Riris Octavia Cristanty, S. Surbakti, Erni Yulianti
{"title":"Perencanaan ulang saluran drainase Wilayah purwantoro Kota Malang","authors":"Riris Octavia Cristanty, S. Surbakti, Erni Yulianti","doi":"10.36040/semsina.v4i01.7932","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Curah hujan yang tinggi menyebabkan terjadinya banjir akibat kurangnya resapan air serta penyebab utama kebiasaan yaitu membuang sampah sembarang. Berdasarkan kondisi eksisting di wilayah Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, saluran drainase sekunder pada ruas Jalan Letjend S. Parman dan Jalan Batubara sering kali mengalami luapan air saat curah hujan tinggi, karena menurunnya fungsi saluran drainase yang sudah ada. Dengan adanya permasalahan di kondisi eksisting maka dilakukan studi perencanaan ulang saluran drainase pada ruas Jalan Letjend S. Parman dan Jalan Batubara, yang bertujuan untuk mengupayakan pengendalian banjir dan dengan perencanaan ulang drainase. Metode Penelitian dilakukan melalui analisa hidrologi dan analisa hidrolika dengan menggunakan data dimensi saluran eksisting yang diperoleh dari pengukuran saluran secara langsung pada lokasi studi. Analisa hidrologi yaitu curah hujan rancangan dengan menggunakan metode E.J. Gumbel dan Log Pearson Type III dengan periode kala ulang 2 tahun, 5 tahun, dan 10 tahun dan perhitungan debit rencana menggunakan metode rasional, dan dari hasil analisa hidrolika diperoleh 17 saluran yang mampu menampung debit banjir rancangan, dan 12 saluran yang tidak dapat menampung debit rancangan, sehingga dari 12 titik saluran tersebut perlu dilakukan redesain saluran drainase atau normalisasi saluran","PeriodicalId":503738,"journal":{"name":"Prosiding SEMSINA","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PERENCANAAN ULANG SALURAN DRAINASE WILAYAH PURWANTORO KOTA MALANG\",\"authors\":\"Riris Octavia Cristanty, S. Surbakti, Erni Yulianti\",\"doi\":\"10.36040/semsina.v4i01.7932\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Curah hujan yang tinggi menyebabkan terjadinya banjir akibat kurangnya resapan air serta penyebab utama kebiasaan yaitu membuang sampah sembarang. Berdasarkan kondisi eksisting di wilayah Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, saluran drainase sekunder pada ruas Jalan Letjend S. Parman dan Jalan Batubara sering kali mengalami luapan air saat curah hujan tinggi, karena menurunnya fungsi saluran drainase yang sudah ada. Dengan adanya permasalahan di kondisi eksisting maka dilakukan studi perencanaan ulang saluran drainase pada ruas Jalan Letjend S. Parman dan Jalan Batubara, yang bertujuan untuk mengupayakan pengendalian banjir dan dengan perencanaan ulang drainase. Metode Penelitian dilakukan melalui analisa hidrologi dan analisa hidrolika dengan menggunakan data dimensi saluran eksisting yang diperoleh dari pengukuran saluran secara langsung pada lokasi studi. Analisa hidrologi yaitu curah hujan rancangan dengan menggunakan metode E.J. Gumbel dan Log Pearson Type III dengan periode kala ulang 2 tahun, 5 tahun, dan 10 tahun dan perhitungan debit rencana menggunakan metode rasional, dan dari hasil analisa hidrolika diperoleh 17 saluran yang mampu menampung debit banjir rancangan, dan 12 saluran yang tidak dapat menampung debit rancangan, sehingga dari 12 titik saluran tersebut perlu dilakukan redesain saluran drainase atau normalisasi saluran\",\"PeriodicalId\":503738,\"journal\":{\"name\":\"Prosiding SEMSINA\",\"volume\":\"25 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-12-09\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Prosiding SEMSINA\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36040/semsina.v4i01.7932\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding SEMSINA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36040/semsina.v4i01.7932","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
降雨量大时,由于水分渗透不足而导致洪水泛滥,而造成这种习惯的主要原因是乱扔垃圾。根据马朗市 Blimbing 分区 Purwantoro 地区的现状,由于现有排水渠功能下降,Jalan Letjend S. Parman 和 Jalan Batubara 的二级排水渠在暴雨期间经常出现溢水现象。针对现有条件下存在的问题,对 Jalan Letjend S. Parman 和 Jalan Batubara 进行了排水道重新规划研究,旨在通过重新规划排水道来实现防洪目的。研究方法是通过水文分析和水力学分析,利用在研究地点直接测量获得的现有渠道尺寸数据。水文分析是使用 E.J. Gumbel 和 Log Pearson III 型方法计算 2 年、5 年和 10 年重现期的设计降雨量,并使用合理方法计算计划排水量,从水文分析结果中得出 17 条渠道能够容纳设计洪水排水量,12 条渠道不能容纳设计排水量,因此有 12 个点的渠道需要重新设计排水渠道或渠道正常化。
PERENCANAAN ULANG SALURAN DRAINASE WILAYAH PURWANTORO KOTA MALANG
Curah hujan yang tinggi menyebabkan terjadinya banjir akibat kurangnya resapan air serta penyebab utama kebiasaan yaitu membuang sampah sembarang. Berdasarkan kondisi eksisting di wilayah Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, saluran drainase sekunder pada ruas Jalan Letjend S. Parman dan Jalan Batubara sering kali mengalami luapan air saat curah hujan tinggi, karena menurunnya fungsi saluran drainase yang sudah ada. Dengan adanya permasalahan di kondisi eksisting maka dilakukan studi perencanaan ulang saluran drainase pada ruas Jalan Letjend S. Parman dan Jalan Batubara, yang bertujuan untuk mengupayakan pengendalian banjir dan dengan perencanaan ulang drainase. Metode Penelitian dilakukan melalui analisa hidrologi dan analisa hidrolika dengan menggunakan data dimensi saluran eksisting yang diperoleh dari pengukuran saluran secara langsung pada lokasi studi. Analisa hidrologi yaitu curah hujan rancangan dengan menggunakan metode E.J. Gumbel dan Log Pearson Type III dengan periode kala ulang 2 tahun, 5 tahun, dan 10 tahun dan perhitungan debit rencana menggunakan metode rasional, dan dari hasil analisa hidrolika diperoleh 17 saluran yang mampu menampung debit banjir rancangan, dan 12 saluran yang tidak dapat menampung debit rancangan, sehingga dari 12 titik saluran tersebut perlu dilakukan redesain saluran drainase atau normalisasi saluran