada siklus I mencapai 83%belum mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan, pada siklus II meningkat menjadi 100% telah mencapai indikator kinerja. 3) Hasil belajar sosiologi siswa pada siklus I nilai rata-rata mencapai 69 sedangkan pada siklus II nilai rata-rata mencapai 88. Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I mencapai 66% atau 19 orang dari 29 siswa yang tuntas secara klasikal dan 34% atau 10 orang yang tidak tuntas secara klasikal dan pada siklus II hasil belajar sosiologi siswa mencapai 93% atau 27 orang dari 29 siswa yang tuntas secara klasikal dan 7% atau 2 orang yang tidak tuntas secara klasikal . Kata Kunci: Aktivitas, Efektivitas, Hasil Belajar","PeriodicalId":179572,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127831999","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KAPAL PERANG JEPANG DI TELUK KOLONO SEBAGAI SUMBER PENINGGALAN SEJARAH (1942-2018)
Pub Date : 2019-06-30 DOI: 10.36709/jpps.v4i1.7345
A. Harto, Hj. Darnawati
ABSTRAK: Subtansi penelitian ini mengacu pada tiga aspek permasalahan dasar: (1) Untuk Menjelaskan latar belakang keberadaan Kapal perang Jepang di Teluk Kolono. (2) Untuk Mendeskripsikan Bagaimana Kondisi Peninggalan Kapal perang Jepangdi Teluk Kolono.(3) Untuk Menjelaskan Bagaimana akibat pendudukan Jepang bagi masyarakat dengan masuknya kapal perang Jepangdi Teluk Kolono.            Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah menurut Helius Sjamsuddin yang terdiri atas: (1) Pengumpulan Sumber, yakni pengumpulan sumber melalui studi kepustakaan, dokumen, pengamatan, dan wawancara (2) Kritik Sumber yakni penilaian data melalui kritik eksternal dan kritik internal (3) Historiografi, yaitu penulisan sejarah melalui penafsiran, penjelasan, dan penyajian.Hasil penelitian dilapangan menunjukan bahwa: (1) Latar belakang masuknya kapal Jepang di Teluk Kolono yaitu: Untuk melakukan persembunyiaan dari pasukan sekutu Amerika Serikat karena Jepang sedang mengalami kemunduran sehabis dijatuhkannya bom atom di Nagasaki dan Hirosima sehingga ditandainya Jepang mengalami kekalahan dalam perang dunia II, mengakibatkan daerah penjajahan Jepang juga mendapatkan dampaknya, termasuk Indonesia. (2) Kondisi Peninggalan kapal perang Jepang di Teluk Kolono sudah tak utuh lagi,  karena tidak dijaga dan dilestarikannya salah satu situs peninggalan sejarah tersebut  oleh pemerintah dan masyarakat setempat serta instansi   terkait, karena kurangnya pemahaman sejarah dan arti betapa pentingnya peninggalan sejarah sebagai bukti nyata kejadian masa lampau yang harus terus di jaga. Dari kekurangan tersebut mengakibatkan diambilnya besi-besi kapal oleh beberapa oknum masyarakat untuk ditimbang dan dijual demi memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari .(3) Akibat pendudukan Jepang dengan masuknya kapal perang Jepang di Teluk Kolono yakni: tidak berjalan normalnya kehidupan masyarakat dan banyak aktivitas dan rutinitas yang terganggu dikarenakan takutnya masyarakat terhadap penjajah Jepang yang masuk di Teluk Kolono, seperti aktivitas mencari ikan di laut, serta aktivitas-aktivitas lainya, begitupula dengan masuknya kapal perang Jepang di Teluk Kolono serta dibomnya kapal tersebut memiliki dampak berarti yakni masyarakat tidak dapat memakan ikan dengan waktu berbulan-bulan  serta tidak dapat mengambil air di kali sena dikarenakan banyak mayat di perairan Teluk Kolono.  Kata Kunci: Kapal Perang, Jepang, di Teluk Kolono
摘要:该研究的内容涉及一个基本问题的三个方面:(1)了解日本军舰在科罗湾存在的背景。(2)描述日本军舰在殖民湾留下的状况。(3)解释日本占领对殖民湾有何影响。研究中使用的方法是根据历史方法:(1)组成的赫利俄斯Sjamsuddin来源,即收集来源收集通过文学研究、文件、观察和采访(2)批评来源评估数据通过内部和外部批评的批评(3)史学写作,即通过解释历史、解释和演示。研究结果表明:(1)背景进入草地上日本船在海湾Kolono:进行persembunyiaan盟军的美国,因为日本在原子弹在长崎上空击落后开始衰落,发射原子弹标记日本在第二次世界大战中失败,导致在日本殖民地区也有影响,包括印尼。条件(2)日本军舰在海湾遗迹Kolono不再完整了,因为没有防备并成熟和历史遗产之一和当地社区和政府相关机构,因为缺乏理解历史遗迹的重要性和意义作为真实的证据,该事件过去一直在照顾。由于日本人的占领和占领殖民湾的日军战舰,即:由于担心日本侵略者进入西诺湾,比如捕鱼活动,以及其他活动,人们的生活不正常,许多活动和例行公事受到干扰。就像日本军舰进入殖民湾一样,这艘船也产生了这样的影响:在塞诺湾海域,由于尸体太多,公众在塞诺湾水域无法进食数月的鱼类,也无法取水。关键词:战舰,日本,在殖民湾
{"title":"KAPAL PERANG JEPANG DI TELUK KOLONO SEBAGAI SUMBER PENINGGALAN SEJARAH (1942-2018)","authors":"A. Harto, Hj. Darnawati","doi":"10.36709/jpps.v4i1.7345","DOIUrl":"https://doi.org/10.36709/jpps.v4i1.7345","url":null,"abstract":"ABSTRAK: Subtansi penelitian ini mengacu pada tiga aspek permasalahan dasar: (1) Untuk Menjelaskan latar belakang keberadaan Kapal perang Jepang di Teluk Kolono. (2) Untuk Mendeskripsikan Bagaimana Kondisi Peninggalan Kapal perang Jepangdi Teluk Kolono.(3) Untuk Menjelaskan Bagaimana akibat pendudukan Jepang bagi masyarakat dengan masuknya kapal perang Jepangdi Teluk Kolono.            Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah menurut Helius Sjamsuddin yang terdiri atas: (1) Pengumpulan Sumber, yakni pengumpulan sumber melalui studi kepustakaan, dokumen, pengamatan, dan wawancara (2) Kritik Sumber yakni penilaian data melalui kritik eksternal dan kritik internal (3) Historiografi, yaitu penulisan sejarah melalui penafsiran, penjelasan, dan penyajian.Hasil penelitian dilapangan menunjukan bahwa: (1) Latar belakang masuknya kapal Jepang di Teluk Kolono yaitu: Untuk melakukan persembunyiaan dari pasukan sekutu Amerika Serikat karena Jepang sedang mengalami kemunduran sehabis dijatuhkannya bom atom di Nagasaki dan Hirosima sehingga ditandainya Jepang mengalami kekalahan dalam perang dunia II, mengakibatkan daerah penjajahan Jepang juga mendapatkan dampaknya, termasuk Indonesia. (2) Kondisi Peninggalan kapal perang Jepang di Teluk Kolono sudah tak utuh lagi,  karena tidak dijaga dan dilestarikannya salah satu situs peninggalan sejarah tersebut  oleh pemerintah dan masyarakat setempat serta instansi   terkait, karena kurangnya pemahaman sejarah dan arti betapa pentingnya peninggalan sejarah sebagai bukti nyata kejadian masa lampau yang harus terus di jaga. Dari kekurangan tersebut mengakibatkan diambilnya besi-besi kapal oleh beberapa oknum masyarakat untuk ditimbang dan dijual demi memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari .(3) Akibat pendudukan Jepang dengan masuknya kapal perang Jepang di Teluk Kolono yakni: tidak berjalan normalnya kehidupan masyarakat dan banyak aktivitas dan rutinitas yang terganggu dikarenakan takutnya masyarakat terhadap penjajah Jepang yang masuk di Teluk Kolono, seperti aktivitas mencari ikan di laut, serta aktivitas-aktivitas lainya, begitupula dengan masuknya kapal perang Jepang di Teluk Kolono serta dibomnya kapal tersebut memiliki dampak berarti yakni masyarakat tidak dapat memakan ikan dengan waktu berbulan-bulan  serta tidak dapat mengambil air di kali sena dikarenakan banyak mayat di perairan Teluk Kolono.  Kata Kunci: Kapal Perang, Jepang, di Teluk Kolono","PeriodicalId":179572,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124690209","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
IKO-IKO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM LINGKUNGAN MASYARAKAT BAJO DI DESA BOKORI KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE
Pub Date : 2019-06-30 DOI: 10.36709/jpps.v4i1.7323
Adri Adri, H. Anwar
ABSTRAK: Fokus penelitian ini adalah: (1) Apa jenis iko-iko yang ada di lingkungan masyarakat Bajo di Desa Bokori, Keamatan Soropia. (2) Bagaimana fungsi Iko-Iko sebagai media pembelajaran dalam lingkungan masyarakat Bajo di Desa Bokori, Kecamatan Soropia (3) Bagaimana bentuk implementasi Iko-Iko dalam pembelajaran di Desa Bokori Kecamatan Soropia. Penelitian yang bersifat  deskriptif  kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini, berasal dari: sumber tertulis, sumber lisan, dan sumber visual. Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengacu pada metode sejarah sesuai dengan yang ditulis oleh Sugiono, yaitu: (1) Observasi, (2) Wawancaara, (3) Studi Dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Jenis Iko-iko ada 7: (a) Danring Lao, (b)  Anak Koda Lamannang, (c) Babawang, (d) Anak Koda Hasang, (e) Suku Sama/Bajo, (f) Dilao Seheku (laut sahabatku), (g) Dayah nggai lagi darua dolu (ikan tidak sama lagi seperti dulu). (2) Fungsi Tradisi lisan Iko-Iko sebagai media pembelajaran yaitu Tradisi lisan iko-iko menjadi alat masyarakat Bajo untuk mengkonstruksi dan mereproduksi kebudayaannya. Termasuk mengkonstruksi masa depannya dan berkomunikasi dengan orang lain. Tidak mengherankan dalam tradisi lisan Komunitas Bajo dijadikan sarana bersopan santun dalam menyatakan kedermawanan, kebijaksanaan, kerendahan hati, permufakatan, penghargaan, dan kesimpatian. Oleh karena itu, tradisi lisan Komunitas Bajo dapat dijadikan dan dikembangkan sebagai media pembelajaran dalam mengembangkan karakter positif peserta didik. Agar pembelajaran lebih menyenangkan guru dapat menggunakan berbagai media pembelajaran yang inovatif. Menggunakan media dalam pembelajaran tidak hanya berperan sebagai sarana dalam membantu dalam proses pembelajaran akantetapi juga merupakan strategi pembelajaran. (3) Impementasi Iko-Iko dalam pembelajaran yaitu Lewat Iko-Iko ini genarsi suku bajo bisa menjadikannya sebagi pembelajaran ekstrakulikuler karana pembelajaran berbasis budaya bajo blum di terpkan di sekolah-sekolah formal oleh karena itu Iko Iko hadir untuk menjawab permasalahnan ini karna meskipun tidak di ajarkan di sekolah formal generasi muda bisa menjumpai bapak M. Jais, bisa belajar tenttang Iko-Iko serta nilai yang terkandung di dalamnya ada bnyak pemebelajaran lewat Iko-Iko di samping regenaris bisa mengetahui tentang budaya Iko-Iko enarasi bajo bisa juga belajar tentang sejarah,tentang kehidupan laut dan lain sebagainya. Kata Kunci: Media, Fungsi, dan pembelajaran
摘要:该研究的重点是:(1)在Bokori村、安全索科伊村的Bajo社区中存在什么类型的iko。(2) iko作为Bokori村Bajo社区的学习媒体的作用是什么(3)iiko Soropia村的学习形式如何实现描述性质的研究。本研究的数据来源来自:书面、口头和视觉资源。本研究采用的程序是根据Sugiono所写的历史方法,即:(1)观察,(2)采访,(3)文档研究。研究表明:(1)英子有7种:(b)哥达·拉曼南,(c)铜桑的儿子,(d)哥达·哈桑的儿子,(f)迪洛·西古(我最好的朋友的海),(2)口头传统作为学习媒介的作用,即口头传统成为巴约人建设和复制其文化的工具。这包括建设自己的未来,与他人交流。口头传统中也就不足为奇了,搭在社区作为表达慷慨、智慧的手段有礼貌礼貌谦逊、各方,kesimpatian奖。因此,巴约社区的口头传统可以作为一种学习媒介来培养学习者的积极性格。为了使学习更愉快,教师可以使用各种创新的学习媒介。在学习中使用媒体不仅是帮助学习过程的一种手段,也是一种学习策略。(3) Impementasi Iko-Iko即部落这边Iko-Iko genarsi搭在学习中可以成为基于作为课外学习,因为学习的文化搭在仍未在正规学校因此Iko Iko terpkan来回答这个permasalahnan因为虽然没有正式在学校教年轻一代能遇到M . Jais先生,除了直京人还可以了解国际刑事法院、国际刑事法院、国际刑事法院和国际刑事法院等文化,还可以了解国际刑事法院的历史、海洋生物等。关键词:媒介、功能和学习
{"title":"IKO-IKO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM LINGKUNGAN MASYARAKAT BAJO DI DESA BOKORI KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE","authors":"Adri Adri, H. Anwar","doi":"10.36709/jpps.v4i1.7323","DOIUrl":"https://doi.org/10.36709/jpps.v4i1.7323","url":null,"abstract":"ABSTRAK: Fokus penelitian ini adalah: (1) Apa jenis iko-iko yang ada di lingkungan masyarakat Bajo di Desa Bokori, Keamatan Soropia. (2) Bagaimana fungsi Iko-Iko sebagai media pembelajaran dalam lingkungan masyarakat Bajo di Desa Bokori, Kecamatan Soropia (3) Bagaimana bentuk implementasi Iko-Iko dalam pembelajaran di Desa Bokori Kecamatan Soropia. Penelitian yang bersifat  deskriptif  kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini, berasal dari: sumber tertulis, sumber lisan, dan sumber visual. Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengacu pada metode sejarah sesuai dengan yang ditulis oleh Sugiono, yaitu: (1) Observasi, (2) Wawancaara, (3) Studi Dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Jenis Iko-iko ada 7: (a) Danring Lao, (b)  Anak Koda Lamannang, (c) Babawang, (d) Anak Koda Hasang, (e) Suku Sama/Bajo, (f) Dilao Seheku (laut sahabatku), (g) Dayah nggai lagi darua dolu (ikan tidak sama lagi seperti dulu). (2) Fungsi Tradisi lisan Iko-Iko sebagai media pembelajaran yaitu Tradisi lisan iko-iko menjadi alat masyarakat Bajo untuk mengkonstruksi dan mereproduksi kebudayaannya. Termasuk mengkonstruksi masa depannya dan berkomunikasi dengan orang lain. Tidak mengherankan dalam tradisi lisan Komunitas Bajo dijadikan sarana bersopan santun dalam menyatakan kedermawanan, kebijaksanaan, kerendahan hati, permufakatan, penghargaan, dan kesimpatian. Oleh karena itu, tradisi lisan Komunitas Bajo dapat dijadikan dan dikembangkan sebagai media pembelajaran dalam mengembangkan karakter positif peserta didik. Agar pembelajaran lebih menyenangkan guru dapat menggunakan berbagai media pembelajaran yang inovatif. Menggunakan media dalam pembelajaran tidak hanya berperan sebagai sarana dalam membantu dalam proses pembelajaran akantetapi juga merupakan strategi pembelajaran. (3) Impementasi Iko-Iko dalam pembelajaran yaitu Lewat Iko-Iko ini genarsi suku bajo bisa menjadikannya sebagi pembelajaran ekstrakulikuler karana pembelajaran berbasis budaya bajo blum di terpkan di sekolah-sekolah formal oleh karena itu Iko Iko hadir untuk menjawab permasalahnan ini karna meskipun tidak di ajarkan di sekolah formal generasi muda bisa menjumpai bapak M. Jais, bisa belajar tenttang Iko-Iko serta nilai yang terkandung di dalamnya ada bnyak pemebelajaran lewat Iko-Iko di samping regenaris bisa mengetahui tentang budaya Iko-Iko enarasi bajo bisa juga belajar tentang sejarah,tentang kehidupan laut dan lain sebagainya. Kata Kunci: Media, Fungsi, dan pembelajaran","PeriodicalId":179572,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117201796","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
RESETTLEMENT MASYARAKAT KAMPUNG LALOEA KECAMATAN TONGKUNO LAMA KE DESA WAKORAMBU KECAMATAN BATALAIWORU TAHUN 1971-2016
Pub Date : 2019-06-30 DOI: 10.36709/jpps.v4i1.7349
Ragon Ragon
ABSTRAK: Inti pokok masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah (1) apa yang melatarbelakangi perpindahan masyarakat dari Laloea ke Wakorambu? (2) faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perpindahan masyarakat dari Laloea ke Wakorambu Kecamatan Batalaiworu? (3) Bagaimana perkembangan Sosial dan Ekonomi Masyarakat Laloea di Wakorambu Kecamatan Batalaiworu?.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah menurut Helius sjamsudin, yang mengacu pada tiga tahap yaitu: (a) Heuristik yaitu mencari sumber melalui studi kepustakaan dan penelitian lapangan, (b) Kritik yang akurat, (c) Historiografi yang digunakan dalam bentuk tulisan secara sistematis dan kronologis.Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) latar belakang perpindahan masyarakat dari Laloea ke Wakorambu Kecamatan Batalaiworu Kabupaten Muna merupakan rangkaian perpindahan yang dilakukan oleh pemerintah yang dinamakan dengan program resettlement desa dengan tujuan mencarikan tempat yang layak untuk menunjang kehidupan masyarakat Laloea di Wakorambu, (2) faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perpindahan masyarakat Laloea ke Wakorambu  yaitu faktor pendorong dari daerah asal, faktor alam (geografis), faktor ekonomi dan sosial, a. faktor alam merupakan faktor yang mempengaruhi kondisi topografi Laloea yang terdiri dari bukit-bukit, berbatu-batu, dan hanya memiliki sedikit tanah yang sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat Laloea disisi lain ketersediaan kondisi air sangat terbatas. b. faktor ekonomi merupakan salah satu tolak ukur kehidupan yang layak ada terpenuhinya segala kebutuhan baik sandang, pangan, dan papansebagaimana yang telah dituturkan oleh salah informan bahwa dahulu masih tinggal di Laloea hanya bisa mengharap apa yang mereka tanam. c. faktor sosial merupakan faktor atau keadaan sosial yang mempengaruhi perpindahan masyarakat Laloea ke Wakorambu hal ini dapat dilihat dari minimnya tingkat pendidikan khususnya anak-anak yang berada pada usia sekolah. Faktor inilah yang mendesak pemerintah untuk melakukan program resettlement desa. (3) perkembangan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Laloea pasca perpindahan dilihat dari perkembangan dibidang sosial tertanamnya nilai-nilai sosial yang tumbuh ditengah msyarakat, dan perkembangan ekonomi masyarakat terpenuhinya kebutuhan sandang pangan dan papan dalam massyarakat Laloea yang telah sudah menempati pemikiman baru.      Kata Kunci: Latar Belakang, Faktor-Faktor, Perkembangan
摘要:在这项研究中提出的核心问题是:(1)社会从Laloea到Wakorambu位移什么背景?(2)发生的影响因素从社会中Laloea迁往Wakorambu街道Batalaiworu ?(3) Laloea社区的社会和经济是如何发展的?本研究中使用的研究方法是根据赫利俄斯sjamsudin历史的方法,指的是三个阶段,即:(a)启发式就是寻找通过文学研究和实地研究,(b), (c)史学批评的准确的文字中使用时间和系统性。背景研究结果表明:(1)从社会中Laloea迁往Wakorambu街道Batalaiworu穆纳县是由政府的位移序列的程序命名一条街resettlement找一个合适的地方的目的是维持生命的村庄在Wakorambu Laloea社会,(2)社会Laloea迁往Wakorambu发生的影响因素就是家乡的助推因素,自然因素(地理)、经济和社会因素b .经济因素是基准之一值得存在的生命的一切衣食住好,粮食需求,papansebagaimana所讲的线人之一,曾经还住在Laloea只能希望他们所种植的。c .社会因素的社会或环境因素影响社会Laloea迁往Wakorambu这可以从缺乏教育水平,特别是在学龄的孩子。这一因素促使政府开展一个村庄安置计划。(3)在流离失所后,拉洛亚社会和经济生活的发展,看到社会内部不断增长的社会价值观,以及社会经济的增长,对已获得新解决方案的拉洛亚社区的粮食和公共服务需求的满足。关键词:背景、因素、发展
{"title":"RESETTLEMENT MASYARAKAT KAMPUNG LALOEA KECAMATAN TONGKUNO LAMA KE DESA WAKORAMBU KECAMATAN BATALAIWORU TAHUN 1971-2016","authors":"Ragon Ragon","doi":"10.36709/jpps.v4i1.7349","DOIUrl":"https://doi.org/10.36709/jpps.v4i1.7349","url":null,"abstract":"ABSTRAK: Inti pokok masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah (1) apa yang melatarbelakangi perpindahan masyarakat dari Laloea ke Wakorambu? (2) faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perpindahan masyarakat dari Laloea ke Wakorambu Kecamatan Batalaiworu? (3) Bagaimana perkembangan Sosial dan Ekonomi Masyarakat Laloea di Wakorambu Kecamatan Batalaiworu?.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah menurut Helius sjamsudin, yang mengacu pada tiga tahap yaitu: (a) Heuristik yaitu mencari sumber melalui studi kepustakaan dan penelitian lapangan, (b) Kritik yang akurat, (c) Historiografi yang digunakan dalam bentuk tulisan secara sistematis dan kronologis.Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) latar belakang perpindahan masyarakat dari Laloea ke Wakorambu Kecamatan Batalaiworu Kabupaten Muna merupakan rangkaian perpindahan yang dilakukan oleh pemerintah yang dinamakan dengan program resettlement desa dengan tujuan mencarikan tempat yang layak untuk menunjang kehidupan masyarakat Laloea di Wakorambu, (2) faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perpindahan masyarakat Laloea ke Wakorambu  yaitu faktor pendorong dari daerah asal, faktor alam (geografis), faktor ekonomi dan sosial, a. faktor alam merupakan faktor yang mempengaruhi kondisi topografi Laloea yang terdiri dari bukit-bukit, berbatu-batu, dan hanya memiliki sedikit tanah yang sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat Laloea disisi lain ketersediaan kondisi air sangat terbatas. b. faktor ekonomi merupakan salah satu tolak ukur kehidupan yang layak ada terpenuhinya segala kebutuhan baik sandang, pangan, dan papansebagaimana yang telah dituturkan oleh salah informan bahwa dahulu masih tinggal di Laloea hanya bisa mengharap apa yang mereka tanam. c. faktor sosial merupakan faktor atau keadaan sosial yang mempengaruhi perpindahan masyarakat Laloea ke Wakorambu hal ini dapat dilihat dari minimnya tingkat pendidikan khususnya anak-anak yang berada pada usia sekolah. Faktor inilah yang mendesak pemerintah untuk melakukan program resettlement desa. (3) perkembangan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Laloea pasca perpindahan dilihat dari perkembangan dibidang sosial tertanamnya nilai-nilai sosial yang tumbuh ditengah msyarakat, dan perkembangan ekonomi masyarakat terpenuhinya kebutuhan sandang pangan dan papan dalam massyarakat Laloea yang telah sudah menempati pemikiman baru.      Kata Kunci: Latar Belakang, Faktor-Faktor, Perkembangan","PeriodicalId":179572,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123399612","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENETAPAN PASARWAJO SEBAGAI IBU KOTA KABUPATEN BUTON (2003-2017)
Pub Date : 2019-06-30 DOI: 10.36709/jpps.v4i1.7339
A. Firman, Ali Hadara
ABSTRAK: Subtansi penelitian ini mengacu pada tiga aspek permasalahan dasar 1) Mengapa Pasarwajo ditetapkan sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton? 2) Apa tantangan yang dihadapi dalam penetapan Pasarwajo sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton? 3) Bagaimana perkembangan Pasarwajo sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton?Adapun tujuan dalam penelitian adalah: 1) Untuk mendeskripsikan latar belakang penetapan Pasarwajo sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton. 2) Untuk mendeskripsikan tantangan yang dihadapi dalam penetapan Pasarwajo sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton. 3) Untuk mendeskripsikan perkembangan Pasarwajo sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah menurut Helius  Sjamsuddin, dengan tata kerja terdiri dari tiga tahapan, sebagai berikut: 1) Heuristik (pengumpulan sumber). 2) Kritik sumber yakni langkah kedua dari pengumpulan data atau sumber. 3) Historiografi (penulisan sejarah) yakni tahap akhir dari seluruh rangkaian kegiatan penelitian.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Penetapan Pasarwajo sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton berdasarkan peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2003 tentang pemindahan Ibu Kota Kabupaten Buton dari Kota Bau-Bau ke Pasarwajo di wilayah Kabupaten Buton. 2) Tantangan yang dihadapi dalam penetapan Pasarwajo sebagai Ibu Kota yaitu diantaranya konflik aset antara Kabupaten Buton dan Kota Bau-Bau serta penetapan lokasi Ibu Kota Kabupaten Buton antara Batauga dan Pasarwajo. Oleh karena itu berakhirnya konflik kedua wilayah ini tidak diikutkan sebagaimana yang diinginkan oleh masing-masing masyarakatnya melainkan berdasarkan bentuk wilayah yang baik untuk menjadi Ibu Kota, walaupun diketahui bahwa akan ada pihak-pihak yang mersa tidak adil tetapi hak dan wewenang diberikan kepada pemerintah untuk mengatur dan mengelolah suatu wilayah dan pengambilan keputusan khususnya dalam penetapan Ibu Kota Kabupaten Buton yang berada di wilayah Pasarwajo. 3) Perkembangan Pasarwajo sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton mulai membenah dari segala aspek yaitu fasilitas pendidikan berdasarkan data tersebut ketersediaan sekolah setiap tahun cenderung bertambah. Serta jumlah fasilitas sekolah dan jumlah murid dan guru mulai dari tingkat pendidikan TK sampai SMA/SMK sederajat setiap tahun cenderung bertambah mulai dari guru sekolah dan murid sekolah. Kemudian fasilitas pasar berdasarkan data tersebut berbagai kegiatan perdagangan yang dilakukan di Kabupaten Buton seperti perdagangan ekspor-impor serta antar pulau semakin meningkat sarana perdagangannya. Fasilitas transportasi berdasarkan data menunjukan bahwa transportasi dalam penetapan Pasarwajo sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton terus mengalami perkembangan, serta fasilitas pariwisata yang ada di Kabupaten Buton saat ini menjadi tujuan wisata dunia, pemerintah Kabupaten Buton terus meningkatkan fasilitas yang diinginkan wisatawan khususnya dibidang perhotelan dan wisatanya. Kata Kunci: Penetapan, Pasarwajo, dan Kabupaten Buton 
摘要:本研究的基础是问题1的三个方面)为什么帕萨瓦霍被选为布顿摄政的首都?2)任命帕萨瓦霍为布顿摄政的首都面临着什么挑战?巴塔瓦霍作为布顿摄政的首都是如何发展的?至于这项研究的目的是:1)描述帕萨瓦霍成为布顿区首都的背景。2)描述帕萨瓦霍成为布顿区首都所面临的挑战,将帕萨瓦霍描述为布顿区首都。本研究采用的方法是历史研究,根据赫利乌斯·斯贾丁(赫利乌斯·斯贾丁)的研究方法,工作分为三个阶段。2)来源批评是收集数据或来源的第二步。3)史学是整个研究活动的最后阶段。这项研究结果表明:1)坚信礼县Pasarwajo作为首都按钮根据印度尼西亚共和国政府2003年29号法律关于迁移首都布顿县的地区县到Pasarwajo按钮。2)气味Pasarwajo作为首都的任命中面临的挑战,即布顿县和城市之间的冲突,其中资产以及气味坚信礼县首都位置按钮Batauga Pasarwajo之间。因此,这些地区冲突的结束并不是按照每个社区的意愿来解决的,而是建立在成为首都的良好区域的基础上的。虽然知道会有那些觉得不公平但给了政府的权利和权威组织和一个地区和决策能力,尤其是在坚信礼县的按钮在首都地区Pasarwajo Pasarwajo作为首都地区发展。3)按钮开始从各个方面即membenah每年学校根据这些数据可用性教育设施往往会增加。学校设施和教师人数,从幼儿园到高中/高中平等水平,每年都在增加,从教师和学生开始。根据这些数据,市场设施……布顿地区的贸易活动,如出口和岛屿间的贸易,正在增加贸易手段。根据数据,巴塔瓦霍地区首都的交通工具继续发展,布顿县现有的旅游设施目前成为世界旅游目的地,布顿县政府继续增加游客在酒店和旅游中的需求。关键词:分区、Pasarwajo和Buton摄政
{"title":"PENETAPAN PASARWAJO SEBAGAI IBU KOTA KABUPATEN BUTON (2003-2017)","authors":"A. Firman, Ali Hadara","doi":"10.36709/jpps.v4i1.7339","DOIUrl":"https://doi.org/10.36709/jpps.v4i1.7339","url":null,"abstract":"ABSTRAK: Subtansi penelitian ini mengacu pada tiga aspek permasalahan dasar 1) Mengapa Pasarwajo ditetapkan sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton? 2) Apa tantangan yang dihadapi dalam penetapan Pasarwajo sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton? 3) Bagaimana perkembangan Pasarwajo sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton?Adapun tujuan dalam penelitian adalah: 1) Untuk mendeskripsikan latar belakang penetapan Pasarwajo sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton. 2) Untuk mendeskripsikan tantangan yang dihadapi dalam penetapan Pasarwajo sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton. 3) Untuk mendeskripsikan perkembangan Pasarwajo sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah menurut Helius  Sjamsuddin, dengan tata kerja terdiri dari tiga tahapan, sebagai berikut: 1) Heuristik (pengumpulan sumber). 2) Kritik sumber yakni langkah kedua dari pengumpulan data atau sumber. 3) Historiografi (penulisan sejarah) yakni tahap akhir dari seluruh rangkaian kegiatan penelitian.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Penetapan Pasarwajo sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton berdasarkan peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2003 tentang pemindahan Ibu Kota Kabupaten Buton dari Kota Bau-Bau ke Pasarwajo di wilayah Kabupaten Buton. 2) Tantangan yang dihadapi dalam penetapan Pasarwajo sebagai Ibu Kota yaitu diantaranya konflik aset antara Kabupaten Buton dan Kota Bau-Bau serta penetapan lokasi Ibu Kota Kabupaten Buton antara Batauga dan Pasarwajo. Oleh karena itu berakhirnya konflik kedua wilayah ini tidak diikutkan sebagaimana yang diinginkan oleh masing-masing masyarakatnya melainkan berdasarkan bentuk wilayah yang baik untuk menjadi Ibu Kota, walaupun diketahui bahwa akan ada pihak-pihak yang mersa tidak adil tetapi hak dan wewenang diberikan kepada pemerintah untuk mengatur dan mengelolah suatu wilayah dan pengambilan keputusan khususnya dalam penetapan Ibu Kota Kabupaten Buton yang berada di wilayah Pasarwajo. 3) Perkembangan Pasarwajo sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton mulai membenah dari segala aspek yaitu fasilitas pendidikan berdasarkan data tersebut ketersediaan sekolah setiap tahun cenderung bertambah. Serta jumlah fasilitas sekolah dan jumlah murid dan guru mulai dari tingkat pendidikan TK sampai SMA/SMK sederajat setiap tahun cenderung bertambah mulai dari guru sekolah dan murid sekolah. Kemudian fasilitas pasar berdasarkan data tersebut berbagai kegiatan perdagangan yang dilakukan di Kabupaten Buton seperti perdagangan ekspor-impor serta antar pulau semakin meningkat sarana perdagangannya. Fasilitas transportasi berdasarkan data menunjukan bahwa transportasi dalam penetapan Pasarwajo sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton terus mengalami perkembangan, serta fasilitas pariwisata yang ada di Kabupaten Buton saat ini menjadi tujuan wisata dunia, pemerintah Kabupaten Buton terus meningkatkan fasilitas yang diinginkan wisatawan khususnya dibidang perhotelan dan wisatanya. Kata Kunci: Penetapan, Pasarwajo, dan Kabupaten Buton ","PeriodicalId":179572,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129497516","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
SEJARAH TARI LULO PADA MASYARAKAT SUKU TOLAKI KELURAHAN ALANGGA KECAMATAN ANDOOLO KABUPATEN KONAWE SELATAN (1800-1996)
Pub Date : 2019-06-30 DOI: 10.36709/JPPS.V4I1.7338
B AhmadAldinBAhmadAldin, Pendais Hak
ABSTRAK: Subtansi penelitian ini mengacu pada tiga aspek permasalahan dasar (1) menjelaskan latar belakang Tari Lulo pada masyarakat Suku Tolaki di Kelurahan Alangga Kecamatan Andoolo Kabupaten Konawe Selatan (1800-1996). (2) Menjelaskan perubahan Tari Lulo pada masyarakat Suku Tolaki Kelurahan Alangga Kecamatan Andoolo Kabupaten Konawe Selatan. (3) Menjelaskan Nilai-nilai yang terkandung dalam Tari Lulo pada masyarakat Suku Tolaki Kelurahan Alangga Kecamatan Andoolo Kabupaten Konawe Selatan (1800-1996). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah dengan prosedur mengacu pada Helius Sjamsuddin, yang terbagi tiga tahapan yaitu: (1) Heuristik (pengumpulan data), (2) Kritik sumber (verifikasi data), (3) Historigrafi.     Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Sejarah Tari Lulo pada masyarakat Suku Tolaki di Kelurahan Alangga Kecamatan Andoolo Kabupaten Konawe Selatan merupakan salah satu tradisi masyarakat Suku Tolaki yang memiliki sejrah yang sangat panjang, Berawal dari kegiatan masrakat Suku Tolaki merontokkan bulir padi dari tangkainya, yang disebut “molulowi” kemudian dari gerakan ini, dan rasa persaudaraan dari masyarakat yang sangat tinggi kemudian melahirkan satu  karya dalam bentuk tari yang disebut “Lulo”/”Molulo” yang tentunya sangat di sakralkan pada saat itu sebagai satu tradisi sebelum pembukaan lahan pertanian sebagai tempat penanaman padi, atau sesudah panen sebagai bentuk dari rasa syukur masyarakat atas hasil yang di dapat. Penamaan Lulo di adopsi dari bahasa tolaki yaitu kata “Molulowi”, dan terbagi dari tiga suku kata Mo-Lulo-Wi, “Mo” merupakan awalan yang berarti mengerjakan sesuatu pekerjaan, “Lulo” berarti menginjak-injak sesuatu sesuatu secara bergantian kiri dan kanan  dan kata “Wi”  berarti menegaskan  suatu pekerjaan pada kata dasarnya. Kegunaan Tari Lulo pada masyarakat Suku Tolaki pada masa lampau yaitu sebagai suatu ritual dalam pembukaan lahan agar dijauhkan dari petaka seperti gangguan makhluk halus dan hama tanaman sekaligus agar penghuni hutan tidak mengganggu baik tanaman atau pemilik lahan, selain itu pada masa lampau Tari Lulo juga digunakan untuk satu ritual pesta panen sebagai bentuk rasa syukur atas hasil yang didapatkan. Nilai-Nilai sosial budaya yang terkandung dalam Tari Lulo adalah: (1) Nilai etika, (2) Nilai solidaritas, (3) Nilai historis. Kata Kunci: Perubahan, Nilai-Nilai, Tari Lulo
{"title":"SEJARAH TARI LULO PADA MASYARAKAT SUKU TOLAKI KELURAHAN ALANGGA KECAMATAN ANDOOLO KABUPATEN KONAWE SELATAN (1800-1996)","authors":"B AhmadAldinBAhmadAldin, Pendais Hak","doi":"10.36709/JPPS.V4I1.7338","DOIUrl":"https://doi.org/10.36709/JPPS.V4I1.7338","url":null,"abstract":"ABSTRAK: Subtansi penelitian ini mengacu pada tiga aspek permasalahan dasar (1) menjelaskan latar belakang Tari Lulo pada masyarakat Suku Tolaki di Kelurahan Alangga Kecamatan Andoolo Kabupaten Konawe Selatan (1800-1996). (2) Menjelaskan perubahan Tari Lulo pada masyarakat Suku Tolaki Kelurahan Alangga Kecamatan Andoolo Kabupaten Konawe Selatan. (3) Menjelaskan Nilai-nilai yang terkandung dalam Tari Lulo pada masyarakat Suku Tolaki Kelurahan Alangga Kecamatan Andoolo Kabupaten Konawe Selatan (1800-1996). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah dengan prosedur mengacu pada Helius Sjamsuddin, yang terbagi tiga tahapan yaitu: (1) Heuristik (pengumpulan data), (2) Kritik sumber (verifikasi data), (3) Historigrafi.     Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Sejarah Tari Lulo pada masyarakat Suku Tolaki di Kelurahan Alangga Kecamatan Andoolo Kabupaten Konawe Selatan merupakan salah satu tradisi masyarakat Suku Tolaki yang memiliki sejrah yang sangat panjang, Berawal dari kegiatan masrakat Suku Tolaki merontokkan bulir padi dari tangkainya, yang disebut “molulowi” kemudian dari gerakan ini, dan rasa persaudaraan dari masyarakat yang sangat tinggi kemudian melahirkan satu  karya dalam bentuk tari yang disebut “Lulo”/”Molulo” yang tentunya sangat di sakralkan pada saat itu sebagai satu tradisi sebelum pembukaan lahan pertanian sebagai tempat penanaman padi, atau sesudah panen sebagai bentuk dari rasa syukur masyarakat atas hasil yang di dapat. Penamaan Lulo di adopsi dari bahasa tolaki yaitu kata “Molulowi”, dan terbagi dari tiga suku kata Mo-Lulo-Wi, “Mo” merupakan awalan yang berarti mengerjakan sesuatu pekerjaan, “Lulo” berarti menginjak-injak sesuatu sesuatu secara bergantian kiri dan kanan  dan kata “Wi”  berarti menegaskan  suatu pekerjaan pada kata dasarnya. Kegunaan Tari Lulo pada masyarakat Suku Tolaki pada masa lampau yaitu sebagai suatu ritual dalam pembukaan lahan agar dijauhkan dari petaka seperti gangguan makhluk halus dan hama tanaman sekaligus agar penghuni hutan tidak mengganggu baik tanaman atau pemilik lahan, selain itu pada masa lampau Tari Lulo juga digunakan untuk satu ritual pesta panen sebagai bentuk rasa syukur atas hasil yang didapatkan. Nilai-Nilai sosial budaya yang terkandung dalam Tari Lulo adalah: (1) Nilai etika, (2) Nilai solidaritas, (3) Nilai historis. Kata Kunci: Perubahan, Nilai-Nilai, Tari Lulo","PeriodicalId":179572,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124612735","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
SEJARAH DESA TAIPA KECAMATAN LEMBO KABUPATEN KONAWE UTARA TAHUN 1978-2017
Pub Date : 2019-06-30 DOI: 10.36709/jpps.v4i1.7344
Jumriatin Jumriatin
ABSTRAK: Permasalahan pokok penelitian ini adalah: 1) Apa latar belakang terbentuknya Desa Taipa Kecamatan Lembo Kabupaten Konawe Utara?, 2) Bagaimana faktor-faktor pendukung terbentuknya Desa Taipa Kecamatan Lembo Kabupaten Konawe Utara?, 3) Bagaimana perkembangan Desa Taipa Kecamatan Lembo Kabupaten Konawe Utara tahun 1978-2017?.            Penelitian menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri atas 4 langkah-langkah sebagai berikut: 1) Pengumpulan sumber (heuristik) yaitu kegiatan peneliti untuk memperoleh data terkait judul penelitian, 2) Kritik sumber (verifikasi) yaitu untuk mengetahui otentitas (keaslian) dan kredibilitas (kebenaran) data yang berhasil dikumpulkan,  3) Penulisan sejarah (historiografi) yaitu menyampaikan sintesa dalam bentuk kisah sejarah. Dalam kajian pustaka penelitian ini menggunakan konsep sejarah, konsep desa, konsep terbentuknya desa, konsep administrasi pemerintahan, konsep pemekaran, dan konsep perkembangan serta penelitian yang relevan dengan judul penelitian ini.            Penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Latar belakang terbentuknya Desa Taipa merupakan keinginan masyarakat setempat untuk membentuk desa tersendiri. Yang memprakarsai terbentuknya Desa Taipa yakni para tokoh adat dan para tokoh masyarakat. Hal ini dilakukan karena untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik dalam bidang pemerintahan terutama dalam pelayanan pengurusan administrasi. 2) Faktor-faktor pendukung terbentuknya Desa Taipa Kecamatan Lembo Kabupaten Konawe Utara diantaranya: a) Jumlah penduduk, b) Luas wilayah, c) Potensi wilayah, e) Kondisi sosial budaya. 3) Perkembangan Desa Taipa Kecamatan Lembo Kabupaten Konawe Utara tahun 1978-2017 dapat dilihat dari: a) Perkembangan di bidang politik/pemerintahan diawali dengan terpilihnya Hasan B sebagai pelaksana b) Perkembangan di bidang sarana dan prasarana Desa Taipa dari tahun ketahun terjadi peningkatan, c) Perkembangan di bidang pelayanan umum yaitu pelayanan kependudukan, keamanan, dan perijinan d) Perkembangan di bidang ekonomi yaitu berupa penerimaan dana yang masuk dari desa seperti pajak dan ADD, dan e) Perkembangan di bidang pendidikan Desa Taipa mengalami peningkatan. Hal ini ditandai dengan adanya fasilitas pendidikan seperti TK dan SD. Kata Kunci: Latar Belakang, Faktor-faktor, Perkembangan
摘要:本研究的主要问题如下:1)北科纳韦省太巴连博省的背景是什么?, 2)北科纳威省太巴连博省的基础是如何形成的?(3) 1978年至2017年,北科纳威区太白村进展如何?研究使用的历史研究方法组成四个步骤如下:1)收集数据(启发式)——研究人员获得活动来源相关研究,验证2)批评来源(标题)就是为了知道otentitas()的真实性和可信度(真理)成功的历史写作,3)收集数据(史学)即传达历史故事的形式合成。在本研究图书馆中,历史概念、村庄概念、村庄形成的概念、政府管理理念、扩张的概念以及与该研究标题相关的研究研究。这项研究表明:1)当地居民想要建立一个单独的村庄,但针叶林的背景却很明显。他开创了传统和公共关系的针叶林村。这是因为在政府部门,特别是在行政管理部门,获得更好的服务。2)以下因素为北科纳威省太巴省的形成提供了支持因素:a)人口数量,b)该地区的面积,c)该地区的潜力,e)社会文化条件。3) 1978年至2017年北科纳威省太巴省发展情况:a) -哈桑当选政府以政治领域的发展B B)执行作为发展工具和基础设施领域提高尝尝蛋卷的ketahun年发生的村庄,c)公共服务领域的发展,即d)许可审批服务人口、安全和发展在经济领域,即接受的资金进来的村庄就像税收和ADD,尝尝蛋卷村和e)在教育领域发展增长。它的特点是幼儿园和小学等教育设施。关键词:背景、因素、发展
{"title":"SEJARAH DESA TAIPA KECAMATAN LEMBO KABUPATEN KONAWE UTARA TAHUN 1978-2017","authors":"Jumriatin Jumriatin","doi":"10.36709/jpps.v4i1.7344","DOIUrl":"https://doi.org/10.36709/jpps.v4i1.7344","url":null,"abstract":"ABSTRAK: Permasalahan pokok penelitian ini adalah: 1) Apa latar belakang terbentuknya Desa Taipa Kecamatan Lembo Kabupaten Konawe Utara?, 2) Bagaimana faktor-faktor pendukung terbentuknya Desa Taipa Kecamatan Lembo Kabupaten Konawe Utara?, 3) Bagaimana perkembangan Desa Taipa Kecamatan Lembo Kabupaten Konawe Utara tahun 1978-2017?.            Penelitian menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri atas 4 langkah-langkah sebagai berikut: 1) Pengumpulan sumber (heuristik) yaitu kegiatan peneliti untuk memperoleh data terkait judul penelitian, 2) Kritik sumber (verifikasi) yaitu untuk mengetahui otentitas (keaslian) dan kredibilitas (kebenaran) data yang berhasil dikumpulkan,  3) Penulisan sejarah (historiografi) yaitu menyampaikan sintesa dalam bentuk kisah sejarah. Dalam kajian pustaka penelitian ini menggunakan konsep sejarah, konsep desa, konsep terbentuknya desa, konsep administrasi pemerintahan, konsep pemekaran, dan konsep perkembangan serta penelitian yang relevan dengan judul penelitian ini.            Penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Latar belakang terbentuknya Desa Taipa merupakan keinginan masyarakat setempat untuk membentuk desa tersendiri. Yang memprakarsai terbentuknya Desa Taipa yakni para tokoh adat dan para tokoh masyarakat. Hal ini dilakukan karena untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik dalam bidang pemerintahan terutama dalam pelayanan pengurusan administrasi. 2) Faktor-faktor pendukung terbentuknya Desa Taipa Kecamatan Lembo Kabupaten Konawe Utara diantaranya: a) Jumlah penduduk, b) Luas wilayah, c) Potensi wilayah, e) Kondisi sosial budaya. 3) Perkembangan Desa Taipa Kecamatan Lembo Kabupaten Konawe Utara tahun 1978-2017 dapat dilihat dari: a) Perkembangan di bidang politik/pemerintahan diawali dengan terpilihnya Hasan B sebagai pelaksana b) Perkembangan di bidang sarana dan prasarana Desa Taipa dari tahun ketahun terjadi peningkatan, c) Perkembangan di bidang pelayanan umum yaitu pelayanan kependudukan, keamanan, dan perijinan d) Perkembangan di bidang ekonomi yaitu berupa penerimaan dana yang masuk dari desa seperti pajak dan ADD, dan e) Perkembangan di bidang pendidikan Desa Taipa mengalami peningkatan. Hal ini ditandai dengan adanya fasilitas pendidikan seperti TK dan SD. Kata Kunci: Latar Belakang, Faktor-faktor, Perkembangan","PeriodicalId":179572,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128952227","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1