Veggy Arman, Faizal Kasim, Nuralim Pasisingi, Sri Rahayu Kalaka, Iin sulawati Lantu, Indra G Ahmad
{"title":"沿海 Laut biru 村的生活垃圾管理:垃圾对海洋生态系统的影响","authors":"Veggy Arman, Faizal Kasim, Nuralim Pasisingi, Sri Rahayu Kalaka, Iin sulawati Lantu, Indra G Ahmad","doi":"10.29303/abdiinsani.v11i1.1159","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Desa Laut Biru terletak di Kecamatan Bone Raya, Kabupaten Bone Bolango. Luas wilayah Desa ini yaitu 2,64 km2 dengan presentase terhadap luas kecamatan yaitu 4,12%. Jumlah penduduk Desa Laut Biru yaitu sebanyak 711 Ribu Jiwa atau 1,79% dari total penduduk yang ada di Kecamatan Bone Raya. Pekerjaan dari sebgaian masyarakat yaitu petani dan nelayan. Dalam konteks pembangunan dan kemandirian masyarakat, Desa Laut Biru menganut konsep Together We Advance atau konsep dimana masyarakat secara sukarela bekerja sama untuk mencapai tujuan tanpa tergantung pada bantuan pemerintah atau lembaga lainnya. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk membantu masyarakat setempat memperoleh pengetahuan dan keterampilan terhadap pemanfaatan sumberdaya yang mereka miliki untuk meningkatkan kesejahteraan melalui pengelolaan sampah serta memberikan kontribusi untuk menjaga keberlanjutan lingkungan laut dan ekosistem pesisir. Metode yang digunakan yaitu metode pendampingan individual dengan memberikan pelatihan dan pendampingan yang dilengkapi dengan teknik learning by doing (belajar sambil bekerja). Program Kuliah Kerja Nyata Tematik di Desa Laut Biru berlangsung selama 45 hari. Kegiatan program diawali dengan tahap awal observasi langsung di wilayah pesisir. Program inti berfokus pada peningkatan swasembada cagar alam masyarakat tepi laut dengan mengatasi dampak limbah terhadap ekosistem laut dan mendorong pengelolaan limbah rumah tangga. Kegiatan inti program meliputi sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya sampah dan pentingnya memanfaatkan sumber daya yang ada. Pelaksanaan kegiatan program inti mahasiswa KKN-T Universitas Negeri Gorontalo di Desa Laut Biru di awali dengan pemberian sosialisasi tentang Bahaya Dampak Sampah Terhadap Ekosistem Laut Dan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Di Pesisir Desa Lau Biru oleh pemateri dari Dosen Universitas Negeri Gorontalo serta program lets clean our ocean yaitu kegiatan bakti sosial yang di lakukan di sepanjang pantai desa laut biru yang melibatkan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah desa laut biru. Hasil sampah yang dikumpulkan kemudian di olah menjadi paving block. Sampah merupakan permasalahan terbesar yang ada di Desa laut Biru. Karena tidak adanya TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sehingga masyarakat membuang sampah di pinggiran pantai. Oleh sebab itu, diperlukan tindak lanjut terkait sampah agar tidak menyebar dan merusak lingkungan serta ekosistem laut.","PeriodicalId":506115,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"51 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PENGGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI PESISIR DESA LAUT BIRU DAMPAK SAMPAH TERHADAP EKOSISTEM LAUT\",\"authors\":\"Veggy Arman, Faizal Kasim, Nuralim Pasisingi, Sri Rahayu Kalaka, Iin sulawati Lantu, Indra G Ahmad\",\"doi\":\"10.29303/abdiinsani.v11i1.1159\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Desa Laut Biru terletak di Kecamatan Bone Raya, Kabupaten Bone Bolango. Luas wilayah Desa ini yaitu 2,64 km2 dengan presentase terhadap luas kecamatan yaitu 4,12%. Jumlah penduduk Desa Laut Biru yaitu sebanyak 711 Ribu Jiwa atau 1,79% dari total penduduk yang ada di Kecamatan Bone Raya. Pekerjaan dari sebgaian masyarakat yaitu petani dan nelayan. Dalam konteks pembangunan dan kemandirian masyarakat, Desa Laut Biru menganut konsep Together We Advance atau konsep dimana masyarakat secara sukarela bekerja sama untuk mencapai tujuan tanpa tergantung pada bantuan pemerintah atau lembaga lainnya. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk membantu masyarakat setempat memperoleh pengetahuan dan keterampilan terhadap pemanfaatan sumberdaya yang mereka miliki untuk meningkatkan kesejahteraan melalui pengelolaan sampah serta memberikan kontribusi untuk menjaga keberlanjutan lingkungan laut dan ekosistem pesisir. Metode yang digunakan yaitu metode pendampingan individual dengan memberikan pelatihan dan pendampingan yang dilengkapi dengan teknik learning by doing (belajar sambil bekerja). Program Kuliah Kerja Nyata Tematik di Desa Laut Biru berlangsung selama 45 hari. Kegiatan program diawali dengan tahap awal observasi langsung di wilayah pesisir. Program inti berfokus pada peningkatan swasembada cagar alam masyarakat tepi laut dengan mengatasi dampak limbah terhadap ekosistem laut dan mendorong pengelolaan limbah rumah tangga. Kegiatan inti program meliputi sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya sampah dan pentingnya memanfaatkan sumber daya yang ada. Pelaksanaan kegiatan program inti mahasiswa KKN-T Universitas Negeri Gorontalo di Desa Laut Biru di awali dengan pemberian sosialisasi tentang Bahaya Dampak Sampah Terhadap Ekosistem Laut Dan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Di Pesisir Desa Lau Biru oleh pemateri dari Dosen Universitas Negeri Gorontalo serta program lets clean our ocean yaitu kegiatan bakti sosial yang di lakukan di sepanjang pantai desa laut biru yang melibatkan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah desa laut biru. Hasil sampah yang dikumpulkan kemudian di olah menjadi paving block. Sampah merupakan permasalahan terbesar yang ada di Desa laut Biru. Karena tidak adanya TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sehingga masyarakat membuang sampah di pinggiran pantai. Oleh sebab itu, diperlukan tindak lanjut terkait sampah agar tidak menyebar dan merusak lingkungan serta ekosistem laut.\",\"PeriodicalId\":506115,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Abdi Insani\",\"volume\":\"51 11\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-03-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Abdi Insani\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i1.1159\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Abdi Insani","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i1.1159","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PENGGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI PESISIR DESA LAUT BIRU DAMPAK SAMPAH TERHADAP EKOSISTEM LAUT
Desa Laut Biru terletak di Kecamatan Bone Raya, Kabupaten Bone Bolango. Luas wilayah Desa ini yaitu 2,64 km2 dengan presentase terhadap luas kecamatan yaitu 4,12%. Jumlah penduduk Desa Laut Biru yaitu sebanyak 711 Ribu Jiwa atau 1,79% dari total penduduk yang ada di Kecamatan Bone Raya. Pekerjaan dari sebgaian masyarakat yaitu petani dan nelayan. Dalam konteks pembangunan dan kemandirian masyarakat, Desa Laut Biru menganut konsep Together We Advance atau konsep dimana masyarakat secara sukarela bekerja sama untuk mencapai tujuan tanpa tergantung pada bantuan pemerintah atau lembaga lainnya. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk membantu masyarakat setempat memperoleh pengetahuan dan keterampilan terhadap pemanfaatan sumberdaya yang mereka miliki untuk meningkatkan kesejahteraan melalui pengelolaan sampah serta memberikan kontribusi untuk menjaga keberlanjutan lingkungan laut dan ekosistem pesisir. Metode yang digunakan yaitu metode pendampingan individual dengan memberikan pelatihan dan pendampingan yang dilengkapi dengan teknik learning by doing (belajar sambil bekerja). Program Kuliah Kerja Nyata Tematik di Desa Laut Biru berlangsung selama 45 hari. Kegiatan program diawali dengan tahap awal observasi langsung di wilayah pesisir. Program inti berfokus pada peningkatan swasembada cagar alam masyarakat tepi laut dengan mengatasi dampak limbah terhadap ekosistem laut dan mendorong pengelolaan limbah rumah tangga. Kegiatan inti program meliputi sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya sampah dan pentingnya memanfaatkan sumber daya yang ada. Pelaksanaan kegiatan program inti mahasiswa KKN-T Universitas Negeri Gorontalo di Desa Laut Biru di awali dengan pemberian sosialisasi tentang Bahaya Dampak Sampah Terhadap Ekosistem Laut Dan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Di Pesisir Desa Lau Biru oleh pemateri dari Dosen Universitas Negeri Gorontalo serta program lets clean our ocean yaitu kegiatan bakti sosial yang di lakukan di sepanjang pantai desa laut biru yang melibatkan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah desa laut biru. Hasil sampah yang dikumpulkan kemudian di olah menjadi paving block. Sampah merupakan permasalahan terbesar yang ada di Desa laut Biru. Karena tidak adanya TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sehingga masyarakat membuang sampah di pinggiran pantai. Oleh sebab itu, diperlukan tindak lanjut terkait sampah agar tidak menyebar dan merusak lingkungan serta ekosistem laut.