Muhammad Fajrin Wijaya, Muhammad Jayadi Abdi, Erni Andira
Pendahuluan: Perkembangan teknologi komunikasi telah membuat inovasi baru dalam bidang kedokteran gigi dengan menggabungkan antara teknologi telekomunikasi dan kedokteran gigi yang disebut teledentistry. Teledentistry adalah alternatif layanan yang menggabungkan teknologi telekomunikasi dan kedokteran gigi yang sebagai pertukaran informasi klinis dan gambar jarak jauh untuk perencanaan perawatan dan konsultasi gigi. Tujuan: Menganalisis hubungan tingkat kepuasan pasien terhadap pemanfaatan teledentistry di poliklinik gigi Azka Nadhifa Makassar. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi spearman. Adapun sampel pada penelitian ini terdiri dari 96 sampel. Hasil: Berdasarkan hasil uji korelasi rank spearman menunjukkan nilai p-value sebesar 0,002 yang lebih kecil daripada 0,05 (p-value < 0,05). Ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat kepuasan dengan pemanfaatan teledentistri.. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan tingkat tingkat kepuasan pasien terhadap terhadap pemanfaatan teledentistry di poliklinik gigi Azka Nadhifa Makassar
{"title":"The Relationship between Patient Satisfaction Level and Teledentistry Utilization at Azka Nadhifa Dental Polyclinic Makassar","authors":"Muhammad Fajrin Wijaya, Muhammad Jayadi Abdi, Erni Andira","doi":"10.33377/jkh.v7i2.160","DOIUrl":"https://doi.org/10.33377/jkh.v7i2.160","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Perkembangan teknologi komunikasi telah membuat inovasi baru dalam bidang kedokteran gigi dengan menggabungkan antara teknologi telekomunikasi dan kedokteran gigi yang disebut teledentistry. Teledentistry adalah alternatif layanan yang menggabungkan teknologi telekomunikasi dan kedokteran gigi yang sebagai pertukaran informasi klinis dan gambar jarak jauh untuk perencanaan perawatan dan konsultasi gigi. Tujuan: Menganalisis hubungan tingkat kepuasan pasien terhadap pemanfaatan teledentistry di poliklinik gigi Azka Nadhifa Makassar. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi spearman. Adapun sampel pada penelitian ini terdiri dari 96 sampel. Hasil: Berdasarkan hasil uji korelasi rank spearman menunjukkan nilai p-value sebesar 0,002 yang lebih kecil daripada 0,05 (p-value < 0,05). Ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat kepuasan dengan pemanfaatan teledentistri.. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan tingkat tingkat kepuasan pasien terhadap terhadap pemanfaatan teledentistry di poliklinik gigi Azka Nadhifa Makassar","PeriodicalId":377897,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Holistic","volume":"144 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124399100","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan: Penatalaksanaan Hipertensi salah satunya adalah minum obat. Kepatuhan dalam melaksanakan terapi (minum obat) membutuhkan persepsi atau model kepercayaan kesehatan (Health Belief Model) untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Tujuan: Tujuan penelitian mengetahui hubungan model kepercayaan kesehatan dengan kepatuhan minum obat pada pasien Hipertensi. Metode: Desain penelitian Corelation Study dengan pendekatan Cross Sectional. Teknik sampling yakni Purposive Sampling, besar sampel 57 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner Health Belief Model dan MMAS-8, uji statistik Spearman Rho dengan tingkat signifikasi 0,05. Hasil: Analisa dengan uji statistik Spearman Rho didapatkan nilai p-value 0,000 dan taraf kesalahan α=0,05 (0,000 < 0,05) artinya terdapat hubungan antara model kepercayaan kesehatan dengan kepatuhan minum obat pada pasien Hipertensi yang mempunyai hubungan positif dengan kekuatan hubungan kategori kuat (r = 0,791). Kesimpulan: Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan positif diantaranya lama menderita Hipertensi dan rutin kontrol. Semakin tinggi Health Belief Model pada individu maka semakin tinggi kepatuhan dalam minum obat
{"title":"Hubungan Model Kepercayaan Kesehatan (Health Belief Model) dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Hipertensi","authors":"N. Laili, Efa Nur Aini, Putri Rahmayanti","doi":"10.33377/jkh.v7i2.157","DOIUrl":"https://doi.org/10.33377/jkh.v7i2.157","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Penatalaksanaan Hipertensi salah satunya adalah minum obat. Kepatuhan dalam melaksanakan terapi (minum obat) membutuhkan persepsi atau model kepercayaan kesehatan (Health Belief Model) untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Tujuan: Tujuan penelitian mengetahui hubungan model kepercayaan kesehatan dengan kepatuhan minum obat pada pasien Hipertensi. Metode: Desain penelitian Corelation Study dengan pendekatan Cross Sectional. Teknik sampling yakni Purposive Sampling, besar sampel 57 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner Health Belief Model dan MMAS-8, uji statistik Spearman Rho dengan tingkat signifikasi 0,05. Hasil: Analisa dengan uji statistik Spearman Rho didapatkan nilai p-value 0,000 dan taraf kesalahan α=0,05 (0,000 < 0,05) artinya terdapat hubungan antara model kepercayaan kesehatan dengan kepatuhan minum obat pada pasien Hipertensi yang mempunyai hubungan positif dengan kekuatan hubungan kategori kuat (r = 0,791). Kesimpulan: Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan positif diantaranya lama menderita Hipertensi dan rutin kontrol. Semakin tinggi Health Belief Model pada individu maka semakin tinggi kepatuhan dalam minum obat","PeriodicalId":377897,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Holistic","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125262675","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan: Stroke merupakan penyebab kedua angka kematian di dunia sejak tahun 2000 hingga 2019 yaitu mencapai 11% dari total kematian. Keterlambatan atau penundaan penanganan pasien stroke di pre-hospital dapat menyebabkan berkurangnya proporsi pasien yang mendapat terapi rekanalisasi. Kurangnya pengetahuan keluarga dapat menyebabkan keluarga terlambat mencari pertolongan saat terjadi serangan, timbulnya keparahan penyakit, stroke berulang hingga kematian. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang penanganan kegawatdaruratan pre-hospital stroke terhadap pengetahuan keluarga penderita stroke di wilyah kerja Puskesmas Kartini kota Pematangsiantar. Metode: Sampel penelitian sebanyak 40 anggota keluarga penderita stroke. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden sebelum mendapat pendidikan kesehatan memiliki pengetahuan kurang sebanyak 22 orang (55%), dan mayoritas responden memiliki pengetahuan baik sebanyak 29 orang (72,5%) setelah diberikan pendidikan kesehatan, serta terdapat pengaruh pendidikan kesehatan tentang penanganan kegawatdaruratan pre-hospital stroke terhadap pengetahuan keluarga penderita stroke (p value 0,000). Kesimpulan: Pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan keluarga.
{"title":"Impact of Health Education about Stroke Pre-Hospital Emergency Treatment on Family Knowledge in Puskesmas Kartini Pematangsiantar Region","authors":"Nabilah Siregar, Derma Wani Damanik, Astika Handayani","doi":"10.33377/jkh.v7i2.166","DOIUrl":"https://doi.org/10.33377/jkh.v7i2.166","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Stroke merupakan penyebab kedua angka kematian di dunia sejak tahun 2000 hingga 2019 yaitu mencapai 11% dari total kematian. Keterlambatan atau penundaan penanganan pasien stroke di pre-hospital dapat menyebabkan berkurangnya proporsi pasien yang mendapat terapi rekanalisasi. Kurangnya pengetahuan keluarga dapat menyebabkan keluarga terlambat mencari pertolongan saat terjadi serangan, timbulnya keparahan penyakit, stroke berulang hingga kematian. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang penanganan kegawatdaruratan pre-hospital stroke terhadap pengetahuan keluarga penderita stroke di wilyah kerja Puskesmas Kartini kota Pematangsiantar. Metode: Sampel penelitian sebanyak 40 anggota keluarga penderita stroke. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden sebelum mendapat pendidikan kesehatan memiliki pengetahuan kurang sebanyak 22 orang (55%), dan mayoritas responden memiliki pengetahuan baik sebanyak 29 orang (72,5%) setelah diberikan pendidikan kesehatan, serta terdapat pengaruh pendidikan kesehatan tentang penanganan kegawatdaruratan pre-hospital stroke terhadap pengetahuan keluarga penderita stroke (p value 0,000). Kesimpulan: Pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan keluarga.","PeriodicalId":377897,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Holistic","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129964040","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar belakang: Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah suatu gangguan dimana isi lambung mengalami refluks secara berulang ke dalam esofagus yang menyebabkan gejala dan/atau komplikasi yang mengganggu kualitas hidup. Pengobatan medis yang ada belum dapat memberikan hasil pengobatan maksimal. Tujuan: Untuk mengetahui manfaat kombinasi akupunktur dan herbal Tiongkok dalam menangani GERD. Metode: Penelitian quasi experimental menggunakan rancangan two-group pra-post test design. Jumlah subjek penelitian sebanyak 26 responden yang sudah dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok Akupunktur (13 orang) dan Kelompok Kombinasi Akupunktur dan Herbal (13 orang) menurut kriteria inklusi dan eksklusi. Pada kelompok Akupunktur diberikan Akupunktur pada titik ST 36 Zusanli, CV 12 Zhongwan, PC 6 Neiguan sebanyak dua kali seminggu selama sebulan, sedangkan pada kelompok Kombinasi Akupunktur dan Herbal diberikan Akupunktur pada titik ST 36 Zusanli, CV 12 Zhongwan, PC 6 Neiguan sebanyak dua kali seminggu dan Si Ni San @3 gr sehari dua kali selama sebulan. Hasil: Pada Kelompok Akupunktur dan Herbal, penggunaan titik akupunktur ST 36 Zusanli, CV 12 Zhongwan dan PC 6 Neiguan selama sebulan lebih efektif menurunkan skor GERDQ dengan rentang rata-rata perubahan skor GERDQ sebanyak 6.08 dengan p value 0,001. Kesimpulan: Penelitian menggunakan metode Akupunktur dan Herbal lebih efektif dibandingkan pemberian Akupunktur saja dalam membantu menurunkan skor GERDQ dan mengurangi gejala GERD.
{"title":"The Effect of Acupuncture and Si Ni San Herb on GERD Patient","authors":"Viedya Novalinda Saidi, Anindini Winda Amalia, Jessi Suryani Setiawan, Yandy Sulaiman","doi":"10.33377/jkh.v7i2.162","DOIUrl":"https://doi.org/10.33377/jkh.v7i2.162","url":null,"abstract":"Latar belakang: Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah suatu gangguan dimana isi lambung mengalami refluks secara berulang ke dalam esofagus yang menyebabkan gejala dan/atau komplikasi yang mengganggu kualitas hidup. Pengobatan medis yang ada belum dapat memberikan hasil pengobatan maksimal. Tujuan: Untuk mengetahui manfaat kombinasi akupunktur dan herbal Tiongkok dalam menangani GERD. Metode: Penelitian quasi experimental menggunakan rancangan two-group pra-post test design. Jumlah subjek penelitian sebanyak 26 responden yang sudah dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok Akupunktur (13 orang) dan Kelompok Kombinasi Akupunktur dan Herbal (13 orang) menurut kriteria inklusi dan eksklusi. Pada kelompok Akupunktur diberikan Akupunktur pada titik ST 36 Zusanli, CV 12 Zhongwan, PC 6 Neiguan sebanyak dua kali seminggu selama sebulan, sedangkan pada kelompok Kombinasi Akupunktur dan Herbal diberikan Akupunktur pada titik ST 36 Zusanli, CV 12 Zhongwan, PC 6 Neiguan sebanyak dua kali seminggu dan Si Ni San @3 gr sehari dua kali selama sebulan. Hasil: Pada Kelompok Akupunktur dan Herbal, penggunaan titik akupunktur ST 36 Zusanli, CV 12 Zhongwan dan PC 6 Neiguan selama sebulan lebih efektif menurunkan skor GERDQ dengan rentang rata-rata perubahan skor GERDQ sebanyak 6.08 dengan p value 0,001. Kesimpulan: Penelitian menggunakan metode Akupunktur dan Herbal lebih efektif dibandingkan pemberian Akupunktur saja dalam membantu menurunkan skor GERDQ dan mengurangi gejala GERD.","PeriodicalId":377897,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Holistic","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128300627","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan: Pursed-lips breathing (PLB) adalah Latihan pernapasan yang dilakukan pada pasien dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) untuk meredakan gejala dispnea sehingga nilai saturasi oksigen pasien meningkat, dan praktiknya diajarkan secara luas sebagai strategi pernapasan untuk meningkatkan toleransi dalam melakukan aktifitas. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PLB terhadap peningkatan saturasi oksigen pada pasien penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi literatur review. Hasil: Hasil pencarian awal menemukan artikel potensial sebanyak 4011 artikel. Setelah membuang artikel yang teridentifikasi duplikasi dan relavan dengan topik terdapat 6 artikel yang memenuhi tema studi literatur, ke enam jurnal membahas tentang efektifitas PLB pada pasien PPOK. Kesimpulan: PLB mampu untuk meningkatkan nilai saturasi oksigen pasien, sehingga intervensi PLB dianjurkan dilakukan pada pasien PPOK dengan gejala dispnea
{"title":"Effect of Pursed Lips Breathing (PLB) on Increased Oxygen Saturation in Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) Patients: Literature Review","authors":"Yarwin Yari, U. Rohmah, Shinta Prawitasari","doi":"10.33377/jkh.v7i2.163","DOIUrl":"https://doi.org/10.33377/jkh.v7i2.163","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Pursed-lips breathing (PLB) adalah Latihan pernapasan yang dilakukan pada pasien dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) untuk meredakan gejala dispnea sehingga nilai saturasi oksigen pasien meningkat, dan praktiknya diajarkan secara luas sebagai strategi pernapasan untuk meningkatkan toleransi dalam melakukan aktifitas. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PLB terhadap peningkatan saturasi oksigen pada pasien penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi literatur review. Hasil: Hasil pencarian awal menemukan artikel potensial sebanyak 4011 artikel. Setelah membuang artikel yang teridentifikasi duplikasi dan relavan dengan topik terdapat 6 artikel yang memenuhi tema studi literatur, ke enam jurnal membahas tentang efektifitas PLB pada pasien PPOK. Kesimpulan: PLB mampu untuk meningkatkan nilai saturasi oksigen pasien, sehingga intervensi PLB dianjurkan dilakukan pada pasien PPOK dengan gejala dispnea","PeriodicalId":377897,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Holistic","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124891718","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Awaliyah Ulfah Ayudytha Ezdha, A. Hamid, Dwi Elka Fitri, S. Anggreini, Elli Elfiza Julianti
Pendahuluan: Salah satu terapi terhadap penderita gagal ginjal kronik yaitu hemodialisis. Hemodialisis bertujuan untuk mengeliminasi sisa-sisa produk metabolisme atau protein dan sebagai koreksi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Tindakan dialisis ini juga dapat menyebabkan komplikasi, diantaranya yaitu mempengaruhi status gizi pasien yang menjalani hemodialisa. Beberapa pasien mengalami kesulitan dalam pengelolaan asupan nutrisi, namun mereka tidak mendapatkan pemahaman tentang bagaimana strategi yang dapat membantu dalam pengelolaan diet nutrisi sehingga strategi yang perlu dilakukan adalah pemberian pendidikan kesehatan menggunakan booklet mengenai diet nutrisi untuk pasien hemodialisis. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh edukasi kesehatan dengan media booklet tentang diet nutrisi terhadap pengetahuan dan sikap pasien hemodialisa di RSUD DR. RM. Pratomo Bagansiapiapi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian pre eksperimen design berupa rancangan “pretest-posttest with one group design”. Jumlah Responden pada penelitian ini adalah 27 responden. Hasil: Berdasarkan hasil dari uji T-test dependent diperoleh p value (o,000) untuk variable pengetahuan dan sikap lebih kecil dari 0,05. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah diberikan edukasi kesehatan dengan media booklet tentang diet nutrisi pasien hemodialisa.
{"title":"Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Booklet Diet Hemodialisa (BookET Lisa) Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap Pasien Hemodialisa di RSUD dr. RM. Pratomo Bagansiapiapi","authors":"Awaliyah Ulfah Ayudytha Ezdha, A. Hamid, Dwi Elka Fitri, S. Anggreini, Elli Elfiza Julianti","doi":"10.33377/jkh.v7i1.152","DOIUrl":"https://doi.org/10.33377/jkh.v7i1.152","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Salah satu terapi terhadap penderita gagal ginjal kronik yaitu hemodialisis. Hemodialisis bertujuan untuk mengeliminasi sisa-sisa produk metabolisme atau protein dan sebagai koreksi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Tindakan dialisis ini juga dapat menyebabkan komplikasi, diantaranya yaitu mempengaruhi status gizi pasien yang menjalani hemodialisa. Beberapa pasien mengalami kesulitan dalam pengelolaan asupan nutrisi, namun mereka tidak mendapatkan pemahaman tentang bagaimana strategi yang dapat membantu dalam pengelolaan diet nutrisi sehingga strategi yang perlu dilakukan adalah pemberian pendidikan kesehatan menggunakan booklet mengenai diet nutrisi untuk pasien hemodialisis. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh edukasi kesehatan dengan media booklet tentang diet nutrisi terhadap pengetahuan dan sikap pasien hemodialisa di RSUD DR. RM. Pratomo Bagansiapiapi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian pre eksperimen design berupa rancangan “pretest-posttest with one group design”. Jumlah Responden pada penelitian ini adalah 27 responden. Hasil: Berdasarkan hasil dari uji T-test dependent diperoleh p value (o,000) untuk variable pengetahuan dan sikap lebih kecil dari 0,05. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah diberikan edukasi kesehatan dengan media booklet tentang diet nutrisi pasien hemodialisa.","PeriodicalId":377897,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Holistic","volume":"96 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122085141","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan: Proses atau kegiatan praktik keperawatan yang digunakan perawat untuk memberikan asuhan keperawatan kepada pasien disebut sebagai kinerja perawat. Oleh karna itu, pelayanan keperawatan telah menjadi komponen penting dari berbagai pelayanan kesehatan dan memainkan peran penting dalam menentukan kualitas pelayanan rumah sakit. Kepemimpinan yang kurang memadai merupakan salah satu faktor rendahnya kinerja perawat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Kepemimpinan terhadap Kinerja Perawat di Ruang Perawatan Anggrek dan Gladiola RS Husada Jakarta. Metode: Metode penelitian ini memakai metode deskriptif kuantitatif. Hasil: Hasil Penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara kepemimpinan dengan kinerja kerja perawat (p value 0.001 < α 0.05) dengan kepemimpinan baik akan mempengaruhi kinerja kerja perawat. Kesimpulan: kepemimpinan yang baik maka akan mempengaruhi kinerja kerja perawat di rumah sakit.
{"title":"Hubungan Kepemimpinan Dengan Kinerja Perawat di Ruang Anggrek dan Gladiola Rumah Sakit Husada Jakarta","authors":"Ria Efkelin, R. Utami, Yurita Mailintina","doi":"10.33377/jkh.v7i1.131","DOIUrl":"https://doi.org/10.33377/jkh.v7i1.131","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Proses atau kegiatan praktik keperawatan yang digunakan perawat untuk memberikan asuhan keperawatan kepada pasien disebut sebagai kinerja perawat. Oleh karna itu, pelayanan keperawatan telah menjadi komponen penting dari berbagai pelayanan kesehatan dan memainkan peran penting dalam menentukan kualitas pelayanan rumah sakit. Kepemimpinan yang kurang memadai merupakan salah satu faktor rendahnya kinerja perawat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Kepemimpinan terhadap Kinerja Perawat di Ruang Perawatan Anggrek dan Gladiola RS Husada Jakarta. Metode: Metode penelitian ini memakai metode deskriptif kuantitatif. Hasil: Hasil Penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara kepemimpinan dengan kinerja kerja perawat (p value 0.001 < α 0.05) dengan kepemimpinan baik akan mempengaruhi kinerja kerja perawat. Kesimpulan: kepemimpinan yang baik maka akan mempengaruhi kinerja kerja perawat di rumah sakit.","PeriodicalId":377897,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Holistic","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128588877","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Andi Wilda Arianggara, Febrianty Hany Pratiwi, Renny Adelia Tarigan
Pendahuluan: Imunisasi dasar merupakan salah satu program dari pemerintah yang diberikan kepada bayi dan balita yang bermanfaat untuk melindungi kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai perilaku ibu mengenai pemberian imunisasi primer di wilayah kerja Puskesmas Tompobulu Kabupaten Gowa. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif (berdasarkan kondisi alam) dengan pendekatan fenomenologi (berdasarkan pengalaman hidup). Informan inti dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi 9-12 bulan dan imunisasi yang tidak lengkap sebayak 7 orang dan juga informan kunci yaitu ahli hukum imunisasi dan tokoh masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan memperdalam wawancara menggunakan pedoman wawancara. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu masih kurang tentang imunisasi dasar, ibu memiliki sikap negatif terhadap pemberian imunisasi dasar, juga tindakan/praktik ibu yang buruk terhadap imunisasi dasar. Kesimpulan: Peningkatan edukasi dan promosi terkait imunisasi penting bagi ibu yang memiliki balita.
{"title":"Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi","authors":"Andi Wilda Arianggara, Febrianty Hany Pratiwi, Renny Adelia Tarigan","doi":"10.33377/jkh.v7i1.148","DOIUrl":"https://doi.org/10.33377/jkh.v7i1.148","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Imunisasi dasar merupakan salah satu program dari pemerintah yang diberikan kepada bayi dan balita yang bermanfaat untuk melindungi kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai perilaku ibu mengenai pemberian imunisasi primer di wilayah kerja Puskesmas Tompobulu Kabupaten Gowa. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif (berdasarkan kondisi alam) dengan pendekatan fenomenologi (berdasarkan pengalaman hidup). Informan inti dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi 9-12 bulan dan imunisasi yang tidak lengkap sebayak 7 orang dan juga informan kunci yaitu ahli hukum imunisasi dan tokoh masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan memperdalam wawancara menggunakan pedoman wawancara. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu masih kurang tentang imunisasi dasar, ibu memiliki sikap negatif terhadap pemberian imunisasi dasar, juga tindakan/praktik ibu yang buruk terhadap imunisasi dasar. Kesimpulan: Peningkatan edukasi dan promosi terkait imunisasi penting bagi ibu yang memiliki balita.","PeriodicalId":377897,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Holistic","volume":"155 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125907567","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan: Long covid merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan penyakit yang dialami oleh penyintas Covid-19 dan mereka masih merasakan efek jangka panjang dari virus Corona lebih lama dari yang diperkirakan. Gejala long Covid antara lain mudah lelah, sesak nafas, sakit tenggorokan, batuk, nyeri dada, nyeri persendian, sulit konsentrasi dan masalah ingatan atau brain fog serta insomnia. Fatigue adalah salah satu gejala yang paling sering dialami lansia penyintas Covid-19 setelah demam dan sesak nafas yang terjadi pada 30% dari seluruh lansia penyintas Covid-19. Tujuan: Mengetahui tingkat kelelahan lansia penyintas Covid-19 yang akan dikaitkan dengan karakteristik termasuk tingkat gejala yang dialami dan dirasakan oleh lansia. Metode: Metodologi yang digunakan adalah deskriptif sederhana sehingga dapat melihat tingkat kelelahan lansia penyintas Covid-19 di Kota Pekanbaru. Sampel yang digunakan adalah 40 orang lanjut usia dengan kriteria minimal 14 hari setelah Covid-19 dan menunjukkan hasil tes negatif. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada kelelahan pada lansia sebanyak 6 orang (15%), kelelahan ringan sebanyak 22 orang (55%), kelelahan sedang sebanyak 10 orang (25%), dan sangat lelah sebanyak 2 orang (5%). Kesimpulan: Tenaga kesehatan yang merawat pasien Covid-19 khususnya lansia dapat mengantisipasi dampak terutama kelelahan dengan melakukan pengkajian setelah selesai isolasi sehingga nantinya dapat melakukan intervensi keperawatan yang tepat.
{"title":"Analisa Tingkat Kelelahan Lansia Post Covid-19 di Kota Pekanbaru","authors":"Abdurrahman Hamid, Eka Wisanti, Awaliyah Ulfah Ayudytha Ezdha","doi":"10.33377/jkh.v7i1.150","DOIUrl":"https://doi.org/10.33377/jkh.v7i1.150","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Long covid merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan penyakit yang dialami oleh penyintas Covid-19 dan mereka masih merasakan efek jangka panjang dari virus Corona lebih lama dari yang diperkirakan. Gejala long Covid antara lain mudah lelah, sesak nafas, sakit tenggorokan, batuk, nyeri dada, nyeri persendian, sulit konsentrasi dan masalah ingatan atau brain fog serta insomnia. Fatigue adalah salah satu gejala yang paling sering dialami lansia penyintas Covid-19 setelah demam dan sesak nafas yang terjadi pada 30% dari seluruh lansia penyintas Covid-19. Tujuan: Mengetahui tingkat kelelahan lansia penyintas Covid-19 yang akan dikaitkan dengan karakteristik termasuk tingkat gejala yang dialami dan dirasakan oleh lansia. Metode: Metodologi yang digunakan adalah deskriptif sederhana sehingga dapat melihat tingkat kelelahan lansia penyintas Covid-19 di Kota Pekanbaru. Sampel yang digunakan adalah 40 orang lanjut usia dengan kriteria minimal 14 hari setelah Covid-19 dan menunjukkan hasil tes negatif. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada kelelahan pada lansia sebanyak 6 orang (15%), kelelahan ringan sebanyak 22 orang (55%), kelelahan sedang sebanyak 10 orang (25%), dan sangat lelah sebanyak 2 orang (5%). Kesimpulan: Tenaga kesehatan yang merawat pasien Covid-19 khususnya lansia dapat mengantisipasi dampak terutama kelelahan dengan melakukan pengkajian setelah selesai isolasi sehingga nantinya dapat melakukan intervensi keperawatan yang tepat.","PeriodicalId":377897,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Holistic","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126530998","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan: Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang selalu kontak dengan pasien Corona Virus Disease-2019 (Covid-19) tentunya memiliki resiko infeksi yang cukup tinggi untuk terpapar Covid-19. Tujuan: Mengidentifikasi hubungan antara stres dengan kualitas tidur perawat Covid-19 di ruang perawatan RS Husada Jakarta. Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan disain cross-sectional, jumlah sampel pada penelitian 75 orang perawat yang bekerja di ruang perawatan Covid-19 RS Husada Jakarta, menggunakan kuesioner penelitian Depression Anxiety Stres Scale-21 dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Analisis data menggunakan Descriptive Statistics Crosstabs dengan uji Chi Square Test. Hasil: hasil penelitian didapatkan distribusi usia responden paling banyak yaitu perawat dengan usia < 35 tahun sebanyak 35 orang (46,7%), jenis kelamin paling banyak yaitu perempuan sejumlah 71 (94,7%) perawat, lama kerja responden paling banyak adalah >10 tahun yaitu sebanyak 41 orang (54,7%). Pada variabel stres yang paling banyak adalah stres ringan 36 orang (48%), normal 30 orang (40%), dan sedang 9 orang (12%), berdasarkan variabel kualitas tidur kategori tidak ada gangguan 71 orang (94.7%), gangguan berat 4 orang (5,3%). Hasil dari Correction Pearson Chi Square didapatkan nilai p value sebesar 0,000 (p<ɑ 0,05). Kesimpulan: Stres pada perawat Covid-19 erat kaitannya dengan kualitas tidur perawat. Semakin ringan stres yang dialami perawat, maka kualitas tidur semakin baik. Tetapi semakin berat stres yang dialami perawat maka kualitas tidur akan mengalami gangguan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara stres dengan kualitas tidur perawat.
前身:护士是与病毒性科罗娜-2019 (Covid-19)患者经常接触的保健工作者之一,其感染风险明显高到足以暴露于Covid-19。目标:确定压力与雅加达胡萨达医院护士科维德-19睡眠质量之间的关系。方法:采用分段设计的数量研究方法:75名在雅加达Covid-19医院(Husada Jakarta medical)工作的护士的样本编号,使用一份名为《匹兹堡睡眠质量指数》(PSQI)的抑郁症研究问卷。数据分析使用Chi Square测试的Descriptive统计交叉测试。结果:研究发现,受访者最多的年龄分配是35岁的护士(46.7%),最多是71岁的女性(94.7%),最多是41岁的>(54.7%)。最常见的压力变量是36人(48%),正常30人(40%),而9.5人(12%),基于71人(97%)、4人体重不足(5.3%)的睡眠质量变量。《Pearson Chi广场的结果得到了价值p价值高达万(p <ɑ0。05)。结论:护士Covid-19的压力与护士睡眠质量密切相关。护士的压力越小,睡眠质量就越好。但是护士的压力越大,睡眠质量就越差。由此推断,压力和护士的睡眠质量之间存在联系。
{"title":"Hubungan Antara Stres dengan Kualitas Tidur Perawat COVID-19 di Ruang Perawatan","authors":"Yarwin Yari, Hardin La Ramba, Dameria Saragih","doi":"10.33377/jkh.v7i1.153","DOIUrl":"https://doi.org/10.33377/jkh.v7i1.153","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang selalu kontak dengan pasien Corona Virus Disease-2019 (Covid-19) tentunya memiliki resiko infeksi yang cukup tinggi untuk terpapar Covid-19. Tujuan: Mengidentifikasi hubungan antara stres dengan kualitas tidur perawat Covid-19 di ruang perawatan RS Husada Jakarta. Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan disain cross-sectional, jumlah sampel pada penelitian 75 orang perawat yang bekerja di ruang perawatan Covid-19 RS Husada Jakarta, menggunakan kuesioner penelitian Depression Anxiety Stres Scale-21 dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Analisis data menggunakan Descriptive Statistics Crosstabs dengan uji Chi Square Test. Hasil: hasil penelitian didapatkan distribusi usia responden paling banyak yaitu perawat dengan usia < 35 tahun sebanyak 35 orang (46,7%), jenis kelamin paling banyak yaitu perempuan sejumlah 71 (94,7%) perawat, lama kerja responden paling banyak adalah >10 tahun yaitu sebanyak 41 orang (54,7%). Pada variabel stres yang paling banyak adalah stres ringan 36 orang (48%), normal 30 orang (40%), dan sedang 9 orang (12%), berdasarkan variabel kualitas tidur kategori tidak ada gangguan 71 orang (94.7%), gangguan berat 4 orang (5,3%). Hasil dari Correction Pearson Chi Square didapatkan nilai p value sebesar 0,000 (p<ɑ 0,05). Kesimpulan: Stres pada perawat Covid-19 erat kaitannya dengan kualitas tidur perawat. Semakin ringan stres yang dialami perawat, maka kualitas tidur semakin baik. Tetapi semakin berat stres yang dialami perawat maka kualitas tidur akan mengalami gangguan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara stres dengan kualitas tidur perawat.","PeriodicalId":377897,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Holistic","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121929049","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}