{"title":"用于养殖菊苣CAISIM和康孔植物的改用瓶","authors":"May Shiska, E. Agustina","doi":"10.58328/jm.v1i2.85","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Vertikultur merupakan teknik budidaya tanaman secara vertikal sehingga penanaman dilakukan secara bertingkat dimana teknik budidaya ini tidak memerlukan lahan yang luas, bahkan dapat dilakukan pada rumah yang tidak memiliki halaman sekalipun. Usaha untuk meningkatkan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan akan sayuran secara mandiri pada lahan yang memiliki luasan terbatas akibat alih fungsi lahan pertanian menjadi areal industri, perumahan dan gedung-gedung perkantoran salah satunya dengan teknik vertikultur. Sistem vertikultur ini sangat cocok diterapkan bagi petani atau perorangan yang mempunyai lahan sempit, namun ingin menanam tanaman yang lebih optimal. Media yang dapat digunakan sangat beragam, diantaranya dengan metode bambu, plempem, pipa, pot, karung plastik dan botol air mineral bekas. \nPenggunaan botol air mineral bekas dilakukan untuk mengurangi jumlah sampah pelastik dan memanfaatkan barang bekas agar dapat meningkatkan nilai estetika. Selain memberikan kesan cantik kegiatan budidaya dengan teknik vertikultur juga dapat meningkatkan kreatifitas pelaku dalam merangkai model penyusunan botol bekas yang digunakan sebagai media tanam. Pemanfaatan limbah barang bekas memberikan dampak yang baik terhadap mengurangi pencemaran lingkungan. Penggunaan ulang bahan maupun pengolahan ulang bahan yang tidak terpakai seperti botol maupun plastik bekas, sedikit banyak dapat menjaga lingkungan. Budidaya tanaman secara vertikultur dalam skala perorangan memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri dan mengurangi biaya perawatan dan biaya pengolahan. Hal ini disebabkan karena tidak perlunya pengolahan lahan yang relatif luas, kondisi iklim mikro lebih terkontrol sehingga tidak perlunya perawatan yang intensif, dan tidak memerlukan tenaga khusus dalam perawatan. Hasil menunjukan produksi sawi tanaman caisim dan kangkung secara vertikultur pada media botol bekas sangat cocok dilakukan di pekarangan yang memiliki lahan yang relatif sempit, pada satu botol bekas ukuran 1,5 liter dapat diperoleh tanaman kangkung mencapai rata-rata 100 gram, sedangkan untuk tanaman sawi caisim rata-rata produksi mencapai 150 gram yang mana mampu memenuhi kebutuhan sayur harian rumah tangga.","PeriodicalId":364663,"journal":{"name":"Jurnal Masda","volume":"7 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PEMANFAATAN BOTOL BEKAS UNTUK BUDIDAYA TEKNIK VERTIKULTUR PADA TANAMAN SAWI CAISIM DAN KANGKUNG\",\"authors\":\"May Shiska, E. Agustina\",\"doi\":\"10.58328/jm.v1i2.85\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Vertikultur merupakan teknik budidaya tanaman secara vertikal sehingga penanaman dilakukan secara bertingkat dimana teknik budidaya ini tidak memerlukan lahan yang luas, bahkan dapat dilakukan pada rumah yang tidak memiliki halaman sekalipun. Usaha untuk meningkatkan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan akan sayuran secara mandiri pada lahan yang memiliki luasan terbatas akibat alih fungsi lahan pertanian menjadi areal industri, perumahan dan gedung-gedung perkantoran salah satunya dengan teknik vertikultur. Sistem vertikultur ini sangat cocok diterapkan bagi petani atau perorangan yang mempunyai lahan sempit, namun ingin menanam tanaman yang lebih optimal. Media yang dapat digunakan sangat beragam, diantaranya dengan metode bambu, plempem, pipa, pot, karung plastik dan botol air mineral bekas. \\nPenggunaan botol air mineral bekas dilakukan untuk mengurangi jumlah sampah pelastik dan memanfaatkan barang bekas agar dapat meningkatkan nilai estetika. Selain memberikan kesan cantik kegiatan budidaya dengan teknik vertikultur juga dapat meningkatkan kreatifitas pelaku dalam merangkai model penyusunan botol bekas yang digunakan sebagai media tanam. Pemanfaatan limbah barang bekas memberikan dampak yang baik terhadap mengurangi pencemaran lingkungan. Penggunaan ulang bahan maupun pengolahan ulang bahan yang tidak terpakai seperti botol maupun plastik bekas, sedikit banyak dapat menjaga lingkungan. Budidaya tanaman secara vertikultur dalam skala perorangan memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri dan mengurangi biaya perawatan dan biaya pengolahan. Hal ini disebabkan karena tidak perlunya pengolahan lahan yang relatif luas, kondisi iklim mikro lebih terkontrol sehingga tidak perlunya perawatan yang intensif, dan tidak memerlukan tenaga khusus dalam perawatan. Hasil menunjukan produksi sawi tanaman caisim dan kangkung secara vertikultur pada media botol bekas sangat cocok dilakukan di pekarangan yang memiliki lahan yang relatif sempit, pada satu botol bekas ukuran 1,5 liter dapat diperoleh tanaman kangkung mencapai rata-rata 100 gram, sedangkan untuk tanaman sawi caisim rata-rata produksi mencapai 150 gram yang mana mampu memenuhi kebutuhan sayur harian rumah tangga.\",\"PeriodicalId\":364663,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Masda\",\"volume\":\"7 4 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-11-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Masda\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.58328/jm.v1i2.85\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Masda","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58328/jm.v1i2.85","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PEMANFAATAN BOTOL BEKAS UNTUK BUDIDAYA TEKNIK VERTIKULTUR PADA TANAMAN SAWI CAISIM DAN KANGKUNG
Vertikultur merupakan teknik budidaya tanaman secara vertikal sehingga penanaman dilakukan secara bertingkat dimana teknik budidaya ini tidak memerlukan lahan yang luas, bahkan dapat dilakukan pada rumah yang tidak memiliki halaman sekalipun. Usaha untuk meningkatkan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan akan sayuran secara mandiri pada lahan yang memiliki luasan terbatas akibat alih fungsi lahan pertanian menjadi areal industri, perumahan dan gedung-gedung perkantoran salah satunya dengan teknik vertikultur. Sistem vertikultur ini sangat cocok diterapkan bagi petani atau perorangan yang mempunyai lahan sempit, namun ingin menanam tanaman yang lebih optimal. Media yang dapat digunakan sangat beragam, diantaranya dengan metode bambu, plempem, pipa, pot, karung plastik dan botol air mineral bekas.
Penggunaan botol air mineral bekas dilakukan untuk mengurangi jumlah sampah pelastik dan memanfaatkan barang bekas agar dapat meningkatkan nilai estetika. Selain memberikan kesan cantik kegiatan budidaya dengan teknik vertikultur juga dapat meningkatkan kreatifitas pelaku dalam merangkai model penyusunan botol bekas yang digunakan sebagai media tanam. Pemanfaatan limbah barang bekas memberikan dampak yang baik terhadap mengurangi pencemaran lingkungan. Penggunaan ulang bahan maupun pengolahan ulang bahan yang tidak terpakai seperti botol maupun plastik bekas, sedikit banyak dapat menjaga lingkungan. Budidaya tanaman secara vertikultur dalam skala perorangan memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri dan mengurangi biaya perawatan dan biaya pengolahan. Hal ini disebabkan karena tidak perlunya pengolahan lahan yang relatif luas, kondisi iklim mikro lebih terkontrol sehingga tidak perlunya perawatan yang intensif, dan tidak memerlukan tenaga khusus dalam perawatan. Hasil menunjukan produksi sawi tanaman caisim dan kangkung secara vertikultur pada media botol bekas sangat cocok dilakukan di pekarangan yang memiliki lahan yang relatif sempit, pada satu botol bekas ukuran 1,5 liter dapat diperoleh tanaman kangkung mencapai rata-rata 100 gram, sedangkan untuk tanaman sawi caisim rata-rata produksi mencapai 150 gram yang mana mampu memenuhi kebutuhan sayur harian rumah tangga.