Sheila Salsabila Harahap, Manfarizah Manfarizah, T. Alvisyahrin
{"title":"亚齐必萨县苏拉瓦山谷地区几种坡度的土壤物理特性分析","authors":"Sheila Salsabila Harahap, Manfarizah Manfarizah, T. Alvisyahrin","doi":"10.17969/jimfp.v9i1.27957","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak. Kecamatan Lembah Seulawah memiliki peluang terjadi erosi sangat tinggi karena adanya kegiatan manusia dalam penebangan hutan dan adanya variasi lereng yang didominasi 26-40 % dan 40 %. Dalam hal ini lereng merupakan parameter topografi yang sangat mempengaruhi proses terjadinya erosi. Pada daerah yang tererosi, sifat-sifat tanah akan mengalami perubahan. Kerusakan yang dialami pada tanah yang mengalami erosi berupa kemunduran sifat-sifat fisika tanah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan dalam sifat-sifat fisika tanah pada beberapa kelas lereng di Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan metode survai deksriptif kuantitatif yang didasarkan pada pengamatan secara langsung dilapangan dan analisis tanah dilaboratorium. Tahapan penelitian ini dimulai dari pengumpulan data spasial lokasi penelitian, pembuatan Satuan Peta Lahan (SPL), pelaksanaan dilapangan dan analisis laboratorium. Parameter yang dianalisis yaitu tekstur, kemantapan agregat, porositas, Bulk Density, permeabilitas, struktur, kedalaman efektif, dan warna tanah. Tekstur tanah pada kelas lereng 0-8% memiliki tekstur lempung berliat, pada kelas lereng 8-15% dan 25-45% memiliki tekstur lempung liat berpasir, sedangkan pada lereng 15-25% memiliki tekstur liat. Struktur tanah dengan bentuk gumpal bersudut terdapat pada semua kelas lereng, sedangkan untuk tingkat perkembangan pada kelas lereng 0-8%, 15-25%, dan 25-45% memiliki tingkat perkembangan yang sama yaitu sedang, namun pada lereng 8-15% memiliki tingkat perkembangan yang lemah. Kemantapan agregat pada lereng 0-25% memiliki kriteria yang sama yaitu agak mantap sedangkan pada lereng 25-45% memiliki kriteria kurang mantap. Nilai Bulk Density tanah menunjukkan nilai yang tidak jauh berbeda pada semua kelas lereng yaitu diantara 1,29-1,32 g/cm3 dan dalam kriteria yang sama yaitu tinggi. Porositas pada kelas lereng 0-8% memiliki kriteria yang baik sedangkan pada kelas lereng 8-45% mengalami sedikit penurunan sehingga memiliki kriteria porositas yang kurang baik. Permeabilitas tanah pada lereng 0-8% memiliki kriteria sedang, sedangkan pada lereng 8-45% mengalami sedikit penurunan sehingga memiliki kriteria lambat-sedang. Warna tanah pada lereng 0-8% memiliki warna coklat dan coklat kekuningan, tapi pada kelerengan yang meningkat sampai kelas 25% memiliki warna tanah didominasi oleh warna hitam pada top soil dan coklat gelap pada sub soil, sedangkan pada lereng yang semakin meningkat yaitu 25-45% warna tanah menjadi lebih terang yaitu coklat. Kedalaman efektif tanah pada kelas lereng 0-8% memiliki kriteria dalam, sedangkan pada kelas lereng yang meningkat yaitu 8-45% mengalami penurunan sehingga memiliki kriteria sedang.Analysis of Soil Physical Properties on Several Slope Classes in Lembah Seulawah Subdistrict, Aceh Besar DistrictAbstract. Lembah Seulawah Subdistrict has a very high chance of erosion due to human activities in deforestation and slope variations which are dominated by 26-40% and 40%. In this case, the slope is a topographic parameter that greatly influences the erosion process. In eroded areas, soil properties will change. The damage experienced to soil that experiences erosion is in the form of deterioration of the soil's physical properties. The aim of this research is to determine the differences in soil physical properties on several slope classes in Lembah Seulawah Subdistrict, Aceh Besar District. This research uses a quantitative descriptive survey method which is based on direct observations in the field and soil analysis in the laboratory. The stages of this research started from collecting spatial data on the research location, creating a Land Map Unit (SPL), implementation in the field and laboratory analysis. The parameters analyzed are texture, aggregate stability, porosity, Bulk Density, permeability, structure, effective depth and soil color. The soil texture on the 0-8% slope class has a clayey texture, on the 8-15% and 25-45% slope classes it has a sandy clay loam texture, while on the 15-25% slope it has a clay texture. Soil structure with an angular lump shape is found in all slope classes, while the level of development in slope classes 0-8%, 15-25% and 25-45% has the same level of development, namely medium, but on slopes 8-15% has weak level of development. Aggregate stability on slopes of 0-25% has the same criteria, namely somewhat stable, while on slopes of 25-45% the criteria are less stable. Soil Bulk Density values show values that are not much different for all slope classes, namely between 1.29-1.32 g/cm3 and within the same criteria, namely height. Porosity in the 0-8% slope class has good criteria, while in the 8-45% slope class it has decreased slightly so it has poor porosity criteria. Soil permeability on slopes of 0-8% has moderate criteria, while on slopes of 8-45% experiences a slight decrease so it has slow-moderate criteria. Soil color on slopes of 0-8% has brown and yellowish brown, but on slopes that increase to the 25% grade, the soil color is dominated by black in the top soil and dark brown in the subsoil, while on slopes that increase, it is 25- 45% of the soil color becomes lighter, namely brown. The effective depth of soil in the slope class 0-8% has deep criteria, while in the increasing slope class, namely 8-45%, it decreases so it has medium criteria.","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"135 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Sifat-Sifat Fisika Tanah pada Beberapa Kelas Lereng di Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar\",\"authors\":\"Sheila Salsabila Harahap, Manfarizah Manfarizah, T. Alvisyahrin\",\"doi\":\"10.17969/jimfp.v9i1.27957\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstrak. Kecamatan Lembah Seulawah memiliki peluang terjadi erosi sangat tinggi karena adanya kegiatan manusia dalam penebangan hutan dan adanya variasi lereng yang didominasi 26-40 % dan 40 %. Dalam hal ini lereng merupakan parameter topografi yang sangat mempengaruhi proses terjadinya erosi. Pada daerah yang tererosi, sifat-sifat tanah akan mengalami perubahan. Kerusakan yang dialami pada tanah yang mengalami erosi berupa kemunduran sifat-sifat fisika tanah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan dalam sifat-sifat fisika tanah pada beberapa kelas lereng di Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan metode survai deksriptif kuantitatif yang didasarkan pada pengamatan secara langsung dilapangan dan analisis tanah dilaboratorium. Tahapan penelitian ini dimulai dari pengumpulan data spasial lokasi penelitian, pembuatan Satuan Peta Lahan (SPL), pelaksanaan dilapangan dan analisis laboratorium. Parameter yang dianalisis yaitu tekstur, kemantapan agregat, porositas, Bulk Density, permeabilitas, struktur, kedalaman efektif, dan warna tanah. Tekstur tanah pada kelas lereng 0-8% memiliki tekstur lempung berliat, pada kelas lereng 8-15% dan 25-45% memiliki tekstur lempung liat berpasir, sedangkan pada lereng 15-25% memiliki tekstur liat. Struktur tanah dengan bentuk gumpal bersudut terdapat pada semua kelas lereng, sedangkan untuk tingkat perkembangan pada kelas lereng 0-8%, 15-25%, dan 25-45% memiliki tingkat perkembangan yang sama yaitu sedang, namun pada lereng 8-15% memiliki tingkat perkembangan yang lemah. Kemantapan agregat pada lereng 0-25% memiliki kriteria yang sama yaitu agak mantap sedangkan pada lereng 25-45% memiliki kriteria kurang mantap. Nilai Bulk Density tanah menunjukkan nilai yang tidak jauh berbeda pada semua kelas lereng yaitu diantara 1,29-1,32 g/cm3 dan dalam kriteria yang sama yaitu tinggi. Porositas pada kelas lereng 0-8% memiliki kriteria yang baik sedangkan pada kelas lereng 8-45% mengalami sedikit penurunan sehingga memiliki kriteria porositas yang kurang baik. Permeabilitas tanah pada lereng 0-8% memiliki kriteria sedang, sedangkan pada lereng 8-45% mengalami sedikit penurunan sehingga memiliki kriteria lambat-sedang. Warna tanah pada lereng 0-8% memiliki warna coklat dan coklat kekuningan, tapi pada kelerengan yang meningkat sampai kelas 25% memiliki warna tanah didominasi oleh warna hitam pada top soil dan coklat gelap pada sub soil, sedangkan pada lereng yang semakin meningkat yaitu 25-45% warna tanah menjadi lebih terang yaitu coklat. Kedalaman efektif tanah pada kelas lereng 0-8% memiliki kriteria dalam, sedangkan pada kelas lereng yang meningkat yaitu 8-45% mengalami penurunan sehingga memiliki kriteria sedang.Analysis of Soil Physical Properties on Several Slope Classes in Lembah Seulawah Subdistrict, Aceh Besar DistrictAbstract. Lembah Seulawah Subdistrict has a very high chance of erosion due to human activities in deforestation and slope variations which are dominated by 26-40% and 40%. In this case, the slope is a topographic parameter that greatly influences the erosion process. In eroded areas, soil properties will change. The damage experienced to soil that experiences erosion is in the form of deterioration of the soil's physical properties. The aim of this research is to determine the differences in soil physical properties on several slope classes in Lembah Seulawah Subdistrict, Aceh Besar District. This research uses a quantitative descriptive survey method which is based on direct observations in the field and soil analysis in the laboratory. The stages of this research started from collecting spatial data on the research location, creating a Land Map Unit (SPL), implementation in the field and laboratory analysis. The parameters analyzed are texture, aggregate stability, porosity, Bulk Density, permeability, structure, effective depth and soil color. The soil texture on the 0-8% slope class has a clayey texture, on the 8-15% and 25-45% slope classes it has a sandy clay loam texture, while on the 15-25% slope it has a clay texture. Soil structure with an angular lump shape is found in all slope classes, while the level of development in slope classes 0-8%, 15-25% and 25-45% has the same level of development, namely medium, but on slopes 8-15% has weak level of development. Aggregate stability on slopes of 0-25% has the same criteria, namely somewhat stable, while on slopes of 25-45% the criteria are less stable. Soil Bulk Density values show values that are not much different for all slope classes, namely between 1.29-1.32 g/cm3 and within the same criteria, namely height. Porosity in the 0-8% slope class has good criteria, while in the 8-45% slope class it has decreased slightly so it has poor porosity criteria. Soil permeability on slopes of 0-8% has moderate criteria, while on slopes of 8-45% experiences a slight decrease so it has slow-moderate criteria. Soil color on slopes of 0-8% has brown and yellowish brown, but on slopes that increase to the 25% grade, the soil color is dominated by black in the top soil and dark brown in the subsoil, while on slopes that increase, it is 25- 45% of the soil color becomes lighter, namely brown. The effective depth of soil in the slope class 0-8% has deep criteria, while in the increasing slope class, namely 8-45%, it decreases so it has medium criteria.\",\"PeriodicalId\":17799,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian\",\"volume\":\"135 \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-02-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.17969/jimfp.v9i1.27957\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v9i1.27957","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisis Sifat-Sifat Fisika Tanah pada Beberapa Kelas Lereng di Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar
Abstrak. Kecamatan Lembah Seulawah memiliki peluang terjadi erosi sangat tinggi karena adanya kegiatan manusia dalam penebangan hutan dan adanya variasi lereng yang didominasi 26-40 % dan 40 %. Dalam hal ini lereng merupakan parameter topografi yang sangat mempengaruhi proses terjadinya erosi. Pada daerah yang tererosi, sifat-sifat tanah akan mengalami perubahan. Kerusakan yang dialami pada tanah yang mengalami erosi berupa kemunduran sifat-sifat fisika tanah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan dalam sifat-sifat fisika tanah pada beberapa kelas lereng di Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan metode survai deksriptif kuantitatif yang didasarkan pada pengamatan secara langsung dilapangan dan analisis tanah dilaboratorium. Tahapan penelitian ini dimulai dari pengumpulan data spasial lokasi penelitian, pembuatan Satuan Peta Lahan (SPL), pelaksanaan dilapangan dan analisis laboratorium. Parameter yang dianalisis yaitu tekstur, kemantapan agregat, porositas, Bulk Density, permeabilitas, struktur, kedalaman efektif, dan warna tanah. Tekstur tanah pada kelas lereng 0-8% memiliki tekstur lempung berliat, pada kelas lereng 8-15% dan 25-45% memiliki tekstur lempung liat berpasir, sedangkan pada lereng 15-25% memiliki tekstur liat. Struktur tanah dengan bentuk gumpal bersudut terdapat pada semua kelas lereng, sedangkan untuk tingkat perkembangan pada kelas lereng 0-8%, 15-25%, dan 25-45% memiliki tingkat perkembangan yang sama yaitu sedang, namun pada lereng 8-15% memiliki tingkat perkembangan yang lemah. Kemantapan agregat pada lereng 0-25% memiliki kriteria yang sama yaitu agak mantap sedangkan pada lereng 25-45% memiliki kriteria kurang mantap. Nilai Bulk Density tanah menunjukkan nilai yang tidak jauh berbeda pada semua kelas lereng yaitu diantara 1,29-1,32 g/cm3 dan dalam kriteria yang sama yaitu tinggi. Porositas pada kelas lereng 0-8% memiliki kriteria yang baik sedangkan pada kelas lereng 8-45% mengalami sedikit penurunan sehingga memiliki kriteria porositas yang kurang baik. Permeabilitas tanah pada lereng 0-8% memiliki kriteria sedang, sedangkan pada lereng 8-45% mengalami sedikit penurunan sehingga memiliki kriteria lambat-sedang. Warna tanah pada lereng 0-8% memiliki warna coklat dan coklat kekuningan, tapi pada kelerengan yang meningkat sampai kelas 25% memiliki warna tanah didominasi oleh warna hitam pada top soil dan coklat gelap pada sub soil, sedangkan pada lereng yang semakin meningkat yaitu 25-45% warna tanah menjadi lebih terang yaitu coklat. Kedalaman efektif tanah pada kelas lereng 0-8% memiliki kriteria dalam, sedangkan pada kelas lereng yang meningkat yaitu 8-45% mengalami penurunan sehingga memiliki kriteria sedang.Analysis of Soil Physical Properties on Several Slope Classes in Lembah Seulawah Subdistrict, Aceh Besar DistrictAbstract. Lembah Seulawah Subdistrict has a very high chance of erosion due to human activities in deforestation and slope variations which are dominated by 26-40% and 40%. In this case, the slope is a topographic parameter that greatly influences the erosion process. In eroded areas, soil properties will change. The damage experienced to soil that experiences erosion is in the form of deterioration of the soil's physical properties. The aim of this research is to determine the differences in soil physical properties on several slope classes in Lembah Seulawah Subdistrict, Aceh Besar District. This research uses a quantitative descriptive survey method which is based on direct observations in the field and soil analysis in the laboratory. The stages of this research started from collecting spatial data on the research location, creating a Land Map Unit (SPL), implementation in the field and laboratory analysis. The parameters analyzed are texture, aggregate stability, porosity, Bulk Density, permeability, structure, effective depth and soil color. The soil texture on the 0-8% slope class has a clayey texture, on the 8-15% and 25-45% slope classes it has a sandy clay loam texture, while on the 15-25% slope it has a clay texture. Soil structure with an angular lump shape is found in all slope classes, while the level of development in slope classes 0-8%, 15-25% and 25-45% has the same level of development, namely medium, but on slopes 8-15% has weak level of development. Aggregate stability on slopes of 0-25% has the same criteria, namely somewhat stable, while on slopes of 25-45% the criteria are less stable. Soil Bulk Density values show values that are not much different for all slope classes, namely between 1.29-1.32 g/cm3 and within the same criteria, namely height. Porosity in the 0-8% slope class has good criteria, while in the 8-45% slope class it has decreased slightly so it has poor porosity criteria. Soil permeability on slopes of 0-8% has moderate criteria, while on slopes of 8-45% experiences a slight decrease so it has slow-moderate criteria. Soil color on slopes of 0-8% has brown and yellowish brown, but on slopes that increase to the 25% grade, the soil color is dominated by black in the top soil and dark brown in the subsoil, while on slopes that increase, it is 25- 45% of the soil color becomes lighter, namely brown. The effective depth of soil in the slope class 0-8% has deep criteria, while in the increasing slope class, namely 8-45%, it decreases so it has medium criteria.