亚齐人民教育的传统包括《古兰经》

Hanif M. Dahlan
{"title":"亚齐人民教育的传统包括《古兰经》","authors":"Hanif M. Dahlan","doi":"10.47498/bidayah.v13i1.1000","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Studi ini bertujuan memahami salah satu tradisi lokal keagamaan di Aceh dalam konteks pendidikan Islam, khususnya mempelajari Alquran. Analisanya dibangun dari praktik tradisi beut darôh, dan ditutup dengan ritual kenduri khatam. Tradisi lokal Aceh ini telah dipraktikkan saban tahun oleh masyarakat Aceh, khususnya pada bulan Ramadhan. Di Aceh, ramadhan dimaknai penuh oleh masyarakat Aceh sebagai momen diturunkannya Alquran. Karena itu, selama ramadhan berlangsung, tradisi beut darôh akan mewarnai malam ramadhan dengan tradisi membaca Alquran secara kelompok di setiap Mesjid dan Meunasah (Surau). Menjelang akhir ramadhan, dan ditandai dengan selesainya pembacaan seluruh juz Alquran, maka akan dirayakan dengan kenduri khatam, kenduri menyelesaikan tradisi beut darôh yang melibatkan perangkat segenap masyarakat merayakannya sebagai bentuk syukur. Di Aceh Besar dan Banda Aceh, pesta kenduri khatam terkesan sangat meriah. Mulai dari memasak daging sapi dalam kuali besar (Aceh; kuah beulangoeng) hingga ditutup dengan buka puasa bersama seluruh masyarakat di Mesjid atau Meunasah.  Tradisi kebudayaan yang melibatkan unsur keagamaan ini, tentu layak dikaji. Studi ini berangkat dari pertanyaan, mengapa beut darôh dan kenduri khatam masih bertahan hingga sekarang ?. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan grounded research. Hasil penelitian menunjukkan, jika peristiwa beut darôh dan khanduri khatam bertahan karena pemaknaan identititas keagamaan yang melekat pada tradisi ini. Bagaimanapun, Islam menjadi identitas penting bagi masyarakat Aceh. Selain itu, masyarakat Aceh memaknai tradisi beut darôh sebagai arena penguatan simbol Alquran selama ramadhan berlangsung sebulan penuh, dan khanduri khatam dimaknai sebagai simbol syukur, warisan sejarah, sekaligus ruang sosial yang melibatkan relasi agama dan tradisi lokal oleh masyarakat.","PeriodicalId":319447,"journal":{"name":"BIDAYAH: STUDI ILMU-ILMU KEISLAMAN","volume":"2 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"H “Beut Darôh & Kenduri Khatam” Tradisi Pendidikan Masyarakat Aceh Memaknai Alquran\",\"authors\":\"Hanif M. Dahlan\",\"doi\":\"10.47498/bidayah.v13i1.1000\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Studi ini bertujuan memahami salah satu tradisi lokal keagamaan di Aceh dalam konteks pendidikan Islam, khususnya mempelajari Alquran. Analisanya dibangun dari praktik tradisi beut darôh, dan ditutup dengan ritual kenduri khatam. Tradisi lokal Aceh ini telah dipraktikkan saban tahun oleh masyarakat Aceh, khususnya pada bulan Ramadhan. Di Aceh, ramadhan dimaknai penuh oleh masyarakat Aceh sebagai momen diturunkannya Alquran. Karena itu, selama ramadhan berlangsung, tradisi beut darôh akan mewarnai malam ramadhan dengan tradisi membaca Alquran secara kelompok di setiap Mesjid dan Meunasah (Surau). Menjelang akhir ramadhan, dan ditandai dengan selesainya pembacaan seluruh juz Alquran, maka akan dirayakan dengan kenduri khatam, kenduri menyelesaikan tradisi beut darôh yang melibatkan perangkat segenap masyarakat merayakannya sebagai bentuk syukur. Di Aceh Besar dan Banda Aceh, pesta kenduri khatam terkesan sangat meriah. Mulai dari memasak daging sapi dalam kuali besar (Aceh; kuah beulangoeng) hingga ditutup dengan buka puasa bersama seluruh masyarakat di Mesjid atau Meunasah.  Tradisi kebudayaan yang melibatkan unsur keagamaan ini, tentu layak dikaji. Studi ini berangkat dari pertanyaan, mengapa beut darôh dan kenduri khatam masih bertahan hingga sekarang ?. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan grounded research. Hasil penelitian menunjukkan, jika peristiwa beut darôh dan khanduri khatam bertahan karena pemaknaan identititas keagamaan yang melekat pada tradisi ini. Bagaimanapun, Islam menjadi identitas penting bagi masyarakat Aceh. Selain itu, masyarakat Aceh memaknai tradisi beut darôh sebagai arena penguatan simbol Alquran selama ramadhan berlangsung sebulan penuh, dan khanduri khatam dimaknai sebagai simbol syukur, warisan sejarah, sekaligus ruang sosial yang melibatkan relasi agama dan tradisi lokal oleh masyarakat.\",\"PeriodicalId\":319447,\"journal\":{\"name\":\"BIDAYAH: STUDI ILMU-ILMU KEISLAMAN\",\"volume\":\"2 4 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-06-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"BIDAYAH: STUDI ILMU-ILMU KEISLAMAN\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.47498/bidayah.v13i1.1000\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"BIDAYAH: STUDI ILMU-ILMU KEISLAMAN","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47498/bidayah.v13i1.1000","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

本研究旨在从伊斯兰教育的背景中了解亚齐的一个当地宗教传统,特别是对《古兰经》的研究。分析是建立在古老的贝特罗惯例之上的,以哈塔姆肯扎尔仪式结束。今天的当地传统已经由亚齐人民实施了很多年,尤其是在斋月。在亚齐,拉马丹被亚齐人民广泛讨论,因为那一刻是《古兰经》的开始。因此,在斋月期间,beut daroh的传统将为斋月之夜增添色彩,在每个清真寺和meunshaes (Surau)集体阅读《古兰经》(Alquran)的传统。在斋月接近尾声时,以阅读整部《古兰经》为标志的是,它将与哈塔姆的肯刺举行庆祝活动,肯刺完成了贝特达姆的传统,这是一种感恩的方式。在亚齐和班达亚齐,kenthorn khatam的聚会似乎很热闹。从在大锅里煮牛肉(亚齐;(重复的肉汁)其关闭是与清真寺里的所有人或三餐一起吃。涉及宗教元素的文化传统当然值得研究。这项研究从以下问题开始:为什么黑啤酒和卡塔姆kenthorn仍然存在?该研究采用定性方法,采用grounded研究方法。研究表明,由于奉行这一传统的宗教信仰,贝特达乌斯和哈塔姆事件得以延续。然而,伊斯兰教成为亚齐人民的一个重要身份。此外,在斋月期间,亚齐人将beut daroh的传统定义为巩固《古兰经》符号的场所,而khan终结khatam的传统被视为一种感恩、历史遗产以及社会关系和当地传统的公共场所。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
H “Beut Darôh & Kenduri Khatam” Tradisi Pendidikan Masyarakat Aceh Memaknai Alquran
Studi ini bertujuan memahami salah satu tradisi lokal keagamaan di Aceh dalam konteks pendidikan Islam, khususnya mempelajari Alquran. Analisanya dibangun dari praktik tradisi beut darôh, dan ditutup dengan ritual kenduri khatam. Tradisi lokal Aceh ini telah dipraktikkan saban tahun oleh masyarakat Aceh, khususnya pada bulan Ramadhan. Di Aceh, ramadhan dimaknai penuh oleh masyarakat Aceh sebagai momen diturunkannya Alquran. Karena itu, selama ramadhan berlangsung, tradisi beut darôh akan mewarnai malam ramadhan dengan tradisi membaca Alquran secara kelompok di setiap Mesjid dan Meunasah (Surau). Menjelang akhir ramadhan, dan ditandai dengan selesainya pembacaan seluruh juz Alquran, maka akan dirayakan dengan kenduri khatam, kenduri menyelesaikan tradisi beut darôh yang melibatkan perangkat segenap masyarakat merayakannya sebagai bentuk syukur. Di Aceh Besar dan Banda Aceh, pesta kenduri khatam terkesan sangat meriah. Mulai dari memasak daging sapi dalam kuali besar (Aceh; kuah beulangoeng) hingga ditutup dengan buka puasa bersama seluruh masyarakat di Mesjid atau Meunasah.  Tradisi kebudayaan yang melibatkan unsur keagamaan ini, tentu layak dikaji. Studi ini berangkat dari pertanyaan, mengapa beut darôh dan kenduri khatam masih bertahan hingga sekarang ?. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan grounded research. Hasil penelitian menunjukkan, jika peristiwa beut darôh dan khanduri khatam bertahan karena pemaknaan identititas keagamaan yang melekat pada tradisi ini. Bagaimanapun, Islam menjadi identitas penting bagi masyarakat Aceh. Selain itu, masyarakat Aceh memaknai tradisi beut darôh sebagai arena penguatan simbol Alquran selama ramadhan berlangsung sebulan penuh, dan khanduri khatam dimaknai sebagai simbol syukur, warisan sejarah, sekaligus ruang sosial yang melibatkan relasi agama dan tradisi lokal oleh masyarakat.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
OPTIMALISASI ILMU MAWARIS DENGAN METODE ‘POHON WARISAN’ BAGI KELOMPOK IBU PENGAJIAN DI ACEH SELATAN PEMBENTUKAN WISATA RELIGI DALAM TRADISI ZIARAH KUBUR STRENGTHENING AKHLAK TASAWUF MATERIAL IN THE SUBJECT OF AKIDAH AKHLAK IN MADRASAH MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN DI DAYAH SERAMBI ACEH JIDAL ILMIAH : DEBAT AL-GHAZALI DAN IBNU RUSYD TENTANG FILSAFAT
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1