{"title":"圣经《创世纪》12:1-3作为复合社区福音散居的基础","authors":"Leonardus Rudolf Siby, Aji Suseno, S. Hadi","doi":"10.55097/sabda.v3i1.38","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penulisan ini merupakan kajian biblika terhadap teks kejadian 12:1-3, sebagai landasan Alkitabiah bagi rancang bangun pemberitaan Injil dalam konteks masyarakat majemuk. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode naratif eksegesis, terhadap teks tersebut, sehingga ditemukan pokok-pokok teologi bagi rancang bangun pemberitaan Injil dalam masyarakat majemuk. Peneliti juga menggunakan beberapa data yang bersumber dari statistic, sehubungan dengan pokok penelitian. Temuan penelitian menunjukkan:1) pemberitaan Injil adalah inisiasi Allah; 2) Allah memilih dan memanggil keluar orang/bangsa tertentu untuk menerima berkat; 3) umat yang dipilih dan diberkati tersebut dipanggil untuk menjadi berkat bagi seluruh bangsa; 4) seluruh bangsa dimaksudkan sebagai objek pemberitaan Injil, namun sekaligus sebagai subjek pemberitaan Injil. Dengan demikian seluruh bangsa harus menjadi sasaran pemberitaan Injil dan sekaligus menjadi pelaku pemberitaan Injil 5) pemberitaan Injil berjalan dalam janji penyertaan Tuhan Temuan ini mengarah pada rekomendasi menjangkau seluruh bangsa dengan berita Injil dan sekaligus melibatkan seluruh bangsa dalam pemberitaan Injil. Gereja terpanggil keluar untuk menjadi pemberita kabar baik dari Allah, yang antara lain dilakukan dengan mengkontekstualisasikan berita Injil dalam budaya masyarakat setempat. Sehingga masyarakat yang bersifat majemuk dapat menerima dan menyampaikan berita Injild dalam budaya mereka sendiri, tanpa mereduksi berita Injil itu sendiri.","PeriodicalId":149726,"journal":{"name":"Sabda: Jurnal Teologi Kristen","volume":"116 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"KAJIAN BIBLIKA KEJADIAN 12:1-3 SEBAGAI LANDASAN RANCANG BANGUN PEKABARAN INJIL DALAM KONTEKS MASYARAKAT MAJEMUK\",\"authors\":\"Leonardus Rudolf Siby, Aji Suseno, S. Hadi\",\"doi\":\"10.55097/sabda.v3i1.38\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penulisan ini merupakan kajian biblika terhadap teks kejadian 12:1-3, sebagai landasan Alkitabiah bagi rancang bangun pemberitaan Injil dalam konteks masyarakat majemuk. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode naratif eksegesis, terhadap teks tersebut, sehingga ditemukan pokok-pokok teologi bagi rancang bangun pemberitaan Injil dalam masyarakat majemuk. Peneliti juga menggunakan beberapa data yang bersumber dari statistic, sehubungan dengan pokok penelitian. Temuan penelitian menunjukkan:1) pemberitaan Injil adalah inisiasi Allah; 2) Allah memilih dan memanggil keluar orang/bangsa tertentu untuk menerima berkat; 3) umat yang dipilih dan diberkati tersebut dipanggil untuk menjadi berkat bagi seluruh bangsa; 4) seluruh bangsa dimaksudkan sebagai objek pemberitaan Injil, namun sekaligus sebagai subjek pemberitaan Injil. Dengan demikian seluruh bangsa harus menjadi sasaran pemberitaan Injil dan sekaligus menjadi pelaku pemberitaan Injil 5) pemberitaan Injil berjalan dalam janji penyertaan Tuhan Temuan ini mengarah pada rekomendasi menjangkau seluruh bangsa dengan berita Injil dan sekaligus melibatkan seluruh bangsa dalam pemberitaan Injil. Gereja terpanggil keluar untuk menjadi pemberita kabar baik dari Allah, yang antara lain dilakukan dengan mengkontekstualisasikan berita Injil dalam budaya masyarakat setempat. Sehingga masyarakat yang bersifat majemuk dapat menerima dan menyampaikan berita Injild dalam budaya mereka sendiri, tanpa mereduksi berita Injil itu sendiri.\",\"PeriodicalId\":149726,\"journal\":{\"name\":\"Sabda: Jurnal Teologi Kristen\",\"volume\":\"116 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-06-10\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Sabda: Jurnal Teologi Kristen\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.55097/sabda.v3i1.38\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sabda: Jurnal Teologi Kristen","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55097/sabda.v3i1.38","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
KAJIAN BIBLIKA KEJADIAN 12:1-3 SEBAGAI LANDASAN RANCANG BANGUN PEKABARAN INJIL DALAM KONTEKS MASYARAKAT MAJEMUK
Penulisan ini merupakan kajian biblika terhadap teks kejadian 12:1-3, sebagai landasan Alkitabiah bagi rancang bangun pemberitaan Injil dalam konteks masyarakat majemuk. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode naratif eksegesis, terhadap teks tersebut, sehingga ditemukan pokok-pokok teologi bagi rancang bangun pemberitaan Injil dalam masyarakat majemuk. Peneliti juga menggunakan beberapa data yang bersumber dari statistic, sehubungan dengan pokok penelitian. Temuan penelitian menunjukkan:1) pemberitaan Injil adalah inisiasi Allah; 2) Allah memilih dan memanggil keluar orang/bangsa tertentu untuk menerima berkat; 3) umat yang dipilih dan diberkati tersebut dipanggil untuk menjadi berkat bagi seluruh bangsa; 4) seluruh bangsa dimaksudkan sebagai objek pemberitaan Injil, namun sekaligus sebagai subjek pemberitaan Injil. Dengan demikian seluruh bangsa harus menjadi sasaran pemberitaan Injil dan sekaligus menjadi pelaku pemberitaan Injil 5) pemberitaan Injil berjalan dalam janji penyertaan Tuhan Temuan ini mengarah pada rekomendasi menjangkau seluruh bangsa dengan berita Injil dan sekaligus melibatkan seluruh bangsa dalam pemberitaan Injil. Gereja terpanggil keluar untuk menjadi pemberita kabar baik dari Allah, yang antara lain dilakukan dengan mengkontekstualisasikan berita Injil dalam budaya masyarakat setempat. Sehingga masyarakat yang bersifat majemuk dapat menerima dan menyampaikan berita Injild dalam budaya mereka sendiri, tanpa mereduksi berita Injil itu sendiri.