{"title":"大师在塑造宗教文化方面的魅力领导权威","authors":"Safinah Safinah, Z. Arifin","doi":"10.32478/evaluasi.v5i2.754","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini mendeskripsikan tentang otoritas karismatik TGH Syahri Ramadhan dalam membentuk budaya religius di pondok pesantren Darul Musthofa Nahdlatul Wathan Lombok Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan: (1) observasi rangkaian kegiatan santri di pondok pesantren untuk mengamati budaya religius sehari-hari dan (2) wawancara mendalam kepada para asatidz, tokoh masyarakat dan ketua yayasan untuk menggali otoritas kepemimpinan karismatik TGH Syahri Ramadhan. Hasil penelitian menunjukkan: Pertama, sumber otoritas karismatik TGH Syahri Ramadhan adalah kewibawaan dan karomah yang lahir dari amalan wirid serta didukung dengan tradisi pendidikan Islam Nahdlatun Wathann (NW) yang memiliki jargon“sami’na wa atho’na” artinya “kami mendengar dan kami taat” yang tertanam pada seluruh warga pondok pesantren. Kedua, strategi kepemimpinan karismatik TGH Syahri Ramadhan dalam membetuk budaya religius melalui: (1) penanaman ideologi Ahlusunnah Waljamaah (Aswaja) bermazab Imam asy-Syafi’I, (2) pembiasaan budaya religius seperti: (a) kegiatan rutin harian, (b) mewajibkan seluruh kegiatan keagamaan, (c) menciptakan lingkungan religius, (d) melibatkan seluruh warga sekolah. (3) tatanan simbol dalam bentuk atribut dan aktivifitas seni. Kata kunci: Otoritas Kepemimpinan, Karismatik, Tuan Guru, Budaya religius.","PeriodicalId":218829,"journal":{"name":"Journal EVALUASI","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-09-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Otoritas Kepemimpinan Karismatik Tuan Guru dalam Membentuk Budaya Religius\",\"authors\":\"Safinah Safinah, Z. Arifin\",\"doi\":\"10.32478/evaluasi.v5i2.754\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini mendeskripsikan tentang otoritas karismatik TGH Syahri Ramadhan dalam membentuk budaya religius di pondok pesantren Darul Musthofa Nahdlatul Wathan Lombok Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan: (1) observasi rangkaian kegiatan santri di pondok pesantren untuk mengamati budaya religius sehari-hari dan (2) wawancara mendalam kepada para asatidz, tokoh masyarakat dan ketua yayasan untuk menggali otoritas kepemimpinan karismatik TGH Syahri Ramadhan. Hasil penelitian menunjukkan: Pertama, sumber otoritas karismatik TGH Syahri Ramadhan adalah kewibawaan dan karomah yang lahir dari amalan wirid serta didukung dengan tradisi pendidikan Islam Nahdlatun Wathann (NW) yang memiliki jargon“sami’na wa atho’na” artinya “kami mendengar dan kami taat” yang tertanam pada seluruh warga pondok pesantren. Kedua, strategi kepemimpinan karismatik TGH Syahri Ramadhan dalam membetuk budaya religius melalui: (1) penanaman ideologi Ahlusunnah Waljamaah (Aswaja) bermazab Imam asy-Syafi’I, (2) pembiasaan budaya religius seperti: (a) kegiatan rutin harian, (b) mewajibkan seluruh kegiatan keagamaan, (c) menciptakan lingkungan religius, (d) melibatkan seluruh warga sekolah. (3) tatanan simbol dalam bentuk atribut dan aktivifitas seni. Kata kunci: Otoritas Kepemimpinan, Karismatik, Tuan Guru, Budaya religius.\",\"PeriodicalId\":218829,\"journal\":{\"name\":\"Journal EVALUASI\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-09-11\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal EVALUASI\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32478/evaluasi.v5i2.754\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal EVALUASI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32478/evaluasi.v5i2.754","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
摘要
该研究描述了在Darul Musthofa Nahdlatul Wathan western Lombok中形成宗教文化的魅力权威TGH shahri Ramadhan。数据收集是通过:(1)在pesantren的定期观察日常宗教文化,(2)对社会人物、基金会主席asatidz进行深入采访,探索魅力领导权威TGH shahri Ramadhan。研究结果显示:首先,魅力权威的来源TGH shahri Ramadhan是amalan wirid的wiwimah和karomah,它具有伊斯兰教育的传统,Nahdlatun watden (NW),“sami 'na wa atho na”的意思是“我们倾听和服从”,这些都嵌入了pesantren的所有居民。第二,魅力型领导策略TGH shahri Ramadhan通过促进宗教文化发展:(1)意识形态培养Ahlusunnah Waljamaah (Aswaja) bermab祭司asvaja,(2)宗教文化奉献等:(a)日常活动,(b)强制所有宗教活动,(c)创造宗教环境,(d)让整个学校参与。(3)艺术属性和活动形式的符号顺序。领导权威,有魅力,大师,宗教文化。
Otoritas Kepemimpinan Karismatik Tuan Guru dalam Membentuk Budaya Religius
Penelitian ini mendeskripsikan tentang otoritas karismatik TGH Syahri Ramadhan dalam membentuk budaya religius di pondok pesantren Darul Musthofa Nahdlatul Wathan Lombok Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan: (1) observasi rangkaian kegiatan santri di pondok pesantren untuk mengamati budaya religius sehari-hari dan (2) wawancara mendalam kepada para asatidz, tokoh masyarakat dan ketua yayasan untuk menggali otoritas kepemimpinan karismatik TGH Syahri Ramadhan. Hasil penelitian menunjukkan: Pertama, sumber otoritas karismatik TGH Syahri Ramadhan adalah kewibawaan dan karomah yang lahir dari amalan wirid serta didukung dengan tradisi pendidikan Islam Nahdlatun Wathann (NW) yang memiliki jargon“sami’na wa atho’na” artinya “kami mendengar dan kami taat” yang tertanam pada seluruh warga pondok pesantren. Kedua, strategi kepemimpinan karismatik TGH Syahri Ramadhan dalam membetuk budaya religius melalui: (1) penanaman ideologi Ahlusunnah Waljamaah (Aswaja) bermazab Imam asy-Syafi’I, (2) pembiasaan budaya religius seperti: (a) kegiatan rutin harian, (b) mewajibkan seluruh kegiatan keagamaan, (c) menciptakan lingkungan religius, (d) melibatkan seluruh warga sekolah. (3) tatanan simbol dalam bentuk atribut dan aktivifitas seni. Kata kunci: Otoritas Kepemimpinan, Karismatik, Tuan Guru, Budaya religius.