Muhammad Natsir, Fuadi, Darmawan, Zaki Ulya, Siti Sahara
{"title":"伊斯兰原则与亚齐环境管理的相关性","authors":"Muhammad Natsir, Fuadi, Darmawan, Zaki Ulya, Siti Sahara","doi":"10.22373/petita.v9i1.209","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Aceh has the power to modify its laws in line with Islamic law in compliance with the appropriate laws and regulations. The purpose of this essay is to study the environmental law concepts that apply to Environmental Managers under Qanun No. 2 of 2011. One of the principles is \"Islamic,\" however the Qanun's content disregards this ideal, which is a concern. The goal of this study is to recreate the Qanun on environmental management in Aceh and establish a method of dispute resolution based on Islamic principles for those who commit environmental offenses. The methodology adopted is a normative juridical one based on rules and laws. In order to rebuild Qanun, Islamic law's requirements must be taken into consideration. This includes concretizing Islamic values in Aceh's environmental laws as a policy by using the lex specialist principle within the framework of the Unitary State of the Republic of Indonesia. Due to the fact that Indonesian criminal law does not recognize peaceful conflict settlement, this study is obviously innovative. \nAbstrak: Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Aceh memiliki wewenang untuk mengatur hukumnya sesuai dengan syariat Islam. Artikel ini hendak menelaah asas hukum lingkungan yang berlaku dalam Qanun No. 2 Tahun 2011 tentang Pengelola Lingkungan Hidup. Adapun salah satu asas adalah “keislaman”, namun permasalahan yang ditemukan yaitu substansi Qanun mengabaikan asas tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari bentuk penyelesaian sengketa sesuai asas keislaman dalam pengaturan hukum bagi pelaku tindak pidana lingkungan hidup sebagai rekonstruksi Qanun pengelolaan lingkungan hidup di Aceh. Metode yang digunakan adalah yuridi normatif dengan pendekatan peraturan perundang-undangan. Hasil temuan penelitian asas keislaman belum secara konkret diuraikan sebagai satu substansi utama Qanun tersebut. Qanun membutuhkan rekonstruksi dengan memperhatikan ketentuan syariat Islam diantaranya konkritisasi asas keislaman dalam regulasi lingkungan hidup di Aceh sebagai suatu kebijakan dengan menerapkan asas lex spesialis dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penelitian ini memiliki kebaruan secara jelas karena penyelesaian sengketa dengan perdamaian tidak dikenal dalam sistem hukum pidana Indonesia. \nKata Kunci: Relevansi, Asas Keislaman, Pengelolaan Lingkungan Hidup, Aceh","PeriodicalId":231408,"journal":{"name":"PETITA: JURNAL KAJIAN ILMU HUKUM DAN SYARIAH","volume":"48 3-4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"THE RELEVANCE OF ISLAMIC PRINCIPLES IN ENVIRONMENTAL MANAGEMENT IN ACEH\",\"authors\":\"Muhammad Natsir, Fuadi, Darmawan, Zaki Ulya, Siti Sahara\",\"doi\":\"10.22373/petita.v9i1.209\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Aceh has the power to modify its laws in line with Islamic law in compliance with the appropriate laws and regulations. The purpose of this essay is to study the environmental law concepts that apply to Environmental Managers under Qanun No. 2 of 2011. One of the principles is \\\"Islamic,\\\" however the Qanun's content disregards this ideal, which is a concern. The goal of this study is to recreate the Qanun on environmental management in Aceh and establish a method of dispute resolution based on Islamic principles for those who commit environmental offenses. The methodology adopted is a normative juridical one based on rules and laws. In order to rebuild Qanun, Islamic law's requirements must be taken into consideration. This includes concretizing Islamic values in Aceh's environmental laws as a policy by using the lex specialist principle within the framework of the Unitary State of the Republic of Indonesia. Due to the fact that Indonesian criminal law does not recognize peaceful conflict settlement, this study is obviously innovative. \\nAbstrak: Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Aceh memiliki wewenang untuk mengatur hukumnya sesuai dengan syariat Islam. Artikel ini hendak menelaah asas hukum lingkungan yang berlaku dalam Qanun No. 2 Tahun 2011 tentang Pengelola Lingkungan Hidup. Adapun salah satu asas adalah “keislaman”, namun permasalahan yang ditemukan yaitu substansi Qanun mengabaikan asas tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari bentuk penyelesaian sengketa sesuai asas keislaman dalam pengaturan hukum bagi pelaku tindak pidana lingkungan hidup sebagai rekonstruksi Qanun pengelolaan lingkungan hidup di Aceh. Metode yang digunakan adalah yuridi normatif dengan pendekatan peraturan perundang-undangan. Hasil temuan penelitian asas keislaman belum secara konkret diuraikan sebagai satu substansi utama Qanun tersebut. Qanun membutuhkan rekonstruksi dengan memperhatikan ketentuan syariat Islam diantaranya konkritisasi asas keislaman dalam regulasi lingkungan hidup di Aceh sebagai suatu kebijakan dengan menerapkan asas lex spesialis dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penelitian ini memiliki kebaruan secara jelas karena penyelesaian sengketa dengan perdamaian tidak dikenal dalam sistem hukum pidana Indonesia. \\nKata Kunci: Relevansi, Asas Keislaman, Pengelolaan Lingkungan Hidup, Aceh\",\"PeriodicalId\":231408,\"journal\":{\"name\":\"PETITA: JURNAL KAJIAN ILMU HUKUM DAN SYARIAH\",\"volume\":\"48 3-4\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-01-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"PETITA: JURNAL KAJIAN ILMU HUKUM DAN SYARIAH\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22373/petita.v9i1.209\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PETITA: JURNAL KAJIAN ILMU HUKUM DAN SYARIAH","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22373/petita.v9i1.209","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
亚齐有权根据相应的法律法规,按照伊斯兰教法修改其法律。本文旨在研究 2011 年第 2 号《古兰经》中适用于环境管理者的环境法概念。原则之一是 "伊斯兰教",但《教规》的内容却忽视了这一理想,这令人担忧。本研究的目标是在亚齐重新制定有关环境管理的 Qanun,并根据伊斯兰原则为环境违法者建立一种解决争端的方法。所采用的方法是基于规则和法律的规范性司法方法。为了重建 Qanun,必须考虑伊斯兰法的要求。这包括在印度尼西亚共和国统一国家的框架内,通过使用专门法原则,将伊斯兰价值观具体化为亚齐环境法的一项政策。由于印度尼西亚刑法不承认和平解决冲突,因此本研究具有明显的创新性。摘要根据现行法律法规,亚齐省有权根据伊斯兰法调整其法律。本文探讨了第 2/2011 号《环境管理 Qanun》中适用的环境法原则。 其中一项原则是 "keislaman",但发现的问题是该 Qanun 的实质内容忽略了这一原则。本研究的目的是根据伊斯兰教原则,在环境犯罪的法律安排中找到一种解决争端的形式,作为对亚齐环境管理 Qanun 的重建。所采用的方法是规范法学与立法方法。伊斯兰原则的研究成果并未作为《卡农》的主要内容之一得到具体概述。需要结合伊斯兰法的规定重建《卡农》,包括在印度尼西亚共和国统一国家的框架内,通过应用专家法原则,将伊斯兰原则具体化为亚齐环境监管政策。这项研究具有明显的新颖性,因为以和平方式解决争端在印度尼西亚刑法体系中尚属首次。关键词相关性、伊斯兰原则、环境管理、亚齐
THE RELEVANCE OF ISLAMIC PRINCIPLES IN ENVIRONMENTAL MANAGEMENT IN ACEH
Aceh has the power to modify its laws in line with Islamic law in compliance with the appropriate laws and regulations. The purpose of this essay is to study the environmental law concepts that apply to Environmental Managers under Qanun No. 2 of 2011. One of the principles is "Islamic," however the Qanun's content disregards this ideal, which is a concern. The goal of this study is to recreate the Qanun on environmental management in Aceh and establish a method of dispute resolution based on Islamic principles for those who commit environmental offenses. The methodology adopted is a normative juridical one based on rules and laws. In order to rebuild Qanun, Islamic law's requirements must be taken into consideration. This includes concretizing Islamic values in Aceh's environmental laws as a policy by using the lex specialist principle within the framework of the Unitary State of the Republic of Indonesia. Due to the fact that Indonesian criminal law does not recognize peaceful conflict settlement, this study is obviously innovative.
Abstrak: Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Aceh memiliki wewenang untuk mengatur hukumnya sesuai dengan syariat Islam. Artikel ini hendak menelaah asas hukum lingkungan yang berlaku dalam Qanun No. 2 Tahun 2011 tentang Pengelola Lingkungan Hidup. Adapun salah satu asas adalah “keislaman”, namun permasalahan yang ditemukan yaitu substansi Qanun mengabaikan asas tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari bentuk penyelesaian sengketa sesuai asas keislaman dalam pengaturan hukum bagi pelaku tindak pidana lingkungan hidup sebagai rekonstruksi Qanun pengelolaan lingkungan hidup di Aceh. Metode yang digunakan adalah yuridi normatif dengan pendekatan peraturan perundang-undangan. Hasil temuan penelitian asas keislaman belum secara konkret diuraikan sebagai satu substansi utama Qanun tersebut. Qanun membutuhkan rekonstruksi dengan memperhatikan ketentuan syariat Islam diantaranya konkritisasi asas keislaman dalam regulasi lingkungan hidup di Aceh sebagai suatu kebijakan dengan menerapkan asas lex spesialis dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penelitian ini memiliki kebaruan secara jelas karena penyelesaian sengketa dengan perdamaian tidak dikenal dalam sistem hukum pidana Indonesia.
Kata Kunci: Relevansi, Asas Keislaman, Pengelolaan Lingkungan Hidup, Aceh