Lilies Supriati, Mulyati Widayanti, A. A. Djaya, Rahmawati Budi Mulyani, M. Anwar
{"title":"局部草药提取物对鳄梨叶引起的聚合球菌球菌生长的影响","authors":"Lilies Supriati, Mulyati Widayanti, A. A. Djaya, Rahmawati Budi Mulyani, M. Anwar","doi":"10.52850/jptupr.v2i2.5356","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penyakit bercak daun alpukat (Colletotrichum gloeosporioides) sangat merugikan, serangan penyakit terjadi pada daun, ranting, bunga dan buah hingga ke penyimpanan dan pemasaran. Pengendalian penyakit tanaman yang bersifat ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan dapat dilakukan menggunakan tumbuhan obat lokal, namun informasi penelitian tentang hal ini belum banyak. Penelitian bertujuan untuk engetahui mengetahui efektivitas penghambatan tumbuhan obat lokal yang efektif menekan pertumbuhan jamur patogen C. gloeosporioides penyebab penyakit bercak daun tanaman alpukat secara in vitro. Perlakuan terdiri dari 4 taraf konsentrasi ekstrak tumbuhan obat lokal yaitu: P0 (kontrol tanpa ekstrak), P1 (ekstrak pasak bumi 5%), P2 (ekstrak pasak bumi 10%), P3 (ekstrak pasak bumi 15%), P4 (ekstrak pasak bumi 20%), P5 (ekstrak akar kuning 5%), P6 (ekstrak akar kuning 10%), P7 (ekstrak akar kuning 15%), P8 (ekstrak akar kuning 20%), P9 (ekstrak umbi hati tanah 5%), P10 (ekstrak umbi hati tanah 10%), P11 (ekstrak umbi hati tanah 15%), P12 (ekstrak umbi hati tanah 20%), P13 (ekstrak umbi sarang semut 5%), P14 (ekstrak umbi sarang semut 10%), P15 (ekstrak umbi sarang semut 15%) dan P16 (ekstrak umbi sarang semut 20%). Hasil penelitian menunjukkan ekstrak akar pasak bumi pada taraf konsentrasi 20% sangat efektif menghambat pertumbuhan diameter koloni jamur C. gloeosporioides dengan efektivitas penghambatan 94.4%, dan efektif menghambat perkecambahan spora sebesar 6.81%.","PeriodicalId":432267,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian UPR","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Efektivitas Penghambatan Ekstrak Tumbuhan Obat Lokal Terhadap Pertumbuhan Colletotrichum Gloeosporioides Penyebab Penyakit Bercak Daun Alpukat\",\"authors\":\"Lilies Supriati, Mulyati Widayanti, A. A. Djaya, Rahmawati Budi Mulyani, M. Anwar\",\"doi\":\"10.52850/jptupr.v2i2.5356\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penyakit bercak daun alpukat (Colletotrichum gloeosporioides) sangat merugikan, serangan penyakit terjadi pada daun, ranting, bunga dan buah hingga ke penyimpanan dan pemasaran. Pengendalian penyakit tanaman yang bersifat ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan dapat dilakukan menggunakan tumbuhan obat lokal, namun informasi penelitian tentang hal ini belum banyak. Penelitian bertujuan untuk engetahui mengetahui efektivitas penghambatan tumbuhan obat lokal yang efektif menekan pertumbuhan jamur patogen C. gloeosporioides penyebab penyakit bercak daun tanaman alpukat secara in vitro. Perlakuan terdiri dari 4 taraf konsentrasi ekstrak tumbuhan obat lokal yaitu: P0 (kontrol tanpa ekstrak), P1 (ekstrak pasak bumi 5%), P2 (ekstrak pasak bumi 10%), P3 (ekstrak pasak bumi 15%), P4 (ekstrak pasak bumi 20%), P5 (ekstrak akar kuning 5%), P6 (ekstrak akar kuning 10%), P7 (ekstrak akar kuning 15%), P8 (ekstrak akar kuning 20%), P9 (ekstrak umbi hati tanah 5%), P10 (ekstrak umbi hati tanah 10%), P11 (ekstrak umbi hati tanah 15%), P12 (ekstrak umbi hati tanah 20%), P13 (ekstrak umbi sarang semut 5%), P14 (ekstrak umbi sarang semut 10%), P15 (ekstrak umbi sarang semut 15%) dan P16 (ekstrak umbi sarang semut 20%). Hasil penelitian menunjukkan ekstrak akar pasak bumi pada taraf konsentrasi 20% sangat efektif menghambat pertumbuhan diameter koloni jamur C. gloeosporioides dengan efektivitas penghambatan 94.4%, dan efektif menghambat perkecambahan spora sebesar 6.81%.\",\"PeriodicalId\":432267,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Penelitian UPR\",\"volume\":\"54 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-09-07\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Penelitian UPR\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.52850/jptupr.v2i2.5356\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Penelitian UPR","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52850/jptupr.v2i2.5356","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Efektivitas Penghambatan Ekstrak Tumbuhan Obat Lokal Terhadap Pertumbuhan Colletotrichum Gloeosporioides Penyebab Penyakit Bercak Daun Alpukat
Penyakit bercak daun alpukat (Colletotrichum gloeosporioides) sangat merugikan, serangan penyakit terjadi pada daun, ranting, bunga dan buah hingga ke penyimpanan dan pemasaran. Pengendalian penyakit tanaman yang bersifat ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan dapat dilakukan menggunakan tumbuhan obat lokal, namun informasi penelitian tentang hal ini belum banyak. Penelitian bertujuan untuk engetahui mengetahui efektivitas penghambatan tumbuhan obat lokal yang efektif menekan pertumbuhan jamur patogen C. gloeosporioides penyebab penyakit bercak daun tanaman alpukat secara in vitro. Perlakuan terdiri dari 4 taraf konsentrasi ekstrak tumbuhan obat lokal yaitu: P0 (kontrol tanpa ekstrak), P1 (ekstrak pasak bumi 5%), P2 (ekstrak pasak bumi 10%), P3 (ekstrak pasak bumi 15%), P4 (ekstrak pasak bumi 20%), P5 (ekstrak akar kuning 5%), P6 (ekstrak akar kuning 10%), P7 (ekstrak akar kuning 15%), P8 (ekstrak akar kuning 20%), P9 (ekstrak umbi hati tanah 5%), P10 (ekstrak umbi hati tanah 10%), P11 (ekstrak umbi hati tanah 15%), P12 (ekstrak umbi hati tanah 20%), P13 (ekstrak umbi sarang semut 5%), P14 (ekstrak umbi sarang semut 10%), P15 (ekstrak umbi sarang semut 15%) dan P16 (ekstrak umbi sarang semut 20%). Hasil penelitian menunjukkan ekstrak akar pasak bumi pada taraf konsentrasi 20% sangat efektif menghambat pertumbuhan diameter koloni jamur C. gloeosporioides dengan efektivitas penghambatan 94.4%, dan efektif menghambat perkecambahan spora sebesar 6.81%.