{"title":"评估Fatigue management程序操作员Hauler对PT. Sapta Indra区实际事故的评估","authors":"Marlina K, Roy Nastigor Nasution","doi":"10.20527/jg.v9i2.15291","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kelelahan kerja adalah salah satu permasalahan kesehatan dan keselamatan kerja yang dapat menjadi faktor risiko terjadinya kecelakaan pada saat bekerja. Kelelahan dapat disebabkan oleh beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal diantaranya usia, status anemia, masa kerja, kualitas tidur, dan beban kerja, sedangkan faktor eksternal yaitu shift kerja dan iklim kerja panas. Penerapan program manajemen fatigue sangat diperlukan dalam meminimalisasi kecelakaan kerja akibat dari faktor fatigue (kelelahan), lokasi penelitian ini ada di salah satu kontraktor PT. Borneo Indo Bara yaitu PT. Sapta Indra Sejati Site Borneo Indo Bara dimana metode penelitian dilakukan dengan cara melakukan pengambilan data primer adalah teknik pengisian kuesioner, wawancara langsung, dan observasi lapangan serta pengukuran brekasi baik sebelum maupun sesudah bekerja dan juga data sekundernya.melakukan program manajemen fatigue dengan beberapa cara yaitu Observasi Jam kritis (OJK), Safety Password Indikator (SPI), serta Check Fatigue secara rutin baik di shift 1 dan shift 2 dimana dalam satu shiftnya jumlah hauler sebanyak 88 yang menjadi objek penelitian d sejumlah unit dan orang yang bekerja pada shift tersebut, dimana hasil dari penerapan tersebut faktor fatigue paling dominan karena operator kurang tidur setelah bekerja (kurang istirahat), dengan adanya program tersebut di tahun 2021 dan 2022 terdapat penurunan signifikan daripada tahun sebelumnya.","PeriodicalId":477347,"journal":{"name":"Jurnal Geosapta","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Evaluasi Program Manajemen Fatigue Operator Hauler Terkait Angka Kecelakaan Kerja di PT. Sapta Indra Sejati Kabupaten Tanah Bumbu\",\"authors\":\"Marlina K, Roy Nastigor Nasution\",\"doi\":\"10.20527/jg.v9i2.15291\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kelelahan kerja adalah salah satu permasalahan kesehatan dan keselamatan kerja yang dapat menjadi faktor risiko terjadinya kecelakaan pada saat bekerja. Kelelahan dapat disebabkan oleh beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal diantaranya usia, status anemia, masa kerja, kualitas tidur, dan beban kerja, sedangkan faktor eksternal yaitu shift kerja dan iklim kerja panas. Penerapan program manajemen fatigue sangat diperlukan dalam meminimalisasi kecelakaan kerja akibat dari faktor fatigue (kelelahan), lokasi penelitian ini ada di salah satu kontraktor PT. Borneo Indo Bara yaitu PT. Sapta Indra Sejati Site Borneo Indo Bara dimana metode penelitian dilakukan dengan cara melakukan pengambilan data primer adalah teknik pengisian kuesioner, wawancara langsung, dan observasi lapangan serta pengukuran brekasi baik sebelum maupun sesudah bekerja dan juga data sekundernya.melakukan program manajemen fatigue dengan beberapa cara yaitu Observasi Jam kritis (OJK), Safety Password Indikator (SPI), serta Check Fatigue secara rutin baik di shift 1 dan shift 2 dimana dalam satu shiftnya jumlah hauler sebanyak 88 yang menjadi objek penelitian d sejumlah unit dan orang yang bekerja pada shift tersebut, dimana hasil dari penerapan tersebut faktor fatigue paling dominan karena operator kurang tidur setelah bekerja (kurang istirahat), dengan adanya program tersebut di tahun 2021 dan 2022 terdapat penurunan signifikan daripada tahun sebelumnya.\",\"PeriodicalId\":477347,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Geosapta\",\"volume\":\"49 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-10-12\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Geosapta\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.20527/jg.v9i2.15291\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Geosapta","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20527/jg.v9i2.15291","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Evaluasi Program Manajemen Fatigue Operator Hauler Terkait Angka Kecelakaan Kerja di PT. Sapta Indra Sejati Kabupaten Tanah Bumbu
Kelelahan kerja adalah salah satu permasalahan kesehatan dan keselamatan kerja yang dapat menjadi faktor risiko terjadinya kecelakaan pada saat bekerja. Kelelahan dapat disebabkan oleh beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal diantaranya usia, status anemia, masa kerja, kualitas tidur, dan beban kerja, sedangkan faktor eksternal yaitu shift kerja dan iklim kerja panas. Penerapan program manajemen fatigue sangat diperlukan dalam meminimalisasi kecelakaan kerja akibat dari faktor fatigue (kelelahan), lokasi penelitian ini ada di salah satu kontraktor PT. Borneo Indo Bara yaitu PT. Sapta Indra Sejati Site Borneo Indo Bara dimana metode penelitian dilakukan dengan cara melakukan pengambilan data primer adalah teknik pengisian kuesioner, wawancara langsung, dan observasi lapangan serta pengukuran brekasi baik sebelum maupun sesudah bekerja dan juga data sekundernya.melakukan program manajemen fatigue dengan beberapa cara yaitu Observasi Jam kritis (OJK), Safety Password Indikator (SPI), serta Check Fatigue secara rutin baik di shift 1 dan shift 2 dimana dalam satu shiftnya jumlah hauler sebanyak 88 yang menjadi objek penelitian d sejumlah unit dan orang yang bekerja pada shift tersebut, dimana hasil dari penerapan tersebut faktor fatigue paling dominan karena operator kurang tidur setelah bekerja (kurang istirahat), dengan adanya program tersebut di tahun 2021 dan 2022 terdapat penurunan signifikan daripada tahun sebelumnya.