{"title":"烧结温度变化对风信子木炭压块产品特性和热值的影响","authors":"Muhammad Zainul Aris, Yasir Amani","doi":"10.33019/jm.v9i2.4264","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Energi sangat dibutuhkan oleh semua masyarakat di berbagai negara, hal ini mengakibatkan perubahan iklim dan menipisnya energi tersebut, perlu upaya untuk mencari energi alternatif yang bersih, salah satunya adalah biomassa. Eceng gondok adalah biomassa yang tumbuh pesat di Indonesia, tetapi densitas energi yang dimiliki masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan karakteristik dan nilai kalor dari biomassa eceng gondok menggunakan proses torefaksi. Pada penelitian ini eceng gondok dilakukan proses torefaksi dengan variasi temperatur yaitu 200℃, 250℃ dan 300℃ dan waktu penahanan selama 1 jam. Biochar hasil proses torefaksi kemudian dijadikan briket menggunaan perekat tepung tapioka, dengan perbandingan 10% dari berat bahan baku, dan pengepresan pada tekanan 300 kg/cm2. Dari penelitian dan pengujian yang telah dilakukan didapatkan hasil uji proksimat kadar air terendah 5,75% pada sampel 300℃, kadar abu terendah 17,65% pada sampel 200℃, senyawa volatil terendah 39,52% pada sampel 300℃ dan fixed carbon tertinggi 25,92% pada sampel 300℃. Nilai kalor tertinggi dihasilkan pada sampel 300℃ yaitu sebesar 5140,44 cal/g. Shatter Index terendah 1,68% pada sampel 300℃. Laju pembakaran briket paling optimal pada sampel 300℃ sebesar 0,085 g/min dengan lama 47 menit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses torefaksi dan variasi temperatur torefaksi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap karakteristik dan nilai kalor yang dihasilkan briket eceng gondok. Kata kunci : Torefaksi, Eceng Gondok, Karakteristik, Nilai Kalor, Briket.","PeriodicalId":422149,"journal":{"name":"Machine : Jurnal Teknik Mesin","volume":"11 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pengaruh Variasi Temperatur Torefaksi Terhadap Karakteristik dan Nilai Kalor dari Produk Briket Arang Eceng Gondok\",\"authors\":\"Muhammad Zainul Aris, Yasir Amani\",\"doi\":\"10.33019/jm.v9i2.4264\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Energi sangat dibutuhkan oleh semua masyarakat di berbagai negara, hal ini mengakibatkan perubahan iklim dan menipisnya energi tersebut, perlu upaya untuk mencari energi alternatif yang bersih, salah satunya adalah biomassa. Eceng gondok adalah biomassa yang tumbuh pesat di Indonesia, tetapi densitas energi yang dimiliki masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan karakteristik dan nilai kalor dari biomassa eceng gondok menggunakan proses torefaksi. Pada penelitian ini eceng gondok dilakukan proses torefaksi dengan variasi temperatur yaitu 200℃, 250℃ dan 300℃ dan waktu penahanan selama 1 jam. Biochar hasil proses torefaksi kemudian dijadikan briket menggunaan perekat tepung tapioka, dengan perbandingan 10% dari berat bahan baku, dan pengepresan pada tekanan 300 kg/cm2. Dari penelitian dan pengujian yang telah dilakukan didapatkan hasil uji proksimat kadar air terendah 5,75% pada sampel 300℃, kadar abu terendah 17,65% pada sampel 200℃, senyawa volatil terendah 39,52% pada sampel 300℃ dan fixed carbon tertinggi 25,92% pada sampel 300℃. Nilai kalor tertinggi dihasilkan pada sampel 300℃ yaitu sebesar 5140,44 cal/g. Shatter Index terendah 1,68% pada sampel 300℃. Laju pembakaran briket paling optimal pada sampel 300℃ sebesar 0,085 g/min dengan lama 47 menit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses torefaksi dan variasi temperatur torefaksi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap karakteristik dan nilai kalor yang dihasilkan briket eceng gondok. Kata kunci : Torefaksi, Eceng Gondok, Karakteristik, Nilai Kalor, Briket.\",\"PeriodicalId\":422149,\"journal\":{\"name\":\"Machine : Jurnal Teknik Mesin\",\"volume\":\"11 3\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-11-14\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Machine : Jurnal Teknik Mesin\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33019/jm.v9i2.4264\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Machine : Jurnal Teknik Mesin","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33019/jm.v9i2.4264","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pengaruh Variasi Temperatur Torefaksi Terhadap Karakteristik dan Nilai Kalor dari Produk Briket Arang Eceng Gondok
Energi sangat dibutuhkan oleh semua masyarakat di berbagai negara, hal ini mengakibatkan perubahan iklim dan menipisnya energi tersebut, perlu upaya untuk mencari energi alternatif yang bersih, salah satunya adalah biomassa. Eceng gondok adalah biomassa yang tumbuh pesat di Indonesia, tetapi densitas energi yang dimiliki masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan karakteristik dan nilai kalor dari biomassa eceng gondok menggunakan proses torefaksi. Pada penelitian ini eceng gondok dilakukan proses torefaksi dengan variasi temperatur yaitu 200℃, 250℃ dan 300℃ dan waktu penahanan selama 1 jam. Biochar hasil proses torefaksi kemudian dijadikan briket menggunaan perekat tepung tapioka, dengan perbandingan 10% dari berat bahan baku, dan pengepresan pada tekanan 300 kg/cm2. Dari penelitian dan pengujian yang telah dilakukan didapatkan hasil uji proksimat kadar air terendah 5,75% pada sampel 300℃, kadar abu terendah 17,65% pada sampel 200℃, senyawa volatil terendah 39,52% pada sampel 300℃ dan fixed carbon tertinggi 25,92% pada sampel 300℃. Nilai kalor tertinggi dihasilkan pada sampel 300℃ yaitu sebesar 5140,44 cal/g. Shatter Index terendah 1,68% pada sampel 300℃. Laju pembakaran briket paling optimal pada sampel 300℃ sebesar 0,085 g/min dengan lama 47 menit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses torefaksi dan variasi temperatur torefaksi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap karakteristik dan nilai kalor yang dihasilkan briket eceng gondok. Kata kunci : Torefaksi, Eceng Gondok, Karakteristik, Nilai Kalor, Briket.