Pub Date : 2024-05-24DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i2.1551
Latifa Fekri, Eermayanti Ishak, Asriyana Asriyana, Wa Nurgayah, La Ode Muhammad Yasir Haya, Hasan Eldin Adimu
ABSTRAK Bivalvia dan gastropoda merupakan dua kelas dalam filum moluska yang memiliki jumlah spesies terbanyak dibanding kelas lainnya. Organisme dalam kelas tersebut dilindungi oleh mantel tebal disebut cangkang berbahan dasar CaCo3 (kalsium karbonat). Daging dari organisme ini dimanfaatkan sebagai bahan makanan, sedangkan cangkangnya dibuang dan terkadang tidak dimanfaatkan, hingga menumpuk dan menjadi limbah. Pengolahan limbah cangkang telah dilakukan untuk memenuhi berbagai kehidupan masyarakat, di antaranya yaitu di bidang farmasi, industri makanan, pertanian, dan industri kerajinan. Kerajinan tangan memanfaatkan bentuk cangkang kerang yang bervariasi dengan warna yang indah menghasilkan beberapa produk bernilai jual. Kegiatan ini dilaksanakan untuk membimbing dan meningkatkan keterampilan ibu-ibu nelayan dalam pembuatan kerajinan tangan berbahan baku limbang cangkang kerang. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Desa Ranooha Raya Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan, dan melibatkan kelompok mitra yakni kelompok ibu-ibu nelayan yang masih produktif. Hasil kegiatan pengabdian yakni kerajinan tangan (handycraft) berupa asesoris wanita seperti bros (brooch), gantungan kunci, dan gelang. Kata kunci: Handycraft, Limbah cangkang kerang, Desa Ranooha Raya.
{"title":"PELATIHAN PEMBUATAN HANDYCRAFT BERBAHAN DASAR LIMBAH CANGKANG MOLUSKA (KEONG DAN KERANG) DI DESA RANOOHA RAYA KECAMATAN MORAMO KABUPATEN KONAWE SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA","authors":"Latifa Fekri, Eermayanti Ishak, Asriyana Asriyana, Wa Nurgayah, La Ode Muhammad Yasir Haya, Hasan Eldin Adimu","doi":"10.29303/abdiinsani.v11i2.1551","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i2.1551","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Bivalvia dan gastropoda merupakan dua kelas dalam filum moluska yang memiliki jumlah spesies terbanyak dibanding kelas lainnya. Organisme dalam kelas tersebut dilindungi oleh mantel tebal disebut cangkang berbahan dasar CaCo3 (kalsium karbonat). Daging dari organisme ini dimanfaatkan sebagai bahan makanan, sedangkan cangkangnya dibuang dan terkadang tidak dimanfaatkan, hingga menumpuk dan menjadi limbah. Pengolahan limbah cangkang telah dilakukan untuk memenuhi berbagai kehidupan masyarakat, di antaranya yaitu di bidang farmasi, industri makanan, pertanian, dan industri kerajinan. Kerajinan tangan memanfaatkan bentuk cangkang kerang yang bervariasi dengan warna yang indah menghasilkan beberapa produk bernilai jual. Kegiatan ini dilaksanakan untuk membimbing dan meningkatkan keterampilan ibu-ibu nelayan dalam pembuatan kerajinan tangan berbahan baku limbang cangkang kerang. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Desa Ranooha Raya Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan, dan melibatkan kelompok mitra yakni kelompok ibu-ibu nelayan yang masih produktif. Hasil kegiatan pengabdian yakni kerajinan tangan (handycraft) berupa asesoris wanita seperti bros (brooch), gantungan kunci, dan gelang. \u0000 \u0000Kata kunci: Handycraft, Limbah cangkang kerang, Desa Ranooha Raya. \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":506115,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"4 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141100097","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-05-24DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i2.1567
Muhammad Kholiqul Amiin, Maulid Wahid Yusup, D. Winanti, Rizqy Hadi Saputra
Pengabdian masyarakat ini menggabungkan pengalaman, pengetahuan dan teknologi di bidang perikanan modern agar ramah lingkungan dan berkelanjutan sehingga mampu berkontribusi terhadap peningkatan perekonomian masyarakat sekitar. Budidaya ikan Kerapu bebek menggunakan teknologi pemanfaatan probiotik dikeramba jaring apung di pantai sari ringgung tepatnya di Desa Hanura, Kecamatan Teluk Pandan, Pesawaran. Teknologi pemanfaatn probiotik dikeramba jaring apung mampu memproduksi ikan dengan ukuran keramba jaring apung 3x3x3 m mencapai 300 ekor dan akan menghasilkan 150 kg untuk berat ikan rata-rata 400-500 gram saat dipanen. Kegiatan ini berkolaborasi dengan beberapa dosen yang terdiri dari: Dosen Program Studi Ilmu Kelautan, Program Studi Budidaya Perairan, dan Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, serta melibatkan mahasiswa Ilmu Kelautan, serta mitra kelompok pembudidaya ikan Bina Usaha II di Desa Ringgung. Kontribusi yang mitra lakukan adalah menyiapkan tempat untuk pelatihan dan praktek pembuatan. Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh tim antara lain pemberian kuisioner pretest dan postest, koordinasi dengan mitra untuk alat dan bahan, serta pemberian probiotik pada ikan. Dengan demikian, pembudidaya ikan Kerapu bebek yang menggunakan probiotik dikeramba jaring apung ini dapat meminimalisir biaya operasional perawatan keramba, serta dapat meningkatkan jumlah kelulushidupan ikan. Penerapan teknologi ini diharapkan akan mendukung optimalisasi proses budidaya, sehingga kegiatan produksi dan pemasaran hasil produk dapat meningkat.
这项社区服务结合了现代渔业领域的经验、知识和技术,以实现环境友好和可持续发展,从而为改善周边社区的经济做出贡献。在白沙瓦兰直落潘丹区哈努拉村的沙里林贡海滩,利用浮动网箱中的益生菌技术养殖鸭石斑鱼。在浮动网箱中利用益生菌的技术能够养殖 300 尾鱼,3x3x3 米的浮动网箱可养殖 150 公斤的鱼,收获时平均重量为 400-500 克。这项活动与多位讲师合作,其中包括这些讲师包括海洋科学研究课程、水产养殖研究课程和农产品技术研究课程的讲师,以及海洋科学专业的学生和 Ringgung 村 Bina Usaha II 养殖户小组的合作伙伴。合作伙伴的贡献在于为培训和生产实践准备了场所。该团队开展的活动包括发放前测和后测问卷、与合作伙伴协调工具和材料,以及向鱼类施用益生菌。因此,在浮动网箱中使用益生菌的鸭石斑鱼养殖户可以最大限度地降低网箱维护的运营成本,并增加鱼的存活数量。这项技术的应用有望支持养殖过程的优化,从而增加生产活动和产品销售。
{"title":"PELATIHAN PEMANFAATAN PROBIOTIK UNTUK BUDIDAYA IKAN KERAPU BEBEK (CROMILEPTES ALTIVELIS) DI KERAMBA JARING APUNG DI KABUPATEN PESAWARAN, LAMPUNG","authors":"Muhammad Kholiqul Amiin, Maulid Wahid Yusup, D. Winanti, Rizqy Hadi Saputra","doi":"10.29303/abdiinsani.v11i2.1567","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i2.1567","url":null,"abstract":"Pengabdian masyarakat ini menggabungkan pengalaman, pengetahuan dan teknologi di bidang perikanan modern agar ramah lingkungan dan berkelanjutan sehingga mampu berkontribusi terhadap peningkatan perekonomian masyarakat sekitar. Budidaya ikan Kerapu bebek menggunakan teknologi pemanfaatan probiotik dikeramba jaring apung di pantai sari ringgung tepatnya di Desa Hanura, Kecamatan Teluk Pandan, Pesawaran. Teknologi pemanfaatn probiotik dikeramba jaring apung mampu memproduksi ikan dengan ukuran keramba jaring apung 3x3x3 m mencapai 300 ekor dan akan menghasilkan 150 kg untuk berat ikan rata-rata 400-500 gram saat dipanen. Kegiatan ini berkolaborasi dengan beberapa dosen yang terdiri dari: Dosen Program Studi Ilmu Kelautan, Program Studi Budidaya Perairan, dan Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, serta melibatkan mahasiswa Ilmu Kelautan, serta mitra kelompok pembudidaya ikan Bina Usaha II di Desa Ringgung. Kontribusi yang mitra lakukan adalah menyiapkan tempat untuk pelatihan dan praktek pembuatan. Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh tim antara lain pemberian kuisioner pretest dan postest, koordinasi dengan mitra untuk alat dan bahan, serta pemberian probiotik pada ikan. Dengan demikian, pembudidaya ikan Kerapu bebek yang menggunakan probiotik dikeramba jaring apung ini dapat meminimalisir biaya operasional perawatan keramba, serta dapat meningkatkan jumlah kelulushidupan ikan. Penerapan teknologi ini diharapkan akan mendukung optimalisasi proses budidaya, sehingga kegiatan produksi dan pemasaran hasil produk dapat meningkat.","PeriodicalId":506115,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"3 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141100609","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-05-24DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i2.1568
Ashari Fahrurrozi, M. Bahrus Syakirin, Linayati Linayati, Nauval Rabbani, Muhammad Dicky Syamsuddin, Mauliddin Khoerul Ikhsan
Kelurahan Degayu merupakan salah satu wilayah pesisir yang terdampak bajir rob, sehingga menutup sebagian besar wilayah yang berada pada daerah tersebut. Berbagai kerugian dirasakan oleh masyarakat setempat, seperti hilangnya pekerjaan hingga pemukiman untuk tempat tinggal. Lahan masyarakat yang tertutup genangan air sejauh ini belum termanfaatkan secara baik. Alternatif solusi dengan budidaya ikan kakap putih dapat menjadi jawaban, karena keunggulan dari ikan kakap putih yang memungkinkan untuk dibudidayakan pada lokasi tersebut. Oleh karena itu, pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan alternatif solusi dalam pemanfaatan lahan tergenang. Sehingga masyarakat dapat melakukan kegiatan budidaya secara mandiri dan menguntungkan. Metode kegiatan dalam pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan penyuluhan dan pemberian demonstration plot, dengan menggunakan keramba jaring tancap sebagai wadah dan ikan kakap putih untuk biota budidaya. Hasil kegiatan menunjukan pemahaman yang baik dari peserta setelah dilakukan penyuluhan dengan persentase kenaikan pemahaman sebesar 53,3%. Selain itu, kegiatan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang dapat dilihat dari antusiasme pertanyaan yang diberikan juga kesiapan dalam memasang perlengkapan untuk demonstration plot. Hasil pemeliharaan selama satu minggu pada budidaya ikan kakap putih juga menunjukkan kondisi yang baik. Kondisi tersebut dilihat dari adanya pertumbuhan pada biota budidaya dan kondisi fisik ikan yang sehat. Kesimpulan dari pengabdian ini berjalan efektif karena dapat memberikan pengetahuan dan alternatif usaha kepada peserta tentang budidaya ikan kakap putih.
{"title":"PEMANFAATAN LAHAN TERGENANG AKIBAT BANJIR ROB DI KELURAHAN DEGAYU KECAMATAN PEKALONGAN UTARA KOTA PEKALONGAN UNTUK BUDIDAYA IKAN KAKAP PUTIH","authors":"Ashari Fahrurrozi, M. Bahrus Syakirin, Linayati Linayati, Nauval Rabbani, Muhammad Dicky Syamsuddin, Mauliddin Khoerul Ikhsan","doi":"10.29303/abdiinsani.v11i2.1568","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i2.1568","url":null,"abstract":"Kelurahan Degayu merupakan salah satu wilayah pesisir yang terdampak bajir rob, sehingga menutup sebagian besar wilayah yang berada pada daerah tersebut. Berbagai kerugian dirasakan oleh masyarakat setempat, seperti hilangnya pekerjaan hingga pemukiman untuk tempat tinggal. Lahan masyarakat yang tertutup genangan air sejauh ini belum termanfaatkan secara baik. Alternatif solusi dengan budidaya ikan kakap putih dapat menjadi jawaban, karena keunggulan dari ikan kakap putih yang memungkinkan untuk dibudidayakan pada lokasi tersebut. Oleh karena itu, pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan alternatif solusi dalam pemanfaatan lahan tergenang. Sehingga masyarakat dapat melakukan kegiatan budidaya secara mandiri dan menguntungkan. Metode kegiatan dalam pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan penyuluhan dan pemberian demonstration plot, dengan menggunakan keramba jaring tancap sebagai wadah dan ikan kakap putih untuk biota budidaya. Hasil kegiatan menunjukan pemahaman yang baik dari peserta setelah dilakukan penyuluhan dengan persentase kenaikan pemahaman sebesar 53,3%. Selain itu, kegiatan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang dapat dilihat dari antusiasme pertanyaan yang diberikan juga kesiapan dalam memasang perlengkapan untuk demonstration plot. Hasil pemeliharaan selama satu minggu pada budidaya ikan kakap putih juga menunjukkan kondisi yang baik. Kondisi tersebut dilihat dari adanya pertumbuhan pada biota budidaya dan kondisi fisik ikan yang sehat. Kesimpulan dari pengabdian ini berjalan efektif karena dapat memberikan pengetahuan dan alternatif usaha kepada peserta tentang budidaya ikan kakap putih.","PeriodicalId":506115,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"9 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141102684","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-05-24DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i2.1550
Nurfadilah Nurfadilah, Auliansyah Auliansyah, M. R, Fadhli Insani Ihsan, M. Zuhrizal, Pratita Budi Utam
Masyarakat desa Sabalana sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan perikanan tangkap dan memiliki tiga ekosistem laut yang penting. Nelayan biasan menggunakan berbagai jenis alat tangkap yang dioperasikan diekosistem tersebut utamanya pukat samba yang digunakan di padang lamun. Pelaksanaan pengabdian dilakukan tahap I pada 21 Januari 2022 dan tahap II pada 3 – 5 Februari 2022, di Desa Sabalana. Pada tahap I kegitan ini dilakukan untuk memperkenalkan kapada masyarakat kegiatan yang akan dilakukan dan pada tahap II kegiatan pengumpulan data dengan menggunakan metode PRA berupa data profil perikanan dan informasi mengenai alat tangkap samba. Pada pengabdian ini didapatkan hasil bahwa masyarakat Desa Sabalana mayoritas berprofesi sebagai nelayan tangkap dan budidaya rumput laut dengan lokasi penangkapan di sekitar perairan Desa Sabalana. Alat tangkap yang digunakan yaitu alat tangkap pukat samba, Jaring insang, panah, bubu, dan pancing dengan hasil tangkapan yang berbagai jenis, hasil tersebut akan diolah menjadi ikan kering karena lokasi penjualan ikan segar sangat jauh dari desa. Jumlah hasil tangkapan yang besar didapatkan pada alat tangkap pukat samba. Penggunaan alat tangkap pukat samba hampir sama dengan pengoperasian pukat pantai, namun nelayan Sabalan mulai melakukan modifikasi alat menjadi samba rere.
Sabalana 村社区主要从事捕捞渔业,拥有三个重要的海洋生态系统。渔民通常使用在这些生态系统中作业的各种渔具,尤其是在海草床使用的桑巴拖网。该服务的第一阶段于 2022 年 1 月 21 日在萨巴拉纳村开展,第二阶段于 2022 年 2 月 3-5 日在萨巴拉纳村开展。第 I 阶段的活动是向社区介绍将要开展的活动,第 II 阶段的活动则是采用业绩成果评估法收集数据,形式包括渔业概况数据和桑巴渔具信息。在这项服务中,发现萨巴拉纳村社区的大多数人都从事捕捞渔民和海藻种植工作,捕鱼地点就在萨巴拉纳村水域周围。使用的渔具有桑巴拖网、刺网、箭、布布和钓竿,捕获的渔获种类繁多,这些渔获将加工成鱼干,因为鲜鱼销售地点离村庄很远。桑巴拖网渔具捕获了大量渔获物。桑巴拖网渔具的使用与海滩围网的操作几乎相同,但沙巴兰渔民已开始将这种渔具改装成桑巴拖网渔具。
{"title":"PENILAIAN PEDESAAN PARTISIPATIF (PRA) UNTUK PERIKANAN TANGKAP SAMBA YANG BERKELANJUTAN DI DESA SABALANA","authors":"Nurfadilah Nurfadilah, Auliansyah Auliansyah, M. R, Fadhli Insani Ihsan, M. Zuhrizal, Pratita Budi Utam","doi":"10.29303/abdiinsani.v11i2.1550","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i2.1550","url":null,"abstract":"Masyarakat desa Sabalana sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan perikanan tangkap dan memiliki tiga ekosistem laut yang penting. Nelayan biasan menggunakan berbagai jenis alat tangkap yang dioperasikan diekosistem tersebut utamanya pukat samba yang digunakan di padang lamun. Pelaksanaan pengabdian dilakukan tahap I pada 21 Januari 2022 dan tahap II pada 3 – 5 Februari 2022, di Desa Sabalana. Pada tahap I kegitan ini dilakukan untuk memperkenalkan kapada masyarakat kegiatan yang akan dilakukan dan pada tahap II kegiatan pengumpulan data dengan menggunakan metode PRA berupa data profil perikanan dan informasi mengenai alat tangkap samba. Pada pengabdian ini didapatkan hasil bahwa masyarakat Desa Sabalana mayoritas berprofesi sebagai nelayan tangkap dan budidaya rumput laut dengan lokasi penangkapan di sekitar perairan Desa Sabalana. Alat tangkap yang digunakan yaitu alat tangkap pukat samba, Jaring insang, panah, bubu, dan pancing dengan hasil tangkapan yang berbagai jenis, hasil tersebut akan diolah menjadi ikan kering karena lokasi penjualan ikan segar sangat jauh dari desa. Jumlah hasil tangkapan yang besar didapatkan pada alat tangkap pukat samba. Penggunaan alat tangkap pukat samba hampir sama dengan pengoperasian pukat pantai, namun nelayan Sabalan mulai melakukan modifikasi alat menjadi samba rere.","PeriodicalId":506115,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"88 22","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141101013","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-05-24DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i2.1535
Jolen Matakupan, Danniel G. Louhenapessy, Jacqueline M. F. Sahetapy, Christian. E. Pattipeilohy
Rumput laut merupakan salah satu sumberdaya hayati laut yang produksi dapat dilakukan secara ramah lingkungan dan berkelanjutan. Eucheuma cottonii merupakan rumput laut yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dimana sebagai penghasil karagenan. Kabupaten Seram Bagian Barat merupakan salah satu sentra produksi pengembangan rumput laut di Provinsi Maluku dengan nilai produksi berkembang dari tahun 2005 yaitu 50,5 ton sampai tahun 2009 produksi mencapai 681,8 ton, luas daerah pemanfaatan sebesar 688 ha. Salah satu Desa di Kabupaten Seram Bagian Barat yang berperan dalam kontribusi budidaya rumput laut dan ekspor rumput laut secara nasional yaitu Desa Nuruwe dengan jenis rumput laut yang dibudidayakan adalah E.cottonii. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengetahui bagaimana manejemen kegiatan budidaya rumput laut E. cottonii serta apa saja faktor yang menjadi penentu untuk keberhasilan dari kelompok pembudidaya di Desa Nuruwe Kabupaten Seram Bagian Barat. Kegiatan ini dilaksankan pada bulan September Tahun 2023. Metode kegiatan yang dilakukan berupa wawancara bersama ketua kelompok usaha pembudidaya rumput laut. Dari Hasil kegiatan ini diketahui bahwa terjadi pengurangan jumlah kelompok usaha budidaya rumput laut dari empat belas kelompok menjadi empat kelompok di tahun 2021. Kelompok usaha budidaya rumput laut yang masih bertahan adalah kelompok “Titapo”. Metode budidaya yang digunakan adalah metode rakit apung. Puncak produksi tertinggi hasil budidaya rumput laut E. cottoni di tahun 2009 (96 ton) disebabkan serangan penyakit ice-ice dan epifit juga bibit yang tidak kontinu. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah Penyakit rumput laut serta ketersediaan bibit adalah salah faktor pembatas yang perlu menjadi perhatian untuk membantu meningkatkan produksi rumput laut di desa Nuruwe kabupaten Seram Bagian barat.
{"title":"MANAJEMEN KEGIATAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT EUCHEUMA COTTONII DI DESA NURUWE KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT","authors":"Jolen Matakupan, Danniel G. Louhenapessy, Jacqueline M. F. Sahetapy, Christian. E. Pattipeilohy","doi":"10.29303/abdiinsani.v11i2.1535","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i2.1535","url":null,"abstract":"Rumput laut merupakan salah satu sumberdaya hayati laut yang produksi dapat dilakukan secara ramah lingkungan dan berkelanjutan. Eucheuma cottonii merupakan rumput laut yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dimana sebagai penghasil karagenan. Kabupaten Seram Bagian Barat merupakan salah satu sentra produksi pengembangan rumput laut di Provinsi Maluku dengan nilai produksi berkembang dari tahun 2005 yaitu 50,5 ton sampai tahun 2009 produksi mencapai 681,8 ton, luas daerah pemanfaatan sebesar 688 ha. Salah satu Desa di Kabupaten Seram Bagian Barat yang berperan dalam kontribusi budidaya rumput laut dan ekspor rumput laut secara nasional yaitu Desa Nuruwe dengan jenis rumput laut yang dibudidayakan adalah E.cottonii. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengetahui bagaimana manejemen kegiatan budidaya rumput laut E. cottonii serta apa saja faktor yang menjadi penentu untuk keberhasilan dari kelompok pembudidaya di Desa Nuruwe Kabupaten Seram Bagian Barat. Kegiatan ini dilaksankan pada bulan September Tahun 2023. Metode kegiatan yang dilakukan berupa wawancara bersama ketua kelompok usaha pembudidaya rumput laut. Dari Hasil kegiatan ini diketahui bahwa terjadi pengurangan jumlah kelompok usaha budidaya rumput laut dari empat belas kelompok menjadi empat kelompok di tahun 2021. Kelompok usaha budidaya rumput laut yang masih bertahan adalah kelompok “Titapo”. Metode budidaya yang digunakan adalah metode rakit apung. Puncak produksi tertinggi hasil budidaya rumput laut E. cottoni di tahun 2009 (96 ton) disebabkan serangan penyakit ice-ice dan epifit juga bibit yang tidak kontinu. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah Penyakit rumput laut serta ketersediaan bibit adalah salah faktor pembatas yang perlu menjadi perhatian untuk membantu meningkatkan produksi rumput laut di desa Nuruwe kabupaten Seram Bagian barat.","PeriodicalId":506115,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"8 48","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141098674","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-05-24DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i2.1539
Putu Mahesa Rani, Tamara Adriani Salim, Muhammad Prabu Wibowo
Manajemen Pengetahuan (KM) memainkan peran penting dalam organisasi untuk tetap kompetitif dan inovatif dalam lanskap global yang berkembang pesat saat ini. Komunitas Praktik Virtual (VCoPs) telah muncul sebagai platform berharga untuk berbagi pengetahuan dan kolaborasi antar individu dengan kepentingan profesional yang sama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengetahuan berkembang dalam praktik komunitas virtual berdasarkan konsep SECI oleh Nonaka Takeuchi. Data yang digunakan berasal dari karya tulis ilmiah tentang implementasi KM pada VCoPs di beberapa bidang pada tahun 2017 hingga tahun 2023. Penelitian ini menggunakan Systematic Literature Review (SLR) berdasarkan metodologi PICOC. Tinjauan literatur sistematis ini mengamati dan mengidentifikasi implementasi KM melalui konsep konversi pengetahuannya. Hasilnya menunjukkan bahwa proses sosialisasi di ruang virtual sangat penting untuk mengatasi hambatan seperti jarak dan waktu, sehingga memungkinkan pertukaran pengetahuan terus menerus bahkan di luar jam kerja reguler. Proses eksternalisasi memfasilitasi pertukaran pengetahuan profesional yang relevan, termasuk cerita, konsep, video, atau gambar yang berkaitan dengan pengalaman kerja sehari-hari. Pada proses Kombinasi terdapat perbedaan antara VCoP satu dengan VCoP lainnya karena dipengaruhi oleh media online/virtual yang digunakan. Internalisasi sebagai keberlanjutan proses berbagi pengetahuan, khususnya terkait pendampingan, bervariasi antar VCoP. Kesimpulannya adalah meskipun KM telah menjadi bagian integral dari VcoP, terdapat tantangan seperti keterbatasan platform dan keberhasilan yang bervariasi dalam mengimplementasikan proses berbagi pengetahuan.
{"title":"KNOWLEDGE MANAGEMENT IN VIRTUAL COMMUNITY OF PRACTICE (VCoP)","authors":"Putu Mahesa Rani, Tamara Adriani Salim, Muhammad Prabu Wibowo","doi":"10.29303/abdiinsani.v11i2.1539","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i2.1539","url":null,"abstract":"Manajemen Pengetahuan (KM) memainkan peran penting dalam organisasi untuk tetap kompetitif dan inovatif dalam lanskap global yang berkembang pesat saat ini. Komunitas Praktik Virtual (VCoPs) telah muncul sebagai platform berharga untuk berbagi pengetahuan dan kolaborasi antar individu dengan kepentingan profesional yang sama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengetahuan berkembang dalam praktik komunitas virtual berdasarkan konsep SECI oleh Nonaka Takeuchi. Data yang digunakan berasal dari karya tulis ilmiah tentang implementasi KM pada VCoPs di beberapa bidang pada tahun 2017 hingga tahun 2023. Penelitian ini menggunakan Systematic Literature Review (SLR) berdasarkan metodologi PICOC. Tinjauan literatur sistematis ini mengamati dan mengidentifikasi implementasi KM melalui konsep konversi pengetahuannya. Hasilnya menunjukkan bahwa proses sosialisasi di ruang virtual sangat penting untuk mengatasi hambatan seperti jarak dan waktu, sehingga memungkinkan pertukaran pengetahuan terus menerus bahkan di luar jam kerja reguler. Proses eksternalisasi memfasilitasi pertukaran pengetahuan profesional yang relevan, termasuk cerita, konsep, video, atau gambar yang berkaitan dengan pengalaman kerja sehari-hari. Pada proses Kombinasi terdapat perbedaan antara VCoP satu dengan VCoP lainnya karena dipengaruhi oleh media online/virtual yang digunakan. Internalisasi sebagai keberlanjutan proses berbagi pengetahuan, khususnya terkait pendampingan, bervariasi antar VCoP. Kesimpulannya adalah meskipun KM telah menjadi bagian integral dari VcoP, terdapat tantangan seperti keterbatasan platform dan keberhasilan yang bervariasi dalam mengimplementasikan proses berbagi pengetahuan.","PeriodicalId":506115,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"10 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141100076","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-05-24DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i2.1552
R. Saputra, R. J. Napitupulu, Liliek Soeprijadi, P. Panjaitan, Anasri Anasri, Imam Mukhaimin
Desa Kawali merupakan salah satu Smart Fisheries Village (SFV) yang berada di Kecamatan Kawali dengan komoditas utama yaitu ikan nila. Saat ini, terdapat sekitar 4.000 kolam ikan di seitar lokasi Desa Kawali dengan potensi yang sangat besar. Produksi ikan Nila yang melimpah dengan dukungan lahan budidaya yang besar dapat menjadi modal utama dalam kelangsungan ketahanan pangan masyarakat desa dan juga peningkatan kesejahteraan. Dalam hal kesejahteraan penduduk desa Kawali banyak bergantung pada Ikan Nila yang diperjualbelikan dalam bentuk ikan hidup maupun siap konsumsi, untuk bentuk olahan ikan sudah mulai banyak namun produk dan jenis olahan yang diproduksi masih minim. Pengabdian Masyarakat dilaksanakan dengan pendekatan ParIcipatory Rural Appraisal (PRA). Metode PRA yaitu suatu metode pendekatan melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat yang menekankan keterlibatan atau keikutsertaan masyarakat dalam keseluruhan kegiatan dengan posisi pengajar atau pihak luar sebagai fasilitator untuk memudahkan masyarakat melakukan kegiatan. Sebuah metode penelitian aksi yang dirancang untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembangunan. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan mulai dari penyampaian materi sampai praktek pembuatan produk dan pengemasannya dapat disimpulkan: kegiatan pengabdian masyarakata yang dilakukan memberikan banyak manfaat bagi para peserta kegiatan. Kegiatan pengabdian masyarakat juga berdampak pada keterampilan peserta kegiatan dan dengan pengemasan produk yang baik serta menarik menjadikan produk yang diolah lebih bernilai jual.
{"title":"PELATIHAN OLAHAN IKAN NILA BERNILAI TAMBAH DI DESA KAWALI CIAMIS JAWA BARAT","authors":"R. Saputra, R. J. Napitupulu, Liliek Soeprijadi, P. Panjaitan, Anasri Anasri, Imam Mukhaimin","doi":"10.29303/abdiinsani.v11i2.1552","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i2.1552","url":null,"abstract":"Desa Kawali merupakan salah satu Smart Fisheries Village (SFV) yang berada di Kecamatan Kawali dengan komoditas utama yaitu ikan nila. Saat ini, terdapat sekitar 4.000 kolam ikan di seitar lokasi Desa Kawali dengan potensi yang sangat besar. Produksi ikan Nila yang melimpah dengan dukungan lahan budidaya yang besar dapat menjadi modal utama dalam kelangsungan ketahanan pangan masyarakat desa dan juga peningkatan kesejahteraan. Dalam hal kesejahteraan penduduk desa Kawali banyak bergantung pada Ikan Nila yang diperjualbelikan dalam bentuk ikan hidup maupun siap konsumsi, untuk bentuk olahan ikan sudah mulai banyak namun produk dan jenis olahan yang diproduksi masih minim. Pengabdian Masyarakat dilaksanakan dengan pendekatan ParIcipatory Rural Appraisal (PRA). Metode PRA yaitu suatu metode pendekatan melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat yang menekankan keterlibatan atau keikutsertaan masyarakat dalam keseluruhan kegiatan dengan posisi pengajar atau pihak luar sebagai fasilitator untuk memudahkan masyarakat melakukan kegiatan. Sebuah metode penelitian aksi yang dirancang untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembangunan. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan mulai dari penyampaian materi sampai praktek pembuatan produk dan pengemasannya dapat disimpulkan: kegiatan pengabdian masyarakata yang dilakukan memberikan banyak manfaat bagi para peserta kegiatan. Kegiatan pengabdian masyarakat juga berdampak pada keterampilan peserta kegiatan dan dengan pengemasan produk yang baik serta menarik menjadikan produk yang diolah lebih bernilai jual.","PeriodicalId":506115,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"18 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141100179","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Puskesmas Sunggal yang berada di Kecamatan Sunggal Kota Medan memiliki beberapa permasalahan kesehatan. Hipertensi menduduki peringkat ketiga dari sepuluh penyakit terbanyak tahun 2022. Salah satu wilayah kerja Puskesmas Sunggal Kota Medan yang banyak terdapat penderita hipertensi adalah wilayah Kecamatan Sunggal yang banyak terdapat penderita hipertensi. ada yang mengalami peningkatan tekanan darah, ada pula yang mengalami peningkatan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari kegiatan ini adalah masyarakat yang mengalami hipertensi akan mengalami penurunan stres dan tekanan darah melalui latihan relaksasi otot progresif yang diiringi musik klasik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat meliputi pengukuran stres menggunakan kuesioner SUDS (Subjective Units of Distress Scale) dan tekanan darah menggunakan alat tensi darah digital merk Omron sebelum pelatihan dimulai. Kemudian dilanjutkan intervensi berupa latihan relaksasi otot progresif diiringi musik klasik dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan demonstrasi ulang latihan relaksasi otot progresif diiringi musik klasik. Kemudian, ukur kembali stres dan tekanan darah menggunakan kuesioner dan alat yang sama. Targetnya 30 pasien hipertensi yang dilakukan di wilayah Kecamatan Sunggal. Hasil kegiatan menunjukkan penurunan stres sebesar 23,68%, penurunan tekanan darah sistolik sebesar 9,47 mmHg, diastolik sebesar 4,00 mmHg. Latihan relaksasi otot progresif yang diiringi musik klasik dapat memberikan kontribusi yang baik sebagai intervensi keperawatan non farmakologi dalam menurunkan stress dan menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi dengan cepat.
{"title":"EFEK RELAKSASI OTOT PROGRESIF DISERTAI MUSIK KLASIK TRHADAP STRESS DAN TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI SECARA CEPAT","authors":"Agustina Boru Gultom, Arbani Batubara, Afniwati Afniwati","doi":"10.29303/abdiinsani.v11i2.1595","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i2.1595","url":null,"abstract":"Puskesmas Sunggal yang berada di Kecamatan Sunggal Kota Medan memiliki beberapa permasalahan kesehatan. Hipertensi menduduki peringkat ketiga dari sepuluh penyakit terbanyak tahun 2022. Salah satu wilayah kerja Puskesmas Sunggal Kota Medan yang banyak terdapat penderita hipertensi adalah wilayah Kecamatan Sunggal yang banyak terdapat penderita hipertensi. ada yang mengalami peningkatan tekanan darah, ada pula yang mengalami peningkatan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari kegiatan ini adalah masyarakat yang mengalami hipertensi akan mengalami penurunan stres dan tekanan darah melalui latihan relaksasi otot progresif yang diiringi musik klasik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat meliputi pengukuran stres menggunakan kuesioner SUDS (Subjective Units of Distress Scale) dan tekanan darah menggunakan alat tensi darah digital merk Omron sebelum pelatihan dimulai. Kemudian dilanjutkan intervensi berupa latihan relaksasi otot progresif diiringi musik klasik dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan demonstrasi ulang latihan relaksasi otot progresif diiringi musik klasik. Kemudian, ukur kembali stres dan tekanan darah menggunakan kuesioner dan alat yang sama. Targetnya 30 pasien hipertensi yang dilakukan di wilayah Kecamatan Sunggal. Hasil kegiatan menunjukkan penurunan stres sebesar 23,68%, penurunan tekanan darah sistolik sebesar 9,47 mmHg, diastolik sebesar 4,00 mmHg. Latihan relaksasi otot progresif yang diiringi musik klasik dapat memberikan kontribusi yang baik sebagai intervensi keperawatan non farmakologi dalam menurunkan stress dan menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi dengan cepat.","PeriodicalId":506115,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"75 17","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141101749","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-05-24DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i2.1549
Andris Noya, Josias Taihuttu, Erlin Kiriwenno, Marthalus Aboda
Permasalahan sosial di Indonesia dapat dengan mudah ditemui pada berbagai macam bidang maupun tempat. Berbagai persoalan yang dialami oleh umat mengharuskan gereja hadir sebagai mitra pemerintah dalam memberikan solusi. Layanan konseling pastoral merupakan salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk menangani berbagai persoalan yang dialami oleh umat dalam kehidupan sehari-hari. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan konselor tentang layanan konseling pastoral. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini yakni ceramah, diskusi, simulasi dan bermain peran. Pelatihan ini berlangsung di Jemaat GPM Bumei Sefluru dengan melibatkan peserta yang terdiri dari pendeta dan majelis jemaat yang menangani bidang konseling pastoral di gereja. Hasil dari pelatihan ini dapat dilihat dengan meningkatnya pemahaman dan keterampilan peserta sehubungan layanan konseling pastoral.
{"title":"PELATIHAN LAYANAN KONSELING PASTORAL BAGI KONSELOR SEBAYA DI GEREJA PROTESTAN MALUKU KLASIS MASOHI","authors":"Andris Noya, Josias Taihuttu, Erlin Kiriwenno, Marthalus Aboda","doi":"10.29303/abdiinsani.v11i2.1549","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i2.1549","url":null,"abstract":"Permasalahan sosial di Indonesia dapat dengan mudah ditemui pada berbagai macam bidang maupun tempat. Berbagai persoalan yang dialami oleh umat mengharuskan gereja hadir sebagai mitra pemerintah dalam memberikan solusi. Layanan konseling pastoral merupakan salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk menangani berbagai persoalan yang dialami oleh umat dalam kehidupan sehari-hari. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan konselor tentang layanan konseling pastoral. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini yakni ceramah, diskusi, simulasi dan bermain peran. Pelatihan ini berlangsung di Jemaat GPM Bumei Sefluru dengan melibatkan peserta yang terdiri dari pendeta dan majelis jemaat yang menangani bidang konseling pastoral di gereja. Hasil dari pelatihan ini dapat dilihat dengan meningkatnya pemahaman dan keterampilan peserta sehubungan layanan konseling pastoral.","PeriodicalId":506115,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"85 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141101550","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-05-24DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i2.1543
A. Kadiyono, Yus Nugraha, Lilis Surwangi, Muhammad Imam, Fildzah Ghassani, Arwen Angelica, Raina Fathia, Muhammad Gasman
Desa Mekarsari sebagai objek kegiatan KKN-PPM Integratif memiliki potensi UMKM yang beragam, namun perkembangannya terhambat dikarenakan minimnya wawasan pelaku usaha mengenai pemasaran produk melalui media sosial. Diperlukan adanya dorongan dari luar yang dapat meningkatkan kemauan dan kemampuan masyarakat dalam mengelola UMKM. Sehubungan dengan fenomena tersebut, kelompok kegiatan pengabdian memutuskan melakukan pelatihan berdasarkan observasi lapangan dan diskusi intensif kepada masyarakat, termasuk pelaku UMKM di Desa Mekarsari untuk meningkatkan kemampuan masyarakat desa dalam menggunakan marketplace. Dengan demikian, ditemukan bahwa kegiatan sosialisasi dan pelatihan media sosial adalah solusi paling efektif untuk meningkatkan wawasan dan minat masyarakat dalam memasarkan produk. Program sosialisasi dan pengabdian ini menghasilkan masyarakat yang lebih memahami peran media sosial dan Marketplace, bahkan berhasil mendorong masyarakat untuk membuat toko online di Marketplace, hingga memasarkan produk dengan deskripsi, konten, dan teknik pricing yang tepat.
{"title":"PELATIHAN OPTIMASI PLATFORM SOSIAL MEDIA SEBAGAI MEDIA PEMASARAN PRODUK UMKM DI DUSUN SUKANEGLA, DESA MEKARSARI","authors":"A. Kadiyono, Yus Nugraha, Lilis Surwangi, Muhammad Imam, Fildzah Ghassani, Arwen Angelica, Raina Fathia, Muhammad Gasman","doi":"10.29303/abdiinsani.v11i2.1543","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i2.1543","url":null,"abstract":"Desa Mekarsari sebagai objek kegiatan KKN-PPM Integratif memiliki potensi UMKM yang beragam, namun perkembangannya terhambat dikarenakan minimnya wawasan pelaku usaha mengenai pemasaran produk melalui media sosial. Diperlukan adanya dorongan dari luar yang dapat meningkatkan kemauan dan kemampuan masyarakat dalam mengelola UMKM. Sehubungan dengan fenomena tersebut, kelompok kegiatan pengabdian memutuskan melakukan pelatihan berdasarkan observasi lapangan dan diskusi intensif kepada masyarakat, termasuk pelaku UMKM di Desa Mekarsari untuk meningkatkan kemampuan masyarakat desa dalam menggunakan marketplace. Dengan demikian, ditemukan bahwa kegiatan sosialisasi dan pelatihan media sosial adalah solusi paling efektif untuk meningkatkan wawasan dan minat masyarakat dalam memasarkan produk. Program sosialisasi dan pengabdian ini menghasilkan masyarakat yang lebih memahami peran media sosial dan Marketplace, bahkan berhasil mendorong masyarakat untuk membuat toko online di Marketplace, hingga memasarkan produk dengan deskripsi, konten, dan teknik pricing yang tepat.","PeriodicalId":506115,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"35 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141102457","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}