{"title":"Memaafkan Ayah Yang Melakukan Poligami Pada Remaja di Aceh","authors":"Nucke Yulandari","doi":"10.24815/s-jpu.v6i1.27780","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Keluarga yang ideal berfungsi sebagai salah satu sumber penting untuk remaja mendapat bimbingan dan kasih sayang, akan tetapi remaja yang ayahnya berpoligami memiliki permasalahan psikologis yang kompleks dalam periode tertentu sehingga menunjukkan sikap bermusuhan pada ayah. Penyelesaian konflik antara remaja dan ayahnya yang berpoligami bukan hal sederhana. Memaafkan merupakan cara yang efektif untuk mengatasi permasalahan antar individu karena di dalam memaafkan melepaskan individu dari pikiran negatif serta dapat menyembuhkan luka batin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika memaafkan remaja pada ayah yang melakukan poligami. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini terdiri dari dua remaja (satu laki-laki dan satu perempuan) dengan kriteria remaja berusia antara 14 -17 tahun dan memiliki ayah berpoligami. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan teknik pengambilan data purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua responden berada pada tahap yang sama dalam memaafkan yaitu pada work phase. Partisipan laki-laki tidak kecewa karena ayahnya berpoligami dan satu partisipan perempuan sudah mampu menerima kenyataan terhadap poligami yang dilakukan oleh ayahnya. Beberapa faktor lain dalam penelitian ini yang memengaruhi perilaku memaafkan pada remaja adalah tipe kepribadian, religiusitas, kualitas hubungan dengan ayah dan empati.","PeriodicalId":423369,"journal":{"name":"Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah","volume":"5 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24815/s-jpu.v6i1.27780","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Memaafkan Ayah Yang Melakukan Poligami Pada Remaja di Aceh
Keluarga yang ideal berfungsi sebagai salah satu sumber penting untuk remaja mendapat bimbingan dan kasih sayang, akan tetapi remaja yang ayahnya berpoligami memiliki permasalahan psikologis yang kompleks dalam periode tertentu sehingga menunjukkan sikap bermusuhan pada ayah. Penyelesaian konflik antara remaja dan ayahnya yang berpoligami bukan hal sederhana. Memaafkan merupakan cara yang efektif untuk mengatasi permasalahan antar individu karena di dalam memaafkan melepaskan individu dari pikiran negatif serta dapat menyembuhkan luka batin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika memaafkan remaja pada ayah yang melakukan poligami. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini terdiri dari dua remaja (satu laki-laki dan satu perempuan) dengan kriteria remaja berusia antara 14 -17 tahun dan memiliki ayah berpoligami. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan teknik pengambilan data purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua responden berada pada tahap yang sama dalam memaafkan yaitu pada work phase. Partisipan laki-laki tidak kecewa karena ayahnya berpoligami dan satu partisipan perempuan sudah mampu menerima kenyataan terhadap poligami yang dilakukan oleh ayahnya. Beberapa faktor lain dalam penelitian ini yang memengaruhi perilaku memaafkan pada remaja adalah tipe kepribadian, religiusitas, kualitas hubungan dengan ayah dan empati.