{"title":"STUDI TINGKAT KESIAPAN PENERAPAN E-LEARNING DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KOMPETENSI KEAHLIAN DPIB","authors":"Anita Cahya Istifarin, Sukatiman Sukatiman, Aryanti Nurhidayati","doi":"10.20961/ijcee.v7i2.61096","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"<p dir=\"ltr\"><span>Abstrak : </span><span>Penelitian tentang tingkat kesiapan penerapan </span><span>e-learning</span><span> perlu dilakukan disuatu sekolah karena hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak sekolah dalam memperbaiki kualitas penerapan </span><span>e-learning</span><span>. Dengan mengambil studi kasus pada salah satu SMK Swasta di Karanganyar, jawa Tengah, tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Menganalisis tingkat kesiapan pada kompetensi keahlian Desain Permodelan dan Informasi Bangunan (DPIB) dalam penerapan </span><span>e-learning</span><span>; (2) Menganalisis faktor-faktor apa saja yang perlu ditingkatkan dalam penerapan </span><span>e-learning</span><span> pada kompetensi keahlian DPIB; (3) Menganalisis usaha yang sudah dilakukan sekolah dalam penerapan </span><span>e-learning</span><span> pada kompetensi keahlian DPIB. Penelitian kuantitatif deskriptif ini menggunakan instrumen kuesioner model ELR </span><span>Aydin & Tasci</span><span>. Responden dalam penelitian ini yaitu guru yang mengajar pada kompetensi keahlian DPIB yang berjumlah 14 guru. Hasil penelitian ini yaitu (1) Tingkat kesiapan penerapan </span><span>e-learning </span><span>pada kompetensi keahlian DPIB memperoleh skor X̅ = 3,38</span><span>dengan kategori siap, penerapan </span><span>e-learning</span><span> dapat dilanjutkan; (2) Kesiapan pada faktor manusia masuk kategori siap, tetapi membutuhkan sedikit peningkatan. Tingkat kesiapan pada faktor pengembangan diri masuk kategori siap, tetapi membutuhkan sedikit peningkatan. Tingkat kesiapan pada faktor teknologi masuk kategori siap, penerapan </span><span>e-learning</span><span> dapat dilanjutkan. Dan tingkat kesiapan pada faktor inovasi masuk kategori Siap, penerapan </span><span>e-learning</span><span> dapat dilanjutkan. (3) Usaha yang sudah pihak sekolah usahakan dalam penerapan </span><span>e-learning</span><span> diantaranya yaitu, mengadakan pelatihan kepada guru, pemberian fasilitas penunjang </span><span>e-learning</span><span> kepada guru, melakukan penjadwalan dalam praktek, dan melakukan bantuan potongan SPP sekolah kepada siswa.</span></p><span id=\"docs-internal-guid-92f11409-7fff-9e57-062e-8d24465f1a36\"><span>Abstract : </span><span>Research on the level of readiness for the implementation of e-learning needs to be done in a school because the result of this research can be used as consideration for the school to improve the quality of implementation of e-learning.</span><span>Based on a case study in one of the public Secondary Vocational school located in Central Java, the purposes of this research are (1) to analyze the level of readiness of e-learning implementation in the Building Information and Modeling Department; (2) to analyze factors that still weak and need to be the implementation of e-learning; (3) to analyze the efforts that have been made by the school in the implementation of e-learning. This research is descriptive quantitative research that used ELR Aydin & Tasci Model questionnaire instrument. the respondents were 14 teachers who taught in the Building Information and Modeling Department. The result of the research showed that (1) the level of readiness for implementing e-learning obtain a score of X̅ = 3.38 which means ready, the implementation of e-learning can be continued; (2) for the level of readiness in human resources factor is in the ready, but need little improvement. The level of readiness in self-development factors is “ready”, but needs little improvement. The level of readiness in technology factors is “ready”, the implementation of e-learning can be continued. And the level of readiness in innovation factors is in the ready, the implementation of e-learning can be continued; (3) the efforts that have been made by the school in the implementation of e-learning are providing training for teachers, providing facilities that support e-learning to teachers, do the scheduling in practical subjects, and give deductions to tuitions fees for the student. </span></span>","PeriodicalId":416376,"journal":{"name":"Indonesian Journal Of Civil Engineering Education","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-05-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Journal Of Civil Engineering Education","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20961/ijcee.v7i2.61096","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要:一所学校需要对e-learning应用准备水平进行研究,因为研究结果可以作为学校在提高e-learning应用质量方面的考虑因素。通过采取案例在Karanganyar私立高中之一,爪哇岛中部,本研究的目的是分析(1)准备水平做模特设计技能和能力(DPIB)在e-learning应用建筑信息;(2)分析d教学能力应用中需要改进的哪些因素;(3)分析学校对DPIB技能应用电子学习的努力。这一定量描述性研究采用了ELR Aydin和Tasci模型的问卷调查工具。研究对象是一名教师,教14名教师的DPIB技能。这些研究结果(1)准备应用e-learning水平能力技能DPIB获得X̅分数= 3,38dengan准备的类别,e-learning可以继续应用;(2)准备在人为因素类别准备进入,但需要一点进步。准备水平因素发展了自己准备的类别,但这需要小小的升级。技术防范水平因素进去准备的类别,e-learning可以继续应用。准备水平创新因素进去准备类别,e-learning可以继续应用。(3)学校已经在其中实施电子学习的努力包括对教师进行培训,对教师提供可用的电子学习设施,对实践进行安排,并对学生进行补习。摘要:研究e-learning的执行需要在一所学校进行,因为这项研究的再现将利用这所研究来增强e-learning的执行质量。改编自case study in one of the public这中央Java, the purposes of Vocational school)定位在这个研究是(1)to analyze the of readiness of e-learning级模特implementation》和《建筑资讯网和部门;(2)分析仍然缺乏并需要实现e-learning的因素;(3)分析由学校在电子学习过程中所作的努力。这个研究描述了用于ELR Aydin和Tasci器物模型的定量研究。回应是在大楼信息和建模部门教的14名教师。论点》研究那里那级》(1)为implementing readiness e-learning得到a的分数X̅= 3 . 38,这意味着准备,The implementation of e-learning可以成为场所;(2)人类资源的可行性因素已准备就绪,但需要一点改进。自我开发因素的可行性已经“准备好”,但需要更多的改进。技术因素的可靠性是“准备好了”,e-learning的实施可以继续。创新因素的可行性是准备好的,e-learning的实施可以继续;(3)在e-learning过程中被学校创造出来的好处是教师的教学,向教师提供支持学习的工具,在实际学科中分配分配,并将这些需求提交给学生的教职费。
STUDI TINGKAT KESIAPAN PENERAPAN E-LEARNING DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KOMPETENSI KEAHLIAN DPIB
Abstrak : Penelitian tentang tingkat kesiapan penerapan e-learning perlu dilakukan disuatu sekolah karena hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak sekolah dalam memperbaiki kualitas penerapan e-learning. Dengan mengambil studi kasus pada salah satu SMK Swasta di Karanganyar, jawa Tengah, tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Menganalisis tingkat kesiapan pada kompetensi keahlian Desain Permodelan dan Informasi Bangunan (DPIB) dalam penerapan e-learning; (2) Menganalisis faktor-faktor apa saja yang perlu ditingkatkan dalam penerapan e-learning pada kompetensi keahlian DPIB; (3) Menganalisis usaha yang sudah dilakukan sekolah dalam penerapan e-learning pada kompetensi keahlian DPIB. Penelitian kuantitatif deskriptif ini menggunakan instrumen kuesioner model ELR Aydin & Tasci. Responden dalam penelitian ini yaitu guru yang mengajar pada kompetensi keahlian DPIB yang berjumlah 14 guru. Hasil penelitian ini yaitu (1) Tingkat kesiapan penerapan e-learning pada kompetensi keahlian DPIB memperoleh skor X̅ = 3,38dengan kategori siap, penerapan e-learning dapat dilanjutkan; (2) Kesiapan pada faktor manusia masuk kategori siap, tetapi membutuhkan sedikit peningkatan. Tingkat kesiapan pada faktor pengembangan diri masuk kategori siap, tetapi membutuhkan sedikit peningkatan. Tingkat kesiapan pada faktor teknologi masuk kategori siap, penerapan e-learning dapat dilanjutkan. Dan tingkat kesiapan pada faktor inovasi masuk kategori Siap, penerapan e-learning dapat dilanjutkan. (3) Usaha yang sudah pihak sekolah usahakan dalam penerapan e-learning diantaranya yaitu, mengadakan pelatihan kepada guru, pemberian fasilitas penunjang e-learning kepada guru, melakukan penjadwalan dalam praktek, dan melakukan bantuan potongan SPP sekolah kepada siswa.
Abstract : Research on the level of readiness for the implementation of e-learning needs to be done in a school because the result of this research can be used as consideration for the school to improve the quality of implementation of e-learning.Based on a case study in one of the public Secondary Vocational school located in Central Java, the purposes of this research are (1) to analyze the level of readiness of e-learning implementation in the Building Information and Modeling Department; (2) to analyze factors that still weak and need to be the implementation of e-learning; (3) to analyze the efforts that have been made by the school in the implementation of e-learning. This research is descriptive quantitative research that used ELR Aydin & Tasci Model questionnaire instrument. the respondents were 14 teachers who taught in the Building Information and Modeling Department. The result of the research showed that (1) the level of readiness for implementing e-learning obtain a score of X̅ = 3.38 which means ready, the implementation of e-learning can be continued; (2) for the level of readiness in human resources factor is in the ready, but need little improvement. The level of readiness in self-development factors is “ready”, but needs little improvement. The level of readiness in technology factors is “ready”, the implementation of e-learning can be continued. And the level of readiness in innovation factors is in the ready, the implementation of e-learning can be continued; (3) the efforts that have been made by the school in the implementation of e-learning are providing training for teachers, providing facilities that support e-learning to teachers, do the scheduling in practical subjects, and give deductions to tuitions fees for the student.