{"title":"协助 umkm \"Jamu pojok bangka \"的包装和贴标,以提高经济竞争力","authors":"N. Lestari, Sutarsi, Diana Purbasari, Iwan Taruna","doi":"10.29303/abdiinsani.v11i1.1251","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Minuman jamu merupakan warisan budaya Indonesia yang berbahan aneka rempah dan memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh seperti menyegarkan tubuh, mempercepat metabolisme, dan menambah nafsu makan. UMKM “Jamu Pojok Bangka” merupakan salah satu industri rumah tangga yang memasok jamu keliling di Jember. Akan tetapi, sebagian besar jamu masih dijual dengan menggunakan botol bekas AMDK tanpa penambahan label yang tentunya tidak terjamin kesehatannya dan kurang menarik konsumen. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pendampingan terkait pengemasan dan pelabelan yang sesuai standar, sehingga dapat menjamin keamanan produk jamu dan dapat meningkatkan daya saing ekonomi. Pengabdian dilakukan dengan dua metode yaitu ceramah dan pelatihan. Metode ceramah dilakukan di awal untuk memberikan pemahaman terkait bagaimana pengemasan produk yang baik. Selanjutnya metode pelatihan dilakukan terkait proses produksi, pemilihan kemasan, proses pengemasan, serta desain pelabelan. Pendampingan telah dilakukan selama 6 bulan. Pada proses produksi dilakukan perubahan layout sehingga lebih efektif dan minim kontaminasi. Pemilihan kemasan dibedakan menjadi dua macam berdasarkan perbedaan metode penjualan, yaitu menggunakan kemasan kaca atau plastik HDPE ukuran 1,5 L untuk penjualan keliling yang diecer kembali dengan gelas serta menggunakan plastik PET ukuran 250 mL yang disertai label untuk penjualan eceran. Pengujian daya tarik konsumen dilakukan dengan membandingkan hasil penjualan jamu menggunakan kemasan lama dan kemasan baru. Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa kemasan baru lebih diminati konsumen dibandingkan kemasan lama. Berdasarkan survey diketahui bahwa produk dengan kemasan dan label baru lebih disukai konsumen karena lebih menarik, aman, dan informatif.","PeriodicalId":506115,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"5 18","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-02-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PENDAMPINGAN PENGEMASAN DAN PELABELAN UMKM “JAMU POJOK BANGKA” UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING EKONOMI\",\"authors\":\"N. Lestari, Sutarsi, Diana Purbasari, Iwan Taruna\",\"doi\":\"10.29303/abdiinsani.v11i1.1251\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Minuman jamu merupakan warisan budaya Indonesia yang berbahan aneka rempah dan memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh seperti menyegarkan tubuh, mempercepat metabolisme, dan menambah nafsu makan. UMKM “Jamu Pojok Bangka” merupakan salah satu industri rumah tangga yang memasok jamu keliling di Jember. Akan tetapi, sebagian besar jamu masih dijual dengan menggunakan botol bekas AMDK tanpa penambahan label yang tentunya tidak terjamin kesehatannya dan kurang menarik konsumen. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pendampingan terkait pengemasan dan pelabelan yang sesuai standar, sehingga dapat menjamin keamanan produk jamu dan dapat meningkatkan daya saing ekonomi. Pengabdian dilakukan dengan dua metode yaitu ceramah dan pelatihan. Metode ceramah dilakukan di awal untuk memberikan pemahaman terkait bagaimana pengemasan produk yang baik. Selanjutnya metode pelatihan dilakukan terkait proses produksi, pemilihan kemasan, proses pengemasan, serta desain pelabelan. Pendampingan telah dilakukan selama 6 bulan. Pada proses produksi dilakukan perubahan layout sehingga lebih efektif dan minim kontaminasi. Pemilihan kemasan dibedakan menjadi dua macam berdasarkan perbedaan metode penjualan, yaitu menggunakan kemasan kaca atau plastik HDPE ukuran 1,5 L untuk penjualan keliling yang diecer kembali dengan gelas serta menggunakan plastik PET ukuran 250 mL yang disertai label untuk penjualan eceran. Pengujian daya tarik konsumen dilakukan dengan membandingkan hasil penjualan jamu menggunakan kemasan lama dan kemasan baru. Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa kemasan baru lebih diminati konsumen dibandingkan kemasan lama. Berdasarkan survey diketahui bahwa produk dengan kemasan dan label baru lebih disukai konsumen karena lebih menarik, aman, dan informatif.\",\"PeriodicalId\":506115,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Abdi Insani\",\"volume\":\"5 18\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-02-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Abdi Insani\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i1.1251\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Abdi Insani","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i1.1251","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PENDAMPINGAN PENGEMASAN DAN PELABELAN UMKM “JAMU POJOK BANGKA” UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING EKONOMI
Minuman jamu merupakan warisan budaya Indonesia yang berbahan aneka rempah dan memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh seperti menyegarkan tubuh, mempercepat metabolisme, dan menambah nafsu makan. UMKM “Jamu Pojok Bangka” merupakan salah satu industri rumah tangga yang memasok jamu keliling di Jember. Akan tetapi, sebagian besar jamu masih dijual dengan menggunakan botol bekas AMDK tanpa penambahan label yang tentunya tidak terjamin kesehatannya dan kurang menarik konsumen. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pendampingan terkait pengemasan dan pelabelan yang sesuai standar, sehingga dapat menjamin keamanan produk jamu dan dapat meningkatkan daya saing ekonomi. Pengabdian dilakukan dengan dua metode yaitu ceramah dan pelatihan. Metode ceramah dilakukan di awal untuk memberikan pemahaman terkait bagaimana pengemasan produk yang baik. Selanjutnya metode pelatihan dilakukan terkait proses produksi, pemilihan kemasan, proses pengemasan, serta desain pelabelan. Pendampingan telah dilakukan selama 6 bulan. Pada proses produksi dilakukan perubahan layout sehingga lebih efektif dan minim kontaminasi. Pemilihan kemasan dibedakan menjadi dua macam berdasarkan perbedaan metode penjualan, yaitu menggunakan kemasan kaca atau plastik HDPE ukuran 1,5 L untuk penjualan keliling yang diecer kembali dengan gelas serta menggunakan plastik PET ukuran 250 mL yang disertai label untuk penjualan eceran. Pengujian daya tarik konsumen dilakukan dengan membandingkan hasil penjualan jamu menggunakan kemasan lama dan kemasan baru. Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa kemasan baru lebih diminati konsumen dibandingkan kemasan lama. Berdasarkan survey diketahui bahwa produk dengan kemasan dan label baru lebih disukai konsumen karena lebih menarik, aman, dan informatif.