{"title":"液体摄入量降低了因骨折而固定的病人的粘性和粪便浓度","authors":"Nia Rosliany","doi":"10.33377/jkh.v1i1.28","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pasien fraktur sering mengalami penurunan mobilitas. Pencegahan konstipasi diperlukan untuk mengurangi komplikasi dari imobilisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh minum air putih 2000 ml secara teratur dan terjadwal untuk mencegah terjadinya konstipasi. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan post test only non equivalent control group. Sampel penelitian adalah 28 orang, diambil dengan consecutive sampling. Kelompok intervensi diberikan minum sebanyak 1 gelas (250 ml) dalam 8 kali waktu pemberian. Hasil analisis statistik menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan kejadian konstipasi diantara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan nilai p = 0,023 dan konsistensi feses dengan nilai p = 0,009 (p value < 0,05). Kesimpulan: minum air putih 2000 ml per hari yang teratur dan terjadwal dapat mencegah terjadinya konstipasi dan menghasilkan konsistensi feses yang ideal. Diperlukan penelitian lanjutan dengan jumlah sampel yang lebih besar dan tipe fraktur yang homogen.","PeriodicalId":377897,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Holistic","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PEMBERIAN ASUPAN CAIRAN MENURUNKAN KEJADIAN KONSTIPASI DAN KONSISTENSI FESES PADA PASIEN IMOBILISASI AKIBAT FRAKTUR\",\"authors\":\"Nia Rosliany\",\"doi\":\"10.33377/jkh.v1i1.28\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pasien fraktur sering mengalami penurunan mobilitas. Pencegahan konstipasi diperlukan untuk mengurangi komplikasi dari imobilisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh minum air putih 2000 ml secara teratur dan terjadwal untuk mencegah terjadinya konstipasi. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan post test only non equivalent control group. Sampel penelitian adalah 28 orang, diambil dengan consecutive sampling. Kelompok intervensi diberikan minum sebanyak 1 gelas (250 ml) dalam 8 kali waktu pemberian. Hasil analisis statistik menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan kejadian konstipasi diantara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan nilai p = 0,023 dan konsistensi feses dengan nilai p = 0,009 (p value < 0,05). Kesimpulan: minum air putih 2000 ml per hari yang teratur dan terjadwal dapat mencegah terjadinya konstipasi dan menghasilkan konsistensi feses yang ideal. Diperlukan penelitian lanjutan dengan jumlah sampel yang lebih besar dan tipe fraktur yang homogen.\",\"PeriodicalId\":377897,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Kesehatan Holistic\",\"volume\":\"16 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-09-03\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Kesehatan Holistic\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33377/jkh.v1i1.28\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kesehatan Holistic","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33377/jkh.v1i1.28","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PEMBERIAN ASUPAN CAIRAN MENURUNKAN KEJADIAN KONSTIPASI DAN KONSISTENSI FESES PADA PASIEN IMOBILISASI AKIBAT FRAKTUR
Pasien fraktur sering mengalami penurunan mobilitas. Pencegahan konstipasi diperlukan untuk mengurangi komplikasi dari imobilisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh minum air putih 2000 ml secara teratur dan terjadwal untuk mencegah terjadinya konstipasi. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan post test only non equivalent control group. Sampel penelitian adalah 28 orang, diambil dengan consecutive sampling. Kelompok intervensi diberikan minum sebanyak 1 gelas (250 ml) dalam 8 kali waktu pemberian. Hasil analisis statistik menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan kejadian konstipasi diantara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan nilai p = 0,023 dan konsistensi feses dengan nilai p = 0,009 (p value < 0,05). Kesimpulan: minum air putih 2000 ml per hari yang teratur dan terjadwal dapat mencegah terjadinya konstipasi dan menghasilkan konsistensi feses yang ideal. Diperlukan penelitian lanjutan dengan jumlah sampel yang lebih besar dan tipe fraktur yang homogen.